Category: Islam

  • Gerhana Matahari 20 April 2023, Ini Tata Cara Sholat dan Niatnya

    SAFAHAD Technology - Salah satu fenomena langka gerhana matahari 2023 akan teramati di Indonesia pada 20 April 2023 mendatang.
    ilustrasi Shalat Gerhana
    SAFAHAD Technology – Salah satu fenomena langka gerhana matahari 2023 akan teramati di Indonesia pada 20 April 2023 mendatang. Bagi muslim dapat menunaikan salat gerhana matahari dengan tata cara berikut.

    Gerhana matahari yang akan teramati dalam waktu dekat adalah gerhana matahari hibrida. Gerhana jenis ini adalah fenomena langka yang biasanya terjadi hanya satu kali gerhana per dekade.

    Gerhana matahari hibrida bisa diamati di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali sebagian utara Provinsi Aceh. Nantinya, gerhana yang melewati Indonesia adalah gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian, seperti dilansir dari detikEdu, Rabu (12/4/2023).

    Dalam Islam, Rasulullah SAW menganjurkan amalan salat gerhana matahari ketika muslim dapat melihat fenomena langit tersebut secara langsung.

    فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

    Artinya: “Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan salat.” (HR Bukhari)




    Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menegaskan pengamalan salat gerhana untuk mengimani tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Hal ini diceritakan istri Rasulullah SAW yakni ‘Aisyah RA,

    إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

    Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat, dan bersedekahlah.” (HR Bukhari)

    Disebutkan dalam Kitab Fiqh Al-‘Ibadat, ‘Ilmiyyan ‘Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi’i karya Alauddin Za’tari, hukum salat gerhana adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan pengerjaannya. Dengan catatan, fenomena gerhana yang dijadikan acuan dapat disaksikan langsung oleh mata telanjang bukan melalui hasil hisab.

    “Rasulullah SAW mengaitkan perintah dengan sholat, doa, zikir, dan


    istigfar melalui penglihatan mata secara langsung bukan berdasarkan alat hisab atau perhitungan,” bunyi keterangan dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 oleh Imam Abu Wafa.

    Selanjutnya, Tata Cara Salat Gerhana Matahari dan Bacaan Niatnya

    Tata Cara Salat Gerhana Matahari dan Bacaan Niatnya

    1. Niat

    Salat gerhana matahari dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Bacaan niat yang dilafalkan yakni sebagai berikut,
    أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
    Bacaan latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala

    Artinya: “Saya niat salat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah SWT.”
    2. Takbiratul ihram
    3. Membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan taawudz serta surah Al Fatihah dengan lantang
    4. Membaca surah Al-Baqarah atau surah lain dengan bacaan panjang yang sama dibaca dengan lantang
    5. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya
    6. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,”
    7. Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama yakni membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran
    8. Rukuk kembali yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
    9. Bangkit dari rukuk dan i’tidal yang kedua
    10. Sujud yang panjangnya selama rukuk pertama
    11. Duduk di antara dua sujud
    12. Sujud kedua yang panjangnya selama rukuk kedua
    13. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Pada rakaat kedua dianjurkan membaca surah An-Nisa dan surah Al-Maidah
    14. Salam
    15. Dianjurkan mendengarkan 2 khotbah tausiyah

    Salat gerhana bisa dilakukan oleh pria ataupun wanita. Namun, ada kebolehan bagi wanita muslim untuk mengerjakan tata cara salat gerhana matahari sendirian di rumah seperti pendapat dari Fadhilatusy Syekh Muhammad ibnu Shalih al Utsaimin dalam Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin.[Detik.com]

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Lafal Lengkap Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga: Arab, Latin, dan Artinya

    SAFAHAD Technology - Salah satu kewajiban setiap muslim pada Idul Fitri adalah membayar zakat fitrah. Zakat bukanlah bentuk transaksi seperti jual beli.
    ilustrasi Zakat Fitrah
    SAFAHAD Technology – Salah satu kewajiban setiap muslim pada Idul Fitri adalah membayar zakat fitrah. Zakat bukanlah bentuk transaksi seperti jual beli. Jadi niat lebih diperlukan daripada ijab-qabul. Oleh karena itu, niat zakat itu wajib sedangkan ijab-qabulnya tidak.

