Category: Berita Politik

  • Said Iqbal: Video Petinggi Buruh Makan-makan Saat Demo Itu Fitnah

    SAFAHAD Technology - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan bahwa video yang menarasikan dirinya sedang makan-makan di tengah aksi demo buruh di Jakarta pada 9-10 Agustus 2023 sebagai video hoaks.
    Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan video yang dinarasikan dirinya sedang makan-makan di tengah aksi demo buruh adalah hoaks. (Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
    SAFAHAD Technology – Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan bahwa video yang menarasikan dirinya sedang makan-makan di tengah aksi demo buruh di Jakarta pada 9-10 Agustus 2023 sebagai video hoaks.

    “Itu berita hoaks, fitnah,” kata Said dalam sebuah rekaman video di kanal Youtube Partai Buruh, Sabtu (12/8). Said menegaskan dirinya hadir langsung dalam aksi demo buruh pada Rabu, 9 Agustus 2023. Dalam aksi tersebut, para buruh menuntut agar Undang-undang Cipta Kerja dicabut dan menaikkan upah minimum 2024 sebesar 15 persen.

    Selain itu, mereka juga menuntut agar aturan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen menjadi 0 persen, revisi parliamentary threshold 4 persen, hingga menuntut pencabutan UU Kesehatan yang baru disahkan.




    “Saya terjun langsung sampai akhir. Begitu pula pada tanggal 10 Agustus, ketika kawan-kawan lanjutkan aksi, maka saya mendukung. Dan setelah aksi itu saya sakit selama satu hari tidak bisa ke mana-mana, tidur di tempat tidur, minum obat,” ujar Said.

    Sebelumnya suatu video yang viral di media sosial menunjukkan Said Iqbal bersama dengan sejumlah tokoh Partai Buruh tengah makan-makan di sebuah lokasi. Video itu dinarasikan seolah-olah Said Iqbal malah makan-makan ketika massa buruh melakukan aksi demonstrasi.

    Said membenarkan ia adalah sosok dalam video yang viral itu. Namun, video itu diambil ketika dirinya menghadiri konsolidasi Partai Buruh di Jawa Tengah.

    Halaman Selanjutnya…

    “Kejadian dalam video itu adalah ketika saya sebagai Presiden Partai Buruh melakukan konsolidasi se-Jawa Tengah, di antaranya saya mengikuti konsolidasi di Cilacap, meliputi delapan kabupaten/kota. Waktu itu makan siang di kantor buruh,” ungkap dia.

    Ketua Badan Pemenangan Pemilu Exco Partai Buruh Ilhamsyah menyebut video hoaks itu merupakan serangan terbuka ke Partai Buruh. Menurutnya hal ini menjadi ancaman serius karena bisa mendiskreditkan Partai Buruh.

    “Sasarannya memang serangan terbuka untuk Partai Buruh, dia menyerang presiden Partai Buruh, tentu tujuan utamanya adalah menyerang Partai Buruh,” papar Ilhamsyah.

    Ia menduga ada kelompok-kelompok yang tidak senang dengan aksi buruh dan menganggap Partai Buruh akan menjadi ancaman jelang Pemilu 2024. Namun, Ilhamsyah tidak menjelaskan secara rinci kelompok atau pihak yang dimaksud.

    “ini bentuk serangan terbuka atau kekhawatiran dari kelompok-kelompok yang merasa partai buruh akan menjadi ancaman bagi mereka,” tuturnya. Di sisi lain, Ilhamsyah mengatakan pihaknya tidak mau terburu-buru mengambil langkah untuk melaporkan penyebar video hoaks tersebut ke polisi.

    “Kita akan pertimbangkan langkah-langkah apa yang akan kita ambil, karena kita juga tidak mau arogan, ada kritik, fitnah, langsung kita balas dengan laporan ke polisi,” jelas dia.

    “Kita balas dengan buat konferensi pers, buat video tandingan, klarifikasi-klarifikasi dengan media, itu lah cara kita menghadapi,” imbuhnya.[cnnindonesia]

  • Tuntutan Demo Buruh 10 Agustus 2023: Hentikan Represifitas dan Kriminalisasi terhadap Gerakan Rakyat

    SAFAHAD Technology - Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) akan menggelar demonstrasi di Jakarta pada Kamis (10/8/2023).
    Ilustrasi – Buruh menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, pada Rabu (12/10/2022) untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM dan sejumlah tuntutan lainnya – BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.
    SAFAHAD Technology – Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) akan menggelar demonstrasi di Jakarta pada Kamis (10/8/2023). Aksi unjuk rasa dilakukan tergabung dari organisasi serikat buruh, petani, mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil lainya.

    Unjuk rasa tersebut akan menuntut pembatalan dan pencabutan Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja. GEBRAK mengklaim UU Cipta Kerja berdampak buruk bagi rakyat, kaum buruh, tani, masyarakat adat, mahasiswa, dan masyarakat kecil lainya.

    Unjuk rasa akan dimulai dengan titik kumpul di Gedung ILO, Jalan MH Thamrin Jakarta, selanjutnya massa akan bergerak ke Gedung Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara, Jakarta, pada pukul 11.00 WIB.




    Selain menuntut dicabutnya Omnibus Law Cipta Kerja, gerakan buruh hari ini juga menuntut untuk dicabutnya seluruh kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan konstitusi (UU Minerba, KUHP, UU Cipta Kerja beserta peraturan pelaksananya, UU IKN, UU Pertanian, RUU Sisdiknas dan Revisi UU ITE).

    Tuntutan lainnya yaitu mencabut Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 tentang penyesuaian waktu kerja dan pengupahan pada perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang terdampak perubahan ekonomi global.

