Category: BMKG Terkini

  • Lokasi Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024 di Indonesia, Waktu dan Cara Lihatnya

    Langit malam di Bulan Ramadhan kali ini ternyata akan dihiasi oleh Gerhana Bulan Penumbra. Fenomena tersebut bakal terjadi pada Senin (25/3/2024).
    Foto: Gerhana bulan terlihat di Sydney pada 08 November 2022 di Sydney, Australia (Getty Images/Brook Mitchell)
    SAFAHAD Technology – Langit malam di Bulan Ramadhan kali ini ternyata akan dihiasi oleh Gerhana Bulan Penumbra. Fenomena tersebut bakal terjadi pada Senin (25/3/2024).

    Gerhana ini merupakan satu dari empat gerhana yang bakal terjadi sepanjang 2024. Gerhana Bulan Penumbra juga jadi salah satu yang terlihat di langit Indonesia, selain Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024 mendatang.

    Dua gerhana lain tidak akan bisa terlihat dari Indonesia. Yakni Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 18 September 2024 dan 2 Oktober 2024 saat Gerhana Matahari Cincin (GMC).




    Nantinya, Gerhana Bulan Penumbra akan menghabiskan waktu 4 jam 43 menit 39 detik. Ini terdiri dari tahapan Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4).

    Berikut informasi soal Gerhana Bulan Penumbra dari BMKG, dirangkum Rabu (20/3/2024):

    Jadwal Proses Gerhana

    Gerhana mulai (P1): 11.50.58 WIB atau 12.50.58 WITA atau 13.50.58 WIT dan 04.50.58 UT

    Puncak Gerhana (Puncak): 14.12.48 WIB atau 15.12.48 WITA atau 16.12.48 WIT dan 07.12.48 UT

    Gerhana berakhir (P4): 16.34.38 WIB atau 17.34.38 WITA atau 18.34.38 WIT dan 09.34.38 UT

    Selanjutnya, Lokasi Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024

    Lokasi

    Gerhana Bulan nantinya tak bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. BMKG membagi dua lokasi yang bisa dan tidak dapat menikmati Gerhana Bulan.

    Untuk wilayah yang ‘Bisa Menikmati Semua Proses Gerhana Bulan’ adalah Papua, Papua Barat dan sebagian Maluku.

    Wilayah yang tidak bisa mengamati seluruh fase gerhana disebabkan Bulan berada di bawah horizon. Wilayahnya berada di sekitar Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan sebagian Maluku.

    Yakni mulai dari Maluku Utara, sebagian Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.

    Sumber:

  • https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240324094552-37-524875/gerhana-bulan-penumbra-25-maret-2024-ini-waktunya-di-indonesia
  • Kapan Jadwal Gerhana Matahari Hibrida 2023, Ini Waktu untuk Wilayah Sumatera!

    SAFAHAD Technology - Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada 20 April 2023. Gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia, termasuk di Pekanbaru.
    Foto: Dok. BMKG
    SAFAHAD TechnologyGerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada 20 April 2023. Gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia, termasuk di Pekanbaru.

    Melansir laman BMKG, Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

    Lantas apa itu Gerhana Matahari Hibrida dan kapan waktunya di Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum detikSulsel.

    Gerhana Matahari Hibrida

    Mengutip penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI di akun Instagramnya, Gerhana Matahari Hibrida adalah Gerhana Matahari yang memiliki 2 macam Gerhana berbeda yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena. Dimulai dengan Gerhana Matahari Cincin berubah menjadi Gerhana Matahari Total, kemudian kembali menjadi Gerhana Matahari Cincin dalam waktu singkat.

    Sementara BMKG dalam ulasannya di laman resminya menjelaskan bahwa Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris. Sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.




    Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.

    Hal ini lantas membuat Gerhana Matahari Hibrida terdiri dari dua tipe, yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Hibrida, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Berikut penjelasannya:

    • Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin.
    • Di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.
    • Di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.
    Gerhana Matahari Hibrida. (Foto: Instagram lapan_ri)
    Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia
    Malansir laman resmi BMKG, hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana. Namun, khusus wilayah utara Provinsi Aceh tidak akan mengalami Gerhana.

    Adapun Gerhana yang terjadi di wilayah Indonesia adalah Gerhana Matahari Sebagian dan Gerhana Matahari Total. Gerhana Matahari Hibrida



    ini akan melewati wilayah Indonesia pada 20 April 2023 mendatang.

    Selanjutnya, Jadwal Gerhana Matahari Hibrida 2023 di Indonesia (Bagian Sumatera)

    Jadwal Gerhana Matahari Hibrida 2023 di Indonesia (Bagian Sumatera)

    Jadwal dan Wilayah Gerhana Matahari Sebagian

    1. Medan (Durasi: 1 jam 15 menit)
    Awal sebagian: 10.13 WIB
    Puncak Gerhana: 10.50 WIB
    Akhir Sebaian: 11.28 WIB
    2. Padang (Durasi 1 jam 54 menit)
    Awal Sebagian: 09.48 WIB
    Puncak Gerhana: 10.44 WIB
    Akhir Sebagian: 11.42 WIB
    3. Pekanbaru (Durasi 1 jam 54 menit)
    Awal Sebagian: 09.53 WIB
    Puncak Gerhana: 10.49 WIB
    Akhir Sebagian: 11.47 WIB
    4. Tanjungpinang (Durasi 2 jam 08 menit)
    Awal Sebagian: 09.53 WIB
    Puncak Gerhana: 10.55 WIB
    Akhir Sebagian: 12.01 WIB
    5. Jambi (Durasi 2 jam 13 menit)
    Awal Sebagian: 09.44 WIB
    Puncak Gerhana: 10.48 WIB
    Akhir Sebagian: 11.57 WIB
    6. Bengkulu (Durasi 2 jam 14 menit)
    Awal Sebagian: 09.36 WIB
    Puncak Gerhana: 10.41 WIB
    Akhir Sebagian: 11.51 WIB
    7. Palembang (Durasi 2 jam 22 menit)
    Awal Sebagian: 09.39 WIB
    Puncak Gerhana: 10.48 WIB
    Akhir Sebagian: 12.01 WIB
    8. Bandarlampung (Durasi 2 jam 30 menit)
    Awal Sebagian: 09.31 WIB
    Puncak Gerhana: 10.43 WIB
    Akhir Sebagian: 12.01 WIB

  • BMKG Prediksi Kemarau Tiba Lebih Cepat, Ajak Masyarakat Panen Hujan

    SAFAHAD Technology - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih cepat, dan lebih kering dari tiga tahun yang lalu.
    SAFAHAD Technology – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih cepat, dan lebih kering dari tiga tahun yang lalu.






    Oleh karena itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Senin, 6 Maret 2023, secara daring mengajak masyarakat untuk melakukan antisipasi, salah satunya dengan menampung air hujan agar dapat digunakan saat musim kemarau tiba.[Tempo]