Category: Sejarah

  • Sejarah Kebaya, Pakaian Khas yang Digunakan saat Hari Kartini

    Hari Kartini diperingati setiap tahun pada tanggal 21 April. Biasanya para wanita memperingati hari Katini dengan mengenakan kebaya dengan berbagai warna dan corak.
    Wanita memakai kebaya (Foto: Rachman_Foto/detik.com)
    SAFAHAD Technology – Hari Kartini diperingati setiap tahun pada tanggal 21 April. Biasanya para wanita memperingati hari Katini dengan mengenakan kebaya dengan berbagai warna dan corak.

    Hal ini dikarenakan, Kartini kerap mengenakan kebaya semasa hidupnya. Bagaimana sejarah kebaya, pakaian adat wanita Indonesia? Berikut informasinya.

    Apa itu Kebaya?

    Sebagaimana Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebaya adalah bagian atas pakaian wanita yang dikenakan dan dibawahnya kain panjang atau sarung.



    Kebaya merupakan pakaian bagian atas dan pakaian dibagian bawah disebut daing. Apabila kebaya (atas) dan daing (bawah) dengan corak dan warna yang sama, biasanya disebut kabaya pasere.

    Biasanya, pola kain yang digunakan untuk kebaya memperlihatkan bunga-bunga kecil, bukan bunga-bunga besar.

    Kebaya sering dikenakan pada acara formal seperti:

  • Acara pernikahan
  • Upacara-upacara kelahiran anak (selamatan, khitanan, gunting rambut dan lain-lain)
  • Acara kedukaan/kematian.
  • Selanjutnya, Sejarah Kebaya

Sejarah Kebaya

Berdasarkan laman Indonesiabaik Kominfo, pemerintah Indonesia mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda UNESCO melalui mekanisme single nominations. Keputusan itu muncul dari hasil rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), dan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Kemunculan kebaya di Indonesia dimulai pada abad ke-15 dan ke-16. Kata Kebaya berasal dari kata ‘Abaya’ yang berarti jubah atau pakaian. Kebaya yang identik dengan pakaian wanita Indonesia melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan dan kekuatan wanita Indonesia.

Setiap elemen kebaya mewakili makna dan gaya seorang wanita Indonesia. Misalnya model kebaya yang simpel dan dikenakan dengan set bawahan jerik/kain panjang. Ini melambangkan sifat dan penampilan anggun seorang wanita.

Lalu, lilitan kain yang ketat mengharuskan perempuan bergerak dengan lembut dan kehalusan. Artinya, wanita harus lemah lembut dalam perkataannya dan dalam tindakannya.

Potongan kebaya juga tidak kalah penting yaitu mengikuti bentuk badan/melekat juga memiliki makna, dimana perempuan harus selalu bisa beradaptasi dengan keadaan dan mandiri.

Stagen atau ikat pinggang kebaya melambangkan “usus yang panjang” dalam filosofi Jawa yang berarti kesabaran yang luar biasa.

Referensi: https://news.detik.com/berita/d-7300062/sejarah-kebaya-pakaian-khas-yang-dipakai-saat-hari-kartini

  • Sejarah Gerakan Lingkungan Hidup Earth Hour

    Earth Hour merupakan gerakan lingkungan hidup terbesar di dunia. Pada 2024, gerakan ini menginjak tahun ke-18. Perayaan Earth Hour identik dengan mematikan lampu.
    earth hour (wikipedia)
    SAFAHAD Technology – Peringatan Earth Hour atau jam bagi Bumi kembali digelar tahun ini. Pada tanggal 23 Maret, semua orang di seluruh dunia diajak mematikan lampu selama satu jam mulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat.

    Earth Hour merupakan gerakan lingkungan hidup terbesar di dunia. Pada 2024, gerakan ini menginjak tahun ke-18. Perayaan Earth Hour identik dengan mematikan lampu.

    Menurut World Wildlife Fund (WWF), mematikan lampu adalah cara simbolis untuk meningkatkan kesadaran mengenai perubahan iklim. Lantas sejak kapan Earth Hour diperingati?

    Sejarah Earth Hour



    Earth Hour pertama kali dilakukan di pada Sabtu, 31 Maret 2007 di Sydney, Australia. Peringatan Earth Hour diluncurkan oleh WWF dan mitranya di Sydney.

    Earth Hour pertama melibatkan lebih dari 2,2 juta orang mematikan lampu selama satu jam untuk menunjukkan kepada pemerintah yang skeptis terhadap perubahan iklim bahwa masyarakatnya peduli terhadap perubahan iklim.

    Sejak saat itu, Earth Hour menjadi gerakan global yang diperingati setiap tahunnya menjelang akhir bulan Maret.


    Dalam peringatan Earth Hour, orang-orang di seluruh dunia mematikan lampu untuk menunjukkan dukungan simbolis terhadap planet Bumi sekaligus meningkatkan kesadaran akan permasalahan lingkungan.

    Selanjutnya, Kegiatan Earth Hour

    Kegiatan Earth Hour

    Direktur Jenderal WWF International Kirsten Schuijt mengatakan, diharapkan ada lebih banyak orang yang ikut serta dalam peringatan Earth Hour 2024.

    Dengan semakin banyak orang terlibat, gaung untuk semakin menyadarkan manusia dalam melestarikan Bumi akan semakin kuat. Selain kelompok dan pihak yang sudah terlibat, peringatan Earth Hour kali ini juga diharapkan dapat diikuti oleh individu-individu yang belum terlibat.

    “Melindungi planet kita adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan tindakan kolektif dari seluruh lapisan masyarakat,” kata Schuijt dikutip dari siaran pers.