    Kendati cukup di dalam hati, dianjurkan melafalkan niat untuk memantapkan hati. Berikut Pengucapan Niat Zakat Lengkap beserta Terjemahannya yang diterbitkan oleh NU Online dalam artikel berjudul Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

    Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
    Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ
    Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

    Niat Zakat Fitrah untuk Istri



    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
    Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ
    Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

    Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
    Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ
    Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

    Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
    Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ
    Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

    Selanjutnya, Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

    Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ تَلْزَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
    Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ
    Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

    Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

    ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
    Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ
    Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

    Bagi penerima zakat, dianjurkan untuk mendoakan si pemberi zakat agar apa yang diberikannya dibalas oleh Allah Ta’ala dan diberkahi harta yang dimilikinya. Contoh doa seperti itu tercantum di bawah ini:


    ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ
    Âjarakallâhu fî mâ a’thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja’alahu laka thahûran
    Artinya, “Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”
    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Pengertian Zakat Fitrah, Hukum, dan Golongan yang Berhak Menerimanya

    SAFAHAD Technology - Zakat fitrah adalah zakat wajib bagi setiap jiwa muslim, laki-laki dan perempuan, yang dilakukan selama bulan Ramadhan hingga sehari sebelum shalat Idul Fitri.
    ilustrasi Zakat Fitrah
    SAFAHAD TechnologyZakat fitrah adalah zakat wajib bagi setiap jiwa muslim, laki-laki dan perempuan, yang dilakukan selama bulan Ramadhan hingga sehari sebelum shalat Idul Fitri.

    Zakat fitrah disebut juga dengan zakat al-fitr atau zakat al-nafs (zakat jiwa) yang dibayarkan setahun sekali. Disebut zakat jiwa karena salah satu tujuan zakat fitrah adalah membersihkan dan mensucikan jiwa seseorang.

    Dengan kata lain, tujuan zakat fitrah adalah untuk mensucikan diri setelah melakukan ibadah pada bulan Ramadhan. Caranya dengan memberikan beras atau makanan pokok kepada orang yang berhak menerima zakat.

    Selain itu, makna zakat fitrah adalah bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu dengan berbagi rasa kebahagiaan dan kemenangan pada hari raya Idul Fitri.

    Hukum zakat fitrah



    Mengutip dari situs baznas.go.id, hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib bagi seluruh umat Islam, laki-laki, perempuan dan anak-anak.

    Kriteria yang wajib membayar zakat fitrah adalah umat Islam yang merdeka (bukan budak atau budak), memiliki kelebihan makanan pada siang dan malam hari raya Idul Fitri, serta menemui hari bulan Ramadhan dan awal Syawal .

    Jika seseorang meninggal setelah matahari terbenam pada hari terakhir Ramadhan (tanggal 29 atau 30 Ramadhan), ia akan dikenakan zakat fitrah. Begitu juga jika seorang anak lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan, maka ia tetap dikenai zakat fitrah.

    Kewajiban zakat fitrah tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk semua yang menjadi tanggungannya seperti istri dan anak-anaknya.

    Selanjutnya, Besaran zakat fitrah

    Besaran zakat fitrah

    Zakat fitrah adalah zakat wajib bagi setiap jiwa muslim, laki-laki dan perempuan, yang dilakukan selama bulan Ramadhan sampai dengan shalat Idul Fitri. Seperti dalam hadits dari Ibnu Umar RA berikut ini:

    “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau SAW memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Muslim).

    Hadist di atas dirumuskan oleh para fuqaha bahwa makanan yang wajib dikeluarkan untuk zakat fitrah yaitu makanan pokok (beras/gandum/jagung dan lain-lain). Menurut standar saat ini, jumlah zakat fitrah adalah 2,5 kg.

    Para Ulama termasuk Syaikh Yusuf Qardawi telah membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras. Dalam hal pembayaran bentuk uang, besarnya zakat fitrah disesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.

    Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah DKI Jakarta Raya dan sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan jumlah Rp45.000/jiwa/hari.

    Zakat fitrah dibayar tunai atau beras, ini harus dilakukan sebelum batas akhir waktunya atau sebelum waktu sholat Idul Fitri. Namun, ketika zakat dikeluarkan setelah Idul Fitri, hukumnya tidak sah sebagai zakat fitrah dan dianggap sedekah biasa.

