Category: Sejarah

  • Hari Habitat Sedunia 7 Oktober 2024: Tema dan Sejarah

    7 Oktober Memperingati Hari Apa,Hari Habitat Sedunia 2024,Sejarah,Hari Habitat sedunia,Habitat,World Habitat Day,7 Oktober,7 Oktober 2024,7 Oktober Hari Apa,Hari Habitat,Hari Habitat Dunia,Hari Habitat Sedunia Itu Apa,World Habitat Day 2024,World Habitat Day Posters,World Habitat Day 2024 Theme,What is World Habitat Day,UN World Habitat Day
    Hari Habitat Sedunia 2024 (Foto: UN-Habitat)
    SAFAHAD Technology – Hari Habitat Sedunia (World Habitat Day) diperingati pada tanggal 7 Oktober 2024. Perayaan ini jatuh pada hari Senin pertama di bulan Oktober dan disetujui oleh PBB untuk merefleksikan keadaan kota-kota besar maupun kecil, serta hak asasi setiap individu untuk memperoleh tempat tinggal yang layak.

    Setiap tahun, UN-Habitat, lembaga PBB yang berfokus pada urbanisasi berkelanjutan, menyelenggarakan peringatan Hari Habitat Sedunia. Peringatan ini telah dirayakan sejak tahun 1986.

    Tema Hari Habitat Sedunia Tahun 2024

    Untuk perayaan kali ini, UN-Habitat menetapkan tema “Engaging youth to create a better urban future” yang artinya “Melibatkan kaum muda untuk menciptakan masa depan perkotaan yang lebih baik” bagi Hari Habitat Sedunia pada tanggal 7 Oktober 2024.




    Dengan tema ini, tujuan utamanya adalah mengatasi tantangan serta peluang dari proses urbanisasi yang pesat dengan menekankan partisipasi aktif generasi muda dalam membangun kota dan komunitas berkelanjutan. Selain itu, tema ini juga menyoroti bagaimana melibatkan generasi mendatang dalam merencanakan kehidupan kini dan masa depan kota mereka melalui pendekatan partisipatif serta kesempatan kepemimpinan lokal.

    Hari Habitat Dunia memberikan kesempatan khusus untuk menghargai kontribusi anak muda terhadap keberlanjutan urban sekaligus menghadapi masalah pertumbuhan kota yang cepat.

    Latar Belakang dan Sejarah Hari Habitat

    Pada tahun 1985, PBB menetapkan hari Senin pertama di bulan Oktober sebagai Hari Habitat Dunia, bertujuan untuk merefleksikan kondisi habitat kita serta hak setiap individu untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Hari ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat global akan tanggung jawab bersama terhadap masa depan lingkungan hidup manusia.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 2

    Dalam sejarahnya, peringatan Hari Habitat Dunia pertama kali dirayakan pada tahun 1986 dengan tema “Tempat Tinggal adalah Hak Saya”. Nairobi adalah kota tuan rumah untuk perayaan tahun itu. Tema-tema lain yang pernah diangkat antara lain: “Hunian untuk Tunawisma” (1987, New York); “Hunian dan Urbanisasi” (1990, London); “Kota Masa Depan” (1997, Bonn); “Kota yang Lebih Aman” (1998, Dubai); “Perempuan dalam Tata Kelola Perkotaan” (2000, Jamaika); “Kota Tanpa Permukiman Kumuh” (2001, Fukuoka), “Air dan Sanitasi untuk Perkotaan” (2003, Rio de Janeiro), “Merencanakan Masa Depan Perkotaan Kita” (2009, Washington, D.C.) dan “Merancang Masa Depan Perkotaan” (2009, Washington, D.C.).C.), “Kota yang Lebih Baik, Kehidupan yang Lebih Baik” (2010, Shanghai, Cina) dan Kota dan Perubahan Iklim (2011, Aguascalientes, Meksiko).

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi:

  • https://news.detik.com/berita/d-7574875/hari-habitat-sedunia-7-oktober-2024-tema-dan-sejarahnya
  • Mengenang Sejarah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928

    Sumpah Pemuda,Sejarah,Sumpah Pemuda Tanggal,Sumpah Pemuda Teks,Sumpah Pemuda Adalah,Sumpah Pemuda Terjadi Pada Tanggal,Sumpah Pemuda Diperingati Setiap Tanggal,Sumpah Pemuda Lahir Pada Tanggal,Sumpah Pemuda Tanggal Berapa,Sumpah Pemuda 1928,Sumpah Pemuda Diperingati Pada Tanggal,Teks Sumpah Pemuda,Hari Sumpah Pemuda,Makna Sumpah Pemuda,Sejarah Sumpah Pemuda,Bunyi Sumpah Pemuda,Tokoh Sumpah Pemuda,Peristiwa Sumpah Pemuda,Naskah Sumpah Pemuda,28 Oktober Hari Apa,28 Oktober Memperingati Hari Apa,28 Oktober 1928 Hari Apa,28 Oktober Apakah Tanggal Merah
    Tokoh-Tokoh Sumpah Pemuda – Sejarah Sumpah Pemuda (Arsip Nasional)
    SAFAHAD Technology – Hari Sumpah Pemuda adalah momen penting yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober oleh rakyat Indonesia. Sebelum menjadi hari peringatan tahunan, sejarah Sumpah Pemuda memiliki latar belakang yang panjang. Mari kita telaah lebih dalam mengenai sejarahnya.

    Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan tonggak bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen ini melambangkan tekad dan semangat pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda.

    Sejarah Sumpah Pemuda bermula dari situasi di Indonesia ketika dijajah oleh Belanda. Di tengah keterbatasan tersebut, para pelajar muda dari berbagai daerah sepakat mendirikan sebuah organisasi bernama Indonesische Student Bond atau PPPI pada tahun 1926.




    Kelompok PPPI terdiri atas para pemuda berpendidikan yang belajar di Stovia, Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), dan Rechtshogeschool te Batavia (RHS). Semua anggotanya memiliki visi dan tujuan serupa: mengusir penjajah dengan bersatunya semangat juang pemuda.

    Kongres Pemuda I

    Dari tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926, Kongres Pemuda I digelar sebagai ajang pertemuan antara kelompok-kelompok pemuda Indonesia secara nasional. Pertemuan ini berlangsung di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, dan dikenal sebagai Kongres Pemuda I.

    Tujuan dan maksud diadakannya pertemuan tersebut adalah untuk mendiskusikan strategi serta mengemukakan ide-ide tentang cara memerdekakan diri dari penjajahan. Selain itu, para pemuda yang berpartisipasi juga memperhatikan berbagai aspek, mulai dari kontribusi perempuan dalam perjuangan kemerdekaan hingga agama dan bahasa persatuan bagi Bangsa.

    Baca Selengkapnya, Kongres Pemuda II

    Kongres Pemuda II

    Dalam Kongres Pemuda I, hasil yang diperoleh masih belum membawa solusi nyata untuk bebas dari cengkeraman penjajah. Para pemuda kemudian mengadakan pertemuan lagi yang dinamai Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Pertemuan ini dilangsungkan di tiga lokasi berbeda dengan fokus pembahasan yang bervariasi.

  • Pada tanggal 27 Oktober 1928, Kongres Pemuda II berlangsung di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam kongres ini ditekankan diskusi mengenai sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan tekad sebagai elemen penting dalam mewujudkan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia.
  • 28 Oktober 1928 Kongres dilanjutkan di Gedung Oost-Java Bioscoop. Dalam pertemuan ini para pemuda membicarakan masalah pendidikan lebih dalam. Di tempat lain pada hari yang sama, yaitu di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat, topik diskusi semakin terfokus kepada nasionalisme, demokrasi serta isi rumusan visi bersama.
  • Isi Sumpah Pemuda

    Setelah merampungkan pembicaraan dalam Kongres Pemuda II dan mencapai kesepakatan atas hasilnya, para pemuda serentak menyanyikan lagu “Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu ini menjadi penutup kongres sekaligus langkah awal deklarasi rumusan hasil kongres tersebut yang dikenal sebagai Sumpah Setia atau Sumpah Pemuda.

    Berikut ini adalah isi Sumpah Pemuda:

    Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

    Kedua: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

    Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

    Istilah ‘Sumpah Pemuda’ pun melekat pada keputusan kongres terakhir. Makna esensialnya mendorong pemuda Indonesia untuk memupuk kecintaan mereka kepada tanah air, menegakkan persatuan bangsa, dan aktif menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

    Baca Selengkapnya, Tokoh-Tokoh di Sumpah Pemuda

    Tokoh-Tokoh di Sumpah Pemuda

    Kelahiran Sumpah Pemuda, yang memegang tempat penting dalam sejarah Indonesia, melibatkan banyak tokoh pemuda dari berbagai latar belakang. Para pemuda ini berperan mulai dari panitia hingga pemimpin kongres. Tokoh-tokoh terkenal yang terlibat dalam Sumpah Pemuda meliputi:

  • Sugondo Joyopuspito
  • Mohammad Yamin
  • Sie Kong Lian
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Nona Purnomowulan
  • Wage Rudolf Supratman
  • Amir Syarifuddin Harapan
  • Joko Marsaid
  • Johannes Leimena
  • Adnan Kapau Gani
  • Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
  • Kasman Singodimedjo
  • Mohammad Roem
  • Inilah catatan sejarah penting tentang Sumpah Pemuda yang harus diperhatikan oleh bangsa Indonesia; Sangat penting bagi pemuda pemudi untuk terus berdiri dan bersatu.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi:

  • https://www.suara.com/news/2024/10/02/185155/mengenang-kembali-sejarah-sumpah-pemuda-28-oktober-1928
  • Tanggal 2 Oktober 2024: Memperingati Hari Apa Aja?

    Fesyen,Sejarah,Hari Batik Nasional 2024,2 Oktober Hari Apa,Batik Nasional,Hari Batik Tanggal Berapa,Kapan Hari Batik,Tanggal 2 Oktober Hari Apa,Hari Batik Nasional Tanggal Berapa,2 Oktober Memperingati Hari Apa,Hari Batik Tanggal,Kapan Hari Batik Nasional,Kapan Hari Batik Nasional 2024,Hari Batik Nasional,2 Oktober Hari Batik,Tgl 2 Oktober Hari Apa,Tanggal 2 Oktober Memperingati Hari Apa,Tgl 2 Oktober Memperingati Hari Apa,Batik
    Ilustrasi: Hari Batik Nasional
    SAFAHAD Technology – Tanggal 2 Oktober 2024 jatuh pada hari Rabu dan diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Selain itu, ada juga berbagai perayaan lain yang berlangsung pada hari ini. Berikut adalah beberapa peringatan yang terjadi pada tanggal tersebut.

