Category: Niat Puasa Qadha

  • Penjelasan Buya Yahya Niat Puasa Senin Kamis Digabung dengan Qadha Ramadhan

    Niat Puasa Senin Kamis,Niat Puasa Kamis,Niat Puasa Qadha Ramadhan,Niat Puasa Sunnah Kamis,Niat Puasa Qadha,Ramadhan,Puasa Ramadhan,Puasa Ganti Ramadhan,Puasa,Islam,Niat Puasa Ganti Ramadhan,Puasa Ganti,Niat Puasa Ganti,Buya Yahya,Puasa Senin Kamis,Niat Mengganti Puasa Ramadhan dan Senin Kamis,Niat Puasa Senin Kamis dan Mengganti Puasa Ramadhan,Niat Puasa Ganti Sekaligus Puasa Senin Kamis,Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Senin Kamis,Niat Puasa Qadha dan Senin Kamis,Niat Puasa Senin Kamis dan Ganti,Puasa Senin Kamis Niat
    Niat Puasa Ganti Ramadhan
    SAFAHAD Technology – Penceramah Buya Yahya membahas tentang hukum niat puasa Senin Kamis jika digabungkan dengan puasa yang diwajibkan, termasuk Qadha Puasa Ramadhan.

    Ia mengungkap bahwa menggabungkan niat puasa sunnah yang satu dan lainnya adalah diperbolehkan atau mubah. Namun, ia menegaskan bahwa untuk puasa wajib seperti utang Ramadhan dan puasa nazar, tidak bisa digabungkan dalam niatnya dengan puasa sunnah, termasuk Puasa Senin Kamis.

    Saat ini kita berada di bulan Rabiul Akhir 1446 Hijriyah, yang merupakan bulan keempat dalam kalender Islam. Seperti halnya bulan-bulan lain, Rabiul Akhir juga memiliki amalan sunnah yaitu Puasa Senin Kamis.




    Buya Yahya menjelaskan bahwa jika ada puasa sunnah lain yang jatuh pada hari Senin atau Kamis, maka boleh untuk menggabungkannya dengan Puasa Senin Kamis. Hal ini boleh karena digabung antara satu jenis sunah dan sunah lainnya diperkenankan.

    “Sunnah yang dikumpulkan dalam puasa boleh digabung, kalau sholat tidak. Namun kalau puasa sunnah digabung dengan puasa fardhu tidak boleh,” kata Buya Yahya sebagaimana dikutip SafahadTech.my.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

    Umat Islam yang menjalankan beberapa puasa sunnah sekaligus akan mendapatkan pahala ganda atau lebih tergantung jumlah puasa sunnah yang digabungkan.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 2

    Di sisi lain, mencampurkan niat antara puasa wajib dan puasa sunnah hukumnya harus tetap terpisah. Misalnya pada 10 Muharram ketika seseorang ingin menjalani kedua puasa Asyura serta qadha hutang Ramadhan secara bersamaan itu tidak diperbolehkan.

    “Namun, jika ada yang ingin qadha puasa Ramadhan pada tanggal 10 Muharram, bayar saja utang tanggal 10 itu dengan niat bayar utang Ramadhan, sah,” kata Buya Yahya.

    Dengan demikian, akan mendapatkan pahala atas qadha atau pelunasan puasa sekaligus memperoleh ganjaran dari puasa Asyura serta puasa Senin Kamis.

    Meski begitu, dalam pelaksanaannya tidak perlu menyertakan niat untuk puasa sunnah; cukup dengan niat qadha saja. Buya Yahya menjelaskan bahwa pengucapan niat puasa tidak harus dilakukan secara lisan menggunakan lafadz dalam Bahasa Arab.

    “Kalau Anda ucapkan boleh-boleh saja, dipermudah saja, gara-gara diajari niat Bahasa Arab lalu tidak hafal kemudian tidak puasa nanti. Yang penting sebut nama puasanya misal Ya Allah hamba ingin puasa Kamis nanti, Allah sudah paham,” jelasnya.