    Lebih lanjut, gerakan buruh hari ini juga menolak bank tanah, menuntut dihentikannya liberalisasi agraria dan perampasan tanah. menuntut dan menolak pembungkaman ruang demokrasi di lingkungan akademik. Kemudian, menuntut menghentikan represifitas dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat di semua sektor masyarakat.[kabar24]

  • Partai Demokrat Tolak Yenny Wahid Cawapres Anies: Dia Bagian Rezim

    SAFAHAD Technology - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Jansen Sitindaon terang-terangan menilai putri kedua mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, tidak cocok mendampingi Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
    Demokrat respons Yenny Wahid masuk bursa cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024
    SAFAHAD Technology – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Jansen Sitindaon terang-terangan menilai putri kedua mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, tidak cocok mendampingi Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

    Jansen menilai KPP memiliki agenda utama untuk perubahan, dengan demikian sosok capres dan cawapres KPP harus merepresentasikan tujuan koalisi tersebut. Sementara Yenny menurutnya belum ideal sebagai sosok perubahan.

    “Mbak Yenny buat saya bagus, bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi cawapres di KPP, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain,” kata Jansen dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8).




    Jansen mengaku khawatir apabila sosok pendamping Anies Baswedan bukan orang merepresentasikan perubahan, masyarakat akan bingung. Sementara menurutnya saat ini dukungan masyarakat terhadap KPP lantaran menginginkan perubahan terhadap pemerintah saat ini semakin bertambah.

    “Apalagi dia tokoh status quo atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” imbuhnya.

    Jansen selanjutnya juga mewanti-wanti bagi para sosok yang tidak menginginkan perubahan, untuk jangan sekali-kali merapat menjadi pendamping Anies. Ia pun mempersilakan mereka untuk mencari kesempatan di koalisi Pilpres yang lain.

    Halaman Selanjutnya…

    “Untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini, mendukung lanjutkan. Kami yang di luar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak,” ujar Jansen.

    Yenny Wahid baru-baru ini menyatakan apabila dirinya diminta untuk menjadi cawapres di Pilpres 2024. Sebagai orang yang sudah lama aktif di dunia politik, Yenny berujar bahwa dirinya harus siap jika diminta untuk menduduki jabatan publik.

    Menurut Yenny, seorang politikus mestinya punya keinginan untuk menduduki jabatan publik agar bisa membuat kebijakan demi membuat perubahan positif di masyarakat.

    Yenny juga mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Yenny. Karena selepas putri Gus Dur itu menyelesaikan studinya di luar negeri, Anies yang kala itu menjabat sebagai rektor menawarkan Yenny untuk juga mengajar di Universitas Paramadina.

    Di sisi lain, anggota Tim 8 KPP Sudirman Said mengatakan nama Yenny Wahid tak pernah diusulkan tiga partai koalisi sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan. Menurutnya, dari banyak nama yang telah dijaring NasDem, Demokrat, dan PKS, nama Yenny Wahid tak pernah masuk.[cnnindonesia]

  • Tagar #SaveRockyGerung Trending di Twitter dan Beredar Pesan Bila Esok Saya Di Habisi

    SAFAHAD Technology - Tanda pagar atau tagar SaveRockyGerung jadi topik Trending di Twitter pada Rabu (9/8/2023) malam, bahas kasus Rocky Gerung dan pendemo depan rumah Rocky Gerung diusir warga.
    Tagar SaveRockyGerung Trending di Twitter dan Beredar Pesan Bila Esok Saya Di Habisi (Tangkapan Layar)
    SAFAHAD Technology – Tanda pagar atau tagar SaveRockyGerung jadi topik Trending di Twitter pada Rabu (9/8/2023) malam, bahas kasus Rocky Gerung dan pendemo depan rumah Rocky Gerung diusir warga.

    Usai menyampaikan kritik terhadap Presiden RI Jokowi dengan kata bajingan tolol , Rocky Gerung terus disorot. Selain dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik, juga ada aksi massa berupa demonstrasi.

    Satu di antara titik demonstrasi itu ada di depan rumah Rocky Gerung . Nama Rocky Gerung terus menjadi pembicaraan, sehingga beredar foto Rocky Gerung yang bertuliskan “TITIP PESAN ROCKY GERUNG. “Lanjutkan Perjuangan Bila Esok Saya Di Habisi” di Twitter.




    Kemudian, banyak video kritik Rocky Gerung yang disebar di Twitter dan pada tweet itu disertakan tagar SaveRockyGerung . Dari sekian banyak video, beberapa di antaranya video tentang protes atas kritik Rocky Gerung dengan kata bajingan tolol .

    Kemudian, ada video pendemo di depan rumah Rocky Gerung yang diusir warga karena tidak berizin dan tidak didampingi aparat kepolisian. Hingga pukul 21.23 WIB, tweet yang menyertakan tagar SaveRockyGerung sudah mencapai 3.556.[tribunnews]

    Nah loh! 😄#SaveRockyGerung #SaveRockyGerung pic.twitter.com/17BY0GdNyY

    — B0zzVanc1 (@vanc1Bozz) August 9, 2023

  • Bupati Banyumas Tanya Presiden Pilihan pada Mahasiswa, Jawabannya Menohok!

    SAFAHAD Technology - Ramai diperbincangkan di media sosial cuplikan video yang merekam percakapan Bupati Banyumas Achmad Husein dengan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman.
    Sang Bupati yang berasal dari DPI Perjuangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan saat ia bertanya mengenai siapa capres pilihan mahasiswa di Pilpres 2024.
    SAFAHAD Technology – Ramai diperbincangkan di media sosial cuplikan video yang merekam percakapan Bupati Banyumas Achmad Husein dengan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman.

    Sang Bupati yang notabene berasal dari DPI Perjuangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan saat ia bertanya mengenai siapa capres pilihan mahasiswa di Pilpres 2024. Dalam video berdurasi 2 menit tersebut, Achmad Husein hadir di acara Sudirman Student Summit 2023 di Banyumas Jateng.