    Hari Batik Nasional

    Setiap tahun, tanggal 2 Oktober dirayakan sebagai Hari Batik Nasional. Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui secara global.

    Menurut dari situs Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, batik pertama kali diperkenalkan ke dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa.




    Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapatkan status warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH) melalui kantor UNESCO di Jakarta pada tanggal 4 September 2008.

    Pengajuan batik untuk dimasukkan dalam Warisan Kemanusiaan Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO resmi diterima pada tanggal 9 Januari 2009. Pada sidang Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang diselenggarakan oleh UNESCO di Abu Dhabi, batik dikukuhkan secara resmi pada tanggal 2 Oktober 2009.

    Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kepres No.33 Tahun 2009 untuk menetapkan tanggal ini sebagai Hari Batik Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perlindungan dan pengembangan batik Indonesia. Pada hari tersebut, seluruh pegawai maupun pelajar dianjurkan mengenakan pakaian batik.

    Baca Selengkapnya, Hari Tanpa Kekerasan Internasional

    Hal ini sesuai dengan instruksi Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ terkait Pemakaian Baju Batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional setiap tahunnya.

    Hari Tanpa Kekerasan Internasional

    Tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional. Peringatan ini pertama kali dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2007.

    Peringatan ini diadakan untuk melanjutkan perjuangan seorang aktivis India, Mohandas Karamchand Gandhi, yang lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi. Mahatma Gandhi adalah seorang tokoh yang tegas menolak segala bentuk kekerasan.

    Hari Anti Kekerasan Internasional mengenang pengaruh dan warisan Gandhi berdampak pada protes global tanpa kekerasan. Tanggal 2 Oktober ditetapkan karena bertepatan dengan hari kelahiran Mahatma Gandhi pada tahun 1869.

    Mahatma Gandhi adalah sosok tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris melalui metode non-kekerasan. Dedikasinya terhadap pembebasan tanpa kekerasan inilah yang mendorong PBB untuk menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional.

    Hari Hewan Ternak Sedunia

    Setiap tahun, Hari Hewan Ternak Sedunia diperingati pada tanggal 2 Oktober. Peringatan ini diluncurkan sebagai bagian dari kampanye internasional Gerakan Hak-Hak Hewan Ternak pada tahun 1983. Tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran atas penderitaan berkepanjangan hewan ternak.

    Meskipun termasuk binatang, masih memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan baik—terlebih lagi karena mereka menjadi sumber makanan bagi manusia. Sangat mungkin untuk menyembelih hewan dengan cara yang baik dan tidak kejam.

    Editor: Abdul Hamid

  • Makna Hari Kesaktian Pancasila dan Lima Sila yang Terkandung di Dalamnya

    Kesaktian Pancasila,Sejarah,Hari kesaktian Pancasila,Pancasila,1 Oktober Hari Apa,1 Oktober Memperingati Hari Apa,1 Oktober Memperingati Hari,Tanggal 1 Oktober Memperingati Hari Apa,Hari Kesaktian Pancasila 2024,Tanggal 1 Oktober Hari Apa,Hari 1 Oktober Hari Apa,Hari Apa Tanggal 1 Oktober,1 Okt Hari Apa,Peringatan 1 Oktober,Kesaktian Pancasila 2024,Hari pancasila,Sejarah Hari Kesaktian Pancasila,Hari Lahir pancasila,Sejarah Kesaktian Pancasila,1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila,Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila,Makna Hari Kesaktian Pancasila
    Makna Hari Kesaktian Pancasila dan Lima Sila yang Terkandung di Dalamnya. peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober. (Sumber Foto: Direktorat Jendral Pemasyarakatan)
    SAFAHAD TechnologyPancasila, sebagai landasan ideologi negara kita, telah menghadapi berbagai ujian kesaktiannya, baik dari sudut pandang politik maupun filosofis. Kehadiran Pancasila memberikan identitas kepada Indonesia dan berfungsi sebagai ‘perekat’ yang kokoh untuk menyatukan seluruh elemen dalam satu ikatan.

    Setiap tahunnya, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Momentum ini sangat penting bagi bangsa Indonesia karena bertujuan mengenang jasa para pahlawan yang gigih mempertahankan ideologi tersebut.

    Kelima sila dalam Pancasila mengajarkan kita semua untuk hidup harmonis dan saling menghargai meskipun memiliki perbedaan agama, suku, atau latar belakang. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana Pancasila bisa menyatukan bangsa Indonesia serta makna masing-masing sila tersebut.

    Ujian dan Kekuatan Pancasila




    Pada awal tahun 1960-an, ketegangan meningkat akibat munculnya gerakan komunis yang dianggap sebagai ancaman terhadap keberadaan Pancasila. Peristiwa Gerakan 30 September menjadi salah satu momen kunci yang menguji keutuhan Pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa saat menghadapi konflik ideologis.

    Di era Orde Baru, tantangan baru muncul ketika Pancasila sering digunakan sebagai instrumen untuk menjaga kekuasaan politik sekaligus membatasi kebebasan berekspresi dan demokrasi. Pada masa itu, rezim menetapkan bahwa hanya ada satu asas politik yaitu Pancasila, praktik ini pada gilirannya membatasi pluralisme serta ruang diskusi politik di masyarakat.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar, Pancasila telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk mempersatukan bangsa pasca-konflik serta sebagai pedoman dalam menghadapi masalah politik dan sosial yang muncul.

