Category: Islam

  • Ya Rabbana Tarafna Lirik dan Terjemahan, Menenangkan Jiwa

    SAFAHAD Technology - Lirik Sholawat Ya Rabbana Tarafna Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Arti, Berikut Keutamaannya.
    ilustrasi Pendosa Bertaubat
    SAFAHAD Technology – Lirik Sholawat Ya Rabbana Tarafna Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Arti, Berikut Keutamaannya. Sholawat Ya Rabbana Tarafna merupakan salah satu yang paling banyak diamalkan.

    Sholawat ini memiliki keutamaan sebagai pengingat kepada umat islam terhadap dosa dan perilaku-perilaku yang keterlaluan sehingga harus bertaubat.

    Sholawat ini memiliki keutamaan sebagai pengingat kepada umat islam terhadap dosa dan perilaku-perilaku yang keterlaluan sehingga harus bertaubat.



    Dengan sholawat ya rabbana tarafna, kita sebagai umat islam dapat bermuhasabah mengevaluasi perkataan serta tindakan yang selama ini sekiranya salah.

    Berikut bacaan Sholawat Ya Rabbana Tarafna Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya:

    Sholawat Ya Rabbana Tarafna

    يَارَبَّنَااعْتَرَفْنَا بِأَنَّنَااقْتَرَفْنَا
    Ya robbana a’tarofna bi annan atarofnaa
    Ya Tuhan kami, kami mengakui bahwa kami melakukan dosa

    وَأَنَّنَا أَسْرَفْنَا عَلَى لَظَى أَشْرَفْنَا

    Wa annanaa asrofna ‘ala lazho asyrofna
    kami telah melintasi batas-batas . lebih dekat ke neraka

    فَتُبْ عَلَينَا تَوْبَة تَغْسِل لِكُلّ حَوْبَه

    Fa tub ‘alaina taubatan tagsilu kulli haubatan
    Harap terimalah tobat kami . yang membersihkan segala dosa

    وَسْتُرْ لَنَا العَوْرَاتِ وَامِنِ الرَّوعَاتِ

    Wastur lanal ‘aurootii wa aaminirrou’atii
    Dan sembunyikanlah kekurangan kami . dan membuat aman dari rasa takut

    وَاغْفِرْ لِوَالِدِينَا رَبِّي وَمَوْلُودِينَا

    Waghfir li waalidiinaa robbi wa mauluudiinaa
    Maafkanlah kedua orang tua kami . juga anak-anak kami, Tuhanku

    وَالأَهلِ وَالأِخْوَانِ وَسَائِرِالخِلَانِ

    Wal ahli wal ikhwaani wa saairil khillani
    Dan keluarga dan teman-teman kami . dan sisanya dari kenalan kami

    وَكُلّ ذِي مَحَبَّه أَوجِيرَةٍ أَوصُحْبَه

    Wa kulli dzi mahabbah aw jiirotin aw shuhbah
    Dan setiap tubuh yang memiliki kasih . tetangga atau sahabat

    وَالمُسْلِمِينَ أَجْمَعْ آمِينَ رَبِّ فَاسْمَعْ

    Wal muslimiina ajma’ aamiina robbiyasma’
    Dan setiap muslim . oh Tuhan Yang Maha Mendengar

    فَضْلًا وَجُوْدًا مَنَّا لَابِكْتِسَابٍ مِنَّا

    Fadhlaw wa juudammanna laa bik tisaabim minnaa
    Oleh kasih karuniaMu, kami unggul . bukan dengan usaha kita

    بِالمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ نَحْظَى بِكُلِّ سُوْلِ

    Bil mushtofar rosuuli nuhzho bi kulli suuli
    Dengan utusan al musthofa . kami mencapai semua niat kami

    صَلَّ وَسَلَّمْ رَبِّي عَلَيْهِ عَدَّالحَبِّ

    sholawat serta salam dari Tuhanku, semoga tercurahkan kepadanya (al Musthofa) sebanyak makhluk yang ada

    وَآلِهِ وَالصَّحْبِ عَدَادَ طَشِّ السُّحْبِ

    dan atas keluarganya dan para sahabatnya, sebanyak hujan turun

    وَالحَمْدُ لِلاِلهِ فِي البَدْءِ وَالتَّنَاهِي

    segala puji Tuhan, dari ke awal sampai akhir

    Itulah Lirik Sholawat Ya Rabbana Tarafna Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Arti, Berikut Keutamaannya.[tribunnews]

  • Dahsyatnya Doa Sebelum Buka Puasa

    SAFAHAD Technology - Menjelang berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Bahkan Allah Ta'ala tidak menolak doa tersebut.
    ilustrasi Berdoa
    SAFAHAD Technology – Menjelang berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Bahkan Allah Ta’ala tidak menolak doa tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
    إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
    “Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753)

    Juga hadits yang lain:
    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ »
    Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: Do’a pemimpin yang adil, do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, do’a orang yang terzholimi.” (HR.Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752. Ibnu Hibban mensahihkan hadist ini dalam shahihnya no. 2408 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar. (Lihat catatan kaki Zaadul Ma’ad, 2: 50).
    Namun sangat disayangkan kebanyakan muslim tidak mengetahui. bahkan hanya memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa dengan ngabuburit.




