Category: Health Tips

  • 4 Efek Samping Daun Pepaya, Ketahui Langkah Aman untuk Kesehatan

    SAFAHAD Technology - Selain buahnya, masyarakat Indonesia juga banyak yang mengonsumsi daun pepaya yang rasanya pahit.
    ilustrasi Daun Pepaya
    SAFAHAD Technology – Selain buahnya, masyarakat Indonesia juga banyak yang mengonsumsi daun pepaya yang rasanya pahit. Daun dari tanaman Carica papaya ini dikemas dengan berbagai nutrisi antara lain protein, kalsium, fosfor, zat besi dan karbohidrat.

    Dilansir dari laman Faperta Umsu, kandungan enzim papain pada pepaya membantu mencegah demam berdarah dengan meningkatkan jumlah trombosit dalam tubuh. Adanya vitamin A, C dan E bahan makanan ini juga berperan penting dalam menunjang sistem kekebalan tubuh.

    Seperti buahnya, daun pepaya dapat membantu mengatasi masalah pencernaan, termasuk meredakan mulas. Namun, selain manfaatnya, daun pepaya juga memiliki sejumlah efek samping bagi tubuh.




    Apa efek samping dari daun pepaya?

    Efek samping daun pepaya Dikutip dari Healthline, daun pepaya mengandung senyawa khusus tanaman yang telah menunjukkan potensi kesehatan baik dalam penelitian tabung reaksi maupun hewan.

    Meskipun kurangnya penelitian pada manusia, daun pepaya kini banyak dibuat menjadi makanan sehat, teh, jus, dan bahkan suplemen penunjang kesehatan.

    Sebuah penelitian pada hewan tahun 2014 menemukan bahwa daun tanaman ini tidak memiliki efek toksik, bahkan pada dosis yang sangat tinggi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan efek samping daun pepaya pada manusia.

    Selanjutnya, Beberapa Efek Samping Daun Pepaya

    Berikut beberapa efek sampingnya :

    1. Alergi
    Seperti bahan makanan lainnya, daun pepaya dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Alergi makanan adalah reaksi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru bereaksi terhadap makanan atau minuman sebagai ancaman.

    Saat terkena alergi, tubuh akan mengeluarkan berbagai gejala seperti ruam, bentol atau gatal. Selain itu, pada kasus yang parah, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis yang dapat menyebabkan kematian.

    2. Kerusakan saluran cerna

    Dilansir Kompas.com (8 Maret 2021), efek samping daun pepaya selanjutnya adalah kemampuan merusak saluran pencernaan. Risiko ini mungkin muncul jika Anda mengkonsumsi daun pepaya Carica dalam jumlah banyak.

    Pasalnya, kandungan enzim papain yang ada saat dikonsumsi dapat merusak esofagus atau kerongkongan, bagian berongga dari tabung otot yang memanjang dari leher hingga ke lambung.

    3. Iritasi kulit

    Ternyata daun pepaya yang dioleskan langsung dapat menjaga kulit tetap lembut, bersih dan segar. Menurut penelitian dari tahun 2012 dan 2016, enzim papain membantu pengelupasan sel kulit mati dan mengurangi pori-pori tersumbat, rambut tumbuh ke dalam atau ingrown hairs dan jerawat.

    Namun tanaman ini tetap berpotensi menimbulkan efek samping meskipun hanya dioleskan pada kulit, bukan dimakan dan diminum. Bagi orang yang memiliki kulit sensitif, mengoleskan daun pepaya (yang tentunya mengandung papain) dapat menyebabkan iritasi kulit seperti kemerahan dan gatal.

    Selanjutnya, 4. Belum tentu aman untuk ibu hamil

    4. Belum tentu aman untuk ibu hamil

    Sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang memastikan efek samping makan daun pepaya pada ibu hamil, janin dan ibu yang sedang Menyusui. Jadi, jika Anda sedang hamil atau menyusui, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi olahan daun pepaya, terutama dalam bentuk suplemen.

    Rekomendasi Takaran Aman Daun Pepaya

    Juga dari Healthline, saat ini belum cukup bukti untuk membuat dosis atau anjuran dosis yang tepat untuk daun pepaya. Namun, berdasarkan penelitian di British Medical Journal (2015), mengonsumsi tiga dosis atau hingga satu ons ekstrak daun pepaya per hari dianggap aman.

    Dosis ini tidak hanya aman tetapi juga dianggap efektif dalam pengobatan demam berdarah. Jika Anda ragu dengan jumlah daun yang harus dikonsumsi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait.[kompas]

  • Kenali Apa Itu Sleeping Beauty Syndrome, Gangguan Tidur yang Langka

    SAFAHAD Technology - Beberapa orang kerap tertidur tanpa alasan, bahkan dalam waktu yang lama sekalipun. Kondisi ini dikenal dengan istilah Klein-Levine Syndrome (KLS) atau biasa juga disebut 'sleeping beauty syndrome'.
    ilustrasi Sleeping Beauty Syndrome
    SAFAHAD Technology – Beberapa orang kerap tertidur tanpa alasan, bahkan dalam waktu yang lama sekalipun. Kondisi ini dikenal dengan istilah Klein-Levine Syndrome (KLS) atau biasa juga disebut ‘sleeping beauty syndrome‘.

    KLS dikenal sebagai gangguan langka yang menyebabkan rasa kantuk berulang. Dalam beberapa kasus, seseorang dengan KLS bisa menghabiskan waktu selama 20 jam per hari untuk tertidur. Karena alasan itu-lah, gangguan ini kerap dikenal pula sebagai sindrom putri tidur yang merujuk pada sebuah kisah dongeng.

    Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Namun, umumnya kondisi ini lebih banyak dialami oleh remaja laki-laki. Melansir Healthline, sekitar 70 persen orang dengan KLS merupakan laki-laki.




    Sindrom ini umumnya bersifat episodik. Artinya, seseorang dengan KLS akan mengalami episode-episode tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian kembali normal. Ketika gejala muncul, umumnya episode KLS akan berlangsung dalam hitungan hari, pekan, hingga bulan.

