Category: Bulan Ramadan

  • Cara Mengatasi Kekurangan Cairan Tubuh saat Berpuasa

    SAFAHAD Technology - Meski berpuasa, cairan tubuh tetap harus tercukupi agar bisa beraktivitas seperti biasa.

    ilustrasi Tips agar Kebutuhan Cairan Mencukupi saat Berpuasa

    SAFAHAD Technology – Meski berpuasa, cairan tubuh tetap harus tercukupi agar bisa beraktivitas seperti biasa. Kekurangan 2% cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi otak pada manusia, seperti berkurangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir.

    Namun, bagaimana Anda memenuhi kebutuhan cairan Anda ketika Anda tidak makan atau minum selama hampir 14 jam? Berikut adalah tips untuk tetap terhidrasi selama puasa Ramadhan.
    1. Buka Puasa dengan air putih Saat tiba waktu berbuka
    Minumlah segelas air putih sebelum makan atau minum apapun. Dalam kondisi normal atau basal, tubuh kita membutuhkan 2 liter cairan per hari, atau setara dengan 8 gelas air per hari. Jika tidak keberatan, Anda bisa mengatur pola minum secara teratur, mulai dari buka puasa hingga sahur.
    Salah satu pola menjaga air saat puasa adalah dengan menerapkan konsep 242, 2 gelas saat buka puasa, 4 gelas saat malam, dan terakhir 2 gelas saat sahur.



    2. Hindari minuman manis yang berlebihan
    Minuman manis adalah salah satu penyebab utama dehidrasi. Tips selanjutnya untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi saat berpuasa adalah dengan menghindari konsumsi minuman manis yang berlebihan. Minuman manis dan dingin dapat membuat Anda merasa segar, tetapi juga dapat meningkatkan rasa haus, membuat Anda merasa kembung dan akhirnya dehidrasi.

    3. Kurangi kafein

    Perlu diketahui bahwa kafein dapat mengganggu jadwal tidur Anda. Selain itu, minuman berkafein juga bisa membuat Anda haus. Jadi, ganti teh atau kopi biasa dengan alternatif yang lebih sehat, seperti teh hijau atau herbal.
    4. Tingkatkan asupan buah dan sayuran

    Buah dan sayuran dikenal kaya akan nutrisi dan dapat membantu Anda tetap berenergi selama puasa Ramadhan. Cobalah berbuka puasa dengan sedikit buah dan sayuran segar setelah minum air putih. Ini akan membantu Anda merasa kenyang tanpa khawatir kembung.

    5. Pilih makanan yang tinggi kandungan air

    Makanan seperti mentimun, paprika, tomat, semangka, stroberi, apel, dan bayam membantu Anda tetap terhidrasi karena mengandung banyak air. Jadi saat buka puasa, buat salad dengan tomat, mentimun, dan paprika. Buat smoothie sahur dengan bahan menghidrasi seperti semangka atau stroberi.[Abdul Hamid Info]

  • Dahsyatnya Doa Sebelum Buka Puasa

    SAFAHAD Technology - Menjelang berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Bahkan Allah Ta'ala tidak menolak doa tersebut.
    ilustrasi Berdoa
    SAFAHAD Technology – Menjelang berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Bahkan Allah Ta’ala tidak menolak doa tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
    إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
    “Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753)

    Juga hadits yang lain:
    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ »
    Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: Do’a pemimpin yang adil, do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, do’a orang yang terzholimi.” (HR.Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752. Ibnu Hibban mensahihkan hadist ini dalam shahihnya no. 2408 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar. (Lihat catatan kaki Zaadul Ma’ad, 2: 50).
    Namun sangat disayangkan kebanyakan muslim tidak mengetahui. bahkan hanya memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa dengan ngabuburit.




    Satu jam menjelang azan maghrib, penduduk di Mekkah & Madinah sudah menjadi kebiasaan untuk berdoa mengharapkan kemudahan segala hajat dunia & akhirat. berdoa dengan syahdu dan penuh keyakinan hingga meneteskan air mata.

