Category: Cerita Sejarah

  • Kisah ‘Tanah Terbang’ Gunung Pengamun-Ngamun yang Hancurkan Dusun Legetang

    Legetang,Legetang Banjarnegara,Legetang Dieng,Legetang 1955,Legetang Desa,Legetang Lembah Dieng,Dusun Legetang,Dukuh Legetang,Desa Legetang,Dusun Legetang Dieng,Desa Legetang Banjarnegara,Kisah Dukuh Legetang,Dukuh Legetang Dieng,Gunung,Gunung Pengamun Amun,Dieng
    Dusun Legetang Dieng. (Safahad.my.id)
    SAFAHAD Technology – Longsornya Gunung Pengamun-amun merenggut nyawa setidaknya 450 penduduk Dusun Legetang di dataran tinggi Dieng sekitar 67 tahun lalu, dan hingga kini masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan.

    Meskipun jarak antara Dusun Legetang dan Gunung Pengamun-amun mencapai ratusan meter, anehnya parit di bawah lereng gunung tidak terkena oleh longsoran tanah tersebut.

    Oleh karena itu, tidak mengherankan jika warga sekitarnya mewariskan cerita mengenai ‘tanah terbang’ dari Gunung Pengamun-amun yang menimbun Dusun Legetang kepada generasi selanjutnya.




    Menurut H Mad Toyib, seorang warga Kepakisan RT 02 RW 02 desa Kepakisan, peristiwa longsor ini terjadi pada malam hari pertengahan April 1955. Pada waktu itu, Indonesia baru saja memasuki usia kemerdekaan yang ke-10 dan mengalami kesulitan ekonomi, dikenal dengan istilah Sensus (adol seng dienggo ngisi usus).

    Namun berbeda dengan Dusun Legetang kaya akan hasil pangan. Tiba-tiba pada pukul 23.00 WIB terjadi longsor dari Pegunungan Pengamun-amun di sisi barat dusun yang menutupi kawasan tersebut.

    Toyib yang saat kejadian berusia 11 tahun, menjelaskan bahwa kejadian tersebut benar-benar tak diduga oleh warga karena longsoran melompati dan menerjang pekarangan Dusun Legetang.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 2

    Toyib juga mengenang bahwa sebelum bencana tersebut ia pernah bermain di dusun tersebut. Ia sempat berkunjung ke rumah saudaranya yang almarhum Ahmad Nasir. Dalam tragedi tersebut, kelima saudara Toyib turut hilang dan jasad mereka tidak ditemukan akibat tertimbunya material longsor.

    Cerita yang beredar di masyarakat setempat menggambarkan adanya praktik molimo khusus madon (main wanita) dan main (judi).

    “Kalau minum kan katanya, arak. Kalau arak, orang nggak kuat beli saat itu,” jelasnya.

    Toyib menceritakan bahwa pada masa tersebut kehidupan warga Dusun Legetang seolah tanpa agama dan akhlaknya tidak mencerminkan ajaran Islam. Sebelumnya, penduduk Dusun Legetang adalah para petani yang sukses serta makmur secara finansial, sehingga mereka tidak mengalami kekurangan berkat hasil panen yang melimpah.

    Bahkan meski daerah lain menghadapi gagal panen, hal itu tidak berlaku bagi Dusun Legetang yang selalu dipenuhi hasil berkualitas baik dibanding wilayah lainnya. Namun sayangnya, kondisi kesejahteraan tersebut justru membuat mereka kurang bersyukur atas karunia Allah Ta’ala; banyak di antara mereka terjerumus dalam berbagai kemaksiatan.

    Menurut cerita warga setempat, setiap malam berlangsung tarian erotis oleh penari perempuan yg sering kali berujung pada perzinahan. Suatu malam saat hujan deras mengguyur dusun dan masyarakat tengah tenggelam dalam suasana maksiat tersebut datanglah suara gemuruh seperti benda berat jatuh dari langit.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 3

    Keesokan paginya rasa ingin tahu warga sekitar mengantarkan mereka melihat bahwa Gunung Pengamun-amun telah terbelah dan belahannya itu menghancurkan Dusun Legetang sepenuhnya.