    Gejala KLS yang paling umum adalah rasa kantuk yang ekstrem. Seseorang dengan KLS akan memiliki keinginan kuat untuk tidur kapan pun atau kesulitan untuk terbangun di pagi hari. Mereka bahkan bisa saja hanya bangun untuk pergi ke kamar mandi atau makan, lalu kembali tidur.

    Selama rasa kantuk yang menerus, sleeping beauty syndrome juga dapat memicu gejala lain, di antaranya:

    Selanjutnya, – halusinasi

    – halusinasi
    – disorientasi
    – lekas marah
    – perilaku kekanak-kanakan
    – nafsu makan meningkat
    – dorongan seks berlebih

    Beberapa gejala di atas dapat terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke bagian otak selama episode KLS muncul. Kebanyakan orang dapat melanjutkan aktivitas normal setelah episode tanpa adanya disfungsi perilaku atau fisik. Namun, orang dengan KLS kemungkinan tak terlalu mengingat apa yang terjadi selama episode KLS muncul.

    Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan KLS. Namun, beberapa ahli percaya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko KLS. Salah satunya, para ahli menduga bahwa KLS timbul akibat cedera di bagian hipotalamus, bagian otak yang mengontrol tidur, nafsu makan, dan suhu tubuh.

    Beberapa orang juga dilaporkan mengembangkan KLS setelah terinfeksi virus seperti flu. Hal ini membuat para ilmuwan percaya bahwa KLS mungkin merupakan jenis gangguan autoimun.

    Selain itu, beberapa kasus sleeping beauty syndrome juga bisa bersifat genetik. Ditemukan beberapa kasus di mana KLS dialami oleh lebih dari satu orang anggota dalam keluarga.[Abdul Hamid Info]

  • Kenali Apa Itu FOMO, Rasa Takut Ketinggalan Tren di Sosmed

    SAFAHAD Technology - FOMO adalah istilah bagi mereka yang takut terlihat kurang update di media sosial. Kenali penyebab, dampak, dan cara mengatasi FOMO biar nggak berbahaya!
    ilustrasi Kenali Apa Itu FOMO, Rasa Takut Ketinggalan Tren di Sosmed
    SAFAHAD TechnologyFOMO adalah istilah bagi mereka yang takut terlihat kurang update di media sosial. Kenali penyebab, dampak, dan cara mengatasi FOMO biar nggak berbahaya!

    Meskipun nggak semuanya sesuai sama kemampuan kita, tapi kayaknya seru aja gitu buat diikutin. Hehehe, bener nggak?. Nah, kalau kamu termasuk orang yang selalu mengikuti tren di media sosial, bisa jadi itu tanda FOMO, lho!

    Pengertian dan Asal Usul Istilah FOMO

    So… what is the meaning of FOMO? Istilah FOMO pertama kali diperkenalkan oleh Patrick McGinnis, seorang penulis asal Amerika Serikat. Waktu kuliah di Harvard Business School tahun 2003, Patrick beranggapan bahwa tahun itu merupakan era di mana manusia berada di dalam dotcom bubble.

    Dotcom bubble? Yup, Ini adalah sebutan ketika teknologi dan internet sedang berkembang pesat. Ditambah kehadiran Friendster, media sosial paling hits di jamannya.




    Om Patrick berpikir kalau kemunculan Friendster dan internet mempengaruhi manusia untuk live to the fullest alias tidak ingin kehilangan momen apapun.

    Di kampusnya, Om Patrick juga ketemu orang-orang seperti ini. Murid di sana berusaha untuk terlihat paling gaul dan update. Mereka nggak pengen ketinggalan tren, berita, atau apapun yang lagi ramai dibicarakan.

    Dia pun memutuskan untuk menulis sebuah artikel yang berjudul “Social Theory at HBS: McGinnis’ Two FOs” pada tahun 2004. Di artikel inilah kata FOMO pertama kali muncul.

    FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yang berarti kecemasan jika kehilangan momen atau informasi. FOMO menyebabkan seseorang merasa tertinggal dan berpikir bahwa kehidupan orang lain di media sosial lebih menyenangkan dibanding hidupnya sendiri.


    Itu sebabnya, mereka berusaha mengikuti tren demi terlihat bahagia dan keren.

    Selanjutnya, Mengapa Orang Bisa FOMO?

    Mengapa Orang Bisa FOMO?

    Penyebab FOMO tak lain adalah media sosial. Ingat nggak waktu Coldplay ngumumin bakal konser ke Indonesia? Tiketnya langsung sold out dalam hitungan menit! Meskipun fans Coldplay banyak, tak sedikit yang membeli tiket tersebut hanya karena FOMO alias nggak mau ketinggalan euforia konser.

    Selain Coldplay, media sosial juga menampilkan tren lain di bidang makanan, wisata, fashion, sampai gaya hidup. Masih ingat Kue Odading Mang Oleh? Sekilas tampak biasa saja, tetapi karena viral di Tiktok, banyak orang yang rela antre untuk membeli demi mengunggahnya ke media sosial.

    Contoh lainnya pas liat postingan temen liburan ke Bali, kamu mungkin ngebatin kayak gini: “Coba aja kalau gue ada di sana, pasti seru banget. Ah, sayang, gue cuma bisa rebahan, bukan liburan kayak orang-orang”. Kamu jadi mempertanyakan kenapa hidup kamu ngebosenin, sedangkan hidup orang terlihat menyenangkan.

    Atau misalnya, teman kamu pergi ke tempat yang estetik terus bikin review-nya di Tiktok. Kamu bisa aja ngerasa “Anjiiir, cuma gue doang yang belum kesitu!” Itulah yang dinamakan FOMO. Takut kalau cuma kamu satu-satunya orang yang kehilangan momen dan nggak up to date.

    Meskipun media sosial banyak memberi informasi, kehadirannya bisa membuat kita kecanduan untuk menonton hidup orang lain dan terobsesi untuk melakukan hal yang sama. Padahal, setiap orang memiliki keadaan finansial dan gaya hidup yang berbeda.

