Gangguan pasokan darah ke otot jantung sering disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Angina bisa muncul secara tiba-tiba dan berisiko menyerang siapa saja.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angina, antara lain kadar kolesterol tinggi, mengidap penyakit diabetes, riwayat hipertensi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, serta kebiasaan merokok. Selain itu, riwayat penyakit jantung dan kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko angina.
Penyebab Angina
Agar berfungsi dengan baik, jantung memerlukan suplai darah yang cukup kaya akan oksigen. Dua pembuluh besar bernama pembuluh koroner berfungsi untuk mengalirkan darah menuju jantung.
Penyebab utama angina adalah adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut. Berdasarkan pemicunya, terdapat tiga jenis angina:
1. Angina Stabil
Kondisi ini umumnya dipicu oleh aktivitas fisik seperti olahraga. Saat melakukan olahraga, kebutuhan organ jantung akan pasokan oksigen meningkat dari aliran darah. Apabila terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner, kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik.
Serangan angina stabil juga dapat diakibatkan oleh faktor lain seperti merokok; stres; makan berlebihan; serta paparan udara dingin.
Baca Selengkapnya, 2. Angina Tidak Stabil
Kondisi ini disebabkan oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah ke jantung. Meskipun pengidap telah menjalani pengobatan dan beristirahat, nyeri dada akibat angina tidak stabil dapat tetap berlangsung. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angina tidak stabil berpotensi berkembang menjadi serangan jantung.
3. Angina Varian (Angina Prinzmetal)
Dalam kondisi ini, terjadi penyempitan arteri jantung sementara yang diakibatkan oleh spasme atau kekakuan pada pembuluh darah. Jenis angina ini dapat menyerang individu bahkan saat mereka sedang beristirahat.
Angina varian dapat terjadi kapan saja karena penyempitan sementara dalam pembuluh darah mengakibatkan penurunan suplai oksigen dari aliran darah ke jantung, sehingga menimbulkan nyeri dada. Gejala dari angina varian ini biasanya bisa dikelola dengan penggunaan obat-obatan.
Gejala Angina
Sebagian besar yang mengalami angina melaporkan nyeri dada atau tekanan. Banyak pasien menggambarkan perasaan seperti diremas atau sesak di area dada. Sebagian kecil lainnya merasa bahwa gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan; namun banyak juga yang kesulitan untuk menjelaskan gejala angin duduk secara spesifik. Selain nyeri dada, angina juga dapat memicu berbagai gejala lain saat muncul.
Hubungi Dokter Jika Mengalami Gejala Angin Duduk
Penting untuk tidak meremehkan gejala angin duduk, karena kondisi ini bisa berkembang menjadi situasi yang lebih serius jika tidak ditangani tepat waktu. Semakin cepat langkah intervensi dilakukan, semakin cepat pula gejala yang dialami akan mereda.
Apa yang Dirasakan Ketika Angin Duduk Terjadi?
Pada saat angin duduk, individu yang mengalaminya dapat merasakan sejumlah gejala sebagai berikut:
Baca Selengkapnya, Diagnosis Angin Duduk
Diagnosis Angin Duduk
Dalam proses diagnosis angin duduk, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan riwayat gejala yang dialami oleh pasien. Selain itu, ada beberapa diagnostik berikut ini umumnya dilakukan:
1. Elektrokardiogram (EKG): Penggunaan EKG atau rekam jantung ini digunakan untuk mengevaluasi apakah aliran darah mengalami gangguan atau penurunan.
2. Ekokardiogram. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai fungsi kontraksi otot jantung dan fungsi katup jantung yang dapat mengalami penurunan bila terjadi kerusakan otot jantung, akibat terganggunya aliran darah atau bagian jantung yang kurang mendapatkan aliran darah.
3. Tes ketahanan jantung (Exercise Tolerance Test). Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah mengukur daya tahan jantung saat melakukan aktivitas fisik sebelum timbul gejala angin duduk.
4. Skintigrafi jantung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui aliran darah dalam pembuluh darah tersebut mengalami gangguan.
5. Angiografi Pembuluh Darah Koroner: Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner beserta tingkat keparahan sumbatan tersebut.