    Ya, berdoa meminta kepada Allah yang Maha Kaya…

    Sebaiknya kita bisa memanfaat waktu di bulan ramadhan semaksimalkan mungkin. minimal 10-15 menit menjelang azdan maghrib bahkan lebih, mulailah berdoa mengharapkan ridho-Nya dan segala kebaikan-Nya. Namun sebelum memulai, ada adab dalam berdoa yaitu puji-pujian kepada Allah Ta’ala (Dzikir) & bershalawat kepada Nabi.

    Karena Allah Ta’ala menggaransi bahwa doa-doa tersebut akan dikabulkan.


    Gunakanlah sebaik-baiknya dengan maksimal waktu kita di bulan ramadan ini saudara seiman.

    Kebenaran hanya milik-Nya, kekeliruan dan kesalahan datangnya dari mimin yang fakir ilmu. Silahkan share semoga artikel ini bermanfaat, jadi amal jariah dan diamalkan. Khususnya bagi mimin sendiri.[Abdul Hamid Info]


    والله أعلمُ

    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
  • Tafakur Rasulullah SAW di Gua Hira Tiap Bulan Ramadan

    SAFAHAD Technology - Sebelum Nabi Muhammad ﷺ menginjak usia empat puluh tahun, beliau lebih suka menyendiri karena menjernihkan pikirannya, menenangkan jiwanya, dan membuka kemungkinan untuk bertafakkur tentang alam semesta dan ciptaannya, serta tentang keagungan Allah. Dia menyendiri di Gua Hira selama bulan Ramadhan setiap tahunan.
    Gua Hira/Net
    SAFAHAD Technology – Sebelum Nabi Muhammad menginjak usia empat puluh tahun, beliau lebih suka menyendiri karena menjernihkan pikirannya, menenangkan jiwanya, dan membuka kemungkinan untuk bertafakkur tentang alam semesta dan ciptaannya, serta tentang keagungan Allah. Dia menyendiri di Gua Hira selama bulan Ramadhan setiap tahunan.

    Nabi melakukan hal tersebut karena dalam kehidupan umatnya terdapat kesesatan yang jelas nyata dari menyembah berhala dan bersujud kepada mereka (berhala). Kecintaannya untuk menyendiri semakin kuat ketika waktu kenabian mendekat dan sekembalinya dia melakukan tawaf di Ka’bah dan kembali ke rumah.

    Banyak dalil yang menganjurkan uzlah (isolasi diri) untuk menyelamatkan diri atau menghindari masyarakat di mana banyak terjadi kemaksiatan, bid’ah dan pelanggaran agama. Diantaranya adalah sabda Nabi :

    Sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan hal yang merusak (fitnah) adalah orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allah. Ia menakuti-nakuti mereka, dan mereka pun menakut-nakutinya. Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung, demi menunaikan apa yang menjadi hak Allah (HR. Al-Hakim, 4: 446. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 698).




    Sebagaimana juga dalam hadits Abu Said, Seseorang bertanya kepada Nabi, Siapakan manusia yang paling afdal wahai Rasulullah? Nabi menjawab, Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah. Lelaki tadi bertanya lagi, Lalu siapa? Nabi menjawab, Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat. (HR. Muslim, no. 1888).

    Bahkan andai satu-satunya jalan supaya selamat dari kerusakan adalah dengan mengasingkan diri ke lembah-lembah dan puncak-puncak gunung, maka itu lebih baik daripada agama kita terancam hancur.


    Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu, Nabi bersabda,

    Hampir-hampir harta seseorang yang paling baik adalah kambing yang ia pelihara di puncak gunung dan lembah, karena ia lari mengasingkan diri demi menyelamatkan agamanya dari kerusakan. (HR. Bukhari, no. 19).

    والله أعلمُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