    Dampak Negatif FOMO

    FOMO mungkin dianggap sepele. Tetapi, tahukah kamu kalau FOMO dapat menimbulkan efek negatif seperti:

    1. Insecure

    Insecure adalah rasa tidak percaya diri dengan kondisi kamu saat ini. Penyebab insecure bukan hanya fisik, melainkan dapat berasal dari finansial, gaya hidup, hubungan, dan lain sebagainya.

    Awalnya, kamu merasa iri ketika melihat kehidupan orang lain di Instagram yang terkesan sempurna. Lambat laun, kamu jadi insecure dan menganggap hidup kamu nggak ada apa-apanya dibanding mereka.

    Selanjutnya, 2. Bertindak Impulsif

    2. Bertindak Impulsif

    FOMO bikin seseorang jadi takut ketinggalan momen, meskipun nggak semuanya relate sama kehidupan dia. Beli tiket konser jutaan padahal nggak hafal lagunya, liburan pakai paylater, beli barang-barang yang sebenarnya nggak paham cara pakainya, dan lain-lain.

    Perilaku ini mirip dengan konsumtif karena bersenang-senang tanpa memikirkan jangka panjang, apalagi kalau kamu punya tabungan atau sesuatu yang lebih mendesak di masa depan. Yuk, kurang-kurangin FOMO-nya biar bisa nabung!

    3. Mengganggu Produktivitas

    FOMO juga menghambat produktivitas dalam belajar maupun bekerja. Karena takut tertinggal informasi, kamu sulit untuk fokus dan terus-menerus mengecek notifikasi. Hal ini tentu buruk ya, teman-teman.

    Tanggung jawab kamu tak kunjung selesai karena perhatian kamu teralihkan oleh media sosial. Alangkah baiknya, jika kamu mematikan notifikasi akun media sosialmu selama beraktivitas.

    Cara Mengatasi FOMO

    Apakah FOMO berbahaya?
    Fear of Missing Out (FOMO) berbahaya jika membuat kamu terus menerus mencari validasi lewat unggahan di media sosial. Tapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari lingkaran FOMO. Ikuti tips di bawah ini ya:

    1. Journaling

    Journaling atau menulis diary adalah menuangkan seluruh pikiran dan perasaan kamu di atas kertas. Kamu bisa menulis, menambahkan foto atau hiasan untuk mempercantik jurnal.

    Dengan jurnal, kamu punya memori untuk dikenang. It’s not always come to Instagram Story, right? Menurut Dr. James Pennebaker, journaling dapat menurunkan tingkat depresi dan anxiety, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial manusia.

    2. Mengobrol dengan Teman

    FOMO bikin kita merasa sendiri dan tertinggal. Kelihatannya yang lain seru-seruan, kenapa aku nggak diajak ya? Tenang, teman-teman kamu masih ada kok.

    Try to seek real connections instead of engagement. Supaya nggak ngerasa ketinggalan, ajak temen kamu video call, nonton film online bareng, dan cerita. Udah lama ‘kan nggak denger kabar mereka?

    Selanjutnya, 3. Fokus Mengembangkan Hobi

    3. Fokus Mengembangkan Hobi

    FOMO bisa dicegah dengan mengurangi penggunaan media sosial. Alihkan perhatianmu ke kegiatan lain. Memasak, olahraga, main musik, melukis, apapun yang kamu suka. Awalnya mungkin sulit, tapi akan terbiasa. Jika ditekuni, hobi tersebut bisa menghasilkan uang juga, lho.

    Perbedaan FOMO dan JOMO

    Tunggu-tunggu, artikelnya belum selesai. Kamu tahu nggak sih lawan dari kata FOMO? Namanya Joy of Missing Out alias JOMO. Mereka yang menganut prinsip JOMO tidak terganggu dengan unggahan orang lain di media sosial.

    Bahkan, mereka memilih untuk menonaktifkan media sosial atau berselancar di dunia maya secukupnya. JOMO membuat manusia lebih menghargai apa yang ia peroleh di masa sekarang dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

    Apakah itu kamu? Yuk ceritain lewat kolom komentar, kamu itu FOMO atau JOMO?. Media sosial emang bikin ketagihan, tapi jangan sampai FOMO dan insecure dengan hidup saat ini.

    Referensi:

    – FOMO [Daring]. Tautan: https://www.forbes.com/sites/kittyknowles/2016/03/22/fomo-patrick-mcginnis-book-the-10-entrepreneur-fomo-meme/?sh=75150f977f1d
    – Cara Mengatasi FOMO [Daring]. Tautan: https://www.verywellmind.com/how-to-cope-with-fomo-4174664
    – JOMO [Daring]. Tautan: https://www.insider.com/what-is-jomo-2018-7]
    – https://www.brainacademy.id/blog/apa-itu-fomo
  • Kenali Penyakit Antraks pada Sapi yang Sebabkan Tiga Warga Gunungkidul Tewas?

    SAFAHAD Technology - Penyakit Antraks kini tengah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, utamanya Kementerian Kesehatan.
    Ilustrasi: Hewan ternak sapi dapat menjadi perantara penyebaran wabah antraks.
    SAFAHAD TechnologyPenyakit Antraks kini tengah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, utamanya Kementerian Kesehatan. Hal setelah penyakit itu menyebabkan puluhan warga positif dan 3 warga Gunungkidul, Jogjakarta, meninggal dunia beberapa waktu lalu.

    Diketahui, ada tiga warga Gunungkidul yang meninggal dunia setelah mengkonsumsi daging sapi, yang sebelumnya mati karena sakit.

    Parahnya, korban pertama dalam kasus ini, sempat membagi-bagikan daging sapi tersebut kepada warga lain. Sehingga tak bisa dihindari, puluhan warga pun dinyatakan positif.

    Lantas, apa sebenarnya penyakit antraks itu? Berikut ulasannya:




    Antraks

    Dilansir dari situs Alodokter, Kementerian Kesehatan, Antraks adalah infeksi bakteri yang menyerang binatang ternak seperti sapi atau kambing.