    WWF juga meluncurkan Hour Bank, alat daring interaktif untuk kegiatan yang menyenangkan dalam menghabiskan waktu selama satu jam untuk Bumi.

    Contoh kegiatan tersebut seperti berjalan-jalan di hutan untuk menikmati aroma udara, merasakan Bumi, dan mendengarkan suara, atau melakukan pemilahan di rumah.

    Sumber:

  • https://lestari.kompas.com/read/2024/03/23/160000886/sejarah-earth-hour-dan-kegiatannya
  • Sejarah Hari Pers Nasional 2024 di Indonesia dan Twibbon-nya

    Logo Hari Pers Nasional 2024(pwi.or.id)
    SAFAHAD TechnologyHari Pers Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 9 Februari. Penetapan Hari Pers Nasional didasarkan pada Keputusan Presiden Republik RI (Kepres) Nomor 5 Tahun 1985.

    Dikutip dari Indonesia Baik, peringatan Hari Pers Nasional ditujukan untuk seluruh insan pers di Indonesia dan digelar secara bergantian di ibu kota provinsi se-Indonesia.

    Hari Pers Nasional tahun 2024 mengusung tema “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”. Tema ini dipilih seiring akan berlangsungnya pesta demokrasi pada 14 Februari 2024.

    Harapannya, insan pers tetap akan menjaga keutuhan bangsa di tengah kegaduhan iklim politik yang terjadi. Untuk merayakan Hari Pers Nasional 2024, Anda bisa menggunakan Twibbon dan membagikannya ke media sosial.

    Twibbon Hari Pers Nasional 2024



    Berikut Twibbon Hari Pers Nasional 9 Februari 2024:

  • Link 1 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 2 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 3 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 4 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 5 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 6 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 7 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 8 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 9 download twibbon Hari Pers 2024
  • Link 10 download twibbon Hari Pers 2024
  • Sejarah Hari Pers Nasional di Indonesia

    Dilansir Kompas.com (10 Juli 2023), Hari Pers Nasional pertama kali diperingati di Gedung Utama Pekan Raya Jakarta pada 9 Februari 1985.


    Namun, konsep peringatan Hari Pers Nasional sebenarnya sudah muncul pada Kongres ke-16 PWI di Padang, Sumatera Barat, pada tahun 1978.

    Selanjutnya, Pada kongres tersebut…

    Pada kongres tersebut, isu mengenai Hari Pers Nasional disampaikan oleh para tokoh untuk merayakan keberadaan dan kontribusi pers bagi Indonesia.

    Sebab, pada masa penjajahan, wartawan berperan penting dalam memberitakan perjuangan kemerdekaan, mengungkap kekejaman penjajahan, mendukung opini publik, menghadapi risiko, dan serta sebagai dukungan perjuangan nasional.

    Kemudian pada tanggal 9 Februari 1946 dibentuklah PWI sebagai platform dan wadah aspirasi para jurnalis, dan terlihat semangat juang wartawan pada masa penjajahan.

    PWI lahir ketika bangsa Indonesia berjuang dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman penjajahan.

    Langkah tersebut dipilih untuk menjamin kelangsungan pers nasional sebagai lembaga yang merdeka dan bertanggung jawab berdasarkan prinsip-prinsip dasar Pancasila.

    Penetapan ini disahkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985.

    Selanjutnya, salah satu tokoh perintis dalam sejarah pers nasional…

    Selanjutnya, salah satu tokoh perintis dalam sejarah pers nasional adalah Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (Blora, 1880-1918), juga diakui Bapak Perintis Persuratkabaran dan Kewartawanan Nasional Indonesia.

    Tirto dikenal sebagai pendiri majalah “Budi Utomo”. Dirilis pada tahun 1907, ini menjadi salah satu media terkemuka pada masanya.

    Referensi:

  • https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/08/180000765/25-twibbon-dan-sejarah-hari-pers-nasional-2024
  • Sejarah Pilu Tugu Abel Tasman Berdiri di Gunung Marapi

    Tanggal 3 Desember 2023, pukul 14.54 WIB, terjadi sebuah erupsi eksplosif di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
    Tugu Abel Tasman. (Facebook/Anak-Anak Minang)
    SAFAHAD Technology – Tanggal 3 Desember 2023, pukul 14.54 WIB, terjadi sebuah erupsi eksplosif di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar terpantau masih tampak menyemburkan api hingga Selasa (5/12/2023) siang.

    Di balik erupsinya itu, perhatian orang-orang juga tertuju pada sebuah tugu di Gunung Marapi. Itu adalah Tugu Abel Tasman. Apakah itu?

    Bagi kamu yang pernah mendaki Gunung Marapi, Tugu Abel Tasman tentu bukanlah sesuatu yang asing bagimu. Tugu tersebut kerap dijadikan sebagai penanda jalur menuju puncak Merpati, yakni puncak Gunung Marapi. Mengapa tugu tersebut bisa ada di Marapi? Sebenarnya, ada kisah pilu di baliknya.

    Jadi, selain menjadi sebuah penanda bagi para pendaki, Tugu Abel Marapi merupakan sebuah tribute untuk mengenang seorang pendaki bernama Abel Tasman yang meninggal pada 5 Juli 1992.

    Kala itu, Abel tidak mendaki sendiri, melainkan dalam sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Di pagi hari, Marapi masih terlihat cerah. Namun, siapa sangka jika kondisi tersebut bisa langsung berubah mencekam.




    Para pendaki yang telah sampai di Puncak Merpati tiba-tiba mendengar bunyi gemuruh dari arah kawah. Bunyi tersebut disusul dengan asap hitam dan letusan yang begitu keras.