    Dusun yang semula berupa lembah kini rata dengan tanah dan berganti menjadi gundukan mirip bukit. Demikian siapapun tinggal disana tak selamat dari bencana tersebut. Gegerlah kawasan Dieng.Setidaknya andai Gunung Pengamun-amun sekadar longsor maka dampaknya hanya akan menimpa area bawahnya saja.

    Namun, peristiwa ini bukanlah akibat longsornya gunung. Di antara Dukuh Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat sungai serta jurang yang saat itu masih ada. Dengan demikian, bagian dari gunung tersebut terangkat dan melintasi sungai serta jurang sebelum akhirnya jatuh menimpa Dukuh Legetang.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi:

  • SAFAHAD
  • https://nasional.okezone.com/read/2022/05/13/337/2593171/kisah-dusun-legetang-luluh-lantak-akibat-tanah-terbang-gunung-pengamun-ngamun
  • Mengenal Mongolia: Sebuah Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

    Mongolia,Vladimir Putin,Mongolia Dimana,Mongolia Ibu Kota,Ibu Kota Mongolia,Orang Mongolia,Bangsa Mongolia,Kekaisaran Mongolia,Negara Mongolia,Mongolian News,Mongolia Population,Mongolia Tours,Tour Mongolia,Vladimir Poutine Jeune,Vladimir Poutine,Vladimir Vladimirovich Putin,Vladimir Vladimirovič Putin,International,Sejarah
    Suasana aktivitas warga di Lapangan Sukhbaatar, Ulan Bator, Mongolia. Shutterstock
    SAFAHAD Technology – Kunjungan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Mongolia pada Selasa, 3 September 2024, menarik perhatian dunia. Hal ini disebabkan oleh status Putin sebagai buronan ICC terkait dugaan kejahatan perang, sementara Mongolia sebagai anggota ICC memutuskan untuk tidak menangkapnya.

    Putin disambut dengan penuh kehormatan, menciptakan reaksi negatif dari Ukraina yang menganggap tindakan tersebut sebagai serangan terhadap prinsip-prinsip keadilan internasional.

    Terlepas dari kritik yang ditujukan kepada Rusia dan ICC, penting untuk mengenal lebih jauh mengenai sejarah luar biasa umat manusia di Mongolia. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai bangsa ini berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Mongolia untuk Amerika Serikat:



    Bangsa Pengembara

    Sejak zaman prasejarah, berbagai etnis telah menghuni wilayah Mongolia. Mayoritas di antara mereka merupakan pengembara yang seiring waktu membentuk konfederasi terkenal dalam sejarah. Konfederasi pertama ini adalah Xiongnu yang dipersatukan oleh Modun Shanyu sekitar tahun 209 SM.

    Jenghis Khan

    Pada tahun 1206, Chinggis Khan yang juga dikenal sebagai Jenghis Khan mendirikan Kekaisaran Mongol; sebuah kekaisaran terluas dalam sejarah umat manusia. Wilayah kekuasaan Kekaisaran Mongol meliputi tanah bagian barat hingga Polandia saat ini dan menjangkau timur hingga semenanjung Korea; utara menuju Siberia serta selatan sampai jazirah Arab dan Vietnam dengan total luas mencapai sekitar 33 juta kilometer persegi.

    Kubilai Khan

    Pada tahun 1227, setelah wafatnya Jenghis Khan, Kekaisaran Mongol tersegmentasi menjadi empat kerajaan. Pada tahun 1260, cucu Chinggis Khan, Kubilai Khan, menduduki takhta sebagai pemimpin salah satu dari empat kerajaan yang mencakup wilayah Mongolia dan Tiongkok saat ini. Selanjutnya, pada tahun 1271, Kubilai Khan secara resmi mendirikan Dinasti Yuan. Dinasti Yuan merupakan dinasti asing pertama yang memerintah seluruh Tiongkok hingga akhirnya digulingkan oleh Dinasti Ming pada tahun 1368.