    Meski menyerang pada hewan, namun penyakit ini bukan tidak mungkin dapat menular pada manusia, apabila mereka mengkonsumsi daging dari hewan yang terjangkit Antraks.


    Kendati begitu, hingga saat ini belum ada kasus yang membuktikan Antraks dapat menyebar antar manusia.

    Selanjutnya, Jenis-jenis Antraks

    Jenis-jenis Antraks

    Antraks yang muncul dari bakteri Bacillus anthracis, umumnya akan menyerang pada tiga bagian pada manusia, yakni kulit, pencernaan dan pernapasan.

    Antraks pada kulit memungkinkan terjadi saat seseorang memiliki luka terbuka di kulitnya, dan berkontak langsung dengan hewan yang terjangkit Antraks.

    Umumnya, Antraks pada kulit akan berkembang setidaknya sepekan setelah terpapar. Namun begitu, Antraks pada kulit terbilang tidak berbahaya.

    Kemudian Antraks pada pencernaan, seperti yang sudah terjadi, adalah ketika seseorang mengkonsumsi daging hewan yang ketika hidup sudah terpapar Antraks.

    Hal itu akan diperparah, apabila memasak dagingnya kurang matang. Gejala Antraks pada pencernaan biasanya terjadi 1 – 7 hari setelahnya.

    Sementara Antraks pada pernapasan, bisa terjadi apabila seseorang mungkin tidak sengaja menghirup serbuk dari bakteri Antraks yang ada pada hewan.

    Seperti yang lain, Antraks pada pernapasan akan dirasakan sepekan setelah terpapar hingga paling lama 2 bulan. Antraks pada pernapasan tergolong sebagai jenis Antraks yang paling berbahaya.

    Selanjutnya, Gejala Antraks

    Gejala Antraks

    Penyakit Antraks memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung pada jenis paparannya, baik kulit, pencernaan, maupun pernapasan

    Pada Antraks kulit, biasanya orang yang positif terinfeksi akan muncul benjolan di area wajah, leher dan lengannya. Benjolan-benjolan itu kemudian akan berkembang menjadi luka yang menimbulkan rasa nyeri pada penderita.

    Kemudian Antraks pencernaan, umumnya akan mengalami gejala seperti mual dan muntah, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, sakit perut, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan demam.

    Selain itu, gejala lain juga muncul seperti benjolan di leher, diare, bahkan hingga buang air besar yang disertai darah. Sementara untuk Antraks pernapasan, ditandai dengan gejala nyeri saat menelan, demam, nyeri otot dan mudah lelah

    Kemudian juga dada yang terasa tidak nyaman, sesak napas atau napas pendek, mudah shock, hingga radang selaput otak atau meningitis. Jika Anda seorang peternak atau orang terdekat yang mendapati gejala seperti di atas, baiknya segera memastikan kondisi kesehatan ke dokter.

    Dengan begitu, gejala dan penyakit Antraks akan lebih cepat ditangani dan penularan pun bisa dihindari.[jawapos]

  • 6 Tips Menjaga Berat Badan Ideal Saat Liburan Sekolah

    SAFAHAD Technology - Masa liburan sekolah sudah dimulai. Para pelajar menikmatinya dengan berbagai cara, dari refreshing ke tempat-tempat wisata hingga istirahat di rumah saja.
    ilustrasi 6 Tips Menjaga Berat Badan Ideal Saat Libur Sekolah
    SAFAHAD Technology – Masa liburan sekolah sudah dimulai. Para pelajar menikmatinya dengan berbagai cara, dari refreshing ke tempat-tempat wisata hingga istirahat di rumah saja.

    Apa pun bentuknya, libur panjang bisa menjadi masa paling rawan bagi tubuh. Sebab, jika tidak dijaga, pola makan yang biasanya teratur pada masa sekolah, menjadi tidak terkontrol.

    Bahkan bagi pelajar yang mengisi liburan di rumah, ngemil dan mager menjadi kebiasaan lumrah yang dilakukan selama sebulan penuh. Jika tidak menjaga pola makan selama liburan, saat sekolah nanti bobot tubuh bisa bertambah secara berlebihan.




    Maka itu tetaplah jaga pola makan. Jangan sampai setelah liburan kamu malah menjadi insecure karena berat badan melonjak tajam. Supaya tidak mengalami kenaikan berat badan saat libur panjang, simak tips yang bisa kamu jalani berikut ini:

    1. Perhatikan Porsi Makan

    Salah satu hal yang perlu diterapkan pelajar untuk mencegah kenaikan berat badan saat liburan adalah menghindari makan dalam porsi terlalu banyak.

    Kamu dapat mencoba berbagai sajian kuliner, tapi batasi porsinya. Porsi makan terlalu banyak akan membuat asupan kalori jadi berlebihan. Oleh tubuh, kalori yang berlebihan ini kemudian akan ditimbun sebagai lemak.

    Selanjutnya, 2. Perbanyak Asupan Protein

    2. Perbanyak Asupan Protein

    Saat liburan, pilihah jenis makanan yang mengandung protein. Mengonsumsi lebih banyak protein dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Dibanding makanan manis dan berlemak, makanan berprotein umumnya cenderung memiliki kalori lebih rendah, sehingga dapat mencegah berat badan naik.

    3. Kunyahlah Makanan Secara Perlahan

    Saat makan terlalu cepat, jumlah makanan yang dikonsumsi biasanya akan lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Sebab munculnya sinyal rasa kenyang membutuhkan waktu, sehingga ketika sinyal tersebut muncul, kamu sudah terlanjur makan terlalu banyak.

    Oleh karena itu, makanlah secara perlahan. Dengan begitu, jumlah makanan yang dikonsumsi tidak berlebihan ketika rasa kenyang muncul.

    4. Jangan Menahan Lapar

    Jangan berusaha menahan lapar bukan berarti bebas makan semaunya sampai kenyang ketika kamu merasa lapar. Saat kamu menahan lapar dan akhirnya menemukan makanan, kamu bisa tanpa sadar mengambil semua makanan yang ada, dan memakannya dalam jumlah berlebihan.