    Waktu untuk melaksanakan niat dimulai saat maghrib sehari sebelum hari berpuasa atau malam sebelumnya. Ini dikarenakan waktu maghrib menandai masuk waktu berikutnya dalam aturan Islam.

    Baca Selengkapnya, Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Niat Puasa Senin Kamis

    Untuk berniat puasa Asyura, Buya Yahya memberikan contoh dengan langsung menyebutkan puasanya di dalam hati: “Aku niat Puasa Asyura”. Bagi yang terbiasa melafazkannya juga diperbolehkan mengucapkan sesuai lafadz yang ada pada artikel ini.

    Sementara itu, cara mencampurkan niat antara puasa sunnah. misalnya Puasa Asyura dan Puasa Senin Kamis cukup disebut satu per satu.

    Niat Qadha Puasa Ramadhan

    Bacaan Niat Qadha Puasana:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى


    Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

    Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

    Niat Puasa Senin Kamis

    Niat Puasa Hari Senin:

    نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى


    Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa’ala

    Artinya: “Saya berniat untuk berpuasa pada hari Senin, sunah karena Allah Ta’aalaa.”

    Niat Puasa Hari Kamis:

    نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى


    Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala

    Artinya: “Saya berniat untuk berpuasa pada hari Kamis, sunah karena Allah Ta’aalaa.”

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

    Editor: Abdul Hamid

  • Niat Puasa Ganti Ramadhan dan Persiapan yang Harus Diperhatikan

    Bulan suci Ramadhan sudah dekat dan sebagai umat Islam, kita harus mulai mempersiapkan diri untuk menyambut bulan ini.
    Niat Puasa Ganti Ramadhan
    SAFAHAD Technology – Bulan suci Ramadhan sudah dekat dan sebagai umat Islam, kita harus mulai mempersiapkan diri untuk menyambut bulan ini. Salah satu kewajiban yang perlu diperhatikan adalah membayar hutang puasa Ramadhan. Bagi mereka yang tidak dapat menyelesaikan puasanya, menggantinya adalah amalan yang dianjurkan bahkan diwajibkan.

    Puasa Ramadan sebagai Rukun Islam

    Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipatuhi oleh setiap umat Islam. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

    Niat Puasa Ganti Ramadan

    Penting bagi mereka yang ingin menggantikan puasa Ramadhan untuk sangat berhati-hati. Menurut Mazhab Syafi’i, orang yang mengganti puasa Ramadhan hendaknya menyebutkan niatnya untuk berpuasa pengganti Ramadhan di malam hari.

    Bacaan niat tersebut berbunyi: “Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh’I fardhi syahri Ramadhna lillhi ta’l,” yang artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”



    Tips untuk Berpuasa dengan Aman

    Selain puasa yang benar, kesehatan fisik juga harus diperhatikan agar puasa berjalan tanpa masalah. Berikut beberapa tip untuk membantu Anda berpuasa dengan aman:

    1. Makan Sedikit-sedikit: Pilih makanan ringan namun bergizi. Hindari makan berlebihan saat berbuka puasa dan sahur.

    2. Jaga pola minum: Perbanyak minum air putih di saat sahur dan berbuka puasa. Hindari minuman yang mengandung banyak kafein dan gula.

    3. Makan cukup protein: Pilihlah sumber protein yang baik untuk menjaga energi dan stamina selama berpuasa.

    4. Lakukan olahraga ringan: Jaga kesehatan tubuh dengan melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau bersepeda.

    5. Jangan makan berlebihan saat buka puasa: Hindari makan berlebihan dan pilihlah makanan sehat yang memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

    Mengganti puasa Ramadhan merupakan suatu kewajiban agama, dan baik untuk menjaga kesehatan. Dengan niat yang tulus dan persiapan yang baik, umat Islam dapat mengisi bulan Ramadhan yang penuh berkah dan rahmat. Semoga Allah Ta’ala menerima puasa kita.

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