    Baca Selengkapnya, Makna Lima Sila dalam Pancasila

    Makna Lima Sila dalam Pancasila:

    1. Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

    Sila ini menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan agama di Indonesia. Dengan beragamnya keyakinan yang ada, kita diajak untuk saling menghormati satu sama lain demi menciptakan kehidupan yang harmonis.

    2. Sila Kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

    Sila ini mengeksplorasi bagaimana seharusnya kita bersikap adil dan sopan kepada semua orang tanpa memandang siapa mereka. Ini mengingatkan kita akan kewajiban bersikap baik dan memberikan penghargaan terhadap setiap individu karena semua manusia memiliki hak yang setara.

    3. Sila Ketiga “Persatuan Indonesia”

    Dalam sila ini, ditekankan bahwa generasi muda Indonesia harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa mengingat keragaman suku dan budaya di tanah air kita.

    4. Sila Keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”

    Sementara itu, sila ini menunjukkan betapa pentingnya setiap suara di Indonesia; keputusan hendaknya dibuat melalui musyawarah berdasar kebijaksanaan. Oleh sebab itu, penting bagi setiap keputusan untuk dicapai dengan cara berunding secara mufakat.

    5. Sila Kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

    Yang terakhir ini menggambarkan betapa pentingnya keadilan sosial agar setiap individu mendapat akses serta sumber daya yang setara terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.

    Karena itu, Pancasila lebih dari sekadar prinsip; ia merupakan jiwa dari negara kita. Ia menjadi dasar filosofis yang mengarahkan sikap, interaksi, dan penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 3

    Pancasila bukan sekadar himpunan prinsip, namun merupakan esensi dari identitas bangsa kita. Sebagai landasan filosofis, Pancasila membentuk perilaku kita serta cara berinteraksi dan menjalankan pemerintahan di tanah air.

    Sebagai generasi penerus yang kelak akan mengambil alih kepemimpinan, sangat penting bagi kita untuk memahami sekaligus menjaga nilai-nilai Pancasila agar selalu hidup dalam setiap aksi dan keputusan yang kita ambil.

    Pancasila bukan hanya sekadar warisan, melainkan juga petunjuk arah masa depan. Mari tunjukkan bahwa nilai-nilai ini tidak hanya tetap relevan tetapi juga penting bagi Indonesia baik hari ini maupun di masa mendatang.

    Editor: Abdul Hamid

  • Kisah ‘Tanah Terbang’ Gunung Pengamun-Ngamun yang Hancurkan Dusun Legetang

    Legetang,Legetang Banjarnegara,Legetang Dieng,Legetang 1955,Legetang Desa,Legetang Lembah Dieng,Dusun Legetang,Dukuh Legetang,Desa Legetang,Dusun Legetang Dieng,Desa Legetang Banjarnegara,Kisah Dukuh Legetang,Dukuh Legetang Dieng,Gunung,Gunung Pengamun Amun,Dieng
    Dusun Legetang Dieng. (Safahad.my.id)
    SAFAHAD Technology – Longsornya Gunung Pengamun-amun merenggut nyawa setidaknya 450 penduduk Dusun Legetang di dataran tinggi Dieng sekitar 67 tahun lalu, dan hingga kini masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan.

    Meskipun jarak antara Dusun Legetang dan Gunung Pengamun-amun mencapai ratusan meter, anehnya parit di bawah lereng gunung tidak terkena oleh longsoran tanah tersebut.

    Oleh karena itu, tidak mengherankan jika warga sekitarnya mewariskan cerita mengenai ‘tanah terbang’ dari Gunung Pengamun-amun yang menimbun Dusun Legetang kepada generasi selanjutnya.




    Menurut H Mad Toyib, seorang warga Kepakisan RT 02 RW 02 desa Kepakisan, peristiwa longsor ini terjadi pada malam hari pertengahan April 1955. Pada waktu itu, Indonesia baru saja memasuki usia kemerdekaan yang ke-10 dan mengalami kesulitan ekonomi, dikenal dengan istilah Sensus (adol seng dienggo ngisi usus).

    Namun berbeda dengan Dusun Legetang kaya akan hasil pangan. Tiba-tiba pada pukul 23.00 WIB terjadi longsor dari Pegunungan Pengamun-amun di sisi barat dusun yang menutupi kawasan tersebut.

    Toyib yang saat kejadian berusia 11 tahun, menjelaskan bahwa kejadian tersebut benar-benar tak diduga oleh warga karena longsoran melompati dan menerjang pekarangan Dusun Legetang.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 2

    Toyib juga mengenang bahwa sebelum bencana tersebut ia pernah bermain di dusun tersebut. Ia sempat berkunjung ke rumah saudaranya yang almarhum Ahmad Nasir. Dalam tragedi tersebut, kelima saudara Toyib turut hilang dan jasad mereka tidak ditemukan akibat tertimbunya material longsor.

    Cerita yang beredar di masyarakat setempat menggambarkan adanya praktik molimo khusus madon (main wanita) dan main (judi).

    “Kalau minum kan katanya, arak. Kalau arak, orang nggak kuat beli saat itu,” jelasnya.

    Toyib menceritakan bahwa pada masa tersebut kehidupan warga Dusun Legetang seolah tanpa agama dan akhlaknya tidak mencerminkan ajaran Islam. Sebelumnya, penduduk Dusun Legetang adalah para petani yang sukses serta makmur secara finansial, sehingga mereka tidak mengalami kekurangan berkat hasil panen yang melimpah.