    Lebih baik makanlah sebelum lapar menyerang dan berhentilah sebelum benar-benar kenyang. Bila perlu, makanlah dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.

    5. Cermat Memilih Camilan

    Selain memperhatikan porsi dan jenis makanan, selektiflah dalam memilih camilan. Biasakan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian ketika sedang liburan. Buah-buahan lokal yang ada di tempatmu berlibur juga bisa menjadi pilihan camilan sehat.

    Selanjutnya, 6. Tetap Berolahraga

    Buah mengandung banyak serat yang baik untuk saluran pencernaan dan bisa menghasilkan rasa kenyang serta menurunkan nafsu makan. Sehingga, makanan bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih sedikit. Hal ini juga bisa membantu menurunkan berat badan.

    6. Tetap Berolahraga

    Agar berat badan tetap ideal setelah liburan, pastikan kamu aktif bergerak dan menyempatkan diri untuk berolahraga. Tidak perlu berat-berat, sekadar berjalan kaki 30 menit per hari, misalnya untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang tidak terlalu jauh, bisa dihitung sebagai olahraga.

    Selain melakukan cara-cara di atas, mencukupi waktu tidur juga tidak kalah penting. Kurang tidur bisa meningkatkan produksi hormon pemicu rasa lapar sehingga membuat kita jadi ingin terus makan. Alhasil, makan jadi berlebihan dan berat badan pun bertambah setelah liburan.

    Nah, itulah enam tips untuk mencegah kenaikan berat badan selama masa liburan ini. Kesimpulannya, memilih jenis makanan dengan porsi yang tepat serta tetap menjalani aktivitas fisik akan menjauhkan kita dari risiko kenaikan berat badan usai liburan.

    Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.[skor]

  • Mengenal Apa Itu Frostbite, Tanda-tanda dan Penyebab

    SAFAHAD Technology - Frostbite bisa mengubah kulit kita menjadi berwarna kehitaman dan mengeras.
    Ilustrasi tahap frostbite (radang dingin). Frostbite terjadi ketika lapisan kulit serta jaringan yang di bawahnya mati. Ini mengubah kulit bagian tubuh Anda hitam dan keras.(Shutterstock)
    SAFAHAD TechnologyFrostbite bisa mengubah kulit kita menjadi berwarna kehitaman dan mengeras. Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini terjadi karena kulit terpapar cuaca dingin yang ekstrem hingga terjadi kerusakan kulit, otot, tulang, dan jaringan lainnya secara permanen.

    Jika sudah terjadi kerusakan bagian tubuh, frostbite membutuhkan tindakan amputasi untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Dalam artikel ini akan mengulas tentang Apa Itu Frostbite, Tanda-tanda dan Penyebab.

    Apa itu frostbite?

    Mengutip Cleveland Clinic, frostbite adalah kerusakan kulit yang disebabkan oleh suhu beku di bawah 32 derajat Fahrenheit (0 derajat Celsius). Anda lebih mungkin terkena radang dingin dalam situasi apa pun yang menyebabkan paparan dingin yang berkepanjangan:



    • Selama musim dingin
    • Dalam kondisi cuaca berangin
    • Di dataran tinggi
    • Jika Anda tidak memiliki tempat berlindung saat cuaca dingin

    Kondisi yang diartikan sebagai radang dingin ini juga dapat memengaruhi kulit yang tertutup sarung tangan atau pakaian lain. Mungkin Anda tidak menyadari bahwa Anda mengalami radang dingin sampai orang lain menunjukkannya, karena kulit mati rasa.

    Dikutip dari Mayo Clinic, frostbite terjadi dalam beberapa tahap:

    • Frostnip: bentuk radang dingin ringan. Paparan dingin yang terus-menerus menyebabkan mati rasa di area yang terkena. Saat kulit Anda menghangat, Anda mungkin merasakan sakit dan kesemutan. Frostnip tidak menyebabkan kerusakan kulit permanen.

    Selanjutnya, • Superficial frostbite (radang dingin dangkal)

    • Superficial frostbite (radang dingin dangkal): ini menyebabkan sedikit perubahan pada warna kulit. Kulit mungkin mulai terasa hangat, tanda keterlibatan kulit yang serius. Jika Anda mengobati radang dingin pada tahap ini dengan menghangatkan kembali, permukaan kulit mungkin tampak berbintik-bintik. Anda mungkin merasakan perih, terbakar, dan bengkak. Lepuh berisi cairan dapat muncul 12 hingga 36 jam setelah menghangatkan kembali kulit.
    • Deep frostbite (radang dingin dalam): tahap ini semua lapisan kulit serta jaringan yang terletak di bawahnya sudah terpengaruh. Kulit menjadi putih atau biru keabu-abuan dan Anda kehilangan semua rasa dingin, sakit atau tidak nyaman di area tersebut. Sendi atau otot mungkin berhenti bekerja. Lepuh besar terbentuk 24 hingga 48 jam setelah penghangatan kembali. Jaringan yang mati membuat kulit tubuh Anda menjadi hitam dan keras.

    Apa saja tanda-tanda frostbite?

    Seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, tanda-tanda radang dingin bervariasi berdasarkan pada tahap apa Anda berada dan tingkat keparahan kerusakan kulit. Gejala frostbite muncul dalam tiga tahap yang meliputi perasaan:
    • Dingin, perih, nyeri, serta kulit kemerahan dan keunguan (frostnip)
    • Rasa ditusuk pin dan jarum (superficial frostbite)
    • Mati rasa dan kulit menghitam (deep frostbite)

    Frostbite paling sering terjadi pada jari tangan, kaki, hidung, telinga, pipi dan dagu. Jika Anda melihat salah satu tanda-tanda frostbite tahap kedua atau ketiga, segera dapatkan perawatan medis untuk mencegah kerusakan jangka panjang.

    Sementara, lakukanlah tindakan perawatan diri hingga bantuan medis tiba. Pertolongan pertama untuk frostbite adalah melepas pakaian yang basah, menghidrasi tubuh, membuat diri lebih hangat terutama di area yang terkena dampak, dan mengurangi nyeri dengan minum obat pereda nyeri.