    Ia berada di atas panggung bersama lima mahasiswa baru. Kemudian, Achmad menanyakan soal pilihan para mahasiswa di Pilpres 2024.

    “Kira-kira presidennya yang akan kamu jadikan pemimpin itu siapa,” kata Achmad dikutip dari video diunggah @UusRsd, Rabu (9/8/2023). Achmad meminta kepada mahasiswa untuk jujur menjawab. “Jawab aja jujur aja gak usah ragu-ragu, saya ingin kejujuran yang hakiki, kejujuran yang hakikat,” pintanya.




    Kemudian satu mahasiswa yang berada di tengah mencoba untuk menjawab. Ia memilih Anies Baswedan sebagai presiden. “Anies Baswedan,” ucap mahasiswa itu. Ucapan mahasiswa itu langsung membuat riuh seisi ruangan.

    “Tidak masalah,” timpal Achmad. Achmad lantas mencoba bertanya kepada mahasiswa yang ada di urutan kedua dari kiri. Lagi-lagi nama Anies Baswedan yang dilontarkan.

    “Siapa yang akan memimpin Indonesia?” tanya Achmad. “Anies Baswedan,” jawab mahasiswa itu. Jawab serupa pun dilontarkan oleh mahasiswi yang mendapatkan pertanyaan serupa. “Anies Baswedan,” tutur mahasiswi itu. Achmad tak bisa menutupi kekecewaannya.

    Kendati demikian, ia mengaku tidak masalah meski mahasiswa itu memiliki perbedaan dalam dukungan di Pilpres 2024. “Walaupun beda pilihan dengan saya, kalian tetap akan menjadi ajudan milenial saya,” terang Achmad.[tvonenews]

  • 17 Survei Terbaru Capres 2024: Prabowo Vs Ganjar Vs Anies

    SAFAHAD Technology - Berbagai lembaga survei terus merilis hasil sigi mereka terkait elektabilitas bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden yang diproyeksi akan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.
    Foto: Ilustrasi pemilu (AP/Tatan Syuflana)
    SAFAHAD Technology – Berbagai lembaga survei terus merilis hasil sigi mereka terkait elektabilitas bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden yang diproyeksi akan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

    Berikut 17 survei terkini yang dirangkum dari pemberitaan CNBC Indonesia sejak awal Juni 2023.

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
    SMRC mengungkapkan pemilih kuat pada Ganjar Pranowo mencapai 73 persen, Anies Baswedan 61 persen, dan Prabowo Subianto 59 persen. Demikian temuan survei SMRC yang disampaikan Prof. Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Swing Voters Anies, Ganjar, dan Prabowo” yang tayang di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis (13/7/2023).

    Saiful menjelaskan bahwa survei SMRC yang dilakukan pada Mei 2023 itu menunjukkan secara umum ada 33 persen yang menyatakan masih sangat atau cukup besar kemungkinan untuk mengubah pilihan presiden. Sementara yang menyatakan kecil atau sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan sebesar 64 persen, masih ada 3 persen yang belum menjawab.

    Saiful menyatakan bahwa dalam sejarah pemilihan presiden langsung di Indonesia, selisih suara antar-calon tidak pernah terlalu besar, kecuali dalam Pilpres 2009. Ketika itu, Susilo Bambang-Yudhoyono mendapatkan suara sekitar 60 persen, sisanya dibagi oleh dua lawannya. Selisihnya sekitar 20 persen.

    Sementara dalam dua pilpres terakhir, selisih suara hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Karena itu, menurut Saiful, angka 33 persen yang menyatakan mungkin akan berpindah pilihan itu besar. Kalau angka 33 persen tersebut cenderung pada calon tertentu, pengaruhnya akan siginifikan. Namun jika berubahnya proporsional, pengaruhnya tidak akan besar.




    “Jika perbedaan pemilih kuat dan lemah signifikan di masing-masing calon, maka perubahan-perubahan atau suara swing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perolehan akhir dalam kontestasi ini,” jelas pendiri SMRC tersebut seperti dikutip siaran pers.

    Pada calon presiden mana lebih banyak pemilih yang mantap dan yang lemah tersebut? Survei ini menunjukkan pemilih kuat pada Ganjar 73 persen, Anies 61 persen, dan Prabowo 59 persen.

    Saiful menjelaskan bahwa ada selisih yang signifikan antara pemilih kuat pada Ganjar dengan Anies dan Prabowo. Sementara pemilih kuat Anies dan Prabowo kurang lebih sama. Selisih pemilih kuat Ganjar dengan Anies sekitar 12 persen, signifikan secara statistik. Sementara selisih pemilih kuat Ganjar dengan Prabowo sekitar 14 persen. Artinya, menurut Saiful, pemilih yang mantap lebih besar dan signifikan pada pemilih Ganjar Pranowo dibanding pada pemilih Anies dan Prabowo.

    Sementara pemilih yang besar kemungkinan mengubah pilihan atau pemilih lemah pada Ganjar hanya 26 persen, Anies 34 persen, dan Prabowo 39 persen. Jika dilihat dari perbandingan ini, lanjut Saiful, pemilih yang lebih dinamis ada pada Prabowo.

    Saiful menjelaskan bahwa temuan ini logis, misalnya jika dilihat dari aspek partai. Partai yang mendukung Prabowo adalah Gerindra dengan kekuatan di parlemen nomor tiga, lebih kecil dibanding PDIP. Karena itu, pendukung Prabowo umumnya datang dari partai-partai yang lain. Mereka umumnya adalah pendatang baru untuk Prabowo. Menjadi logis kalau pilihannya belum mantap.

    “Mereka akan menunggu perkembangan apakah akan semakin nyaman mendukung Prabowo atau tidak. Hal yang sama terjadi pada Anies. Dia belum menjadi kader partai tertentu dan belum terlihat memiliki preferensi untuk menjadi anggota partai tertentu,” jelas guru besar ilmu politik UIN Jakarta tersebut.

    Selanjutnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI)

    Lembaga Survei Indonesia (LSI)

    LSI merilis hasil survei terkait sejumlah aspek isu nasional, salah satunya menyangkut Pilpres 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di survei bakal capres 2024.

    Hasil survei LSI dirilis pada Selasa (11/7/2023), target populasi survei LSI adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Survei dilakukan pada 1-8 Juli 2023.

    Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

    Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

    Simulasi 3 nama

    Responden diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?… (%)
    Prabowo Subianto 35,8%
    Ganjar Pranowo 32,2%
    Anies Baswedan 21,4%

    “Prabowo unggul 3,6%. Sudah cukup bagus tapi belum mencapai dua kali margin of error,” ucapnya.

    Berdasarkan tren, nama Prabowo mengalami peningkatan dari sebelumnya 30,3% pada April lalu menjadi 35,8% pada Juli. Nama Ganjar juga mengalami peningkatan dari April lalu 26,9% menjadi 32,2% pada Juli. Sedangkan nama Anies mengalami penurunan dibanding April lalu 25,3% menjadi 21,4% pada Juli.

    “Terjadi tren penguatan dukungan kepada Prabowo, secara konsisten sejak Januri 2023 sampai sekarang,” ucap Djayadi.

    “Yang menarik juga adalah Anies juga mengalami penurunan,” imbuhnya.

    Indikator Politik Nasional (IPN)

    IPN merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden yang diprediksi akan tampil dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024, kemarin. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

    Survei itu digelar pada 17 hingga 27 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling.

    Metode survei dilakukan dengan wawancara langsung atau direct interview dengan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

    Para responden ditanyakan pertanyaan ‘seandainya Pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini dan hanya diikuti oleh tiga calon, siapakah yang akan anda pilih?’. Hasil survei menunjukkan Prabowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 42,3%.

    Berikut ini hasil survei elektabilitas Capres 2024 versi IPN:

    Prabowo Subianto 42,3%
    Ganjar Pranowo 37,4%
    Anies Baswedan 17%
    TT/TJ 3,3%

    Peneliti senior IPN, Ike Sihotang, lantas menjelaskan lebih lanjut hasil survei tersebut. Dia memaparkan Prabowo Subianto masih tidak bergeming di posisi pertama sebagai capres yang paling banyak dikehendaki responden.

    “Dalam simulasi 3 besar, Prabowo masih tidak bergeming dari posisi pertama dengan perolehan dukungan 42,3%,” ucap Ike saat memaparkan survei, Senin (10/7/2023).

    “Disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 37,4% dan posisi ketiga oleh Anies Baswedan dengan 17% dukungan,” lanjutnya.

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

    SMRC merilis temuan menarik perihal sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang bisa membuat Ganjar lebih kompetitif dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun depan. Ternyata belum ada bacawapres yang berkontribusi positif kepada elektabilitas bacapres yang juga kader PDIP tersebut.

    Demikian temuan survei SMRC sebagaimana yang disampaikan Prof. Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Siapa Cawapres Ganjar Pranowo?” yang tayang di kanal YouTubeSMRC TV, Kamis (6/7/2023).

    Dalam survei nasional SMRC pada Mei 2023, dilakukan simulasi beberapa tokoh yang kemungkinan menjadi bacawapres Ganjar. Saiful menjelaskan bahwa di antara nama-nama bacapres, Ganjar sekarang lebih definitif karena didukung satu partai (PDIP) yang bisa mengajukan calon sendiri.

    “Prabowo, di survei cukup kompetitif, tapi belum definitif karena partai yang mendukungnya masih membutuhkan partai lain. Demikian juga Anies Baswedan. Karena itu dipertimbangkan siapa bakal calon wakil untuk Ganjar yang paling bisa membantu dia mengalahkan lawan-lawannya,” katanya.

    Lawannya adalah pasangan yang banyak dibicarakan dan sudah menjadi anggota Koalisi Perubahan dan Koalisi Gerindera dengan PKB. Saiful menyatakan walaupun belum diputuskan, tapi aspirasi yang sangat logis dari PKB bahwa mereka menginginkan Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Prabowo.

    Demikian pula Demokrat yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi wakil Anies. Jika posisinya seperti ini, kira-kira kekuatan elektabilitas Ganjar seperti apa ketika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansah, Mahfud MD, Sandiaga Uno, Said Aqil Siroj, dan Yahya Cholil Tsaquf?

    Saiful menjelaskan bahwa Airlangga logis dipertimbangkan menjadi bacawapres Ganjar karena merupakan ketua partai terbesar kedua di parlemen, yaitu Golkar. Amanat partai Golkar adalah agar ketua umumnya, Airlangga, setidak-tidaknya menjadi calon wakil presiden.

    Sementara Erick sudah dibicarakan akan menjadi calon wakil Ganjar atau dengan Prabowo. Khofifah juga dipertimbangkan karena posisinya sebagai gubernur Jawa Timur dan Ganjar perlu menang di Jawa Timur secara meyakinkan jika ingin menang di pilpres ini karena ini adalah provinsi terbesar kedua setelah Jawa Barat.

    Mahfud juga banyak dibicarakan oleh para elite politik dan media. Setahun terakhir Mahfud juga cukup menonjok karena berbagai kasus yang dia respons berkaitan dengan penegakan hukum dalam posisinya sebagai menteri senior.

    Sementara Sandiaga sudah bergabung dengan PPP dan partai tersebut mengharapkan Sandiaga menjadi calon wakil Ganjar. Said adalah mantan ketua PBNU. Posisi ini penting dipertimbangkan mengingat kebiasaan atau tradisi rekrutmen politik yang dilakukan PDIP dalam pemilihan presiden. Yahya juga demikian, dia adalah tokoh atau Ketua PBNU sekarang.

