Category: Hari Pancasila

  • Makna Hari Kesaktian Pancasila dan Lima Sila yang Terkandung di Dalamnya

    Kesaktian Pancasila,Sejarah,Hari kesaktian Pancasila,Pancasila,1 Oktober Hari Apa,1 Oktober Memperingati Hari Apa,1 Oktober Memperingati Hari,Tanggal 1 Oktober Memperingati Hari Apa,Hari Kesaktian Pancasila 2024,Tanggal 1 Oktober Hari Apa,Hari 1 Oktober Hari Apa,Hari Apa Tanggal 1 Oktober,1 Okt Hari Apa,Peringatan 1 Oktober,Kesaktian Pancasila 2024,Hari pancasila,Sejarah Hari Kesaktian Pancasila,Hari Lahir pancasila,Sejarah Kesaktian Pancasila,1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila,Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila,Makna Hari Kesaktian Pancasila
    Makna Hari Kesaktian Pancasila dan Lima Sila yang Terkandung di Dalamnya. peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober. (Sumber Foto: Direktorat Jendral Pemasyarakatan)
    SAFAHAD TechnologyPancasila, sebagai landasan ideologi negara kita, telah menghadapi berbagai ujian kesaktiannya, baik dari sudut pandang politik maupun filosofis. Kehadiran Pancasila memberikan identitas kepada Indonesia dan berfungsi sebagai ‘perekat’ yang kokoh untuk menyatukan seluruh elemen dalam satu ikatan.

    Setiap tahunnya, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Momentum ini sangat penting bagi bangsa Indonesia karena bertujuan mengenang jasa para pahlawan yang gigih mempertahankan ideologi tersebut.

    Kelima sila dalam Pancasila mengajarkan kita semua untuk hidup harmonis dan saling menghargai meskipun memiliki perbedaan agama, suku, atau latar belakang. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana Pancasila bisa menyatukan bangsa Indonesia serta makna masing-masing sila tersebut.

    Ujian dan Kekuatan Pancasila




    Pada awal tahun 1960-an, ketegangan meningkat akibat munculnya gerakan komunis yang dianggap sebagai ancaman terhadap keberadaan Pancasila. Peristiwa Gerakan 30 September menjadi salah satu momen kunci yang menguji keutuhan Pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa saat menghadapi konflik ideologis.

    Di era Orde Baru, tantangan baru muncul ketika Pancasila sering digunakan sebagai instrumen untuk menjaga kekuasaan politik sekaligus membatasi kebebasan berekspresi dan demokrasi. Pada masa itu, rezim menetapkan bahwa hanya ada satu asas politik yaitu Pancasila, praktik ini pada gilirannya membatasi pluralisme serta ruang diskusi politik di masyarakat.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar, Pancasila telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk mempersatukan bangsa pasca-konflik serta sebagai pedoman dalam menghadapi masalah politik dan sosial yang muncul.

    Baca Selengkapnya, Makna Lima Sila dalam Pancasila

    Makna Lima Sila dalam Pancasila:

    1. Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

    Sila ini menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan agama di Indonesia. Dengan beragamnya keyakinan yang ada, kita diajak untuk saling menghormati satu sama lain demi menciptakan kehidupan yang harmonis.

    2. Sila Kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

    Sila ini mengeksplorasi bagaimana seharusnya kita bersikap adil dan sopan kepada semua orang tanpa memandang siapa mereka. Ini mengingatkan kita akan kewajiban bersikap baik dan memberikan penghargaan terhadap setiap individu karena semua manusia memiliki hak yang setara.

    3. Sila Ketiga “Persatuan Indonesia”

    Dalam sila ini, ditekankan bahwa generasi muda Indonesia harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa mengingat keragaman suku dan budaya di tanah air kita.

    4. Sila Keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”

    Sementara itu, sila ini menunjukkan betapa pentingnya setiap suara di Indonesia; keputusan hendaknya dibuat melalui musyawarah berdasar kebijaksanaan. Oleh sebab itu, penting bagi setiap keputusan untuk dicapai dengan cara berunding secara mufakat.

