Hari Tasyrik juga diharamkan untuk berpuasa baik yang sunah maupun puasa pengganti. Hari ini juga masih diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban, batasnya sampai jelang terbenam matahari 13 Dzulhijjah. Dilansir dari Tafsir Learn Quran, ada beberapa penjelasan mengenai dilarangnya berpuasa pada Hari Tasyrik.
Dari Nubaisyah al-Hudzali, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)
Hari Tasyrik disyariatkan Allah Ta’ala sebagai hari makan dan minum agar para muslim makin giat berzikir dan menjalankan ketaatan kepada-Nya. Inilah bentuk syukur nikmat yang paling sempurna.
Keutamaan Hari Tasyrik
1. Hari yang Paling Agung di Sisi Allah
Adapun yang dimaksud dengan hari al-qarr adalah tanggal 11 Dzulhijah berdasarkan keterangan Ibnu Khuzaimah bahwa Abu Bakar mengatakan: “Hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.”
Selanjutnya, 2. Hari yang Sangat Utama untuk Berzikir
Oleh karena itu, umat muslimin juga sangat dianjurkan melafalkan zikir, baik takbir, tahmid, maupun lainnya terutama setelah salat wajib.
3. Waktu Tepat Meminta Kebaikan Dunia dan Akhirat
Doa ini pula yang dibaca Rasulullah ﷺ ketika datang hari tasyrik. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Annas bin Malik, Rasulullah ﷺ bersabda: “Bahwasanya doa yang paling banyak dibaca Nabi sallallahu alaihi wasallam adalah rabbana aatinaa fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaabannaar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan mengenai sebuah riwayat dari Kinanah Al Quraisy, bahwa ia mendengar Abu Musa Al As’ari r.a. berkhutbah di hari an-nahr (Iduladha) dan berkata:
“Pada tiga hari setelah an-nahr itulah yang disebut Allah Ta’ala. sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”[Abdul Hamid Info]