    Bagaimana respons masyarakat terhadap simulasi ini? Kalau Ganjar berpasangan dengan Airlangga melawan Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY, Ganjar-Airlangga mendapatkan suara 33,2 persen; Anies-AHY 23,3 persen; Prabowo-Muhaimin 31,1 persen; dan tidak jawab 12,4 persen.

    Saiful menjelaskan bahwa jika berpasangan dengan Airlangga, suara Ganjar seimbang dengan Prabowo-Muhaimin. Perbedaannya dalam rentang margin of error (3,1 persen). Karena itu, lanjut Saiful, kedua pasangan ini seimbang. Sementara suara Ganjar-Airlangga dengan Anies-AHY memiliki selisih signifikan, sekitar 10 persen atau di atas dua kali margin of error.

    Jika berpasangan dengan Erick, Ganjar mendapatkan suara 32,9 persen; Anies-AHY 22,4 persen; Prabowo-Muhaimin 32,4 persen; dan tidak tahu 12,2 persen. Perolehan suara Ganjar berpasangan dengan Airlangga maupun berpasangan dengan Erick tidak berbeda signifikan. Saiful menyimpulkan bahwa dilihat dari preferensi pemilih, berpasangan dengan Airlangga atau Erick tidak ada bedanya untuk Ganjar.

    Jika dipasangkan dengan Khofifah, Ganjar mendapatkan 31,2 persen; Anies-AHY 23,9 persen; Prabowo-Muhaimin 32,8 persen; dan tidak tahu 12 persen. Berpasangan dengan Mahfud, suara Ganjar menjadi 33,3 persen; Anies-AHY 24,5 persen; Prabowo-Muhaimin 30,1 persen; dan tidak tahu 12,2 persen.

    Saiful menegaskan bahwa walaupun hasil survei ini menunjukkan perolehan suara atau angka absolut misalnya Ganjar-Mahfud lebih besar dibanding Prabowo-Muhaimin, namun perbedaan tersebut hanya sekita 3,2 persen. Angka tersebut kurang dari dua kali margin of error. Karena itu, tidak bisa dikatakan bahwa Ganjar-Mahfud unggul melawan Prabowo-Muhaimin.

    “Secara statistik, yang harus dikatakan adalah tidak ada perbedaan suara signifikan terhadap dua pasangan ini,” kata Saiful.

    Hal yang sama terjadi pada simulasi Ganjar dengan tokoh lain. Jika dipasangkan dengan Sandiaga, suara Ganjar menjadi 33,9 persen; Anies-AHY 23,1 persen; Prabowo-Muhaimin 30,7 persen; dan tidak tahu 12,3 persen.

    Dipasangkan dengan Said, dukungan pada Ganjar menjadi 30,5 persen; Anies-AHY 23,7 persen; Prabowo-Muhaimin 32,7 persen; dan tidak tahu 13,1 persen. Sementara jika berpasangan dengan Yahya, suara Ganjar menjadi 29,9 persen; Anies-AHY 24,4 persen; Prabowo-Muhaimin 33,3 persen; dan tidak tahu 12,4 persen.

    Lembaga Survei Jakarta (LSJ)

    LSJ merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden atau bacapres yang dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Hasilnya, bacapres Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

    Survei tersebut digelar pada 20 hingga 29 Juni 2023 di 34 Provinsi Indonesia. LSJ melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak atau systemic random sampling.

    Survei ini dilakukan dengan wawancara via telepon dengan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

    Para responden ditanyakan pertanyaan ‘seandainya Pilpres dilakukan hari ini dan hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies, siapakah yang akan Anda pilih?’. Prabowo mendapatkan elektabilitas 40,3% dalam survei ini, diikuti Ganjar 32,6% dan Anies 20,7%.

    Berikut ini hasil survei LSJ:
    Prabowo 40,3%
    Ganjar 32,6%
    Anies 20,7%
    TT/TJ 6,4%.

    Direktur Riset LSJ Vetra Ardianto lantas menjelaskan hasil survei tersebut. Dia menyebut Prabowo unggul sangat signifikan atas Ganjar dan Anies Baswedan.

    “Prabowo unggul sangat signifikan dari dua pesaing utamanya, yakni Ganjar Pranowo yang hanya dipilih oleh 32,6% dan Anies Baswedan 20,7%,” kata Vetra saat memaparkan hasil survei, Senin (3/7/2023).

    Kemudian, Vetra menyebut posisi Prabowo juga semakin ditegaskan dengan pertanyaan terbuka. Dia menyebut Prabowo selalu leading apapun pertanyaan yang disampaikan kepada responden.

    “Data ini semakin menegaskan bahwa keunggulan Prabowo Subianto atas para kompetitornya adalah suatu realitas mengingat dalam format pertanyaan apapun Prabowo selalu leading atas lawan-lawannya,” ujarnya.

    Poligov

    Poligov merilis hasil survei terbaru perihal elektabilitas bakal calon presiden yang diprediksi akan turut serta dalam Pilpres 2024. Dalam survei yang dirilis, Minggu (2/7/2023), simulasi head to head Prabowo vs Ganjar menunjukkan Prabowo masih unggul di Juni 2023. Sementara itu, Anies tertinggal jauh dari Prabowo dan Ganjar di semua simulasi.

    “Dalam simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar memang masih teratas, diikuti Prabowo, dan Anies. Namun, dalam head to head Prabowo vs Ganjar, Prabowo mampu unggul dari Ganjar, yakni 42,40 % dan 34,88 %,” ujar Direktur Eksekutif Poligov Muhammad Tri Andika dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.

    “Yang menjadi catatan penting, meski Prabowo unggul dari Ganjar, tapi jaraknya mengecil. Dari 11,9% di bulan Mei, menjadi 7,5% di akhir Juni.”