    Baca Selengkapnya, Kejatuhan Kekaisaran Mongolia

    Kejatuhan Kekaisaran Mongolia

    Selama berabad-abad berikutnya, konflik internal serta proses ekspansi dan kontraksi mengakibatkan kemunduran kekuatan mereka hingga jatuh ke tangan dinasti Manchu Qing. Mereka berhasil menaklukkan Mongolia Dalam pada tahun 1636 dan Mongolia Luar pada tahun 1691. Selama dua ratus tahun berikutnya, Mongolia berada di bawah pemerintahan Dinasti Qing hingga tahun 1911.

    Revolusi Rakyat

    Mongolia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1911 di bawah pimpinan Bogd Khan, seorang tokoh spiritual Buddha Tibet Mongolia. Namun demikian, pemerintah Cina tetap menganggap “Mongolia Luar” sebagai bagian integral dari teritorinya dan melakukan invasi terhadap negara tersebut pada tahun 1919.

    Pada Tahun 1921, Revolusi Rakyat berhasil meraih kemenangan di Mongolia dengan dukungan Tentara Merah Rusia; dengan demikian bangsa ini menjadi negara sosialis kedua di dunia. Setelah meninggalnya Bogd Khan pada tahun 1924, Republik Rakyat Mongolia diproklamasikan dan konstitusi pertamanya diadopsi.

    Di Bawah Rezim Komunis

    Mongolia mengalami hampir tujuh dekade di bawah rezim Komunis yang didominasi oleh Uni Soviet, dari tahun 1921 hingga 1990. Pada musim gugur 1989 dan musim semi 1990, munculnya arus pemikiran politik baru mulai mengubah lanskap negara ini, terinspirasi oleh glasnost dan perestroika di Uni Soviet serta runtuhnya rezim Komunis di Eropa Timur. Pada bulan Maret 1990, revolusi demokratis yang dimulai dengan aksi mogok makan untuk menggulingkan pemerintah berujung pada transisi damai dari komunisme. Penolakan terhadap komunisme tersebut membawa Mongolia menuju pembentukan sistem multi-partai, pengesahan konstitusi baru, serta peralihan ke ekonomi pasar.

    Perubahan dari Sosialis ke Demokrasi

    Selama dua dekade terakhir, Mongolia telah berhasil mentransformasikan dirinya dari sebuah negara sosialis dengan ekonomi terencana menjadi sebuah negara demokrasi multi-partai yang dinamis dan memiliki salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

    Geografi dan Populasi

    Mongolia merupakan negara daratan terbesar kedua di dunia dengan luas wilayah mencapai 1,56 juta kilometer persegi. Terletak di Asia Utara, Mongolia berbatasan langsung dengan Rusia di utara serta Cina di selatan, timur, dan barat. Negara ini adalah salah satu yang paling tidak padat penduduknya secara global; meskipun memiliki populasi lebih dari 3,1 juta orang, mereka tersebar dalam area seluas itu. Ulaanbaatar berfungsi sebagai ibu kota sekaligus kota terbesar Mongolia dan menjadi tempat tinggal bagi sekitar 45% populasi nasional.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi: https://dunia.tempo.co/read/1912246/mengenal-mongolia-bangsa-yang-pernah-ditakuti-sebagai-penakluk-dunia

  • Sejarah Tenis Kursi Roda Hingga Menuju Paralimpiade Paris 2024

    Sejarah,Olahraga,Tenis,Kursi Roda,Tenis Kursi Roda,Paralimpiade,Paralimpiade Paris,Paralimpiade Paris 2024,Paralimpiade Tenis Kursi Roda 2024 Terbaru,Paralimpiade Tenis Kursi Roda Indonesia 2024,Paralimpiade Tenis Kursi Roda Indonesia 2024 Terbaru Hari Ini,Paralimpiade 2024,Tennis,Paris
    Tennis kursi roda dalam Paralimpiade 2024, Sumber : jagranjosh.com
    SAFAHAD Technology – Cabang olahraga tenis kursi roda telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal kemunculannya dan akan kembali menarik perhatian dunia dalam ajang Paralimpiade Paris 2024. Sejarah tenis kursi roda tidak hanya menarik, namun juga inspiratif.

