Category: Pertumbuhan Anak Usia 6 Bulan

  • 5 Penyebab Bayi Susah Makan, Yuk Bun Cari Tau!

    SAFAHAD Technology - Tentu saja, ketika buah hati yang masih bayi sulit makan, itu bisa menguji kesabaran orang tua.
    Ilustrasi 5 Penyebab Bayi Susah Makan, Yuk Bun Cari Tau!
    SAFAHAD Technology – Tentu saja, ketika buah hati yang masih bayi sulit makan, itu bisa menguji kesabaran orang tua. Mengetahui bahwa bayi Anda mengalami kesulitan makan tidak hanya menguji kesabaran Anda, tetapi juga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda. Mengutip parents.com, ada beberapa penyebab anak susah makan.

    Penyebab ini sangat umum, namun banyak orang tua yang tidak mengetahuinya.Apa penyebabnya? Simak yang berikut.
    1. Tumbuh Gigi dan Kurang Enak Badan
    Alasan nomor satu bayi sulit makan adalah karena gigi mereka tumbuh dan mereka merasa tidak enak badan. Tumbuh gigi membuat anak tidak nyaman. Hal ini kemungkinan akan membuat bayi malas makan. Selain gusi yang sakit, tumbuh gigi seringkali membuat tubuh anak terasa tidak nyaman. Merasa tidak enak badan juga bisa menurunkan nafsu makan anak.



    2. Pertumbuhan Anak yang Menurun
    Studi menunjukkan bahwa antara usia 1 dan 5 tahun, anak-anak mengalami penurunan pertumbuhan. Ini membuatnya membutuhkan lebih sedikit kalori. Anak-anak jadi kurang nafsu makan. Mudah merasa kenyang meski hanya makan porsi kecil.

    3. Kelelahan

    Anak yang lelah juga lebih cenderung mengalami kesulitan makan. Kelelahan bisa membuat anak malas melakukan berbagai aktivitas. Termasuk mengunyah makanan.

    4. Bosan dengan Makanan yang Disantap

    Anak akan bosan jika makanan yang diberikan orang tua setiap hari selalu sama. Untuk itu, penting untuk memberikan variasi makanan seimbang pada bayi Anda. Anak juga mengalami kesulitan makan, yang bisa juga karena tidak mau makan makanan baru atau makanan yang baru pertama kali dimakannya.
    5. Suasana Makan yang Kurang Menyenangkan

    Suasana waktu makan yang tidak nyaman juga bisa membuat bayi Anda sulit makan. Ketika Anda memaksa bayi Anda untuk makan, itu bisa membuat makan menjadi lebih sulit. Orang tua yang menyajikan makanan dengan rasa, tekstur, dan warna yang tidak menarik juga membuat anak sulit untuk makan.

    Itulah beberapa penyebab mengapa bayi Anda sulit makan. Ayo Moms, semakin bersemangat untuk mendapatkan nutrisi seimbang terbaik untuk buah hati Anda.Lakukan berbagai hal untuk membuat anak-anak lebih bahagia dan menikmati makan makanan mereka. Semoga informasi ini membantu Anda.

  • 8 Alasan Bayi Sering Terbangun dan Menangis di Malam Hari

    SAFAHAD Technology - Bagi orang tua yang memiliki bayi sang buah hati, tidak jarang menemukan bayi sering terbangun di malam hari.
    8 Alasan Bayi Sering Terbangun dan Menangis Saat Malam Hari
    SAFAHAD Technology – Bagi orang tua yang memiliki bayi sang buah hati, tidak jarang menemukan bayi sering terbangun di malam hari. Dalam beberapa kasus, bayi bahkan tidak tidur di malam hari dan membuat orang tua begadang untuk merawatnya. Ada banyak alasan mengapa bayi terbangun dan menangis di malam hari.

    Dikutip dari parents.com, berikut beberapa penyebab umum bayi sering terbangun di malam hari.
    1. Kedinginan atau Kepanasan
    Alasan nomor satu bayi bangun adalah merasa kedinginan atau kepanasan. Cuaca yang sangat dingin akan bikin mudah terbangun. Begitu juga dengan cuaca sangat panas. Sebaiknya, gunakan pakaian bayi yang nyaman. Kenakan pakaian hangat saat cuaca dingin, dan kenakan pakaian dingin saat cuaca panas.
    2. Suara Berisik atau Bising



    Adanya kebisingan dan suara berisik juga kemungkinan akan membangunkan bayi di malam hari. Cobalah untuk menidurkan bayi Anda di kamar yang tenang dan nyaman, tanpa terlalu banyak suara di sekitarnya. kebisingan dan suara berisik juga cenderung mengagetkan bayi saat tidur.
    3. Sakit
    Bayi yang lagi sakit juga sering terbangun di malam hari. Dia bahkan cenderung gelisah, menangis, dan sulit tidur kembali. Kompres bayi jika badannya panas. Tenangkan dia dan pijat bagian tubuhnya yang sakit untuk menenangkannya.