    Andika menyatakan bahwa peningkatan elektabilitas Ganjar akibat efek bulan Bung Karno di Juni lalu. Sementara Prabowo, meski elektabilitasnya juga meningkat, namun tidak sebesar Ganjar.

    “Prabowo harus menjaga momentum agar tidak tersalip oleh Ganjar. Sementara Ganjar perlu menciptakan momen-momen baru,” kata Andika.

    “Di sisi lain, elektabilitas Anies Baswedan cenderung turun di semua simulasi. Ada sejumlah faktor, salah satunya disebabkan masih kuatnya nuansa ketidkpastian pencalonan Anies akibat manuver PDIP yang berupaya menggoda Partai Demokrat dan PKS,” lanjutnya.

    Poligov melakukan survei terhadap 1.250 responden laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 17 tahun atau lebih melibatkan 37 koordinator lapangan terlatih dengan. Pertanyaan dikirim secara online melalui aplikasi Qualtrics Research untuk memastikan tidak ada IP address yang sama sebagai responden, pada kurun waktu 21-28 Juni 2023. Margin of error–MoE sekitar ±3% pada tingkat kepercayaan 95%.

    Berikut simulasi 10 nama bacapres:

    Ganjar Pranowo: 27,52%
    Prabowo Subianto: 22,64%
    Anies Baswedan: 14,16%
    Ridwan Kamil: 12,56%
    Erick Thohir: 5,04%
    Sandiaga Uno: 4,08%
    Mahfud MD: 3,68%
    Agus Harimurti Yudhoyono: 1,44%
    Airlangga Hartarto: 1,28%
    Muhaimin Iskandar: 0,96%

    Berikut simulasi 3 nama bacapres:

    Prabowo Subianto: 32,96%
    Ganjar Pranowo: 32,40%
    Anies Baswedan: 16,64%

    Political Weather Station (PWS)

    PWS merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas bacapres, kemarin. Prabowo Subianto berada di posisi teratas, kemudian disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

    Jajak pendapat PWS ini dilakukan dalam periode 10-18 Juni 2023 dengan total 1.200 responden yang terbagi di 34 provinsi RI. Sampel diambil dengan teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage-random sampling).

    Sementara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon. Adapun margin of error +/- 2,83% dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

    Elektabilitas survei ini didasari pada pertanyaan jika pemilu dilakukan hari ini, tokoh mana yang akan dipilih. PWS memberikan simulasi 10 nama dan 3 nama. Dari kedua simulasi itu Prabowo berada di posisi teratas, yang kemudian disusul Ganjar dan Anies.

    “Melalui format pertanyaan tertutup, dimana PWS menyodorkan 10 nama tokoh kepada responden, tetap saja capres pilihan publik menghadapi Pemilu 2024 telah mengerucut pada tiga nama saja, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan,” ujar Peneliti PWS Sharazani MA, dalam rilis hasil survei yang dilakukan virtual, Senin (26/6/2023).

    Berikut simulasi 10 nama tertutup:

    Prabowo Subianto 32,8%
    Ganjar Pranowo 27,1%
    Anies Baswedan 16,5%
    Ridwan Kamil 4,7%
    Erick Thohir 4,3%
    Mahfud Md 4,1%
    Sandiaga Uno 3,2%
    Airlangga Hartarto 1,9%
    Muhaimin Iskandar 1,5%
    Tidak tahu 1,4

    Berikut simulasi 3 nama tertutup:

    Prabowo Subianto 40,5%
    Ganjar Prannowo 33,4%
    Anies Baswedan 20,8%

    “Hasil survei PWS memperlihatkan bahwa nama Prabowo Subianto semakin kokoh si puncak elektabilitas apabila Pilpres hanya diikuti oleh tiga capres saja. Ketika kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih seandainya Pilpres hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar dan Anies, sebanyak 40,5% responden menyebut nama Prabowo. Setelah itu sebanyak 33,4% memilih Ganjar dan 20,8% menjatuhkan pilihan pada Anies, lalu responden yang masih belum punya pilihan sebanyak 5,3%. Dengan hasil ini Pilpres akan berlangsung dua putaran dan Anies Baswedan tereliminasi,” ujar Sharazani.

    Algoritma Research and Consulting

    Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis hasil survei terkait simulasi tiga nama bacapres 2024. Hasilnya, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.

    Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2.009 responden di seluruh Indonesia yang terbagi secara proporsional berdasarkan data pemilih di 34 provinsi Indonesia.

    Hasil survei mewakili penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional. Adapun margin of error +/- 2,1% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2023 yang dilakukan oleh 109 enumerator.

    Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana mengatakan tiga nama masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres yakni Ganjar Pranowo 29,3%, Prabowo Subianto 24,6% dan Anies Baswedan 16,9%.

    “Jika dibandingkan dengan survei Algoritma yang dilakukan pada enam bulan lalu yaitu Desember 2022, ada rotasi pilihan capres yang saat itu angka Ganjar di 25,1%, Anies 18,7% dan Prabowo 16,6%,” terang Aditya.

    “Dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beraih pilihan. Hanya sekitar 33,9% pemilih yang menyatakan pilihan capresnya sudah final dan tidak akan berubah pilihan,” sambungnya.