    Golongan yang berhak menerima zakat fitrah

    Orang yang membayar zakat fitrah disebut muzakki. Sedangkan yang berhak menerima zakat fitrah disebut mustahik. Berikut 8 golongan orang yang berhak menerima zakat fitrah:
    1. Fakir yang hampir tidak punya apa-apa, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok hidup.
    2. Miskin, yaitu mereka yang memiliki harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup.
    3. Amil, yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
    4. Mualaf yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat tauhid dan syariahnya.
    5. Riqab, hamba sahaya atau budak yang ingin memerdekakan dirinya.
    6. Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup untuk menjaga jiwa dan izzah mereka.
    7. Fisabilillah, yaitu orang-orang yang berjuang di jalan Allah berupa kegiatan dakwah, jihad, dll sebagainya.
    8. Ibnu Sabil, mereka yang kekurangan biaya dalam perjalanan mentaati Allah Ta’ala.
    Hikmah zakat fitrah

    Dikutip dari Panduan Praktis Zakat Kementerian Agama, hikmah mengeluarkan zakat fitrah adalah sebagai berikut:

    1. Hikmah yang berhubungan dengan orang berpuasa pada bulan Ramadhan

    Terkadang saat berpuasa orang jatuh ke dalam perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Padahal puasa yang sempurna tidak hanya menahan dahaga dan lapar, tetapi juga melindungi seluruh anggota tubuh dari berbagai perbuatan yang tercela.

    Inilah salah satu kelemahan yang dimiliki manusia. Jadi, zakat fitrah adalah salah satu cara untuk membebaskan manusia dari belenggu perbuatan tercela ini.

    Artinya, zakat fitrah adalah pensucian kemungkaran yang dilakukan, atau pembersihan noda puasa, atau menutup kekurangan.

    2. Hikmah yang berhubungan dengan masyarakat

    Hikmah zakat fitrah dalam hubungannya dengan masyarakat adalah dapat menumbuhkan rasa cinta bagi yang menumbuhkannya.

    Hari Raya adalah hari yang penuh kegembiraan dan bersuka cita. Oleh karena itu, kebahagiaan harus disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat muslim, termasuk mereka yang tidak mampu.

    Sehingga saat hari raya tiba, semua orang merasa senang dan bahagia. Mereka tidak mampu pun ikut bahagia karena mereka punya makanan di hari raya.

    Hikmah zakat fitrah lainnya adalah penyucian jiwa, yang membantu menghilangkan penyakit rohani seperti keserakahan, ego, dan kesombongan. Melalui zakat, fitrah akan membangkitkan persaudaraan, cinta, kesetaraan dan persahabatan antara si kaya dan si miskin.

    Demikian penjelasan tentang pengertian zakat fitrah dan golongan orang yang berhak menerima zakat fitrah serta syarat-syaratnya. Hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu.

  • Kisah Cerdas Muslimah Jawab Wartawan Asing Sebut Jilbab Simbol Kemunduran

    SAFAHAD Technology - Bagi para wanita muslimah menggunakan hijab atau jilbab merupakan suatu kewajiban untuk menutup auratnya.
    ilustrasi Muslimah
    SAFAHAD Technology – Bagi para wanita muslimah menggunakan hijab atau jilbab merupakan suatu kewajiban untuk menutup auratnya. Dokter muslimah memberikan jawaban yang cerdas saat diwawancarai oleh wartawan asing tentang hijab dan cara berpakaiannya. Wartawan asing yang mewawancarai doktor yang diketahui asal Yaman itu tidak mencerminkan pengetahuannya.

    “Menurut kami sebagai orang barat menilai bahwa pakaian Anda yang menutupi seluruh tubuh itu tidak mencerminkan pengetahuan Anda,” ujar wartawan asing.

    Selain menyinggung soal cara berpakaian doktor muslimah tersebut, wartawan tersebut juga menyatakan arti atau simbol dari penggunaan hijabnya.

    “Kami berkesimpulan Jilbab itu simbol itu keterbelakangan dan kemunduran,” seperti yang dikutip Ringtimes Bali dari akun instagram @mediastory.id

    Seperti yang diketahui, bahwasanya Allah Ta’ala telah berfirman agar wanita dianjurkan untuk menutup auratnya. Hal itu telah dicantumkan dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31



    وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ



    Artinya:
    “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung” QS. An-Nur: 31.

    Tidak diam atau pula marah, justru doktor muslimah itu pun memberikan jawaban cerdas kepada wartawan asing setelah dikomentari hijab dan cara berpakaianya.

    “Manusia di awal masa hampir telanjang, kemudian bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia mulai mengenakan busana,” jawaban cerdas dari doktor

    Menurutnya, penampilan dari segi berbusana pada saat itu merupakan bentuk kemajuan bukan kemunduran seperti yang diucapkan wartawan asing sebelumnya.

    “Apa yang saya kenakan hari ini sebenarnya adalah lambang kecanggihan dan kemajuan berpikir yang telah dicapai manusia berabad-abad lamanya,” katanya

    Melihat realita di era sekarang, wanita yang bertelanjang atau tidak menggunakan pakaian yang menutup aurat merupakan simbol keterbelakangan.