    Bahkan meski daerah lain menghadapi gagal panen, hal itu tidak berlaku bagi Dusun Legetang yang selalu dipenuhi hasil berkualitas baik dibanding wilayah lainnya. Namun sayangnya, kondisi kesejahteraan tersebut justru membuat mereka kurang bersyukur atas karunia Allah Ta’ala; banyak di antara mereka terjerumus dalam berbagai kemaksiatan.

    Menurut cerita warga setempat, setiap malam berlangsung tarian erotis oleh penari perempuan yg sering kali berujung pada perzinahan. Suatu malam saat hujan deras mengguyur dusun dan masyarakat tengah tenggelam dalam suasana maksiat tersebut datanglah suara gemuruh seperti benda berat jatuh dari langit.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 3

    Keesokan paginya rasa ingin tahu warga sekitar mengantarkan mereka melihat bahwa Gunung Pengamun-amun telah terbelah dan belahannya itu menghancurkan Dusun Legetang sepenuhnya.

    Dusun yang semula berupa lembah kini rata dengan tanah dan berganti menjadi gundukan mirip bukit. Demikian siapapun tinggal disana tak selamat dari bencana tersebut. Gegerlah kawasan Dieng.Setidaknya andai Gunung Pengamun-amun sekadar longsor maka dampaknya hanya akan menimpa area bawahnya saja.

    Namun, peristiwa ini bukanlah akibat longsornya gunung. Di antara Dukuh Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat sungai serta jurang yang saat itu masih ada. Dengan demikian, bagian dari gunung tersebut terangkat dan melintasi sungai serta jurang sebelum akhirnya jatuh menimpa Dukuh Legetang.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi:

  • SAFAHAD
  • https://nasional.okezone.com/read/2022/05/13/337/2593171/kisah-dusun-legetang-luluh-lantak-akibat-tanah-terbang-gunung-pengamun-ngamun
  • Mengenal Mongolia: Sebuah Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

    Mongolia,Vladimir Putin,Mongolia Dimana,Mongolia Ibu Kota,Ibu Kota Mongolia,Orang Mongolia,Bangsa Mongolia,Kekaisaran Mongolia,Negara Mongolia,Mongolian News,Mongolia Population,Mongolia Tours,Tour Mongolia,Vladimir Poutine Jeune,Vladimir Poutine,Vladimir Vladimirovich Putin,Vladimir Vladimirovič Putin,International,Sejarah
    Suasana aktivitas warga di Lapangan Sukhbaatar, Ulan Bator, Mongolia. Shutterstock
    SAFAHAD Technology – Kunjungan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Mongolia pada Selasa, 3 September 2024, menarik perhatian dunia. Hal ini disebabkan oleh status Putin sebagai buronan ICC terkait dugaan kejahatan perang, sementara Mongolia sebagai anggota ICC memutuskan untuk tidak menangkapnya.

    Putin disambut dengan penuh kehormatan, menciptakan reaksi negatif dari Ukraina yang menganggap tindakan tersebut sebagai serangan terhadap prinsip-prinsip keadilan internasional.

    Terlepas dari kritik yang ditujukan kepada Rusia dan ICC, penting untuk mengenal lebih jauh mengenai sejarah luar biasa umat manusia di Mongolia. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai bangsa ini berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Mongolia untuk Amerika Serikat:



    Bangsa Pengembara

    Sejak zaman prasejarah, berbagai etnis telah menghuni wilayah Mongolia. Mayoritas di antara mereka merupakan pengembara yang seiring waktu membentuk konfederasi terkenal dalam sejarah. Konfederasi pertama ini adalah Xiongnu yang dipersatukan oleh Modun Shanyu sekitar tahun 209 SM.

    Jenghis Khan

    Pada tahun 1206, Chinggis Khan yang juga dikenal sebagai Jenghis Khan mendirikan Kekaisaran Mongol; sebuah kekaisaran terluas dalam sejarah umat manusia. Wilayah kekuasaan Kekaisaran Mongol meliputi tanah bagian barat hingga Polandia saat ini dan menjangkau timur hingga semenanjung Korea; utara menuju Siberia serta selatan sampai jazirah Arab dan Vietnam dengan total luas mencapai sekitar 33 juta kilometer persegi.

    Kubilai Khan

    Pada tahun 1227, setelah wafatnya Jenghis Khan, Kekaisaran Mongol tersegmentasi menjadi empat kerajaan. Pada tahun 1260, cucu Chinggis Khan, Kubilai Khan, menduduki takhta sebagai pemimpin salah satu dari empat kerajaan yang mencakup wilayah Mongolia dan Tiongkok saat ini. Selanjutnya, pada tahun 1271, Kubilai Khan secara resmi mendirikan Dinasti Yuan. Dinasti Yuan merupakan dinasti asing pertama yang memerintah seluruh Tiongkok hingga akhirnya digulingkan oleh Dinasti Ming pada tahun 1368.

    Baca Selengkapnya, Kejatuhan Kekaisaran Mongolia

    Kejatuhan Kekaisaran Mongolia

    Selama berabad-abad berikutnya, konflik internal serta proses ekspansi dan kontraksi mengakibatkan kemunduran kekuatan mereka hingga jatuh ke tangan dinasti Manchu Qing. Mereka berhasil menaklukkan Mongolia Dalam pada tahun 1636 dan Mongolia Luar pada tahun 1691. Selama dua ratus tahun berikutnya, Mongolia berada di bawah pemerintahan Dinasti Qing hingga tahun 1911.

    Revolusi Rakyat

    Mongolia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1911 di bawah pimpinan Bogd Khan, seorang tokoh spiritual Buddha Tibet Mongolia. Namun demikian, pemerintah Cina tetap menganggap “Mongolia Luar” sebagai bagian integral dari teritorinya dan melakukan invasi terhadap negara tersebut pada tahun 1919.

    Pada Tahun 1921, Revolusi Rakyat berhasil meraih kemenangan di Mongolia dengan dukungan Tentara Merah Rusia; dengan demikian bangsa ini menjadi negara sosialis kedua di dunia. Setelah meninggalnya Bogd Khan pada tahun 1924, Republik Rakyat Mongolia diproklamasikan dan konstitusi pertamanya diadopsi.

    Di Bawah Rezim Komunis

    Mongolia mengalami hampir tujuh dekade di bawah rezim Komunis yang didominasi oleh Uni Soviet, dari tahun 1921 hingga 1990. Pada musim gugur 1989 dan musim semi 1990, munculnya arus pemikiran politik baru mulai mengubah lanskap negara ini, terinspirasi oleh glasnost dan perestroika di Uni Soviet serta runtuhnya rezim Komunis di Eropa Timur. Pada bulan Maret 1990, revolusi demokratis yang dimulai dengan aksi mogok makan untuk menggulingkan pemerintah berujung pada transisi damai dari komunisme. Penolakan terhadap komunisme tersebut membawa Mongolia menuju pembentukan sistem multi-partai, pengesahan konstitusi baru, serta peralihan ke ekonomi pasar.

    Perubahan dari Sosialis ke Demokrasi

    Selama dua dekade terakhir, Mongolia telah berhasil mentransformasikan dirinya dari sebuah negara sosialis dengan ekonomi terencana menjadi sebuah negara demokrasi multi-partai yang dinamis dan memiliki salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

    Geografi dan Populasi

    Mongolia merupakan negara daratan terbesar kedua di dunia dengan luas wilayah mencapai 1,56 juta kilometer persegi. Terletak di Asia Utara, Mongolia berbatasan langsung dengan Rusia di utara serta Cina di selatan, timur, dan barat. Negara ini adalah salah satu yang paling tidak padat penduduknya secara global; meskipun memiliki populasi lebih dari 3,1 juta orang, mereka tersebar dalam area seluas itu. Ulaanbaatar berfungsi sebagai ibu kota sekaligus kota terbesar Mongolia dan menjadi tempat tinggal bagi sekitar 45% populasi nasional.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi: https://dunia.tempo.co/read/1912246/mengenal-mongolia-bangsa-yang-pernah-ditakuti-sebagai-penakluk-dunia

  • Sejarah Tenis Kursi Roda Hingga Menuju Paralimpiade Paris 2024

    Sejarah,Olahraga,Tenis,Kursi Roda,Tenis Kursi Roda,Paralimpiade,Paralimpiade Paris,Paralimpiade Paris 2024,Paralimpiade Tenis Kursi Roda 2024 Terbaru,Paralimpiade Tenis Kursi Roda Indonesia 2024,Paralimpiade Tenis Kursi Roda Indonesia 2024 Terbaru Hari Ini,Paralimpiade 2024,Tennis,Paris
    Tennis kursi roda dalam Paralimpiade 2024, Sumber : jagranjosh.com
    SAFAHAD Technology – Cabang olahraga tenis kursi roda telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal kemunculannya dan akan kembali menarik perhatian dunia dalam ajang Paralimpiade Paris 2024. Sejarah tenis kursi roda tidak hanya menarik, namun juga inspiratif.

    Dilansir dari Tennisfame, tenis kursi roda pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 di California, Amerika Serikat. Brad Parks, seorang mantan pemain ski air yang mengalami cedera tulang belakang akibat kecelakaan, menjadi tokoh kunci dalam pengembangan olahraga ini.

    Bersama rekannya Jeff Minnenbraker, Parks mulai melakukan eksperimen dengan bermain tenis menggunakan kursi roda sebagai bagian dari program rehabilitasi mereka. Menyadari potensi besar olahraga ini, mereka mengadakan demonstrasi dan turnamen kecil di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat untuk memperkenalkannya kepada masyarakat.




    Perkembangan tenis kursi roda semakin pesat serta menjangkau negara-negara lain pada tahun 1980-an. Prestasi puncaknya terjadi saat cabang olahraga ini resmi dipertandingkan di Paralimpiade Barcelona pada tahun 1992.

    Dalam perjalanan waktu tersebut, partisipasi atlet dari berbagai negara terus meningkat. Kini para atlet tenis kursi roda—baik pria maupun wanita—berkompetisi di turnamen Grand Slam khusus seperti Australia Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.

    Atlet-atlet ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis yang luar biasa tetapi juga keberanian dan ketahanan yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    Pada Paralimpiade Paris 2024, sejumlah atlet terbaik dari berbagai negara akan berhadapan satu sama lain dalam pertandingan penuh semangat. Turnamen ini menjadi platform penting bagi para atlet untuk menampilkan kemajuan serta kemampuan mereka kepada audiens global.

    Komite Penyelenggara Paralimpiade Paris 2024 telah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua fasilitas dan aksesibilitas yang disediakan untuk perlombaan memenuhi standar tertinggi. Hal ini bertujuan agar para atlet dapat bersaing dalam kondisi optimal.

    Langkah ini merupakan kemajuan penting dalam mendukung inklusi dan pengakuan terhadap olahraga bagi penyandang disabilitas.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi: https://umj.ac.id/just_info/sejarah-tenis-kursi-roda-hingga-jadi-cabor-paralimpiade-paris-2024/

  • Sejarah dan Makna Bubur Asyura pada Peringatan 10 Muharam

    Bubur Asyura,Tradisi Bubur Asyura,10 Muharam,Sejarah Bubur Asyura,Makna Bubur Asyura,Kesultanan Siak,Sejarah,Islam,Lifestyle,Tradisi,Riau,Bubur Asyura Adalah,Resep Bubur Asyura,Cara Membuat Bubur Asyura,41 Bahan Bubur Asyura,Bahan Bubur Asyura,Bubur,Muharam,Makanan,Kuliner
    Sejarah dan Makna Bubur Asyura pada Peringatan 10 Muharam
    SAFAHAD Technology – Pada peringatan 10 Muharam 1446 Hijriah atau tahun 2024 Masehi, sebagian masyarakat Muslim Indonesia memiliki tradisi membuat Bubur Asyura.

    Bubur Asyura biasanya disiapkan secara bersama-sama dalam jumlah besar. Setelah matang, bubur ini akan dibagikan kepada warga sekitar.

    Namun, bagaimanakah asal usul dari Bubur Asyura?

    Mengacu pada laman warisanbudaya.kemendikbud.go.id, Selasa (16/7/2024), Bubur Asyura atau yang juga dikenal sebagai Bubur Asyuro merupakan olahan nasi dicampur dengan berbagai jenis kacang-kacangan dan bahan lainnya.




    Tradisi sedekah melalui pembuatan Bubur Asyuro bermula pada masa Kesultanan Siak ke-11 dan berlanjut hingga era Sultan Siak ke-12. Namun seiring waktu, kebiasaan ini sempat menghilang pada dekade 1980-an.

    Selain itu, sultan-sultan lainnya di bulan Muharam sering melaksanakan puasa sunnah dan kemudian berbuka dengan hidangan Bubur Asyura. Pada zaman dahulu, buburnya dibuat menjelang petang untuk berbuka puasa sunnah tanggal 10 Muharam, setelah itu dilanjutkan dengan acara pemberian sedekah oleh sultan.

    Di masa lalu di Siak pernah dilakukan persiapan memasak Bubuk Asyura bersama guru-guru agama serta masyarakat sepanjang jalan turap hingga depan Istana Siak. Hidangan tersebut disantap bersama oleh lebih dari seribu orang sehingga mampu menembus Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor nasional.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    Saat ini pun tradisi tersebut masih diteruskan oleh pemerintahan setempat setiap tanggal 10 Muharam setiap tahunnya di Istana Siak melalui acara sedekah berupa pembuatan dan pembagian Bubur Asyura.

    Adapun untuk variasi khas Aceh dari Bubur Asyura, terdiri atas campuran 41 jenis bahan termasuk rempah-rempah pilihan.

    Di antaranya, bahan utama terdiri dari sayuran, beras, jagung, kacang hijau, kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Sementara itu bumbu-bumbu yang digunakan meliputi bumbu gulai, daun pandan, serai, kayu manis dan garam.

    Pembuatan bubur ini memerlukan waktu lebih dari tiga jam sebelum dapat disajikan untuk didistribusikan kepada masyarakat.

    Tradisi memasak bubur Asyura pada tanggal 10 Muharam memiliki makna mendalam sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan rezeki yang diberikan.

    Karena pelaksanaan tradisi ini dilakukan secara bergotong-royong oleh warga setempat. Momen ini juga menjadi sarana penting untuk mempererat tali silaturahmi serta menumbuhkan jiwa sosial di antara para warga.

  • Apa Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila?

    SAFAHAD Technology - Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila merupakan dua peringatan penting di Indonesia dengan latar belakang sejarah yang berbeda.
    Ilustrasi. Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila. (iStockphoto/Niko Mufrida)
    SAFAHAD TechnologyHari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila merupakan dua peringatan penting di Indonesia dengan latar belakang sejarah yang berbeda. Apa perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila? Berikut penjelasannya yang dihimpun dari berbagai sumber.

    Ada beberapa perbedaan antara kedua hari peringatan tersebut, mulai dari tanggal, latar belakang sejarah hingga penetapan dan status hari tersebut.

    1. Tanggal Peringatan dan Tujuan

    Perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila yang pertama adalah waktu peringatannya. Hari Lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya.

    Tujuan peringatan Hari Lahir Pancasila adalah untuk mengenang perumusan dan pengenalan Pancasila sebagai dasar negara Soekarno pada tahun 1945.




    Sementara Hari Kesaktian Pancasila untuk memperingati keteguhan bangsa Indonesia dalam menjaga Pancasila dari ancaman kudeta yang terjadi pada 1965.

    2. Latar belakang sejarah Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila

    Berdasarkan laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hari Lahir Pancasila jatuh pada 1 Juni. Hari Lahir Pancasila diperingati dalam rangka mengenang pidato pertama presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai, atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

    Dalam sidang tersebut, Sukarno memaparkan gagasan dasar dan cita-cita negara Indonesia, yaitu Pancasila. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau azas. Soekarno menyebut ada lima dasar negara untuk Indonesia, yakni kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, dan ketuhanan Yang Maha Esa.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    Selain itu, Panitia Sembilan menyempurnakan gagasan ini. Di antaranya Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

    Setelah melalui beberapa upaya, Pancasila akhirnya disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila kemudian dicantumkan sebagai dasar negara Indonesia.