    Muntahan abu pun mencuat ke angkasa. Bebatuan panas juga beterbangan ke udara. Nahas, Abel menjadi korban dari hujan batu tersebut.

    Pria yang merupakan alumnus SMA 6 Padang itu langsung tewas di tempat. Sehari berselang kematian Abel, jasadnya baru diangkat dan dievakuasi oleh tim SAR dan pendaki lain.

    Pembangunan Tugu Abel di Gunung Merapi tidak dilakukan pada tahun itu juga, melainkan dua tahun usai kepergian Abel. Tugu Abel dibangun pada 5 Juli 1994.

    Tugu tersebut sengaja dibangun menyerong mengarah ke Puncak Merpati. Bukan tanpa sebab, ini untuk menunjukkan bahwa Abel meninggal ketika berada di kaki puncak Gunung Marapi.

    Selanjutnya, Mengenal Gunung Marapi

    Mengenal Gunung Marapi

    Mengutip laman resmi Provinsi Sumatera Barat, Gunung Marapi terletak di antara Kabupaten Agam dan Tanah Datar atau pada titik koordinat 0˚22′47.72″LS dan 100˚28′16.71″ BT. Gunung ini memiliki ketinggian 2.891 m dpl.

    Gunung Marapi juga dikenal dengan nama Gunung Merapi atau Berapi. Namun, jangan sampai salah mengiranya dengan Gunung Merapi yang ada di Jawa Tengah, ya!

    Berdasarkan penelitian berjudul Walk in Splendor: Ceremonial Dress and the Minangkabau, University of California, Gunung Marapi menjadi situs pertama yang ditemukan masyarakat Minangkabau awal-awal mendiami Sumatera Barat dulunya.

    Diketahui bahwa gunung tersebut telah meletus lebih dari 50 kali. Berikut daftar riwayat letusan Gunung Marapi Sumbar seperti dilansir detikEdu:

  • 1807-1822: Terjadi adanya suatu letusan
  • 1822: Adanya kepulan asap hitam kelabu, disusul leleran lava disertai sinar api merah tua. Kemudian keluarnya asap dan awan debu.
  • 1833: Beberapa letusan kecil terjadi.
  • 1834: Terjadi letusan kecil.
  • 1845: Terdengar suara gemuruh dari dalam bumi dan terlihat api besar.
  • 1854: Terjadi letusan abu selama beberapa hari.
  • 1855: Terasa gempa bumi dan adanya tiang asap disertai suara gemuruh terus-menerus.
  • Januari 1856: Kadang-kadang terlihat pancaran api.
  • April 1861: Aktivitas meningkat
  • 1863: Letusan
  • 1871: Pada 24 April terjadi hujan abu menuju tebal sampai ke Bukittinggi.
  • 1876: Terlihat awan besar dan bongkah laca yang dimuntahkan sejauh 280 m.
  • 1877: Aktivitas bertambah.
  • Desember 1878: Terdengar suara gemuruh selama 10 menit.
  • 5 Juni 1883: Terjadi letusan abu
  • 27 Agustus 1883: Terjadi letusan abu.
  • Desember 1883: Terjadi erupsi kecil.
  • 12 November 1885: Terlihat tiang asap.
  • 31 Maret 1886: Terdengar suara gemuruh sebanyak lima kali dan berlanjut dengan letusan abu disertai pasir.
  • 1888: Terjadi letusan abu dan batu pijar sampai tengah malam.
  • 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913: Terjadi aktivitas namun keterangan kurang jelas.
  • 1916: Terjadi letusan kecil beserta hujan abu dan suara gemuruh.
  • 1918: Dasar kawah merah terlihat.
  • 1919: Terjadi ledakan dan awan abu.
  • 1925: Terlihat sumbat lava hitam pada dasar kawah.
  • 1927: Terdengar suara letusan dengan asap berbentuk kembang kol.
  • 1929: Terjadi letusan abu dan lava pijar terlempar.
  • 1930: Terlihat lava pada rekahan di dasar kawah.
  • 1932: Terjadi letusan.
  • 1949: Letusan abu diawali dengan suara gempa bumi.
  • 1951: Letusan abu dari Kepundan Bungsu.
  • 1952: Asap berbentuk kol kembang setinggi 2000 sampai 3000 m diikuti hujan abu.
  • 1955-1958: Kenaikan aktivitas
  • 1967: Kenaikan aktivitas.
  • 1970: Kenaikan aktivitas
  • 1971: Letusan abu di Kepundan B dan C
  • 1972: Peningkatan kegiatan solfatara di Kawah B dan C dan Bungsu.
  • 1973: Letusan gas asap dalam Kawah Verbeek.
  • 1975: Letusan eksplosif disertai suara gemuruh dan lontaran material pijar dari kawah Verbeek.
  • 1977: Letusan dari kawah Verbeek.
  • 1978: Letusan eksplosif di kawah Verbeek.
  • 1980: Letusan eksplosif dengan suara gemuruh.
  • 1981-1983: Peningkatan aktivitas.
  • 1984: Letusan di Kawah Tuo.
  • 1985: Peningkatan aktivitas.
  • 1987: Letusan eksplosif.
  • 1988: Rentetan letusan eksplosif. Disertai suara gemuruh dan sinar api.
  • 1989: Terjadi letusan eksplosif dengan suara gemuruh dan sinar api
  • 1990: Kembali terjadi letusan eksplosif dengan gemuruh dan sinar api
  • Oktober 2005: Letusan abu terjadi hampir setiap hari.
  • 2017: Terjadi letusan
  • Januari 2023: Kembali erupsi
  • Desember 2023: Terjadi erupsi
  • Sumber: https://www.detik.com/sumut/wisata/d-7075171/tugu-abel-gunung-marapi-penanda-jalur-yang-menyimpan-memori-pilu

    Simak Video “Perdana Mendaki ke Gunung Marapi Berakhir Petaka”

  • Mengenal Sejarah Kapal Pinisi asal Sulawesi yang Jadi Tema Google Doodle

    Kapal kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut tampil sebagai Google Doodle hari ini Kamis (7/12/2023).
    Foto: Tangkapan Layar Google.co.id
    SAFAHAD Technology – Platform pencarian Google menampilkan ilustrasi Kapal Pinisi di halaman pencariannya. Kapal kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut tampil sebagai Google Doodle hari ini Kamis (7/12/2023).