    5. Sila Kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

    Yang terakhir ini menggambarkan betapa pentingnya keadilan sosial agar setiap individu mendapat akses serta sumber daya yang setara terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.

    Karena itu, Pancasila lebih dari sekadar prinsip; ia merupakan jiwa dari negara kita. Ia menjadi dasar filosofis yang mengarahkan sikap, interaksi, dan penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 3

    Pancasila bukan sekadar himpunan prinsip, namun merupakan esensi dari identitas bangsa kita. Sebagai landasan filosofis, Pancasila membentuk perilaku kita serta cara berinteraksi dan menjalankan pemerintahan di tanah air.

    Sebagai generasi penerus yang kelak akan mengambil alih kepemimpinan, sangat penting bagi kita untuk memahami sekaligus menjaga nilai-nilai Pancasila agar selalu hidup dalam setiap aksi dan keputusan yang kita ambil.

    Pancasila bukan hanya sekadar warisan, melainkan juga petunjuk arah masa depan. Mari tunjukkan bahwa nilai-nilai ini tidak hanya tetap relevan tetapi juga penting bagi Indonesia baik hari ini maupun di masa mendatang.

    Editor: Abdul Hamid

  • Apa Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila?

    SAFAHAD Technology - Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila merupakan dua peringatan penting di Indonesia dengan latar belakang sejarah yang berbeda.
    Ilustrasi. Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila. (iStockphoto/Niko Mufrida)
    SAFAHAD TechnologyHari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila merupakan dua peringatan penting di Indonesia dengan latar belakang sejarah yang berbeda. Apa perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila? Berikut penjelasannya yang dihimpun dari berbagai sumber.

    Ada beberapa perbedaan antara kedua hari peringatan tersebut, mulai dari tanggal, latar belakang sejarah hingga penetapan dan status hari tersebut.

    1. Tanggal Peringatan dan Tujuan

    Perbedaan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila yang pertama adalah waktu peringatannya. Hari Lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya.

    Tujuan peringatan Hari Lahir Pancasila adalah untuk mengenang perumusan dan pengenalan Pancasila sebagai dasar negara Soekarno pada tahun 1945.




    Sementara Hari Kesaktian Pancasila untuk memperingati keteguhan bangsa Indonesia dalam menjaga Pancasila dari ancaman kudeta yang terjadi pada 1965.

    2. Latar belakang sejarah Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila

    Berdasarkan laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hari Lahir Pancasila jatuh pada 1 Juni. Hari Lahir Pancasila diperingati dalam rangka mengenang pidato pertama presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada sidang Dokuritsu Junbi Cosakai, atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

    Dalam sidang tersebut, Sukarno memaparkan gagasan dasar dan cita-cita negara Indonesia, yaitu Pancasila. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau azas. Soekarno menyebut ada lima dasar negara untuk Indonesia, yakni kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, dan ketuhanan Yang Maha Esa.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    Selain itu, Panitia Sembilan menyempurnakan gagasan ini. Di antaranya Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

    Setelah melalui beberapa upaya, Pancasila akhirnya disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila kemudian dicantumkan sebagai dasar negara Indonesia.

    Pancasila terdiri atas:

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa

    2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

    3.Persatuan Indonesia

    4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan

    5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

    Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober merupakan hari untuk mengenang kedudukan Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup yang mempersatukan seluruh nusa, bangsa, dan rakyat Indonesia.

    Karena dulu ada kelompok yang ingin menggantikan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Salah satunya adalah PKI pimpinan D.N Aidit. PKI saat itu ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia dari nasionalisme sesuai nilai Pancasila menjadi komunisme.

    Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga memperingati wafatnya tujuh anggota TNI AD pada 30 September 1965 di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Mereka menjadi korban pemberontakan yang diorganisir oleh kelompok PKI. Gerakan ini dikenal dengan Gerakan 30 September PKI atau G30S PKI.

    Baca Selengkapnya, 3. Penetapan dan status hari

    Mereka adalah Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T Haryono, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I Pandjaitan, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean.

    Kelompok PKI berdalih sebagai pasukan pengawal Istana (Cakrabirawa) yang disuruh untuk menjemput para korban karena Panggilan Presiden Soekarno, padahal tidak ada pemanggilan.