    4. Tumbuh Gigi
    Saat-saat tumbuh gigi seringkali membuat bayi menangis dan terbangun di malam hari. Tumbuh gigi bahkan dapat meningkatkan risiko bayi Anda terkena demam. Ini menciptakan suasana yang sangat tidak nyaman. Bayi juga lebih mudah bangun.
    5. Popok Penuh atau Kotor

    Cobalah untuk memeriksa popok bayi Anda sesering mungkin. Popok yang terlalu penuh, basah dan kotor tidak nyaman bagi bayi Anda. Ini bisa membuatnya lebih rentan untuk bangun di malam hari. Ini juga cenderung membuatnya rewel.
    6. Kelelahan
    Bayi yang terlalu lelah juga akan sering terbangun di malam hari. Kelelahan pada bayi bisa disebabkan oleh aktivitas yang terlalu padat, perjalanan jauh atau kurangnya perhatian orang tua. Sama seperti orang dewasa, bayi yang lelah akan merasa mudah tidak nyaman, emosional, dan rewel.
    7. Lapar
    Kelaparan juga bisa membuat anak lebih mudah bangun di malam hari. Kelaparan karena belum minum ASI atau tidak cukup makan nutrisi bisa membuat bayi Anda merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan ini sering membuatnya terjaga di malam hari.
    8. Tidak Mau Jauh-Jauh dari Mom
    Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan bayi, ada kalanya ia tidak ingin jauh dari ibunya. Seiring dengan tumbuh kembangnya, ada minggu-minggu khusus dimana bayi suka lebih dekat dengan ibunya, mudah rewel dan tidak mau ditinggalkan meski sedang tidur.
    Itulah beberapa alasan umum mengapa bayi Anda bangun di malam hari. Semoga informasi ini bisa membantu Anda. Ayah dan Bunda, jagalah buah hatimu dengan segala keikhlasan, agar kita selalu bahagia dan bersyukur memilikinya. Bahkan saat kita sedang lelah, letih, dan sering begadang, keikhlasan membantu kita menjadi orang tua yang lebih sabar.
  • 5 Sikap Orang Tua yang bisa Membuat Anak Tumbuh Lebih Berani

    SAFAHAD Technology - Setiap anak memiliki ketakutannya masing-masing. Ketakutan yang dimiliki anak-anak dapat mencegah mereka tumbuh menjadi percaya diri.
    Setiap anak memiliki ketakutannya masing-masing.
    SAFAHAD Technology – Setiap anak memiliki ketakutannya masing-masing. Ketakutan yang dimiliki anak-anak dapat mencegah mereka tumbuh menjadi percaya diri. Ini juga membuatnya lebih mudah untuk menyimpan stres. Di sini, orang tua memiliki tugas penting untuk membantu anaknya tumbuh menjadi pribadi yang lebih berani.

    Anak pemberani bukanlah anak yang tidak takut pada apa pun, tetapi anak yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk menghadapi ketakutannya. Untuk membantu anak-anak lebih memahami diri mereka sendiri dari ketakutan yang ada dan lebih mudah bertahan dalam berbagai situasi yang ada. Apa yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak tumbuh menjadi lebih berani. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini.
    1. Lebih Sabar Memberi Anak Waktu untuk Beradaptasi
    Ada anak yang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Beberapa orang membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan tempat baru. Sebagai orang tua, kita harus lebih sabar dalam memberikan waktu kepada anak untuk menyesuaikan diri. Biarkan anak-anak berjalan dengan kecepatan mereka sendiri untuk membantu mereka beradaptasi dan merasa nyaman di lingkungan baru mereka. Berada di sisinya dan dukung dia tanpa tekanan atau paksaan.
    2. Lebih Aktif Memberi Anak Kesempatan Mencoba Sendiri



    Orang tua dapat lebih proaktif dalam memberikan kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mencoba hal-hal baru dan berbeda untuk diri mereka sendiri. Anda tidak harus terus menerus membimbing dan mengarahkannya untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Tingkatkan kepercayaan diri anak Anda dengan memberi mereka lebih banyak kesempatan untuk melakukan berbagai hal secara mandiri.
    3. Lebih Terbuka Menyampaikan Perasaan
    Anak-anak menjadi lebih berani ketika mereka belajar mengendalikan emosi mereka. Orang tua dapat mendorong anak-anak mereka untuk mengobrol dan berbicara lebih terbuka tentang hati dan perasaan mereka. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan ketakutan dan kecemasan mereka. Dari sini, Anda bisa membimbing anak Anda untuk mencari kompromi atau solusi untuk mengatasi rasa takutnya tersebut. Anak-anak juga dapat memperoleh jaminan dari orang tua mereka dengan membuka komunikasi yang lebih jujur ​​dan terbuka ini.

    4. Lebih Mengapresiasi Upaya Anak

    Pujian, ucapan terima kasih, dan hadiah bisa diberikan kepada anak untuk memotivasi mereka berbuat lebih baik. Tentu saja, hadiah ini sudah cukup. Pastikan untuk menghargai upaya anak Anda, atau upaya terbaik yang telah mereka lakukan. Ketika anak-anak merasa dihargai atas usahanya, mereka merasa percaya diri untuk mencoba hal-hal baru dan mengatasi ketakutan mereka.
    5. Lebih Fleksibel dalam Memberi Pilihan

    Setiap pilihan memiliki resiko dan konsekuensinya masing-masing. Hal ini bisa diajarkan sejak dini untuk mendorong anak menjadi berani. Orang tua memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam membuat keputusan tentang apa yang dilakukan anak-anak mereka. Beri anak kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri. Kemudian, bantu anak Anda memahami konsekuensi dari pilihannya sendiri. Sehingga anak lebih tenang dan lebih mampu mengantisipasi situasi yang akan mereka hadapi.

    Itulah lima hal yang bisa dicoba para orang tua untuk membantu anaknya tumbuh menjadi pribadi yang lebih berani. Semoga informasinya bermanfaat ya.