Baca Selengkapnya, Pemeriksaan darah
7. Rontgen Dada (X-ray) : Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah gejala yang dialami pasien disebabkan oleh kondisi selain angina atau untuk mendeteksi kemungkinan pembesaran jantung.
8. CT scan jantung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya dan seberapa parah penyempitan pada pembuluh jantung serta apakah ada pembesaran jantung yang tidak terlalu tampak dari hasil X-Ray dada.
Pengobatan Angina (Angin Duduk)
Apakah angina dapat disembuhkan? Jawabannya kondisi ini tidak bisa sembuh, namun angina dapat terobati. Oleh karena itu, penting untuk memahami tujuan pengobatan angina, yaitu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gejala serta menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil sebagai bagian dari pengobatan angina:
1. Pertolongan Pertama untuk Angina
Jika Anda mengalami gejala angina, segera lakukan langkah-langkah berikut:
Jika Anda merasakan nyeri dada saat beraktivitas, segera hentikan semua aktivitas dan carilah posisi istirahat dengan duduk atau berbaring.
Baca Selengkapnya, Konsumsi Obat
Apabila gejala tidak kunjung mereda setelah beristirahat, Anda disarankan untuk mengonsumsi satu dosis obat angina. Sebaiknya, tetap dalam posisi duduk atau berbaring sebelum minum obat, karena obat tersebut bisa membuat pusing. Konsumsi obat dengan dosis terendah yang biasa Anda gunakan; misalnya satu tablet utuh, setengah tablet, atau bahkan seperempat tablet. Berikut adalah cara penggunaan obat angina:
– Obat Spray: Semprotkan sekali di bawah lidah.
– Tablet:Tempatkan obat di bawah lidah tanpa menelannya. Jika gejalanya telah mereda, keluarkan sisa tablet tersebut.
Tunggu 5 menit. Bila gejala angin duduk berlanjut, minum obat lagi, lalu tunggu lima menit lagi.
Sangat penting untuk memberitahu keluarga atau orang terdekat tentang kondisi kesehatan Anda agar mereka dapat memberikan bantuan jika diperlukan.
Jika gejala angin duduk tidak menunjukkan membaik setelah 10 menit, atau malah semakin memburuk, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans dan mendapatkan penanganan medis darurat.
2. Perubahan Gaya Hidup
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama angina. Oleh karena itu, melakukan perubahan gaya hidup guna menjaga kesehatan jantung adalah bagian penting dalam pengobatan angina.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh para penderita:
Baca Selengkapnya, Tindakan Medis
Pilihan tindakan medis untuk angina yaitu penggunaan obat, terapi serta prosedur operasi.
1. Penggunaan Obat-obatan
Jika perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan peningkatan aktivitas fisik tidak menghasilkan perbaikan pada kesehatan jantung atau meredakan nyeri angina, maka penggunaan obat mungkin bisa menjadi solusi alternatif.
Obat-obatan yang mungkin diresepkan untuk menangani angina meliputi:
2. Terapi
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan opsi non-obat seperti Enhanced External Counterpulsation (EECP) untuk meningkatkan aliran darah ke jantung. Prosedur EECP melibatkan penempatan manset tekanan darah di sekitar betis, paha, dan panggul pasien.
Proses EECP memerlukan serangkaian sesi perawatan. Metode ini telah terbukti bermanfaat dalam mengurangi gejala pada individu yang mengalami angina yang sering dan tidak terkontrol (angina refraktori).
3. Prosedur Operasi
Apabila perubahan gaya hidup dan konsumsi obat tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, prosedur operasi mungkin perlu dipertimbangkan sebagai pilihan.
Selain melakukan perubahan gaya hidup dan tindakan medis, penting bagi pengidap angina untuk memahami cara memberikan pertolongan pertama saat mengalami gejala tersebut.
Baca Selengkapnya, Pencegahan Angina
Pencegahan Angina
Angina merupakan kondisi yang dapat dicegah. Terdapat berbagai langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:
Komplikasi Angina
Nyeri dada akibat angina dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat beraktivitas. Salah satu komplikasi paling serius dari keadaan ini adalah serangan jantung.
Gejala dan tanda peringatan serangan jantung meliputi:
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari bantuan medis darurat. Semoga informasi ini membantu dan bermanfaat.
Referensi: