Berdasarkan buku Cinta Shaum, Zakat, dan Haji oleh Kertamuda (2020), yang dimaksud puasa Dzulhijjah di sini adalah puasa sunah yang dikerjakan pada 9 hari pertama, sebelum Idul Adha, di awal bulan Zulhijah.
Spesifiknya, puasa Dzulhijjah meliputi puasa sunah di 7 hari pertama bulan Zulhijah, puasa di hari Tarwiyah, dan puasa Arafah. Ibadah ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan juga para sahabat. Ini seperti yang diceritakan oleh istri Nabi, Hunaidah bin Khalid.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374, sanadnya sahih menurut Al-Hafizh Abu Thahir).
Lantas, puasa Dzulhijjah 2023 mulai tanggal berapa dilaksanakan? Berapa hari pula harus dikerjakan? Merujuk berbagai sumber, mari simak ulasan dari detikSumut berikut ini!
Jadwal Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah 2023
Selanjutnya, 1. Jadwal Puasa Dzulhijjah 2023 versi Muhammadiyah
Ini berarti, pelaksanaan puasa Dzulhijjah 2023 versi Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
2. Jadwal Puasa Dzulhijjah 2023 versi Pemerintah dan NU
Adapun 1 Zulhijah 1444 H berdasarkan pemerintah dan NU bertepatan dengan Selasa, 20 Juni 2023. Sementara itu, Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Maka, dapat dipastikan bahwa pelaksanaan puasa Dzulhijjah 2023 versi pemerintah dan NU mengikuti jadwal berikut:
Selanjutnya, Berapa Hari Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah?
Dilansir Rumaysho, para ulama sama sekali tidak berselisih pendapat mengenai kesunahan dari puasa di awal bulan Zulhijah. Bukan hanya dipraktikkan oleh Rasulullah, para sahabat, seperti Umar bin Khattab dan Abdullah bin Mawhab, juga turut mengerjakannya.
Di samping itu, dalam sebuah hadis, Rasulullah menyebutkan keutamaan beramal saleh di sepuluh hari pertama Zulhijah.
“Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijah).” Para sahabat bertanya,”Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya, tetapi tidak ada yang kembali satu pun.” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968).
Berdasarkan hadis tersebut, maka dapat diketahui bahwa yang lebih afdal adalah mengerjakan puasa Dzulhijjah di keseluruhan 9 hari. Meski begitu, ada riwayat dari Aisyah yang menyebutkan bahwa Rasulullah tak pernah puasa di sepuluh hari bulan Zulhijah.
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada sepuluh hari bulan Zulhijah sama sekali.” (HR. Muslim no. 1176).
Selanjutnya, Keutamaan Puasa Dzulhijjah?
Dalam hal ini tidak mengapa apabila tak sempat, atau tak mampu, puasa Dzulhijjah selama 9 hari penuh. Namun, sebaiknya kamu jangan sampai meninggalkan puasa di hari terakhir, yakni puasa Arafah.
Pasalnya, puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni mampu menghapuskan dosa selama dua tahun.
“Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Jadi, jika merujuk tanggal dari pemerintah dan NU, puasa Dzulhijjah 2023 mulai dikerjakan pada Selasa, 20 Juni 2023. Sementara itu, jadwal puasa Dzulhijjah 2023 versi Muhammadiyah mulai Senin, 19 Juni 2023.
Untuk pelaksanaannya sendiri, puasa Dzulhijjah dikerjakan selama 9 hari, dari 1 Zulhijah hingga 9 Zulhijah. Tidak mengapa apabila hanya mengerjakan sehari, tetapi lebih afdal jika kamu mampu melakukannya selama sembilan hari penuh.[detik]