    Dilansir dari Tennisfame, tenis kursi roda pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 di California, Amerika Serikat. Brad Parks, seorang mantan pemain ski air yang mengalami cedera tulang belakang akibat kecelakaan, menjadi tokoh kunci dalam pengembangan olahraga ini.

    Bersama rekannya Jeff Minnenbraker, Parks mulai melakukan eksperimen dengan bermain tenis menggunakan kursi roda sebagai bagian dari program rehabilitasi mereka. Menyadari potensi besar olahraga ini, mereka mengadakan demonstrasi dan turnamen kecil di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat untuk memperkenalkannya kepada masyarakat.




    Perkembangan tenis kursi roda semakin pesat serta menjangkau negara-negara lain pada tahun 1980-an. Prestasi puncaknya terjadi saat cabang olahraga ini resmi dipertandingkan di Paralimpiade Barcelona pada tahun 1992.

    Dalam perjalanan waktu tersebut, partisipasi atlet dari berbagai negara terus meningkat. Kini para atlet tenis kursi roda—baik pria maupun wanita—berkompetisi di turnamen Grand Slam khusus seperti Australia Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.

    Atlet-atlet ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis yang luar biasa tetapi juga keberanian dan ketahanan yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    Pada Paralimpiade Paris 2024, sejumlah atlet terbaik dari berbagai negara akan berhadapan satu sama lain dalam pertandingan penuh semangat. Turnamen ini menjadi platform penting bagi para atlet untuk menampilkan kemajuan serta kemampuan mereka kepada audiens global.

    Komite Penyelenggara Paralimpiade Paris 2024 telah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua fasilitas dan aksesibilitas yang disediakan untuk perlombaan memenuhi standar tertinggi. Hal ini bertujuan agar para atlet dapat bersaing dalam kondisi optimal.

    Langkah ini merupakan kemajuan penting dalam mendukung inklusi dan pengakuan terhadap olahraga bagi penyandang disabilitas.

    Editor: Abdul Hamid

    Referensi: https://umj.ac.id/just_info/sejarah-tenis-kursi-roda-hingga-jadi-cabor-paralimpiade-paris-2024/

  • 8 Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Bulan Ramadan

    SAFAHAD Technology - Bulan Ramadan menjadi saksi perjalanan sejarah umat Islam. Kenangan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya membuat kita takjub sekaligus haru dengan agama ini.
    ilustrasi 8 Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Bulan Ramadhan
    SAFAHAD TechnologyBulan Ramadan menjadi saksi perjalanan sejarah umat Islam. Kenangan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya membuat kita takjub sekaligus haru dengan agama ini. Mulai perjuangan Rasulullah, sahabat, ulama, hingga pahlawan negara kita, Ramadan terlibat sebagai latar waktu.

    Kemuliaan Ramadan bukan hanya terletak pada banyaknya pahala yang bisa kita raih dengan melakukan amal saleh di dalamnya, tapi juga kisah perjuangan yang menyentuh hati yang terjadi pada momentum mulia ini. Pembaca yang dirahmati Allah, berikut Safahadtech rangkumkan dari berbagai sumber terkait peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi atau dialami oleh umat Islam di bulan Ramadan. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan iman kita sebagai muslim.
    1. Al-Quran Diturunkan



    Mendekati masa-masa Al-Quran diturunkan, Rasulullah sering berkhalwat di Gua Hira. Mengasingkan diri dari manusia dan beribadah dengan tenang di sana. Kadang puluhan hari, kadang bisa sampai satu bulan.
    Pada tanggal 17 Ramadan tahun 13 Sebelum Hijriah, Rasulullah menerima wahyu pertama di gua tersebut, yaitu Surah Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwa itu merupakan momentum terbitnya cahaya Islam yang kemudian menyinari segenap penjuru dunia, berabad-abad sesudahnya.
    2. Perang Badar
    Perang Badar adalah perang yang sangat penting dan menentukan dalam sejarah umat Islam.