    “Doodle hari ini merayakan Pinisi, perahu layar tradisional Indonesia yang digunakan pada pelayaran sejak berabad-abad yang lalu,” tulis Google menjelaskan tema yang diusung laman Google pada perayaan hari ini, Kamis (7/12/2023).

    Lantas apa makna dan sejarah Kapal Pinisi tersebut? Yuk, mengenal kapal Pinisi yang jadi Google Doodle hari ini!

    Sejarah Kapal Pinisi

    Dilansir dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dijelaskan kapal Pinisi sudah ada sejak 1500-an di Indonesia. Pada masa tersebut, kapal ini sering digunakan oleh pelaut Konjo, Bugis, dan Mandar asal Sulawesi Selatan untuk mengangkut barang.

    Sementara itu, dari laman resmi Kemendikbud RI disebutkan bahwa kapal Pinisi pertama kali dibuat oleh putra mahkota Kerajaan Luwu yang bernama Sawerigading pada abad ke-14 silam. Sebagaimana hal ini tertuang juga dalam naskah kuno La Galigo.




    Pada masa tersebut, Sawerigading membuat sebuah kapal Pinisi dari pohon Welengreng (pohon dewata) yang dikenal memiliki karakteristik cukup kuat dan juga kokoh. Tujuannya membuat kapal Pinisi pada saat itu adalah untuk digunakan dalam perjalanan menuju Negeri Cina.

    Adapun, perjalanan menuju Cina tersebut dilakukannya dalam rangka untuk mempersunting seorang gadis yang bernama We Cudai. Setelah ia berhasil mempersunting gadis pujaan hatinya, Sawiregading memutuskan untuk menetap di sana untuk beberapa waktu.

    Namun ketika kapal itu digunakan berlayar kembali menuju kampung halamannya, perahu yang ditumpangi oleh Sawerigading diterjang oleh badai besar. Peristiwa itu mengakibatkan kapalnya pecah menjadi tiga bagian dan terdampar di wilayah Ara, Tanah Beru, dan Lemo-lemo di Kabupaten Bulukumba.

    Pecahan-pecahan kapal tersebut kemudian dirakit kembali oleh masyarakat setempat menjadi sebuah kapal yang megah. Kapal itulah yang sampai saat ini dikenal dengan sebutan Kapal Pinisi.

    Kapal ini juga sempat digunakan untuk perdagangan di masa penjajahan. Namun, saat ini banyak kapal Pinisi yang digunakan sebagai daya tarik wisata.

    Selanjutnya, Ciri dan Karakteristik Kapal Pinisi

    Ciri dan Karakteristik Kapal Pinisi

    Kapal Pinisi sangat mudah dikenali di perairan. Ciri khas tersebut bisa dilihat dari penggunaan 7-8 layar, serta 2 tiang utama pada bagian di depan dan belakang kapal.

    Selain itu, kapal tradisional Indonesia ini juga terbuat dari kayu. Umumnya ada empat jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat kapal Pinisi, yaitu kayu besi, kayu bitti, kayu kandole/punaga, dan kayu jati.

    Dalam Jurnal Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada yang berjudul ‘Desain Kapal Wisata Jenis Pinisi Di Perairan Indonesia Timur’, terdapat 2 jenis kapal pinisi yang memiliki karakteristik yang berbeda. Kedua jenis kapal ini dibedakan berdasarkan bentuk lambungnya.

    Bagian-bagian Kapal Pinisi

    Melansir laman resmi Peta Budaya Kemendikbud, kapal Pinisi memiliki 6 bagian utama. Hal itu menjadi ciri khas tersendiri dari kapal khas Sulawesi ini, yaitu:

  • Anjong (segitiga penyeimbang) yang berada pada bagian depan kapal.
  • Sombala (layar utama) yang berukuran besar mencapai 200 m.
  • Tanpasere (layar kecil) berbentuk segitiga ada di setiap tiang utama.
  • Cocoro Pantara (layar bantu depan).
  • Cocoro Tangnga (layar bantu tengah).
  • Tarengke (layar bantu di belakang).
  • Adapun karakteristik dari masing-masing jenis kapal Pinisi adalah sebagai berikut:

    1. Palari

    Palari adalah bentuk awal dari kapal Pinisi dengan lunas (bagian terbawah kapal) yang ukurannya lebih lebar, serta kemudi di samping dari jenis Lamba. Palari berasal dari kata ‘Untuk Berlari’. Bentuk lambung ini mirip dengan lambung kapal Padewakang yang digunakan orang Sulawesi untuk mencari ikan.

    2. Lamba atau Lambo

    Lamba atau Lambo adalah pinisi modern yang masih bertahan sampai saat ini. Lambung kapal jenis ini sekarang sudah dilengkapi dengan motor diesel (KLM).

    Bentuk lambung ini dipakai sejak tahun 1990-an yang mengambil bentukan dari kapal-kapal Eropa. Lamba atau Lambo lebih cocok digunakan menggunakan mesin karena bentuknya yang menggunakan kemudi di tengah dan membuatnya lebih gampang bermanuver.