    Selanjutnya, Apa penyebab frostbite?

    Apa penyebab frostbite?

    Menurut Mayo Clinic, frostbite terjadi ketika kulit dan jaringan di bawahnya membeku. Penyebab forstbite yang paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin.

    Namun, ini bisa juga disebabkan oleh kontak langsung dengan es, logam beku, atau cairan yang sangat dingin. Kondisi khusus yang menyebabkan radang dingin meliputi:

    • Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan kondisi Anda. Misalnya, pakaian yang tidak melindungi Anda dari cuaca dingin, berangin, atau basah, atau pakaian terlalu ketat.
    • Berada di luar dalam cuaca dingin dan angin terlalu lama. Risiko meningkat saat suhu udara turun di bawah 5 Fahrenheit (minus 15 Celcius), bahkan dengan kecepatan angin rendah. Dalam angin dingin minus 16,6 Fahrenheit (minus 27 Celcius), radang dingin dapat terjadi pada kulit yang terpapar dalam waktu kurang dari 30 menit.[kompas]
  • Quarter Life Crisis Adalah: Istilah Populer Saat Menginjak Umur 25 Tahun

    SAFAHAD Technology - Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri tentang apa yang Anda lakukan dalam hidup hingga mencari arti dari hidup yang telah dilalui?
    Ilustrasi Quarter Life Crisis Adalah: Istilah Populer Saat Menginjak Umur 25 Tahun
    SAFAHAD Technology – Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri tentang apa yang Anda lakukan dalam hidup hingga mencari arti dari hidup yang telah dilalui?

    Jika demikian, Anda mungkin mengalami quarter life crisis. Konsep mengalami krisis di usia pertengahan hingga akhir dua puluhan yang kerap dialami muda-mudi selama beberapa dekade.

    Meski terdengar menakutkan, quarter life crisis sebenarnya normal terjadi. Anda hanya harus mengenali dan memahami perasaan Anda hingga tahu langkah apa yang seharusnya harus diambil.




    Momen ini menjadi kesempatan Anda untuk merenungkan pilihan yang telah Anda buat dalam hidup. Anda dapat memeriksa beberapa pilihan besar apakah masih sejalan dengan diri Anda saat ini.

    Biasanya begitu seseorang menyadari bahwa mereka sedang mengalami krisis, mereka ingin mulai “memperbaiki” masalah dengan berhenti dari pekerjaan, mengakhiri hubungan atau bahkan pindah ke kota lain.

    Namun perlu diingat, quarter life crisis tidak melulu selesai dengan sebuah perubahan drastis. Anda dapat menekan tombol jeda kemudian merenungkan lebih dalam posisi Anda saat itu.

    Selanjutnya, 1. Memahami diri sendiri

    1. Memahami diri sendiri

    Jika Anda merasa tidak bahagia, Anda harus belajar bagaimana menjadi lebih sadar. Mindfulness dapat dilakukan dengan meluangkan waktu sejenak untuk berhenti dan menyadari pikiran, perasaan, sensasi tubuh, dan lingkungan secara real time.

    Jadikan ini sebagai kebiasaan sehari-hari. Setiap hari luangkan waktu untuk memeriksa diri sendiri. Tanyakan, “bagaimana perasaan saya?” Mulailah menuliskan apa yang Anda perhatikan sehingga Anda dapat melihat pola apa pun

    2. Kembali ke awal

    Pikiran dan keyakinan tentang diri Anda dan dunia di sekitar Anda berasal dari suatu tempat. Pikirkan tentang apa yang orang tua dan pengasuh Anda katakan saat Anda tumbuh dewasa. Renungkan apa yang Anda lihat sebagai seorang anak dan bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda memandang diri sendiri.

    Ini adalah kesempatan Anda untuk melihat hidup Anda dengan harapan yang realistis dan menentukan bagaimana Anda akan berada di dalamnya terpisah dari semua yang telah Anda pelajari.

    3. Bersikap baik pada diri sendiri

    Sepanjang seluruh proses ini, penting bagi Anda untuk melepaskan penilaian buruk tentang diri sendiri. Melihat ke masa lalu bukanlah jawaban. Dan ini bukan tentang menyalahkan atau mengkritik diri sendiri atas pilihan yang telah Anda buat. Jadi terimalah siapa itu di Anda dan mulailah merangkai tujuan-tujuan hidup dengan semangat baru.

    Selanjutnya, Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

    Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

    Tidak ada jawaban konkret untuk pertanyaan ini, itulah mengapa sangat membuat frustrasi!. Penting untuk diingat bahwa melewati quarter life crisis bukanlah sebuah perlombaan, melainkan sebuah proses.

    Ketika Anda tidak bahagia dengan hidup Anda dan tidak yakin apa yang akan membuat Anda bahagia, itu tidak nyaman. Ketidaknyamanan itu akan membuat Anda berpikir bahwa Anda perlu “memutuskan semuanya secepat mungkin” tetapi jangan mengambil keputusan apa pun hanya untuk merasa lebih baik pada saat itu.

    Alih-alih berfokus pada “kapan ini akan berakhir!” fokus pada pertumbuhan pribadi Anda. Setiap tiga bulan, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang telah Anda pelajari tentang diri Anda, apa yang Anda suka dan tidak suka, perubahan apa yang telah Anda buat dan bagaimana perasaan Anda setiap hari.

    Ini akan membantu Anda tetap fokus pada tujuan akhir Anda, yaitu merasa lebih baik dan merasa sedang bergerak ke arah yang benar.[tribunnews]

  • Mengenal Penyakit Kista, Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

    SAFAHAD Technology - Kista adalah daging tumbuh yang yang terkadang tidak berbahaya, meskipun beberapa di antaranya bisa berubah menjadi tumor ganas.
    Kista adalah benjolan yang bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja.(Shutterstock/onstockphoto)
    SAFAHAD TechnologyKista adalah daging tumbuh yang yang terkadang tidak berbahaya, meskipun beberapa di antaranya bisa berubah menjadi tumor ganas.