    “Adapun ketelanjangan yang ada sekarang adalah simbol kelatarbelakangan dan kembalinya manusia kepada kejahiliaan.” Ujarnya lagi

    “Seandainya ketelanjangan itu simbol kemajuan, maka bisa dikatakan para binatang itu telah mencapai puncak peradaban,” akhir pernyataan dari jawaban cerdasnya saat diwawancarai.

    Itulah jawaban cerdas dari seorang doktor wanita muslimah asal Yaman ketika ditanyai soal jilbab dan busana muslimah yang dikenakannya.[Abdul Hamid Info]

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • 7 Amalan Saat Haid yang Bisa Dilakukan Wanita di Bulan Ramadan

    SAFAHAD Technology - Bulan Ramadan ialah bulan yang sangat mulia bagi umat muslim di seluruh dunia. Tentunya di bulan suci ini, semua umat muslim baik laki-laki maupun perempuan tidak ingin melewatkan ibadah.
    ilustrasi Perempuan Haid
    SAFAHAD TechnologyBulan Ramadan ialah bulan yang sangat mulia bagi umat muslim di seluruh dunia. Tentunya di bulan suci ini, semua umat muslim baik laki-laki maupun perempuan tidak ingin melewatkan ibadah. Semuanya berlomba-lomba dalam meningkatan amal saleh dan berbuat kebajikan.

    Bagi wanita yang sudah mengalami haid, tentu tidak mungkin untuk berpuasa satu bulan penuh. Selain tidak boleh berpuasa, wanita haid juga dilarang menunaikan beberapa amalan seperti salat dan berdiam diri di masjid.

    Tapi tidak perlu khawatir, wanita haid tetap bisa mendapatkan pahala di bulan suci Ramadan dengan mengerjakan amalan-amalan lain. Apa saja amalan itu? Berikut penjelasannya.

    1. Memperbanyak doa



    Wanita haid tidak bisa berdiam diri di masjid untuk berdoa. Tetapi sebagai gantinya ia bisa melakukan doa di rumah. Doa merupakan bentuk komunikasi langsung kepada Sang Pencipta. Melalui doa kita bebas meminta apa saja kepada-Nya.

    Bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan. Apalagi di bulan suci Ramadan ada yang namanya malam lailatul qadar yang terletak di antara 10 malam terakhir pada bilangan ganjil. Malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. Dengan memperbanyak doa dan memohon ampunan semoga dosa-dosa kita terampuni.

    2. Zikir

    Zikir adalah kegiatan umat muslim untuk mengingat Allah, yaitu dengan menyebut dan memuji nama-Nya baik dengan hati maupun dengan lisan.

    Ada bacaan dzikir yang utama yaitu kalimat “Laa Ilaaha Illallah” yang maknanya Laa ma’buuda bi haqqin illallah atau tidak ada sesembahan yang benar dan berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja. Sedangkan doa yang paling utama adalah “Alhamdulillah”.

    3. Memberi makanan untuk mereka yang berbuka puasa

    Ada keutamaan yang besar dalam memberi makan orang yang berpuasa. Memberi makanan untuk berbuka termasuk menolong dalam kebaikan.

    Bahkan ada suatu hadits nabi yang menyebutkan kalau kita menyiapkan makanan untuk berbuka puasa maka kita akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa. Lumayan lho untuk menambah pahala wanita yang tidak sedang berpuasa.

    4. Membangunkan sahur

    Makan sahur merupakan salah satu sunah berpuasa. Sunah sahur merupakan ibadah yang penuh keberkahan di dalamnya. Membangunkan orang sahur sama dengan membantu orang lain dalam melaksanakan kesempurnaan ibadah puasa. Sekecil apapun ibadah yang dilakukan di bulan puasa maka pahalanya akan berlipat ganda. Maka jangan ragu-ragu ya untuk membangunkan teman kalian sahur!

    5. Bersedekah

    Sedekah merupakan ibadah yang banyak mendatangkan pahala apalagi di bulan Ramadan. Dengan bersedekah ke orang yang membutuhkan, secara tidak langsung kita sudah membantu meringankan beban hidup mereka.

    Akan tetapi seberapa besar yang kita berikan, yang paling penting sedekah harus ikhlas. Ada lho sedekah yang paling ringan dilakukan yaitu dengan tersenyum kepada sesama manusia. Mudah bukan?