    Berikut hasil survei elektabilitas bakal calon presiden:

    Ganjar Pranowo 29,3%
    Prabowo Subianto 24,6%
    Anies Baswedan 16,9%
    Ridwan Kamil 2,3%
    Sandiaga Salahudin Uno 1,8%
    Mahfud Md 1,7%
    Agus Harimurti Yudhoyono 1,5%
    Andika Perkasa 1,0%
    Khofifah Indah Parawansa 1,0%
    Erick Thohir 0,9%
    Gibran Rakabuming Raka 0,6%
    Muhaimin Iskandar 0,5%
    Airlangga Hartarto 0,5%
    Puan Maharani 0,2%
    Dito Ariotedjo 0,2%
    Zulkifli Hasan 0,1%
    Nazaruddin Umar 0,1%
    Budi Gunawan 0,1%
    Moeldoko 0,0%
    Ahmad Heryawan 0,0%
    Tidak tahu 10,5%
    Tidak jawab 5,8%

    Sementara dalam simulasi tunggal tiga nama capres, Ganjar masih menduduki posisi elektabilitas teratas. Ganjar masih mengungguli Prabowo dan Anies.

    “Nah seandainya simulasi tunggal tiga nama calon maka siapa yang akan punya chance untuk menang, maka Ganjar punya chance menang 34%, diikuti oleh Pak Prabowo 30,8% dan Pak Anies 22,1%,” tuturnya.

    Berikut hasil survei elektabilitas 3 nama capres:

    Ganjar Pranowo 34%
    Prabowo Subianto 30,8%
    Anies Baswedan 22,1%
    Tidak tahu 8,1%
    Tidak jawab 5,0%

    Populi

    Lembaga survei Populi juga merilis hasil survei elektabilitas bacapres 2024. Dalam survei bertajuk ‘Masa Depan Pembangunan dan Demokrasi: Menakar Komitmen Capres 2024’, Ganjar berada di posisi pertama.

    Elektabilitas Ganjar menyalip Prabowo yang sempat unggul bulan lalu. Peneliti Populi Hartanto Rosojati menyampaikan elektabilitas Ganjar dalam survei terbaru mencapai 35,8%, naik dibandingkan survei pada akhir Mei 2023 sebesar 34,4%.

    “Dalam simulasi tiga tokoh calon presiden, dari Ganjar, Prabowo, Anies, yang paling tinggi Ganjar dengan 35,8%, Prabowo 33,4%, dan Anies 23,2%. Sedangkan yang belum memutuskan 7,3% dan yang menolak menjawab 0,3%,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).

    Pada survei yang dirilis akhir Mei 2023 lalu, Prabowo unggul dengan elektabilitas 35,8%. Sementara itu, Anies di posisi ketiga dengan 21,5%.

    Berdasarkan survei pemilih partai, Hartanto menyebut suara Ganjar mayoritas berasal simpatisan PDIP (77,6%) dan PKB (42,4%). Adapun simpatisan Partai Gerindra (78,2%), Golkar (47,1%), PPP (32,4%), dan PAN (40,4%) memilih Prabowo Subianto. Selanjutnya, pemilih NasDem (51,4%), PKS (63,4%), dan Demokrat (46,2%) lebih memilih Anies.

    Populi juga membuat skema top of mind atau pertanyaan terbuka. Dalam pertanyaan ini, 21,9% responden memilih Ganjar sebagai presiden jika pilpres digelar saat ini, diikuti Prabowo 19,3% dan Anies Baswedan 14,4%.

    Indopol

    Lembaga survei dan konsultan Indopol merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2024. Nama Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

    Berdasarkan keterangan tertulis Indopol, Rabu (21/6/2023), populasi survei adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia, dengan kriteria responden mereka yang berumur 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

    Pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Responden berjumlah 1.240 tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Margin of error survei ± 2.85% pada tingkat kepercayaan 95%.

    Responden terpilih dilakukan wawancara tatap muka (face to face interview) pada 5-11 Juni 2023 oleh petugas survei yang sebelumnya telah dilatih dan responden merefleksikan laki-laki/perempuan serta berbagai jenis profesi.

    Pertanyaan semi terbuka 13 nama diajukan kepada responden: Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, siapakah yang akan bapak/Ibu/sdr pilih?

    Hasilnya:

    Prabowo Subianto 28,79%
    Ganjar Pranowo 27,50%
    Anies Baswedan 23,87%
    Ridwan Kamil 3,23%
    Sandiaga Uno 1,21%
    Andika Perkasa 1,13%
    Erick Thohir 1,13%
    Agus Harimurti Yudhoyono 1,05%
    Mahfud Md 1,05%
    Khofifah Indar Parawansa 0,40%
    Airlangga Hartarto 0,32%
    Muhaimin Iskandar 0,16%
    Puan Maharani 0,0%
    Lainnya 0,48%
    TT/TJ 9,68%

    Elektabilitas 3 Nama

    Responden kemudian diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini terdapat 3 nama calon presiden, siapakah yang akan bapak/ibu pilih? Seberapa yakin bapak/ibu atas pilihan tersebut?

    Hasilnya:

    Prabowo Subianto 31,21%
    Ganjar Pranowo 30,48%
    Anies Baswedan 26,53%
    TT/TJ 11,77%

    LSI Denny JA

    Baru-baru ini, LSI Denny JA merilis survei terkait tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Presiden Jokowi terhadap tiga nama bacapres 2024, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies.

    Survei tersebut digelar pada 30 Mei hingga 12 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei diambil dengan metode multi-stage random sampling.

    Responden semula ditanya ‘Siapa Presiden Paling Disukai dari Bung Karno hingga Jokowi’. Pada pertanyaan ini, sebanyak 35,1% menyukai Jokowi, 31,9% menyukai Soeharto, dan 10% menyukai Soekarno.

    Dari 35,1%, Prabowo unggul di pemilih yang suka dengan Jokowi, Soeharto, dan Gus Dur. Kemudian disusul Ganjar dan Anies.

    “Prabowo unggul di pemilih yang menyukai Jokowi, Soeharto dan Gus Dur,” kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (19/6/2023).