    Kista bisa muncul di bagian tubuh mana saja dan terkadang seseorang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki kista. Untuk itu, ketahui apa itu kista, penyebab, dan cara menyembuhkannya berikut ini.

    Apa itu kista?

    Dilansir dari WebMD, kista adalah benjolan yang berisi cairan, udara, atau partikel lainnya, yang tumbuh di bawah kulit. Kondisi ini merupakan kondisi yang umum terjadi dan siapa saja bisa memiliki kista yang bisa menghilang tanpa perawatan khusus.

    Banyak yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kista karena hanya berupa benjolan biasa yang berukuran kecil.




    Menurut Healthline, pertumbuhan kista cukup lama dan akan memiliki permukaan yang halus, namun beberapa di antara memiliki ukuran yang besar.

    Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, ada beberapa kondisi yang membuat kista sakit, seperti:

    ・Infeksi
    ・Berukuran sangat besar
    ・Mengenai saraf atau pembuluh darah
    ・Tumbuh di bagian tubuh yang sensitif
    ・Mengganggu kinerja organ tubuh tertentu

    Mayoritas jenis kista sering dianggap sebagai benjolan biasa sehingga perlu pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa benjolan tersebut adalah kista.

    Selanjutnya, Penyebab kista & Cara menyembuhkan kista

    Penyebab kista

    Dilansir dari MedicineNet, ada beberapa penyebab kista, seperti:
    ・Kondisi genetis
    ・Tumor
    ・Infeksi
    ・Gangguan pada janin selama kehamilan
    ・Gangguan pada sel tubuh
    ・Inflamasi kronis
    ・Penyumbatan saluran di dalam tubuh
    ・Infeksi parasit
    ・Cedera

    Kista bisa tumbuh karena beberapa kondisi tersebut, namun penyebab pastinya akan tergantung dari jenis kista yang dialami.

    Cara menyembuhkan kista

    Dilansir dari Medical News Today, mayoritas kista bisa sembuh dengan sendirinya meskipun diperlukan tindakan medis untuk menghilangkan kista pada beberapa kasus.

    Ada beberapa petimbangan yang perlu diambil untuk melakukan prosedur operasi pengangkatan kista, seperti ukuran, lokasi, dan rasa tidak nyaman yang timbul karena kista itu sendiri.

    Selain itu, akan dilakukan prosedur pemeriksaan untuk mengetahui apakah kista tersebut memiliki sel kanker atau tidak. Jika terdapat sel kanker, prosedur operasi yang dilakukan juga akan melibatkan biopsi pada dinding kista.

    Sedangkan kista yang disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS), maka pengobatan yang dilakukan akan berfokus pada penyembuhan penyakit itu sendiri.

    Setelah mengetahui apa itu kista, penyebab, dan cara menyembuhkannya, Anda disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan medis jika mengkhawatirkan benjolan yang muncul pada tubuh terkait kista. Beberapa jenis kista bisa berbahaya dan memerlukan pengobatan atau operasi sehingga tidak akan menjadi lebih parah.[kompas]

  • 5 Efek Samping Bariatric Operation, Pilihan Para Artis untuk Menurunkan Berat Badan

    SAFAHAD Technology - Operasi bariatrik adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk membantu individu dengan masalah obesitas.
    Ilustrasi 5 Efek Samping Operasi Bariatrik, Pilihan Para Artis Demi Menurunkan Berat Badan (Unsplash/National Cancer Institute)
    SAFAHAD Technology – Operasi bariatrik adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk membantu individu dengan masalah obesitas. Tujuannya adalah menurunkan berat badan mereka. Apa saja efek samping operasi bariatrik?

    Operasi bariatrik baru-baru ini ramai menjadi pembahasan setelah sejumlah artis Indonesia ketahuan melakukan tindakan medis ini. Mereka adalah Jennifer Dunn dan Melly Goeslaw.

    Meskipun operasi ini telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah kelebihan berat badan, penting bagi individu yang mempertimbangkan operasi ini untuk memahami potensi efek sampingnya.




    Dilansir dari Suara.com menjelaskan beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah operasi bariatrik. Setidak ada 5 efek samping operasi bariatrik berdasarkan sumber yang telah diverifikasi.

    1. Perdarahan

    Operasi bariatrik dapat meningkatkan risiko perdarahan selama atau setelah operasi. Dikutip dari mayoclinic.org, efek samping ini jarang terjadi, tetapi dapat memerlukan intervensi bedah tambahan.

    Pastikan anda selalu ,engikuti petunjuk medis sebelum dan setelah operasi. Serta pemeriksaan rutin pasca-operasi, dapat membantu mengurangi risiko perdarahan.

    Selanjutnya, 2. Infeksi

    2. Infeksi

    Setiap operasi memiliki risiko infeksi, termasuk operasi bariatrik. Berdasarkan penjelasan di clevelandclinic.org, infeksi dapat berkembang di tempat sayatan atau di area tubuh lainnya.

    Penting untuk menjaga kebersihan luka operasi, mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter, dan memberi tahu penyedia layanan kesehatan jika terjadi tanda-tanda infeksi.

    3. Trombosis Vena Dalam

    Dikutip dari asmbs.org, operasi bariatrik meningkatkan risiko pengembangan bekuan darah dalam vena (trombosis vena dalam). Jika bekuan darah terlepas dan mencapai paru-paru, dapat menyebabkan emboli paru, kondisi yang serius dapat berpotensi mengancam jiwa pasien.

    Untuk mengurangi risiko ini, dokter mungkin akan meresepkan antikoagulan atau meminta pasien untuk bergerak dan berjalan sesegera mungkin setelah operasi.

    4. Defisiensi Nutrisi

    Setelah operasi bariatrik, menurut niddk.nih.gov, penyerapan nutrisi oleh tubuh dapat terganggu. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi nutrisi, seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, kalsium, dan vitamin D.

    Dokter akan meresepkan suplemen vitamin dan mineral serta menyarankan pola makan yang seimbang untuk mengatasi defisiensi nutrisi ini.

