Category: Guru

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
  • Mandiri;
  • Bergotong-royong;
  • Berkebinekaan global;
  • Bernalar kritis;
  • Kreatif.
  • Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna.

    Contoh konkretnya, ketika seorang pelajar dihadapkan pada tugas untuk menghasilkan ide baru dan orisinal dalam menyelesaikan suatu masalah, kemampuan bernalar kritis diperlukan untuk dapat melihat dengan cermat permasalahan yang dihadapi.

    Solusi yang dihasilkan juga seharusnya mempertimbangkan aspek akhlak terhadap makhluk hidup lain, yang dapat muncul dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

    Selanjutnya, 1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Untuk mewujudkan ke enam dimensi tersebut dibutuhkan peran dari seorang guru. Peran dari dari seorang guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Guru Penggerak mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Peran tersebut Guru Penggerak tersebut sebagai berikut.

1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah. Menjadi Pemimpin Pembelajaran berarti seorang guru mengambil peran sebagai pemimpin yang menekankan pada komponen yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran, seperti kurikulum, metode pengajaran, penilaian, pengembangan guru, dan kehidupan komunitas sekolah, dll.

Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada peserta didik, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang peserta didik.

2. Menggerakkan Komunitas Praktisi

Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya. Komunitas yang bisa dibuat guru guru bisa KKG atau MGMP. Praktik baik yang dimiliki guru bisa dibagikan dalam komunitas tersebut. Kegiatan ini menjadi bahan pembelajaran untuk para guru sejawat.

3. Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Guru penggerak harus mampu menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Seorang Guru Penggerak juga harus mampu mendeteksi aspek-aspek yang bisa ditingkatkan dari rekan sejawatnya.

Seorang Guru Penggerak diharapkan juga mampu merefleksikan hasil pengalamannya sendiri serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran. Tidak lupa juga sebagai seorang coach, Guru Penggerak diharapkan juga bisa memantau perkembangan dari rekan guru lain tersebut.

Selanjutnya, 4. Mendorong Kolaborasi Antar Guru

4. Mendorong Kolaborasi Antar Guru

Kolaborasi antar guru sangat diperlukan disekolah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Guru penggerak diharapkan mampu menciptakan ruang diskusi positif dan kolaborasi antara sesama guru dan pemangku kepentingan di dalam maupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dalam perannya ini, seorang Guru Penggerak diharapkan dapat melakukan pemetaan terhadap semua pemangku kepentingan di sekolah dan di luar sekolah, serta membangun dialog yang konstruktif antara mereka.

5. Mewujudkan Kepemimpinan Peserta Didik

Guru harus memberikan dorongan dalam peningkatan kemandirian dan kepemimpinan peserta didik di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak mencakup membantu peserta didik agar dapat mandiri dalam proses belajar, menginspirasi motivasi belajar, serta mendidik karakter peserta didik di lingkungan sekolah.

Sumber: https://www.pojoksatu.id/edugov/1083672831/mengenal-guru-penggerak-ini-5-nilai-dan-pedoman-yang-harus-dimiliki-pemimpin-pembelajaran-super-sekali?page=4

  • UNS Solo Gelar Pengukuhan 5 Guru Besar dari 4 Fakultas pada Dies Natalis Ke-47

    SAFAHAD Technology - Menjelang Dies Natalis ke-47, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan menambah lima guru besar baru.
    Menjelang Dies Natalis ke-47, Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo akan menambah lima guru besar baru.
    SAFAHAD Technology – Menjelang Dies Natalis ke-47, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan menambah lima guru besar baru. Kelima guru besar itu akan dikukuhkan oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho secara daring dan luring di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS Solo, Selasa, 7 Maret 2023.

    Guru besar pertama yang akan dikukuhkan adalah Albertus Sentot Sudarwanto. Sentot merupakan dosen Fakultas Hukum (FH) yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum.

    Sentot akan menjadi guru besar ke-10 di FH dan ke-255 UNS. Dalam sidang pengukuhannya besok, Sentot akan membacakan pidato pengukuhan dengan judul “Model Imbal Jasa Lingkungan Berbasis Kontraktual Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Perdata”.



    Guru besar kedua adalah Agus Purwantoro yang merupakan dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Agus akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Penciptaan Performance Art FSRD UNS. Ia akan menjadi guru besar ke-3 FSRD dan ke-256 UNS.

    Dalam sidang pengukuhannya, Agus akan membacakan pidato pengukuhan dengan judul “Eksplorasi Kreatif dan Identitas Karakter dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia”.

    Guru besar ketiga adalah Bambang Harjito yang juga merupakan dosen FSRD. Bambang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kriptografi dan Keamanan Informasi pada Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (Fatisda) UNS.

    Bambang yang saat ini menjabat sebagai Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan guru besar pertama FATISDA dan ke-257 UNS. Dalam pengukuhan besok, Bambang akan membacakan pidato dengan judul “Keamanan Informasi Menggunakan Kriptografi Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) Berbasis Nth Degree Truncated Polynomial Ring Units (NTRU) Kriptosistem pada Cyber Space`.

    Guru besar keempat adalah Rahmanu Widayat, dosen sekaligus Dekan FSRD UNS yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Estetika. Rahmanu akan menjadi guru besar ke-4 FSRD dan ke-258 UNS. Ia akan membacakan pidato pengukuhan dengan judul “Estetika Rupa Jawa dalam Konstelasi Seni Timur dan Barat”.

    Guru besar kelima adalah Danar Praseptiangga yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pangan pada Fakultas Pertanian (FP) UNS. Ia akan menjadi guru besar ke-38 FP dan ke-259 UNS.

    Pidato pengukuhan yang akan dibacakan Danar berjudul “Pengembangan Pangan Fungsional dan Pengemas Pangan Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Alam Indonesia”.

    Rektor UNS Jamal Wiwoho berharap dengan penambahan lima guru besar baru itu semakin menguatkan UNS menuju World Class University (WCU). “Alhamdulillah menjelang Dies Natalis ke-47 ini, UNS menambah lima guru besar baru dari berbagai fakultas, yaitu FH, FSRD, Fatisda yang merupakan fakultas baru, dan FP,” kata Jamal.

    Ia juga berharap pengukuhan lima guru besar yang baru itu dapat memotivasi dosen-dosen lain untuk segera menjadi guru besar. “Saya senang dan bangga dengan bertambahnya lima guru besar baru, semoga mampu meningkatkan mutu UNS sebagai perguruan tinggi negeri berkelas dunia,” ucap dia.[tekno.tempo]