Category: Netanyahu

  • Iran Serang Israel: Netanyahu Ngumpet, Jutaan Warga Israel Panik

    Iran,Iran Serang Israel,Israel,Tel Aviv,Iran Serang Israel 2024 Terbaru,Iran Serang Israel Hari Ini,Iran Serang Israel Terbaru,Iran Serang Israel 2024,Rudal Iran Serang Israel,Berita Iran Serang Israel,International,Palestina Merdeka,Palestina Israel,Palestina,Palestina Hari Ini,Palestine,Free Palestine,Netanyahu,Benjamin Netanyahu
    Iran serang Israel dengan meluncurkan rudal balistik (Foto: AP)
    SAFAHAD Technology – Kepanikan terjadi saat Israel diserang rudal dari Iran yang ditembakkan ke Tel Aviv pada Selasa (1/10/2024). Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersembunyi di tempat perlindungan khusus.

    Momen ratusan rudal Iran menyasar wilayah-wilayah Israel terekam dan tersebar diberbagai media sosial. Dalam video terlihat ledakan terjadi di sejumlah lokasi.

    Sementara jutaan pemukim panik bahkan teriak ketakutan saat menyaksikan rudal-rudal Teheran menyasar wilayah mereka. Sementara PM Netanyahu dan anggota kabinet perangnya masuk ke dalam bunker.




    Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu dan bawahannya dipindahkan ke fasilitas bawah tanah tatkala ratusan rudal Iran menghujani negara Zionis.

    Netahanyahu bahkan disebut meminta para menterinya agar tetap di bunker agar selamat dari rentetan rudal Iran. Diketahui, serangan diluncurkan pukul 20.15 waktu setempat. Dikutip dari Tribunnews.com, Iran diperkirakan meluncurkan rudal balistik dengan jangkauan jauh.

    Akibat serangan massal Teheran, Israel menutup sementara bandara dan seluruh perjalanan kereta. Belum ada laporan adanya korban luka maupun tewas akibat serangan ini.

    Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2024/10/02/video-netanyahu-ngumpet-jutaan-warga-israel-panik-saat-iran-menyerang

  • Menyala Abangku! Mesut Ozil Blak-blakan Sebut PM Israel Benjamin Netanyahu Teroris

    SAFAHAD Technology - Pesepakbola Mesut Ozil terang-terangan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebagai teroris dan pembunuh bayi
    Mesut Ozil (Twitter/@M10)
    SAFAHAD Technology – Pesepakbola Mesut Ozil terang-terangan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebagai teroris dan pembunuh bayi, setelah militer Israel menyerang tempat pengungsian warga Palestina di Rafah.

    Melalui Instagram pribadinya dilihat suara.com, Jumat (31/5/2024) tampak mantan pemain Real Madrid dan Arsenal itu mengunggah potret Netanyahu berlumur darah. Potret itu menunjukan bahwa Netanyahu adalah teroris sesungguhnya. Bahkan dijuluki sebagai baby killer alias pembunuh anak-anak.

    Unggahan Msut Ozil ini disampaikan setelah serangan aksi penjajahan Israel di pengungsian warga Palestina di Rafah. Tak main-main, puluhan orang meninggal seketika karena serangan udara saat sedang terlelap.




    Bahkan tidak jarang mayoritas korban merupakan anak-anak. Sedangkan ratusan korban lainnya mengalami luka berat. Unggahan mantan pesepakbola profesional asal Jerman ini viral di Twitter dan mendapat pujian netizen Indonesia.

    “Wow menyala Ozil. Keberaniannya patut diacungi (jempol). BTW yang nggak tahu dia, beliau mantan pemain timnas Jerman yang dulu sempet kena rasis sama negaranya karena membela muslim Uighur,” tulis akun @westenthu.

    Netizen lain yang melihat aksi Ozil ini mengaku banyak yang berterimakasih. Ini karena sebagai publik figur internasional, perannya sangat penting untuk mengedukasi publik dengan jumlah pengikut tembus puluhan juta dari berbagai belahan dunia.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    “Dia aja bisa ninggalin dunianya yaitu sepakbola demi agamanya, masa buat story gitu doang takut, menyala Bang Ozil,” timpal @_mooimeisje.

    “Berani banget, tapi nggak kaget karena ini Mas Ozil. All eyes on Rafah,” ungkap @aily_shin.

    Selain mantan pesepakbola profesional, sosok Ozil di media sosial juga bukanlah orang sembarang. Ini karena Ozil terkenal sebagai bintang iklan berbagai brand ternama. Pengikut Ozil di media sosial juga tak main-main, seperti di Instagram followersnya mencapai 28,1 juta.