    Selanjutnya, Tahapan Pembuatan Kapal Pinisi

    Tahapan Pembuatan Kapal Pinisi

    Di Indonesia, sentra pembuatan kapal Pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tepatnya berada di tiga desa, yaitu Desa Tana Beru, Bira, dan Batu Licin. Masih dilakukan dengan cara tradisional, pembuatan kapal pinisi tidak bisa dilakukan sembarangan.

    Berikut ini proses pembuatan kapal Pinisi yang terbagi dalam tiga tahap, antara lain:

    1. Penentuan Hari Baik

    Pada tahap pertama dimulai dari penentuan hari baik untuk mencari kayu untuk membuat kapal Pinisi. Biasanya, “hari baik” mencari kayu jatuh pada hari ke-5 atau ke-7 pada bulan pembuatan kapal. Pemilihan hari ini melambangkan rezeki yang ada di tangan, dan selalu mendapat rezeki.

    2. Memproses Kayu

    Tahap kedua pembuatan kapal Pinisi masuk ke proses menebang, mengeringkan, dan memotong kayu. Kayu-kayu tersebut kemudian dirakit menjadi setiap bagian kapal Pinisi. Tahap kedua inilah yang memakan waktu lama, bahkan hingga berbulan-bulan.

    3. Meluncurkan Kapal ke Laut

    Pada tahap ketiga yaitu proses peluncuran kapal pinisi ke laut. Namun, sebelum diluncurkan, biasanya diadakan upacara maccera lopi, atau menyucikan kapal pinisi.

    Upacara ini ditandai dengan kegiatan menyembelih sapi atau kambing. Dengan perhitungan, jika bobot kapal kurang dari 100 ton, maka yang disembelih adalah kambing, sedangkan kalau di atas 100 ton berarti sembelih sapi.

    Nah, itulah penjelasan untuk lebih mengenal kapal Pinisi yang jadi Google Doodle hari ini. Semoga bermanfaat ya, safahadtech mania!

    Sumber: https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-7076658/mengenal-kapal-pinisi-yang-jadi-google-doodle-hari-ini

  • Apa Itu UNHCR? Badan Pengungsi PBB dan Sejarahnya di Indonesia

    UNHCR juga beroperasi dan bekerja di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
    Logo (Foto: Dok. UNHCR)
    SAFAHAD TechnologyUNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) merupakan organisasi internasional yang berada di bawah payung Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB atau United Nations/UN. UNHCR juga dikenal sebagai Badan Pengungsi PBB.

    Sebagai Badan Pengungsi PBB, UNHCR memimpin upaya internasional untuk melindungi orang-orang yang terpaksa melarikan diri dari perang dan penganiayaan serta mereka yang tidak memiliki kewarganegaraan.

    UNHCR juga beroperasi dan bekerja di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Di bawah ini adalah informasi mengenai UNHCR dan sejarahnya di Indonesia:

    Apa Itu UNHCR?

    UNHCR, sebagaimana tercantum dalam situs resminya, adalah organisasi internasional yang berdedikasi untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak-hak dan membangun kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik dan penganiayaan.

    UNHCR dikenal sebagai Kantor Komisaris Tinggi untuk Pengungsi (Office of the High Commissioner for Refugees). Sejarah UNHCR didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1950 untuk membantu jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal setelah Perang Dunia II.



    Apa yang Dilakukan UNHCR?

    UNHCR diberi mandat oleh PBB untuk melindungi dan membela hak-hak pengungsi. UNHCR juga memberikan dukungan kepada para pengungsi yang telah kembali ke negara asal mereka, orang-orang yang telah pindah ke negara asal mereka dan orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan atau mempunyai masalah kewarganegaraan.

    UNHCR memberikan bantuan, termasuk tempat tinggal, makanan, air dan layanan kesehatan, kepada orang-orang yang terpaksa mengungsi dari konflik dan penganiayaan, banyak dari mereka tidak punya pilihan lain.

    UNHCR juga membela hak mereka atas keselamatan dan membantu mereka menemukan tempat yang bisa mereka sebut sebagai rumah sehingga mereka dapat membangun kembali kehidupan mereka. Dalam jangka panjang, UNHCR bekerja dengan negara-negara untuk memperbaiki dan memantau undang-undang dan kebijakan pengungsi dan suaka untuk menjamin hak asasi manusia.

    UNHCR menganggap pengungsi dan orang-orang yang terlantar sebagai mitra dalam seluruh pekerjaannya, dan menempatkan mereka yang paling terkena dampak sebagai pusat perencanaan dan pengambilan keputusan.

    Selanjutnya, Sejarahnya UNHCR di Indonesia

    Sejarahnya UNHCR di Indonesia

    Saat ini, UNHCR beroperasi dan bekerja di 135 negara di seluruh dunia. Indonesia termasuk di dalamnya. Menurut informasi di situs resmi UNHCR di Indonesia, kehadiran UNHCR di Indonesia telah aktif sejak tahun 1979.

    Saat itu, pemerintah Indonesia meminta dukungan kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk membangun kamp pengungsi di Pulau Galang. Kamp tersebut bertujuan untuk menampung lebih dari 170.000 pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Asia Tenggara.

    Pada tanggal 14 Juni 1989, Para Pihak pada Konferensi Internasional tentang Pengungsi dari Indochina mengadopsi Rencana Aksi (CPA). Hal ini memberikan UNHCR tanggung jawab khusus untuk menangani masuknya pengungsi Indochina dan mencari solusi permanen.

    Sejak penutupan kamp pengungsi di Pulau Galang pada tahun 1996, UNHCR terus mendukung pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan internasional kepada pengungsi.