    6. Mendengarkan Quran

    Wanita yang sedang haid tetap dianjurkan untuk mendengarkan lantunan Quran walaupun tidak boleh membacanya. Dengan mendengarkan Quran akan memberikan dampak positif yaitu menjadikan hati terasa tenang. Mendengar Quran dapat kamu lakukan sambil melakukan kegiatan yang lain misalnya memasak, belajar, menyapu dan lain sebagainya.
    7. Menuntut ilmu

    Ada suatu hadits yang menyebutkan bahwa keutamaan orang yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu niscaya Allah menunjukkan jalan menuju surga. Menuntut ilmu merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh wanita haid di bulan Ramadan. Kegiatan menuntut ilmu tidak dibatasi baik dia sedang suci maupun haid, kapan pun bisa diamalkan.

    Nah, itulah 7 amalan yang bisa dilakukan oleh wanita ketika sedang haid di bulan Ramadan. Jadi tidak perlu takut tidak mendapatkan pahala ya!.[Abdul Hamid Info]

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Keistimewaan Malam Lailatul Qadar: Doa, Amalan, Kapan dan Cara Mendapatkannya

    SAFAHAD Technology - Doa malam Lailatul Qadar, bisa diucapkan setiap muslim yang ingin memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan.
    ilustrasi Malam Lailatul Qadar
    SAFAHAD Technology – Doa malam Lailatul Qadar, bisa diucapkan setiap muslim yang ingin memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan. Bahkan doa ini pernah diajarkan Nabi Muhammad ﷺ untuk dimohonkan waktu tersisa 10 hari itu.

    Nabi ﷺ bersabda tentang keutamaan orang yang beribadah pada malam lailatul qadar:

    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
    “Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari no. 1901).

    Ustaz Dr Firanda Andirja MA mengatakan pada malam itu pula dianjurkan untuk membaca sebuah doa Lailatul Qadar.




    Dalam sebuah hadits, dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah ﷺ, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Nabi ﷺ bersabda:

    قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
    “Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)

    “Maka hendaknya setiap muslim menghidupkan malam-malam tersebut. Mengisinya dengan berbagai macam ibadah mulai dari sholat, membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, semua itu dilaksanakan dengan penuh keimanan dan keyakinan terhadap janji Allah. Dan lebih baik lagi jika seseorang beri’tikaf di 10 hari terakhir sehingga berada dalam kondisi


    sempurna tatkala malam lailatul qadar,” ucapnya dalam Kelas UFA dikutip Jumat (7/5/2021).[Abdul Hamid Info]

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Manfaat Berpuasa untuk Kesehatan Menurut Islam

    SAFAHAD Technology - Puasa tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
    ilustrasi Manfaat Berpuasa untuk Kesehatan Menurut Islam
    SAFAHAD TechnologyPuasa tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.

    Dikutip dari buku Qur’an vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik, karya Ramadhani dkk menjelaskan, Ada banyak manfaat puasa yang mungkin belum banyak diketahui orang. Ternyata puasa bisa menyembuhkan penyakit tertentu, salah satunya radang sendi.

    Selain itu, ibadah puasa juga dapat membantu orang yang sakit cepat sembuh dan pulih. Khusus untuk penyakit tertentu, seperti diabetes yang sudah ketergantungan insulin, jelas tidak bisa berpuasa karena harus menggunakan insulin secara teratur.




    Namun, puasa dapat menghidupkan kembali insulin dalam tubuh. Untuk penyakit seperti seperti tuberkulosis, radang sendi, pencernaan, lupus, dan penyakit kulit, puasa akan membantu proses penyembuhan.

    Dikutip dari laman Health Line, puasa juga dapat membantu mengurangi peradangan, puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif.

    Secara khusus, penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi dan meningkatkan hasil untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson, sehingga puasa telah terbukti memiliki


    banyak manfaat kesehatan, mulai dari penurunan berat badan hingga peningkatan fungsi otak.[AbdulHamidInfo]

  • 8 Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Bulan Ramadan

    SAFAHAD Technology - Bulan Ramadan menjadi saksi perjalanan sejarah umat Islam. Kenangan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya membuat kita takjub sekaligus haru dengan agama ini.
    ilustrasi 8 Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Bulan Ramadhan
    SAFAHAD TechnologyBulan Ramadan menjadi saksi perjalanan sejarah umat Islam. Kenangan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya membuat kita takjub sekaligus haru dengan agama ini. Mulai perjuangan Rasulullah, sahabat, ulama, hingga pahlawan negara kita, Ramadan terlibat sebagai latar waktu.

