Search results for: “label/Kota Tua”

  • Liburan Murah Meriah Kota Tua, Tempat Wisata di Jakarta

    SAFAHAD Technology - Mengakhiri masa libur sekolah Kawasan Kota Tua kebanjiran pengujung diakhir pekan ini.
    Kota Tua ramai pengunjung jelang masuk sekolah. (Foto: celebrities.id)
    SAFAHAD Technology – Mengakhiri masa libur sekolah Kawasan Kota Tua kebanjiran pengujung diakhir pekan ini. Yup, tidak dipungkiri spot wisata murah meriah ini selalu ramai dikunjungi baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Pengunjung tak dikenakan biaya apapun alias gratis jika sekedar berjalan-jalan di sekitar area Kota Tua Jakarta. “Kita clear area jam 21.00 Wib,” ujar salah satu petugas, Minggu (9/7/2023).

    Pantauan MNC Portal Indonesia, terlihat mayoritas pengujung dari kalangan remaja, anak-anak bersama orangtuanya. Mereka semua terlihat duduk di halaman museum Fatahilah.




    Selain itu, terlihat juga aksi hiburan dari para musisi Kota Tua yang bisa dinikmati para wisatawan, pengujung dikenakan biaya seikhlasnya jika berkenan memberi uang.

    Berbagai aksesoris juga di jajakan oleh para pedagang, seperti manik-manik, pembuatan tato, atau berbagai lukisan wajah. Salah satu pengujung, asal Surabaya, Jawa Timur, Ratih (47) mengaku baru pertama kali mendatangi kota tua. Ia menceritakan, tidak ada hal spesial di kawasan Kota Tua.

    “Iya ini pertama ke Kota Tua, biasa saja mas, museum ga bayar kalau di Surabaya,” katanya.


    Dirinya di Kota Tua hanya menikmati suasan dengan mendengarkan alunan musik akustikan yang disuguhkan oleh para seniman.

    Halaman Selanjutnya…

    Ia mengaku, selama di Jakarta Juga sempat mengujungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Akan tetapi dia mengeluhkan wisata yang cukup merogoh koceknya ketika berlibur di TMII. “Bagus sih TMII tapi wahananya mahal,” katanya.

    Dirinya bersama keluarganya akan kembali ke Surabaya pada Selasa (11/7/2023). Disisa liburanya Ratih menyebut akan mengunjungi Monumen Nasional (Monas).[celebrities]

  • Sejarah 3 Kota Tertua di Australia

    SAFAHAD Technology - Terdapat 3 kota tertua di Australia. Semuanya memiliki sejarah panjang yang berhubungan dengan penjajahan Inggris di tanah Australia.
    Sejarah 3 Kota Tertua di Australia
    SAFAHAD Technology – Terdapat 3 kota tertua di Australia. Semuanya memiliki sejarah panjang yang berhubungan dengan penjajahan Inggris di tanah Australia.

    Penasaran apa saja tiga kota tersebut? Simak kisah selengkapnya di bawah ini.

    Kota Tertua di Australia

    Berikut 3 kota tertua di Australia menurut World Atlas. Yuk, baca sejarahnya agar lebih mengenal kota-kota ini.

    1. Sydney

    Sydney adalah kota tertua di Australia. Terdapat sejarah panjang di kota ini karena merupakan pemukiman Eropa paling awal di Australia. Kota Sydney terletak di pantai timur Australia dan dihuni penduduk asli Australia.

    Bangsa Eropa pertama kali ke Sydney pada 29 April 1770, saat Letnan James Cook mendarat di Botany Bay. Cook lalu mengeklaim tanah itu sebagai milik Inggris.




    Pada 1776, Inggris memutuskan untuk menggunakan tanah yang ditemukan Cook sebagai poh untuk para tahanan. Awalnya namanya “New Albion”, kemudian diubah menjadi “Sydney” untuk menghormati Baron Sydney ke-1.

    Pada tanggal 18 Januari 1788, armada pertama dari 11 kapal yang membawa narapidana tiba di Sydney. Hingga tahun 1792, terdapat 4.300 narapidana yang mendarat di Sydney.

    Jalan, dermaga, gedung umum, dan sebagainya dibangun dengan menggunakan tenaga kerja narapidana. Pada tahun 1822, Sydney sudah memiliki bank. Sydney menjadi kota pertama Australia pada tahun 1842.

    Populasi Sydney terus bertumbuh hingga mencapai 1 juta pada tahun 1925. Sejak saat itu, kota ini berkembang pesat dan saat ini menjadi kota modern seperti sekarang.

    Selanjutnya, 2. Parramatta

    2. Parramatta

    Parramatta dianggap sebagai pemukiman Eropa paling awal kedua di Australia setelah Sydney. Inggris mendirikan Sydney dan Parramatta pada tahun 1788.