    UNHCR Indonesia saat ini memiliki 60 staf di kantor pusatnya di Jakarta. Selain itu, terdapat empat wilayah UNHCR di Indonesia: Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Makassar.

    Referensi:

  • https://news.detik.com/berita/d-7069446/tentang-unhcr-badan-pengungsi-pbb-dan-sejarahnya-di-indonesia
  • Sejarah Potongan Semangka Jadi Simbol Palestina dan Artinya

    Banyaknya dukungan yang digaungkan masyarakat dunia dengan menjadikan gambar potongan semangka sebagai simbol Palestina adalah salah satu caranya.
    Ilustrasi Sejarah Potongan Semangka Jadi Simbol Palestina dan Artinya
    SAFAHAD Technology – Banyaknya dukungan yang digaungkan masyarakat dunia dengan menjadikan gambar potongan semangka sebagai simbol Palestina adalah salah satu caranya.

    Warna-warna merah, hitam, putih, dan hijau pada potongan semangka merupakan warna yang melambangkan bendera Palestina. gambar semangka ini menjadi Lambang perlawanan bagi masyarakat Palestina.

    Dilansir dari laman Egyptian Street, Jumat (3/11/2023), diketahui bahwa pengibaran bendera Palestina setelah Perang Arab-Israel pada tahun 1967 memicu kemarahan dari pihak Israel.

    Akibatnya, pengibaran bendera Palestina di Gaza dan Tepi Barat Palestina dilarang. Namun, warga Palestina tidak kekurangan ide. Mereka bersatu dalam mengganti bendera Palestina dengan simbol potongan semangka.

    Simbol semangka ini dipilih oleh warga Palestina sebagai bentuk protes agar mereka dapat tetap bisa memasang ‘bendera’ tanah air mereka dengan cara yang kreatif.



    Awal Mula Semangka Jadi Simbol Palestina

    Pada Awalnya, Semangka Menjadi Simbol Palestina Pada tahun 2007, Khaled Hourani, seorang seniman Palestina, memperkenalkan karya seninya yang berjudul “Semangka” sebagai bagian dari kontribusinya dalam buku Subjective Atlas of Palestine.

    Kemudian, tindakan ini menjadi permulaan penggunaan semangka sebagai simbol bendera Palestina. Dampaknya menginspirasi sejumlah seniman yang lain, seperti Sarah Hatahet, Sami Boukhari, Aya Mobaydeen, dan Beesan Arafat, untuk menciptakan karya seni dengan menggunakan simbol semangka sebagai cara untuk menyampaikan dukungan kepada Palestina.

    Menurut Hourani, seni kadang-kadang dapat memiliki aspek politis yang lebih kuat daripada politik itu sendiri, ungkapnya dalam wawancara dengan Washington Post.

    Selanjutnya, Semangka Menjadi Simbol Dukungan Terhadap Palestina

    Semangka Menjadi Simbol Dukungan Terhadap Palestina

    Setelah 57 tahun pelarangan pengibaran bendera Palestina, saat ini banyak masyarakat yang mengibarkan bendera Palestina dengan menampilkan simbol potongan semangka. Di media sosial, semangka sedang menjadi tren yang sangat populer saat ini.

    Peristiwa konflik Gaza-Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023 terjadi bersamaan dengan hal ini. Tanpa ampun, Bom Israel menyerang berbagai fasilitas umum, permukiman, rumah sakit, bahkan tenda-tenda pengungsian di Gaza.

    Lebih dari 5.000 warga Palestina tewas di Jalur Gaza akibat serangan tersebut. Saat ini, sebanyak 15.273 orang sedang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan dengan keterbatasan di rumah sakit. Sementara itu, tercatat ada 91 warga Palestina yang terbunuh dan 1.250 orang yang terluka di Tepi Barat.

    Terkadang dukungan internasional terhadap Palestina dianggap sebagai masalah yang sensitif. Banyak postingan gambar bendera atau dukungan terhadap Palestina yang dilarang oleh sistem sensor online.

    Banyak pengguna media sosial yang mengeluhkan bahwa postingan mereka secara otomatis dihapus karena berisi dukungan terhadap Palestina.

    Menurut Mona Shtaya, manager advokasi 7amleh, Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial, warga Palestina telah menemukan cara-cara kreatif dalam menghadapi dan menghindari sensor otomatis. Mereka melakukan hal ini dengan menghilangkan tanda baca, mengubah huruf dalam kata-kata, atau mencampurkan pernyataan politik dengan foto pribadi.

    Selama beberapa dekade, simbolisme telah menjadi senjata yang penting dalam perjuangan Palestina. Warga Palestina telah menggunakan simbol-simbol sebagai bentuk protes, ungkapan berduka, dan perlawanan.

    Ternyata, penggunaan simbol semangka sebagai pengganti Bendera Palestina sukses dalam mengelabui sensor otomatis di media sosial.

    Refrensi:

  • https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7016984/irisan-semangka-jadi-simbol-palestina-ini-sejarahnya
  • Hari Santri Nasional: Kapan, Sejarah dan Tradisinya

    Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Tujuan peringatan ini adalah untuk menghormati dan meneladani semangat jihad para ulama.
    Ilustrasi Hari Santri Nasional (safahad.my.id)
    SAFAHAD TechnologyHari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Tujuan peringatan ini adalah untuk menghormati dan meneladani semangat jihad para ulama. Lalu bagaimana sejarah Hari Santri Nasional dan Tradisinya?

    Dilansir dari detikcom, Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani di Masjid Istiqlal Jakarta pada tanggal 15 Oktober 2015.

    Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional karena dikaitkan dengan peristiwa bersejarah ketika KH Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi jihad melawan penjajah pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui ikatan Santri dan Ulama.Berikut ulasan lengkapnya ada di bawah ini.