    Kemuliaan Ramadan bukan hanya terletak pada banyaknya pahala yang bisa kita raih dengan melakukan amal saleh di dalamnya, tapi juga kisah perjuangan yang menyentuh hati yang terjadi pada momentum mulia ini. Pembaca yang dirahmati Allah, berikut Safahadtech rangkumkan dari berbagai sumber terkait peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi atau dialami oleh umat Islam di bulan Ramadan. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan iman kita sebagai muslim.
    1. Al-Quran Diturunkan



    Mendekati masa-masa Al-Quran diturunkan, Rasulullah sering berkhalwat di Gua Hira. Mengasingkan diri dari manusia dan beribadah dengan tenang di sana. Kadang puluhan hari, kadang bisa sampai satu bulan.
    Pada tanggal 17 Ramadan tahun 13 Sebelum Hijriah, Rasulullah menerima wahyu pertama di gua tersebut, yaitu Surah Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwa itu merupakan momentum terbitnya cahaya Islam yang kemudian menyinari segenap penjuru dunia, berabad-abad sesudahnya.
    2. Perang Badar
    Perang Badar adalah perang yang sangat penting dan menentukan dalam sejarah umat Islam.


    Perang ini merupakan perang pertama dan awal bagi kemenangan kaum muslimin dalam peperangan-peperangan berikutnya.

    Perang Badar terjadi pada Jumat, 17 Ramadan tahun 2 Hijriah. Berkat pertolongan Allah, kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut, meski kalah jauh dari segi jumlah pasukan.

    3. Pembebasan Kota Mekkah

    Pada tanggal 20 Ramadan tahun 8 Hijriah, kaum muslimin mendapat anugerah yang sangat mereka syukuri. Pada tanggal tersebut, doa Rasulullah dan para sahabat agar Allah memenangkan perjuangan mereka merebut Mekah dan memberikan hidayah bagi penduduknya dikabulkan.
    Orang-orang Mekah berbondong-bondong masuk Islam. Pada hari itu juga, Rasulullah juga memaafkan orang-orang yang dulu menyakiti dan mengusir beliau.
    4. Syiar Islam Sampai ke Yaman
    Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Tidaklah sebuah negeri dinaunginya, kecuali banyak keberkahan ditemukan di sana. Pada bulan Ramadan tahun 10 Hijriah, Islam telah sampai di Yaman. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib membawa surat beliau untuk penduduk Yaman, khususnya Suku Hamdan, dan menyiarkan Islam kepada mereka. atas rahmat Allah, hanya dalam satu hari, mereka semua memeluk Islam.
    5. Pembebasan Andalusia
    Pada tanggal 28 Ramadan tahun 92 Hijrah, Bani Umayyah mengirim panglima Islam Tariq bin Ziyad untuk membebaskan Andalus, atau saat ini kita kenal dengan Spanyol. Tariq dan pasukan muslim menggunakan armada yang tangguh untuk menyeberangi laut yang memisahkan benua Afrika dan Eropa.
    Setelah sampai, Tariq berinisiatif untuk membakar kapal-kapal kaum muslimin, agar tak ada yang berpikir untuk mundur dari pertempuran. Atas rahmat Allah, Andalusia akhirnya jatuh ke tangan mereka.
    6. Kekalahan Tentara Mongol
    Pada tahun 1260 hingga 1405 Masehi, tentara Mongol melakukan penaklukan hingga hampir seluruh benua Asia. Pada tahun 1258, tentara pimpinan Hulagu Khan menyerang Baghdad. Dalam serangan itu, banyak umat Islam yang terbunuh.
    Pada tanggal 15 Ramadan tahun 658 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1260 Masehi, tentara Islam bangkit dan melakukan serangan balasan dibawah pimpinan Sultan Qutuz. Dalam pertempuran itu, pasukan muslim meraih kemenangan.

    7. Kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi
    Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil meraih kemenangan dalam Perang Salib pada bulan Ramadan tahun 584 Hijriah. Pada hari penaklukannya, Shalahuddin Al Ayyubi berkata, “Demi Allah, sesungguhnya penghancuran benteng di Asqalan (masuk wilayah Palestina saat ini) lebih kusukai walaupun aku harus kehilangan seluruh anakku, karena penguasaan Asqalan demi kemaslahatan Islam dan kaum muslimin.”
    8. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
    Bertepatan dengan 17 Agustus 1945 atau 9 Ramadaan 1364 Hijriah, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno dan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat.
    Sebagai muslim yang baik, sudah selayaknya kita menyambut datangnya bulan Ramadan dengan suka cita. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan bahwa siapa pun yang bahagia dengan datangnya bulan suci itu, ia akan masuk surga.

    Kebahagiaan yang dimaksud tentu disebabkan oleh balasan kebaikan yang Allah lipatgandakan pahala dan keberkahannya. Sebuah anugerah yang tidak akan kita terima di luar bulan mulia itu.