    Selanjutnya, 5. Perubahan pada Saluran Pencernaan

    5. Perubahan pada Saluran Pencernaan

    Operasi bariatrik dapat menyebabkan perubahan pada saluran pencernaan, termasuk diare, konstipasi, atau perut kembung. Makanan juga dapat ditoleransi dengan lebih sedikit jumlah atau harus dikunyah dengan hati-hati. Jika pasien mengalami efek samping ini segeralah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

    Meskipun operasi bariatrik adalah prosedur yang efektif untuk mengatasi obesitas berat. Namun, penting bagi individu yang mempertimbangkan operasi ini untuk memahami potensi efek sampingnya.

    Sebenarnya, efek samping operasi bariatrik tidak hanya itu. Jika tubuh tidak berhasil menyerap nutrisi dengan baik maka akan menyebabkan anemia, osteoporosis hingga masalah batu empedu.

    Meskipun operasi ini adalah pilihan beberapa artis untuk mengurangi berat badan, tapi jika kalian ingin mengikutinya sebaiknya tahu sisi buruknya. Itulah beberapa efek samping operasi bariatrik yang perlu kalian ketahui.[suara]

  • Operasi Bariatrik itu Apa dan Siapa yang Perlu Menjalani?

    SAFAHAD Technology - Menurunkan berat badan bisa dilakukan oleh seseorang dengan beragam cara.
    Ilustrasi obesitas
    SAFAHAD Technology – Menurunkan berat badan bisa dilakukan oleh seseorang dengan beragam cara. Beberapa orang bisa menurunkan berat badan dengan cepat dan mudah, namun beberapa orang lainnya kesulitan dalam menurunkan berat badan ini.

    Pada mereka yang kesulitan menurunkan berat badan terutama ketika segala cara tidak berhasil, salah satu pilihan terakhir adalah operasi bariatrik. Operasi ini bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan namun tetap tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

    Operasi bariatrik, juga dikenal sebagai bedah obesitas, adalah prosedur bedah yang dilakukan pada individu yang mengalami obesitas berat. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengurangi ukuran lambung atau mengubah jalur pencernaan sehingga individu tersebut dapat mengurangi berat badan secara signifikan.




    Dalam semua jenis operasi bariatrik, perubahan pola makan dan gaya hidup yang sehat menjadi sangat penting. Setelah operasi, pasien diarahkan untuk mengonsumsi porsi makan yang lebih kecil, makan makanan bergizi, menghindari makanan tinggi lemak dan gula, serta berkomitmen untuk rutin berolahraga. Perubahan ini membantu mencapai penurunan berat badan yang berkelanjutan dan menjaga kesehatan jangka panjang.

    Operasi bariatrik bukanlah pilihan pertama dalam mengatasi obesitas, tetapi biasanya direkomendasikan untuk individu yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) sangat tinggi dan tidak berhasil menurunkan berat badan melalui metode lain, seperti perubahan pola makan dan olahraga.

    Pelaksanaan operasti bariatrik bisa sangat berbeda-beda pada tiap individu tergantung kondisi dan kebutuhan mereka. Terdapat setidaknya tiga metode operasi bariatrik yang umum dilakukan.

    Selanjutnya, 3 Metode Operasi Bariatrik

    3 Metode Operasi Bariatrik

    Sleeve Gastrectomy
    Pada prosedur ini, sebagian besar lambung dihapus untuk membentuk bentuk seperti selongsong (sleeve) yang lebih kecil. Ini mengurangi kapasitas lambung dan membuat individu merasa kenyang lebih cepat setelah makan sedikit makanan.

    Roux-en-Y Gastric Bypass

    Prosedur ini melibatkan pembuatan kantung kecil dari lambung atas dan menghubungkannya langsung ke bagian tengah usus kecil. Sebagai hasilnya, makanan melewati sebagian besar lambung dan usus kecil, mengurangi jumlah nutrisi yang diserap oleh tubuh.

    Adjustable Gastric Banding

    Pada operasi ini, cincin yang dapat diatur dipasang di sekitar bagian atas lambung, membentuk kantung kecil di atas cincin. Cincin tersebut dapat diatur untuk mengendalikan laju aliran makanan ke dalam lambung, membantu mengurangi asupan makanan.

    Siapa yang Boleh Menjalani Operasi Bariatrik?

    Operasi bariatrik biasanya direkomendasikan bagi orang yang menderita obesitas yang berat dan memiliki masalah kesehatan terkait obesitas yang serius. Kriteria umum untuk menjadi kandidat operasi bariatrik meliputi:

    Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Tinggi

    Orang dengan IMT lebih dari 40 kg/m2 atau IMT lebih dari 35 kg/m2 dengan kondisi kesehatan yang terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, atau sleep apnea, cenderung menjadi kandidat operasi bariatrik.

    Selanjutnya, Gagal dalam Program Penurunan Berat Badan Lainnya

    Gagal dalam Program Penurunan Berat Badan Lainnya

    Biasanya, orang yang sudah mencoba program penurunan berat badan yang konsisten, termasuk perubahan gaya hidup, diet, dan aktivitas fisik, tetapi tidak mencapai hasil yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk operasi bariatrik.

    Muncul Masalah Kesehatan Akibat Obesitas

    Jika obesitas menyebabkan masalah kesehatan serius seperti diabetes yang sulit dikontrol, hipertensi yang tidak terkendali, gangguan pernapasan, atau masalah sendi yang parah, operasi bariatrik dapat menjadi pilihan untuk memperbaiki kondisi kesehatan tersebut.

    Kondisi Medis Tertentu

    Beberapa kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau diabetes tipe 2 yang sulit dikontrol dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk operasi bariatrik.

    Operasi bariatrik adalah prosedur serius yang memiliki risiko dan membutuhkan komitmen jangka panjang terhadap perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah atau ahli nutrisi untuk mempelajari lebih lanjut tentang operasi bariatrik, apakah sudah memenuhi syarat dan untuk memahami risiko serta manfaat yang terkait.[merdeka]