    Sejarah Hari Santri Nasional

    Berdasarkan laman resmi Nahdlatul Ulama, Hari Santri awalnya diusulkan pada hari Jumat, 27 Juni 2014, oleh ratusan santri Pondok Pesantren Babussalam di Desa Banjarejo, Malang, Provinsi Jawa Timur. Usulan itu mereka lontarkan saat menerima kunjungan Joko Widodo yang saat itu masih berstatus calon presiden.




    Dalam kesempatan itu, Jokowi menandatangani komitmennya untuk menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri. Ia pun berjanji akan memperjuangkan keinginan para santri tersebut.

    Dalam perkembangannya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengusulkan untuk memperingati tanggal 22 Oktober setiap tahunnya sebagai Hari Santri, bertepatan dengan dikeluarkannya fatwa resolusi Jihad oleh KH Hasyim al-Ashiari.

    Namun usulan ini menuai polemik di berbagai kalangan. Berbagai macam alasan dikemukakan untuk menolak, mulai dari kekhawatiran akan polarisasi hingga ketakutan akan perpecahan karena ketiadaan pengakuan bagi kalangan santri.

    Namun, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan untuk menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hal itu dilakukan dengan menandatangani Keputusan Presiden Republik Indonesia (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, 15 Oktober 2015.

    Selanjutnya, Isi fatwa resolusi jihad

    Isi fatwa resolusi jihad

    Fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945 memuat tiga pokok utama, di antaranya:
    Dilansir dari detik.com, Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardhu ‘ain bagi tiap-tiap orang islam yang mungkin meskipun bagi orang fakir.

    Hukumnya adalah syahid bagi mereka yang gugur melawan musuh (NICA) dan komplotannya. Dilansir dari laman NU, Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini, wajib dibunuh.

    Tema Hari Santri Nasional 2023

    Mengutip sumber yang sama, tema peringatan Hari Santri Nasional tahun ini adalah ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’. Peringatan ini menghormati semangat dan dedikasi santri sebagai pahlawan pendidikan dalam memerangi kebodohan.

    Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi mengacu pada perjuangan fisik, melainkan perjuangan intelektual yang penuh semangat. Santri adalah pelopor dalam perjuangan melawan ketidakpahaman, ketidaktahuan dan ketertinggalan.

    Kegiatan Hari Santri Nasional

    Dikutip dari website Kementerian Agama (Kemenag): Berikut beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional.

    1. Zikir

    Zikir berasal dari kata dzakara, yadzukuru, atau dzukr/dzikr yang berarti perbuatan lisan (menyebut, menuturkan, mengucap) dan dengan hati (mengingat dan menyebut). Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang berisi petunjuk kepada manusia untuk selalu mengingat-Nya dalam berdzikir. Oleh karena itu, dzikir merupakan salah satu bentuk kegiatan ibadah bagi umat Islam dan memperoleh pahala.

    Selanjutnya, 2. Sholawat

    2. Sholawat

    Sholawat merupakan ungkapan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat memiliki beberapa keutamaan, antara lain mampu menghapus dosa besar, sebagai petunjuk jalan yang lurus, menyelamatkan diri dari siksa neraka, dan menjadi gerbang kenikmatan abadi surga.

    3. Munajat

    Munajat merupakan salah satu bentuk doa selain wirid, dzikir, dan tawasul. Menurut KBBI, munajat adalah doa yang ikhlas kepada Tuhan memohon keridhaan, ampunan, pertolongan, bimbingan, dan sebagainya.

    4. Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan

    Salah satu cara memperingati Hari Santri Nasional adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan positif seperti: Misalnya mengikuti pengajian, membaca Al-Qur’an atau tadarus, pawai santri.

    Inilah sejarah Hari Santri Nasional dan Tradisinya. Semoga ini bisa bermanfaat, SafahadTechMan!

    Referensi:

  • Safahad
  • https://www.detik.com/jogja/berita/d-6988659/kapan-hari-santri-nasional-2023-berikut-sejarah-dan-cara-merayakannya
  • Mengapa Tanggal 5 Oktober Diperingati HUT TNI? Begini Sejarahnya

    Hari Peringatan TNI atau Hari Lahir TNI diperingati pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya. Namun tahukah anda kenapa tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai hari jadi TNI?
    Suasana saat gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 TNI di silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
    SAFAHAD Technology – Hari Peringatan TNI atau Hari Lahir TNI diperingati pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya. Namun tahukah anda kenapa tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai hari jadi TNI?

    Hari Peringatan TNI yang jatuh pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya didasarkan pada sejarah berdirinya TNI pada tanggal 5 Oktober 1945. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah TNI, silakan simak penjelasan di bawah ini.

    Mengapa tanggal 5 Oktober diperingati HUT TNI?

    Alasan mengapa tanggal 5 Oktober diperingati sebagai HUT TNI adalah karena berdasarkan tanggal dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi cikal bakal TNI saat ini. Sebagaimana dilansir laman resmi TNI, TKR dibentuk pada 5 Oktober 1945.

    Menurut sejarah terbentuknya TNI dari masa ke masa, TKR sendiri merupakan perubahan nama dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang telah dibentuk sejak tanggal 22 Agustus 1945 silam. BKR inilah yang menjadi awal mula terbentuknya organisasi TNI setelah Indonesia merdeka.

    Sejarah Singkat Terbentuknya TNI

    Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI dijelaskan bahwa TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI dimulai dengan berdirinya BKR.