    Ramadan adalah bulan yang punya banyak keistimewaan. Termasuk pengalaman umat muslim dalam perjuangan-perjuangan yang Abdul Hamid Info paparkan di atas. Semoga Allah SWT mempertemukan kita kembali dengan bulan yang mulia tersebut.[source]

  • Doa Berbuka Puasa serta Dalilnya

    SAFAHAD Technology - Pada saat memulai aktivitas dianjurkan membaca basmalah. Dalam beberapa amalan tertentu, terdapat doa yang telah diajarkan Rasulullah.

    ilustrasi Doa Berbuka Puasa serta Dalilnya

    SAFAHAD Technology – Pada saat memulai aktivitas dianjurkan membaca basmalah. Dalam beberapa amalan tertentu, terdapat doa yang telah diajarkan Rasulullah. Hal ini disampaikan dari riwayat hadits, termasuk doa buka puasa.

    Namun ada lebih dari satu versi terkait doa buka puasa yang ada dimasyarakat. Hal ini terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama. Ada banyak kemungkinan. Salah satu kemungkinan Rasulullah pada satu amalan tertentu mengucapkan doa yang berbeda. kemudian diriwayatkan dengan jalur periwayatan yang berbeda.

    Jika demikian, status kekuatan riwayat masing-masing diverifikasi terlebih dahulu. Jika status kekuatan riwayat tersebut sama shahihnya, boleh memilih mana yang ingin diamalkan.




    Namun apabila terdapat hadist dengan status shahih dan yang lain dhaif, maka pilihan yang terbaik yang akan diamalkan berdasarkan hadits yang memiliki riwayat shahih.

    Di Indonesia, masyarakat lebih populer dengan lafadz doa buka puasa berdasarkan riwayat Muadz bin Zuhrah, menyebutkan lafadz yang diucapkan Rasulullah ketika berbuka,

    اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
    “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rizki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud, no. 2358)

    Doa ini selalu diajarkan di sekolah umum, di taman pendidikan al-Quran hampir di tiap masjid, dan berbagai majelis ilmu serta pengajian.

    Ada lagi lafadz doa buka puasa yang mirip namun redaksinya agak sedikit berbeda. Hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata ketika Rasulullah berbuka puasa mengucapkan,

    اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
    “Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa, dan atas rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Ath-Thabarani dalam kitab Mu’jamul Kabir, Ibnu Sunni dalam kitab Amalul Yaumi wal Lailati, 1/430, Ad-Daruquthi dalam kitab as-Sunan, 2/18)

    Dalam riwayat hadits tersebut terdapat nama Abdul Mulk bin Harus sebagai perawi. perawi ini dinilai para ulama, sebagai perawi yang Matruk, Muttaham bil kidzbi dan Wadh’ul hadits. dan status hadits diatas dinilai dha’if.

    Ada satu lagi lafadz doa buka puasa selain yang telah disebutkan diatas dan memiliki riwayat hadits yang lebih kuat. Begini bunyi lafadz nya

    ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إن شَاءَ الله

    Artinya: “Telah hilang rasa dahaga, telah basah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Umar radhyallahu ‘anhuma dan dikeluarkan oleh Abu Daud (no. 2357) An-Nasa-i (Sunan al-Kubra, 1/66) Ad-Daruquthni (no. 240) Al-Hakim (1/422) dan al-Baihaqi (4/239)

    Syaikh Nashiruddin al-Albani menilai hadits ini hasan (Misykatul Mashabih, 1/621, Shahih Abu Daud, 7/124, Irwa-ul Ghalil, 4/39, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, 2/855)

    Lalu, bagaimana dengan menggunakan lafadz doa buka puasa dari hadits yang lemah?
    Ranah ini sebenarnya memang ranah ikhtilaf, dimana seseorang boleh memilih pendapat yang diyakininya memiliki argumentasi paling kuat yang disertakan dengan hadits yang menyebutkan keutamaan doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka.

    Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
    “Tiga doa yang tidak tertolak; (1) Doa pemimpin yang adil; (2) Doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka; (3) Doa orang yang terzalimi.” (HR. Ibnu Majah no. 1752, Tirmidzi no. 3595. Hadits ini anggap shahih oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya no. 2408 dan dianggap hasan oleh Ibnu Hajar. Zaadul Ma’ad, 2/50).

    Ada juga hadits yang sejalan dari Abdullah bin Amru ia berkata, Rasulullah bersabda,

    إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
    “Sesungguhnya pada orang yang berpuasa ada doa yang tak tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753. Hadits ini dikuatkan dengan hadits sebelumnya yang telah disebutkan. Zaadul Ma’ad, 2/49-50).