    Satu jam menjelang azan maghrib, penduduk di Mekkah & Madinah sudah menjadi kebiasaan untuk berdoa mengharapkan kemudahan segala hajat dunia & akhirat. berdoa dengan syahdu dan penuh keyakinan hingga meneteskan air mata.

    Ya, berdoa meminta kepada Allah yang Maha Kaya…

    Sebaiknya kita bisa memanfaat waktu di bulan ramadhan semaksimalkan mungkin. minimal 10-15 menit menjelang azdan maghrib bahkan lebih, mulailah berdoa mengharapkan ridho-Nya dan segala kebaikan-Nya. Namun sebelum memulai, ada adab dalam berdoa yaitu puji-pujian kepada Allah Ta’ala (Dzikir) & bershalawat kepada Nabi.

    Karena Allah Ta’ala menggaransi bahwa doa-doa tersebut akan dikabulkan.


    Gunakanlah sebaik-baiknya dengan maksimal waktu kita di bulan ramadan ini saudara seiman.

    Kebenaran hanya milik-Nya, kekeliruan dan kesalahan datangnya dari mimin yang fakir ilmu. Silahkan share semoga artikel ini bermanfaat, jadi amal jariah dan diamalkan. Khususnya bagi mimin sendiri.[Abdul Hamid Info]


    والله أعلمُ

    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Tafakur Rasulullah SAW di Gua Hira Tiap Bulan Ramadan

    SAFAHAD Technology - Sebelum Nabi Muhammad ﷺ menginjak usia empat puluh tahun, beliau lebih suka menyendiri karena menjernihkan pikirannya, menenangkan jiwanya, dan membuka kemungkinan untuk bertafakkur tentang alam semesta dan ciptaannya, serta tentang keagungan Allah. Dia menyendiri di Gua Hira selama bulan Ramadhan setiap tahunan.
    Gua Hira/Net
    SAFAHAD Technology – Sebelum Nabi Muhammad menginjak usia empat puluh tahun, beliau lebih suka menyendiri karena menjernihkan pikirannya, menenangkan jiwanya, dan membuka kemungkinan untuk bertafakkur tentang alam semesta dan ciptaannya, serta tentang keagungan Allah. Dia menyendiri di Gua Hira selama bulan Ramadhan setiap tahunan.

    Nabi melakukan hal tersebut karena dalam kehidupan umatnya terdapat kesesatan yang jelas nyata dari menyembah berhala dan bersujud kepada mereka (berhala). Kecintaannya untuk menyendiri semakin kuat ketika waktu kenabian mendekat dan sekembalinya dia melakukan tawaf di Ka’bah dan kembali ke rumah.

    Banyak dalil yang menganjurkan uzlah (isolasi diri) untuk menyelamatkan diri atau menghindari masyarakat di mana banyak terjadi kemaksiatan, bid’ah dan pelanggaran agama. Diantaranya adalah sabda Nabi :

    Sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan hal yang merusak (fitnah) adalah orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allah. Ia menakuti-nakuti mereka, dan mereka pun menakut-nakutinya. Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung, demi menunaikan apa yang menjadi hak Allah (HR. Al-Hakim, 4: 446. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 698).




    Sebagaimana juga dalam hadits Abu Said, Seseorang bertanya kepada Nabi, Siapakan manusia yang paling afdal wahai Rasulullah? Nabi menjawab, Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah. Lelaki tadi bertanya lagi, Lalu siapa? Nabi menjawab, Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat. (HR. Muslim, no. 1888).

    Bahkan andai satu-satunya jalan supaya selamat dari kerusakan adalah dengan mengasingkan diri ke lembah-lembah dan puncak-puncak gunung, maka itu lebih baik daripada agama kita terancam hancur.


    Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu, Nabi bersabda,

    Hampir-hampir harta seseorang yang paling baik adalah kambing yang ia pelihara di puncak gunung dan lembah, karena ia lari mengasingkan diri demi menyelamatkan agamanya dari kerusakan. (HR. Bukhari, no. 19).

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