    BKR didirikan pada tanggal 22 Agustus 1945 dan berganti nama menjadi TKR pada tanggal 5 Oktober 1945. Dalam rangka menyempurnakan organisasi menurut asas militer internasional, maka pada tanggal 23 Januari 1946 diubah namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

    Dalam rangka menyatukan kedua angkatan bersenjata, yaitu tentara reguler/TRI dan Organisasi Perjuangan Rakyat, Presiden Sukarno menyetujui pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 3 Juni 1947. Ini adalah kali pertama nama TNI resmi lahir.

    Pada akhir tahun 1949, menyusul keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), dan dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan Koninklijke juga didirikan. Belanda (ch)-India Leisure (KNIL). Namun setelah RIS dibubarkan pada tahun 1950, APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

    Organisasi TNI terus bertransformasi dan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tahun 1962. Hal ini merupakan upaya menyatukan organisasi TNI dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Namun pada tanggal 1 April 1999, organisasi ABRI dipisah dan dikembalikan ke TNI.

    Selanjutnya, Perkembangan TNI dari masa ke masa

    Perkembangan TNI dari masa ke masa

    Di bawah ini adalah urut-urutan sejarah perkembangan pergantian nama TNI yang terjadi dari masa ke masa.

    ● Tanggal 22 Agustus 1945 : Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk.

    ● 5 Oktober 1945: BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

    ● 23 Januari 1946: TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

    ● 3 Juni 1947: Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi berdiri.

    ● Akhir tahun 1949: Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) terbentuk.

    ● Tahun 1950: APRIS berubah menjadi Dibentuk Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

    ● Tahun 1962: TNI dan Polri bergabung menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

    ● 1 April 1999: TNI dan Polri resmi berpisah, dan nama ABRI kembali menjadi TNI.

    Sejak saat itu, nama TNI pun digunakan sampai sekarang. TNI sendiri dibagi menjadi tiga matra atau angkatan, yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI-AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI-AL).

    Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6965858/kenapa-5-oktober-diperingati-hut-tni-begini-sejarahnya

  • BRIN Adalah Lembaga: Sejarah, Fungsi, dan Tugasnya

    SAFAHAD Technology - Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) merupakan badan penelitian nasional di Indonesia.
    GEDUNG BRIN. (DOK. BRIN)
    SAFAHAD Technology – Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) merupakan badan penelitian nasional di Indonesia. BRIN adalah lembaga pemerintah yang menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegrasi.

    Sebagai lembaga pemerintahan, BRIN berada dalam naungan presiden dan bertanggung jawab langsung kepadanya. Lalu, apa sejarah, tugas, dan fungsi BRIN?

    Sejarah BRIN

    BRIN adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan riset, inovasi, dan teknologi. Lembaga tersebut berdiri pada 2021 melalui Undang-Undang Riset, Teknologi, dan Inovasi (RUU RTI) yang disahkan oleh pemerintah.

    Aturan tersebut berisi tentang putusan bahwa semua lembaga penelitian milik pemerintah yang meliputi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), berikut unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi riset di lingkungan kementerian/lembaga pemerintah bergabung menjadi BRIN.



    BRIN bertujuan untuk mempercepat perkembangan riset, teknologi, dan inovasi di Indonesia, serta menghasilkan dampak positif dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, kesehatan, pertanian, energi, dan lingkungan.

    Tugas BRIN

    Pasal 3 Perpres Nomor 78 tahun 2021 tentang BRIN menyebutkan bahwa BRIN bertugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dalam bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan secara nasional yang terintegrasi.

    BRIN beroleh mandat untuk mengkoordinasikan kegiatan riset dan inovasi di Indonesia, memfasilitasi kolaborasi antara institusi riset dan industri, mendukung pengembangan infrastruktur riset, mempromosikan komersialisasi penelitian, dan mengawasi penggunaan dana riset dan inovasi secara efektif dan efisien.

    Demi menggapai tujuannya, BRIN bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, industri, dan pemerintah daerah, untuk mendorong kolaborasi, transfer pengetahuan, dan penerapan hasil riset dan inovasi dalam masyarakat.

    Selanjutnya, Fungsi BRIN

    Fungsi BRIN

    BRIN bertugas melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Melansir laman resmi BRIN, ada 14 fungsi yang dimandatkan. Berikut detailnya:

    1. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi dan inovasi dalam rangka penyusunan rekomendasi perencanaan pembangunan nasional berdasarkan hasil kajian ilmiah dengan berpedoman pada nilai Pancasila.
    2. Perumusan dan penetapan kebijakan dalam bidang riset dan inovasi yang meliputi rencana induk pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peta jalan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan.
    3. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang pembinaan, pengembangan kompetensi, pengembangan profesi, manajemen talenta, dan pengawasan dan pengendalian sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur riset dan inovasi, fasilitas riset dan inovasi pemanfaatan riset dan inovasi.
    4. Pengintegrasian sistem penyusunan perencanaan, program, anggaran, kelembagaan, dan sumber daya penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan.
    5. Penyelenggaraan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan.
    6. Pengawasan dan pengendalian penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
    7. Pelaksanaan koordinasi pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian, pengembangan,pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang dihasilkan oleh kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    8. Pelaksanaan pembangunan, pengelolaan, dan pengembangan sistem informasi penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan.
    9. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, invensi, dan inovasi kebijakan yang mengakui, menghormati, mengembangkan dan melestarikan keanekaragaman pengetahuan tradisional, kearifan lokal, sumber daya alam hayati dan nirhayati, serta budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.
    10. Pemberian fasilitasi, bimbingan teknis, pembinaan, dan supervisi serta pemantauan dan evaluasi di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan.
    11. Pemantauan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BRIDA.
    12. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan BRIN.
    13. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BRIN.
    14. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.[fortuneidn]