    Berdasarkan hadist keutamaan doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, seorang Muslim diperbolehkan berdoa dengan lafadz apapun sesuai dengan hajat dunia & akhirat yang diminta kepada Allah Ta’ala.

    Mungkin ini jadi dasar penggunaan lafadz doa buka puasa dari hadist yang dhaif, yang diperbolehkan sebagian kalangan. selain itu, dilansir dari laman dakwah.id menyebutkan terkait doa buka puasa ini, beberapa ulama membolehkan penggunaan hadits dhaif ini.(fatwa.islamweb.net)

    Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanyakan terkait kedua lafadz doa buka puasa yang popular di tengah masyarakat. beliau mengakui salah satu doa tersebut memiliki dasar hadist dengan status dhaif. dan beliau berpendapat,

    وعلى كل حال فإذا دعوت بذلك أو بغيره عند الإفطار فإنه موطن إجابة

    “Walau bagaimanapun, jika engkau berdoa dengan lafal itu atau dengan lafal lainnya pada saat buka puasa, maka itulah tempat doa yang diijabahi.” (Majmu’ Fatawa wa Rasa-il, Syaikh Ibnu Utsaimin, 19/no. 341)

    Tampaknya Syaikh Ibnu Utsaimin lebih mengedepankan urgensi waktu mustajab untuk berdoa daripada polemik keshahihan riwayat lafal doa buka puasa. Meski demikian, mengamalkan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah dengan akurasi riwayat yang lebih kuat tentu itu lebih utama dan lebih mendekat kepada kebenaran.[Source]

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Cara Mengatasi Kekurangan Cairan Tubuh saat Berpuasa

    SAFAHAD Technology - Meski berpuasa, cairan tubuh tetap harus tercukupi agar bisa beraktivitas seperti biasa.

    ilustrasi Tips agar Kebutuhan Cairan Mencukupi saat Berpuasa

    SAFAHAD Technology – Meski berpuasa, cairan tubuh tetap harus tercukupi agar bisa beraktivitas seperti biasa. Kekurangan 2% cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi otak pada manusia, seperti berkurangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir.

    Namun, bagaimana Anda memenuhi kebutuhan cairan Anda ketika Anda tidak makan atau minum selama hampir 14 jam? Berikut adalah tips untuk tetap terhidrasi selama puasa Ramadhan.
    1. Buka Puasa dengan air putih Saat tiba waktu berbuka
    Minumlah segelas air putih sebelum makan atau minum apapun. Dalam kondisi normal atau basal, tubuh kita membutuhkan 2 liter cairan per hari, atau setara dengan 8 gelas air per hari. Jika tidak keberatan, Anda bisa mengatur pola minum secara teratur, mulai dari buka puasa hingga sahur.
    Salah satu pola menjaga air saat puasa adalah dengan menerapkan konsep 242, 2 gelas saat buka puasa, 4 gelas saat malam, dan terakhir 2 gelas saat sahur.



    2. Hindari minuman manis yang berlebihan
    Minuman manis adalah salah satu penyebab utama dehidrasi. Tips selanjutnya untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi saat berpuasa adalah dengan menghindari konsumsi minuman manis yang berlebihan. Minuman manis dan dingin dapat membuat Anda merasa segar, tetapi juga dapat meningkatkan rasa haus, membuat Anda merasa kembung dan akhirnya dehidrasi.

    3. Kurangi kafein

    Perlu diketahui bahwa kafein dapat mengganggu jadwal tidur Anda. Selain itu, minuman berkafein juga bisa membuat Anda haus. Jadi, ganti teh atau kopi biasa dengan alternatif yang lebih sehat, seperti teh hijau atau herbal.
    4. Tingkatkan asupan buah dan sayuran

    Buah dan sayuran dikenal kaya akan nutrisi dan dapat membantu Anda tetap berenergi selama puasa Ramadhan. Cobalah berbuka puasa dengan sedikit buah dan sayuran segar setelah minum air putih. Ini akan membantu Anda merasa kenyang tanpa khawatir kembung.

    5. Pilih makanan yang tinggi kandungan air

    Makanan seperti mentimun, paprika, tomat, semangka, stroberi, apel, dan bayam membantu Anda tetap terhidrasi karena mengandung banyak air. Jadi saat buka puasa, buat salad dengan tomat, mentimun, dan paprika. Buat smoothie sahur dengan bahan menghidrasi seperti semangka atau stroberi.[Abdul Hamid Info]