    Perlu diketahui, Rafah adalah kawasan pengungsian bagi warga Palestina. Kawasan Rafah dianggap aman sehingga banyak warga Gaza berlindung di sana.

    Rafah merupakan sebuah kota yang terletak di perbatasan Jalur Gaza dan Mesir. Belum lama ini, tepatnya di tahun 2023 sampai 2024, warga Gaza yang mengalami serangan akibat perang Israel dan Hamas memilih untuk mengungsi ke kota tersebut.

    Sumber: https://www.suara.com/lifestyle/2024/05/31/083500/menyala-abangku-mesut-ozil-blak-blakan-sebut-pm-israel-benjamin-netanyahu-teroris

  • Apa Arti All Eyes on Rafah, Gerakan yang Viral di Medsos?

    SAFAHAD Technology - Warganet ramai-ramai mengunggah ungkapan "All Eyes on Rafah" di berbagai platform media sosial selama beberapa waktu terakhir.
    Foto: All Eyes On Rafah. (Dok: Instagram @trtworld)
    SAFAHAD Technology – Warganet ramai-ramai mengunggah ungkapan “All Eyes on Rafah” di berbagai platform media sosial selama beberapa waktu terakhir. Slogan ini merujuk pada sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina, yakni Rafah, yang kini menjadi target utama agresi brutal Israel.

    Lantas, apa arti All Eyes on Rafah?. Jika diterjemahkan, All Eyes on Rafah berarti semua mata tertuju pada Rafah. Rafah adalah kota perbatasan Gaza dan Mesir yang belakangan menjadi target serangan Israel. Kota ini merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi imbas agresi Zionis.

    Pada 6 Mei lalu, pasukan militer Israel menyerbu Rafah dan mengambil kendali perbatasan dari sisi Palestina.




    Akibat serbuan ini, Mesir menutup perbatasan dari sisinya sehingga tak ada bantuan kemanusiaan yang bisa memasuki Gaza.

    Sementara itu, selama agresi brutal Israel ka Gaza berlangsung sejak 7 Oktober lalu, Rafah menjadi satu-satunya “pintu” bagi dunia internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

    Rafah juga menjadi tempat pengungsian ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa lari dari utara dan tengah Gaza yang dibombardir habis-habisan oleh Israel.

    Krisis kemanusiaan warga sipil Palestina pun semakin parah karena penutupan Rafah ini. Namun, seolah tak cukup, Israel menyerang kamp pengungsian di Rafah.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    Pada Minggu (26/5), setidaknya 45 warga Palestina yang tak berdosa tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang disebabkan serangan udara Zionis. Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.

    Mayoritas negara-negara di dunia mengutuk keras serangan Israel ini. Pasalnya, serangan ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari beralasan pihaknya tak menduga bahwa serangan itu akan mengenai kamp pengungsian. Ia lantas menyebut serangan tersebut merupakan sebuah ketidaksengajaan.

    Seakan tak gentar dengan kecaman global, pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah. Sebanyak 21 warga Palestina pun tewas.

    Namun, militer Israel membantah telah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi ini. Peristiwa-peristiwa ini pun membuat publik nyaris di seluruh dunia ramai-ramai memberikan dukungan bagi Palestina. Melalui slogan “All Eyes of Rafah”, publik mengecam dan menekan Israel agar menyetop serangan brutal ini.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 3

    Ungkapan ini sebetulnya sudah beredar di media sosial sejak beberapa waktu terakhir. Namun, penyebarannya kian intens belakangan menyusul aksi pasukan Zionis di wilayah yang diklaim mereka sebagai zona aman bagi warga sipil.

    Dilansir New York Times, pada Rabu (29/5), salah satu versi slogan All Eyes on Rafah telah dibagikan lebih dari 38 juta kali di Instagram.

    Menurut New York Times, ungkapan ini kemungkinan dipopulerkan oleh Rik Peeperkorn, yang mengepalai kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat. Ia membuat komentar ini pada Februari lalu saat merespons operasi militer Zionis di Gaza selatan.

    Komentar itu pun lantas digaungkan oleh kelompok-kelompok pro-Palestina serta organisasi-organisasi kemanusiaan. Mereka bermaksud mengajak publik memperhatikan kondisi rakyat Palestina di Rafah, yang kini tak punya tempat aman di mana pun mereka berada.

    Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240530080645-134-1103599/apa-arti-gerakan-all-eyes-on-rafah-yang-viral-di-medsos