    Aktivitas manusia di Parramatta ditaksir sudah ada sejak 30.000 tahun yang lalu menurut bukti penanggalan radiokarbon. Daerah itu dihuni oleh penduduk asli Darug sebelum kedatangan orang Eropa.

    Ketika para narapidana dan penjajah Inggris tiba di Sydney, Gubernur Arthur Phillip menyadari bahwa tanah di Sydney terlalu buruk untuk menanam apa pun. Ia akhirnya memilih wilayah Parramatta sebagai lokasi untuk membangun pertanian.

    Segera, pada tanggal 2 November 1788, pemukiman di wilayah Parramatta dimulai. Awalnya wilayah Parramatta disebut George Rose, tapi nama pribumi asli (Parramatta) digunakan lagi.

    Biji-bijian pertama di Australia dibudidayakan di Parramatta. Kota ini juga menjadi tempat industri wol Australia pertama kali berkembang.
    Gubernur Arthur Phillip membangun rumah untuk dirinya sendiri di Parramatta.

    Sekarang rumah itu disebut Gedung Pemerintah Lama dan merupakan situs bersejarah yang menjadi tuan rumah sebuah museum. Rumah Gubernur Arthur Phillip menjadi bangunan publik tertua yang bertahan di Australia.

    3. Kingston

    Kingston adalah ibu kota Pulau Norfolk Australia. Kingston menjadi kota tertua ketiga di Australia. Kingston didirikan pada 6 Maret 1788 oleh Letnan Philip Gidley King.

    Awalnya, hanya ada 22 pemukim dengan 9 pria dan 6 narapidana wanita. Kelompok kecil tersebut berlayar dari Port Jackson, koloni Inggris yang baru didirikan di New South Wales.

    Kota tua Kingston saat ini ada dalam bentuk jalur berkelok-kelok yang tidak beraturan di ujung Dermaga Kingston. Kota modern ini direncanakan oleh Royal Engineers pada tahun 1830-an. Saat ini, Kingston menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

    Nah, itulah 3 kota tertua di Australia. Semoga informasi ini membantu, ya![kumparan]

  • Jakarta Kota Termacet ke-29 di Dunia, Kecepatan Rata-rata Cuma 22 Km/Jam

    SAFAHAD Technology - Jakarta kembali masuk dalam daftar kota termacet di dunia. Dalam daftar kota termacet yang dirilis TomTom Traffic Index, Jakarta menempati posisi ke-29.
    Jakarta kembali masuk dalam daftar kota termacet di dunia. Jakarta kini menempati posisi ke-29 kota termacet di dunia.
    SAFAHAD TechnologyJakarta kembali masuk dalam daftar kota termacet di dunia. Dalam daftar kota termacet yang dirilis TomTom Traffic Index, Jakarta menempati posisi ke-29.

    TomTom melakukan riset terhadap 389 kota di 56 negara dan 6 benua di dunia. Penentuan kota termacet itu didasari pada perhitungan waktu perjalanan, biaya BBM, emisi karbon, dan kemudahan akses antar kota.

    Ada sejumlah jenis kendaraan yang digunakan dalam pengukuran tersebut seperti mobil berbahan bakar bensin, diesel, dan kendaraan listrik. Di Jakarta sepanjang tahun 2022, untuk menempuh jarak sejauh 10 km dibutuhkan waktu 22 menit 40 detik atau 2 menit 50 detik lebih lama ketimbang tahun 2021.

    Scroll lanjut Membaca



    Dalam cataan TomTom, waktu paling parah berkendara di Jakarta ada pada 9 Desember 2022. Pengendara harus menempuh 29 menit 30 detik untuk berkendara 10 km.

    Selama setahun, pengendara menghabiskan waktu 106 jam atau setara dengan 4 hari 10 jam pada jam sibuk. Angka itu meningkat karena pada tahun 2021, hanya 1 hari 3 jam 57 menit waktu tambahan yang dihabiskan di jalan karena macet.

    Pada pagi hari, kecepatan kendaraan rata-rata 25 km/jam. Untuk mencapai 10 km butuh waktu 24 menit. Sedangkan pada sore hingga malam hari, kecepatan rata-rata kendaraan 19 km/jam. Jarak 10 km ditempuh dalam waktu rata-rata 31 menit. Secara keseluruhan TomTom Index menghitung, kecepatan rata-rata di Jakarta sepanjang tahun 2022 adalah 22 km/jam.

    Di ASEAN, Jakarta menempati urutan pertama kota paling macet. Di bawah Jakarta, ada Bangkok di posisi ke-57, disusul Singapura pada posisi ke-127, dan Kuala Lumpur pada tempat ke 143.

    “Tahun ini kami turut menyertakan dampak finansial dari peningkatan biaya kenaikan harga BBM dan kemacetan lalu lintas, konsumsi bahan bakar/kWh dan emisi CO2 saat mengendarai mobil bensin, solar, atau kendaraan listrik di seluruh 389 kota,” tulis TomTom Index dalam keterangannya.[Detik]