    Mereka semua meninggal pada tanggal 30 September 1965 menuju 1 Oktober 1965. Hal ini mendorong Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila di lingkungan TNI AD.

    3. Penetapan dan status hari

    Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni baru ditetapkan sebagai hari besar nasional pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. Penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila pun tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Satu tahun kemudian, Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai hari libur nasional.

    Berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, peringatan ini awalnya hanya diperingati di lingkungan TNI AD. Ketika Soeharto menjadi presiden, ia menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967 tentang Hari Kesaktian Pancasila.

    Dengan Keppres tersebut, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional. Meski Hari Kesaktian Pancasila resmi diperingati setiap tahun, namun bukan merupakan termasuk hari libur.

    Itulah jawaban dari pertanyaan Apa Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila?. Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Semoga membantu.

  • Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024: Sejarah, Makna dan Temanya

    SAFAHAD Technology - Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni di Indonesia.
    Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Sejarah, Makna dan Temanya (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
    SAFAHAD Technology – Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni di Indonesia. Hari tersebut menjadi peringatan penting untuk menghormati dan mengenang Pancasila, yang merupakan dasar negara Republik Indonesia.

    Peringatan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk menghargai sejarah lahirnya Pancasila, tetapi juga untuk mengingatkan seluruh masyarakat tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

    Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merefleksikan semangat persatuan dan keadilan yang diamanatkan dalam Pancasila, serta menjaga agar nilai-nilai tersebut tetap hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa.

    Dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI), Senin (27/5/2024),




    peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.

    Hal ini tertera dalam Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 2 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024.

    Tema ini memiliki maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.

    Dengan mengusung tema ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat berkontribusi dan bekerja sama dalam mewujudkan cita-cita tersebut, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk memajukan Indonesia.

    Baca Selengkapnya, Sejarah Hari Lahir Pancasila

    Sejarah Hari Lahir Pancasila

    Dilansir dari DITSMP Kemdikbud, Hari Lahir Pancasila dilatarbelakangi dari janji kemerdekaan yang diberikan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso kepada bangsa Indonesia pada 7 September 1944.

    Janji tersebut disampaikan Jepang untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan tentara sekutu. Namun, janji tersebut tidak terpenuhi hingga Jepang memberi janji kemerdekaan kedua pada 29 April 1945 melalui Maklumat Gunseikan.

    Di dalam Maklumat Gunseikan tersebut memuat pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas untuk merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka.

    Sidang petama BPUPKI diselenggarakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In. Pada sidang tersebut, beberapa anggota BPUPKI termasuk Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno memberikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan dasar negara Indonesia.

    Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh seperti Ir.Soekarno, Mohammad Hatta, dan lain sebagainya.

    Setelah melewati berbagai proses persidangan dan diskusi, Pancasila akhirnya siahkan sebagai dasar negara pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.

    Baca Selengkapnya, Logo Hari Lahir Pancasila dan Maknanya

    Logo Hari Lahir Pancasila dan Maknanya

    Logo Hari Lahir Pancasila 2024 (Doc: BPIP RI)

    Logo peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 berupa “Sandya Taru” yang berarti Pohon Persatuan. Logo ini mencerminkan persatuan, gotong royong, dan kesetaraan.

    Sandya Taru atau Pohon Persatuan tercipta dari nilai Pancasila ketiga “Persatuan Indonesia” dengan simbol Pohon Beringin. Layaknya pohon yang bermakna sumber kehidupan, Pancasila lahir menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

    Pancasila menancap dalam lubuk sanubari sebagai pemersatu bangsa yang bhinneka, kuat, dan abadi. Pancasila telah menjaga jiwa-jiwa setiap insan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan membentuk karakter budi pekerti luhur dari generasi ke generasi.

    Dengan demikian, Sandya Taru atau Pohon Persatuan menjadi simbol kekuatan Pancasila sebagai ideologi negara untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia dari masa ke masa.

    Sumber: https://www.liputan6.com/citizen6/read/5605340/hari-lahir-pancasila-1-juni-2024-sejarah-makna-dan-temanya?page=3