    Perang ini merupakan perang pertama dan awal bagi kemenangan kaum muslimin dalam peperangan-peperangan berikutnya.

    Perang Badar terjadi pada Jumat, 17 Ramadan tahun 2 Hijriah. Berkat pertolongan Allah, kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut, meski kalah jauh dari segi jumlah pasukan.

    3. Pembebasan Kota Mekkah

    Pada tanggal 20 Ramadan tahun 8 Hijriah, kaum muslimin mendapat anugerah yang sangat mereka syukuri. Pada tanggal tersebut, doa Rasulullah dan para sahabat agar Allah memenangkan perjuangan mereka merebut Mekah dan memberikan hidayah bagi penduduknya dikabulkan.
    Orang-orang Mekah berbondong-bondong masuk Islam. Pada hari itu juga, Rasulullah juga memaafkan orang-orang yang dulu menyakiti dan mengusir beliau.
    4. Syiar Islam Sampai ke Yaman
    Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam. Tidaklah sebuah negeri dinaunginya, kecuali banyak keberkahan ditemukan di sana. Pada bulan Ramadan tahun 10 Hijriah, Islam telah sampai di Yaman. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib membawa surat beliau untuk penduduk Yaman, khususnya Suku Hamdan, dan menyiarkan Islam kepada mereka. atas rahmat Allah, hanya dalam satu hari, mereka semua memeluk Islam.
    5. Pembebasan Andalusia
    Pada tanggal 28 Ramadan tahun 92 Hijrah, Bani Umayyah mengirim panglima Islam Tariq bin Ziyad untuk membebaskan Andalus, atau saat ini kita kenal dengan Spanyol. Tariq dan pasukan muslim menggunakan armada yang tangguh untuk menyeberangi laut yang memisahkan benua Afrika dan Eropa.
    Setelah sampai, Tariq berinisiatif untuk membakar kapal-kapal kaum muslimin, agar tak ada yang berpikir untuk mundur dari pertempuran. Atas rahmat Allah, Andalusia akhirnya jatuh ke tangan mereka.
    6. Kekalahan Tentara Mongol
    Pada tahun 1260 hingga 1405 Masehi, tentara Mongol melakukan penaklukan hingga hampir seluruh benua Asia. Pada tahun 1258, tentara pimpinan Hulagu Khan menyerang Baghdad. Dalam serangan itu, banyak umat Islam yang terbunuh.
    Pada tanggal 15 Ramadan tahun 658 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1260 Masehi, tentara Islam bangkit dan melakukan serangan balasan dibawah pimpinan Sultan Qutuz. Dalam pertempuran itu, pasukan muslim meraih kemenangan.

    7. Kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi
    Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil meraih kemenangan dalam Perang Salib pada bulan Ramadan tahun 584 Hijriah. Pada hari penaklukannya, Shalahuddin Al Ayyubi berkata, “Demi Allah, sesungguhnya penghancuran benteng di Asqalan (masuk wilayah Palestina saat ini) lebih kusukai walaupun aku harus kehilangan seluruh anakku, karena penguasaan Asqalan demi kemaslahatan Islam dan kaum muslimin.”
    8. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
    Bertepatan dengan 17 Agustus 1945 atau 9 Ramadaan 1364 Hijriah, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno dan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat.
    Sebagai muslim yang baik, sudah selayaknya kita menyambut datangnya bulan Ramadan dengan suka cita. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan bahwa siapa pun yang bahagia dengan datangnya bulan suci itu, ia akan masuk surga.

    Kebahagiaan yang dimaksud tentu disebabkan oleh balasan kebaikan yang Allah lipatgandakan pahala dan keberkahannya. Sebuah anugerah yang tidak akan kita terima di luar bulan mulia itu.

    Ramadan adalah bulan yang punya banyak keistimewaan. Termasuk pengalaman umat muslim dalam perjuangan-perjuangan yang Abdul Hamid Info paparkan di atas. Semoga Allah SWT mempertemukan kita kembali dengan bulan yang mulia tersebut.[source]