    Pancasila terdiri atas:

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa

    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

    3.Persatuan Indonesia

    4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan

    5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober merupakan hari untuk mengenang kedudukan Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup yang mempersatukan seluruh nusa, bangsa, dan rakyat Indonesia.

    Karena dulu ada kelompok yang ingin menggantikan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Salah satunya adalah PKI pimpinan D.N Aidit. PKI saat itu ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia dari nasionalisme sesuai nilai Pancasila menjadi komunisme.

    Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga memperingati wafatnya tujuh anggota TNI AD pada 30 September 1965 di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Mereka menjadi korban pemberontakan yang diorganisir oleh kelompok PKI. Gerakan ini dikenal dengan Gerakan 30 September PKI atau G30S PKI.

    Baca Selengkapnya, 3. Penetapan dan status hari

    Mereka adalah Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T Haryono, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I Pandjaitan, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean.

    Kelompok PKI berdalih sebagai pasukan pengawal Istana (Cakrabirawa) yang disuruh untuk menjemput para korban karena Panggilan Presiden Soekarno, padahal tidak ada pemanggilan.

    Mereka semua meninggal pada tanggal 30 September 1965 menuju 1 Oktober 1965. Hal ini mendorong Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila di lingkungan TNI AD.

    3. Penetapan dan status hari

    Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni baru ditetapkan sebagai hari besar nasional pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. Penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila pun tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Satu tahun kemudian, Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai hari libur nasional.

    Berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, peringatan ini awalnya hanya diperingati di lingkungan TNI AD. Ketika Soeharto menjadi presiden, ia menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967 tentang Hari Kesaktian Pancasila.

    Dengan Keppres tersebut, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional. Meski Hari Kesaktian Pancasila resmi diperingati setiap tahun, namun bukan merupakan termasuk hari libur.

    Itulah jawaban dari pertanyaan Apa Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila?. Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Semoga membantu.

  • Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024: Sejarah, Makna dan Temanya

    SAFAHAD Technology - Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni di Indonesia.
    Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Sejarah, Makna dan Temanya (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
    SAFAHAD Technology – Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni di Indonesia. Hari tersebut menjadi peringatan penting untuk menghormati dan mengenang Pancasila, yang merupakan dasar negara Republik Indonesia.

    Peringatan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk menghargai sejarah lahirnya Pancasila, tetapi juga untuk mengingatkan seluruh masyarakat tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

    Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merefleksikan semangat persatuan dan keadilan yang diamanatkan dalam Pancasila, serta menjaga agar nilai-nilai tersebut tetap hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa.

    Dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI), Senin (27/5/2024),




    peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.

    Hal ini tertera dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 2 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024.

    Tema ini memiliki maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.

    Dengan mengusung tema ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat berkontribusi dan bekerja sama dalam mewujudkan cita-cita tersebut, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk memajukan Indonesia.

    Baca Selengkapnya, Sejarah Hari Lahir Pancasila

    Sejarah Hari Lahir Pancasila

    Dilansir dari DITSMP Kemdikbud, Hari Lahir Pancasila dilatarbelakangi dari janji kemerdekaan yang diberikan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso kepada bangsa Indonesia pada 7 September 1944.

    Janji tersebut disampaikan Jepang untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan tentara sekutu. Namun, janji tersebut tidak terpenuhi hingga Jepang memberi janji kemerdekaan kedua pada 29 April 1945 melalui Maklumat Gunseikan.

    Di dalam Maklumat Gunseikan tersebut memuat pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas untuk merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka.

    Sidang petama BPUPKI diselenggarakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In. Pada sidang tersebut, beberapa anggota BPUPKI termasuk Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno memberikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan dasar negara Indonesia.

    Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh seperti Ir.Soekarno, Mohammad Hatta, dan lain sebagainya.

    Setelah melewati berbagai proses persidangan dan diskusi, Pancasila akhirnya siahkan sebagai dasar negara pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.

    Baca Selengkapnya, Logo Hari Lahir Pancasila dan Maknanya

    Logo Hari Lahir Pancasila dan Maknanya

    Logo Hari Lahir Pancasila 2024 (Doc: BPIP RI)

    Logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 berupa “Sandya Taru” yang berarti Pohon Persatuan. Logo ini mencerminkan persatuan, gotong royong, dan kesetaraan.

    Sandya Taru atau Pohon Persatuan tercipta dari nilai Pancasila ketiga “Persatuan Indonesia” dengan simbol Pohon Beringin. Layaknya pohon yang bermakna sumber kehidupan, Pancasila lahir menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

    Pancasila menancap dalam lubuk sanubari sebagai pemersatu bangsa yang bhinneka, kuat, dan abadi. Pancasila telah menjaga jiwa-jiwa setiap insan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan membentuk karakter budi pekerti luhur dari generasi ke generasi.

    Dengan demikian, Sandya Taru atau Pohon Persatuan menjadi simbol kekuatan Pancasila sebagai ideologi negara untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia dari masa ke masa.

    Sumber: https://www.liputan6.com/citizen6/read/5605340/hari-lahir-pancasila-1-juni-2024-sejarah-makna-dan-temanya?page=3