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Jokowi:

    Prabowo Subianto 39,1%
    Ganjar Pranowo 37,0%
    Anies Baswedan 14,7%
    TT/TJ 9,2%

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Soeharto:

    Prabowo Subianto 45,9%
    Ganjar Pranowo 25,6%
    Anies Baswedan 22,5%
    TT/TJ 6,0%

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Gusdur:

    Prabowo Subianto 32,0%
    Anies Baswedan 30,8%
    Ganjar Pranowo 21,0%
    TT/TJ 16,2%

    Sementara itu, Ganjar unggul di pemilih yang menyukai Sukarno dan Megawati. Kemudian, disusul Anies dan Prabowo.

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Soekarno:
    Ganjar Pranowo 48,8%
    Anies Baswedan 25,1%
    Prabowo Subianto 20,1%
    TT/TJ 6,0%
    TT/TJ 17,7%

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Megawati:

    Ganjar Pranowo 51,9%
    Prabowo Subianto 20,1%
    Anies Baswedan 10,3%

    Sedangkan, Anies unggul di pemilih yang menyukai SBY dan BJ Habibie. Disusul oleh Ganjar dan Prabowo.

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai SBY:
    Anies Baswedan 36,3%
    Ganjar Pranowo 17,1%
    Prabowo Subianto 13,1%
    TT/TJ 33,5%

    Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai BJ Habibie:

    Anies Baswedan 32,5%
    Ganjar Pranowo 23,0%
    Prabowo Subianto 14,7%
    TT/TJ 29,8%

    “Dari kesukaan mereka terhadap presiden, ini berpengaruh terhadap pilihan capresnya. Yang suka Pak Jokowi, Pak Harto maupun Gusdur, itu larinya ke Prabowo. Sementara yang suka Bung Karno dan Megawati ini pilihannya lebih banyak Ganjar. Sedangkan yang suka Pak SBY dan BJ Habibie ini banyak memilih Anies,” tuturnya.”Pilihan terhadap presiden yang disukai berpengaruh terhadap capresnya saat ini,” imbuh dia.

    Indonesia Political Opinion (IPO)

    Pada Jumat (16/6/2023), IPO merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden 2024. Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi pertama, disusul mantan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

    Survei tersebut dilakukan pada periode 5-13 Juni 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat dengan margin of error 2,90% dengan tingkat akurasi data 95%.

    Ada 1.200 orang responden yang tersebar proporsional secara nasional. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15% dari total sampel.

    IPO memulai dengan memberikan pertanyaan kepada responden ‘jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa?’

    Berikut hasil yang dipaparkan IPO pada Jumat (16/6/2023):

    Simulasi 5 nama:
    1. Prabowo Subianto 34,9%
    2. Anies Baswedan 25,9%
    3. Ganjar Pranowo 24,1%
    4. Agus Harimurti Yudhoyono 7,1%
    5. Airlangga Hartanto 4,7%
    TT/TJ/Rahasia 3,3%

    Simulasi 3 nama:

    1. Prabowo Subianto 37,2%
    2. Anies Baswedan 31,5%
    3. Ganjar Pranowo 26,8%
    TT/TJ/rahasia 8,2%

    Lembaga Survei Nasional

    LSN merilis hasil survei tingkat elektabilitas tiga bacapres yang belakangan mengemuka, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies. Hasil survei LSN secara nasional menunjukkan Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 38,5%, Ganjar 32,8%, dan Anies 21,9%.

    Survei tersebut digelar pada 24 Mei hingga 3 Juni 2023 di 34 provinsi. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP. Total ada sebanyak 1.420 responden.

    LSN mengambil responden melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling). Dengan klaim margin of error +/- 2,6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

    Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner. Responden diberikan pertanyaan tertutup dengan simulasi terhadap tiga bacapres, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

    “Seandainya saat ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) dan hanya diikuti tiga capres di bawah ini, siapakah yang Anda pilih?”. Survei menunjukkan Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 38,5%, Ganjar 32,8%, dan Anies 21,9%.

    “Secara umum, secara nasional menunjukkan bahwa lambat tapi pasti elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan. Sementara itu, meskipun elektabilitas Ganjar Pranowo sempat anjlok pasca gonjang-ganjing Piala Dunia U-20, namun secara umum cenderung mandek atau stagnan. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan memperlihatkan tren yang terus menurun,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara dalam paparan surveinya secara virtual, Minggu (11/6/2023).

    Survei Kompas

    Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU) berdasarkan survei Litbang Kompas. Prabowo menyalip Ganjar yang menempati posisi teratas pada survei sebelumnya.

    Merujuk hasil survei Litbang Kompas Mei 2023, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8%, naik sekitar 7% dari hasil survei pada Januari 2023. Prabowo meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9%.

    “Ganjar yang sebelumnya di survei Januari 2023 berada di posisi paling atas, menurun di survei Mei 2023 ini dengan 24,7%, turun 3% dari survei Januari 2023,” tulis hasil riset Litbang Kompas yang diterbitkan, Sabtu (3/1/2023).

    Sementara itu, Anies berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 12,3%. Sosok lain yang turut dipertimbangkan oleh kalangan Nahdliyin untuk dipilih sebagai capres antara lain Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (7,1%) dan Menparekraf Sandiaga Uno (1,3%).

    Kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (1,3%), Menko Polhukam Mahfud MD (0,9%), Mensos Tri Rismaharini (0,7%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,7%), dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa (0,5%). Masih ada 22,1% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

    “Dari data ini bisa ditarik benang merah bahwa aspirasi politik warga NU relatif menyebar ke banyak partai politik dan calon presiden. Artinya, secara umum postur pemilih di Indonesia akan lebih banyak dicerminkan oleh bagaimana aspirasi politik dari warga nahdliyin ini,” tulis Litbang Kompas.

    Untuk diketahui, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 29 April hingga 10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

    Tingkat kepercayaan survei 95% dengan margin of error penelitian +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

    Indikator Politik Indonesia

    Pada Minggu (4/6/2023), Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas capres pada Pilpres 2024 2024. Dalam simulasi tiga nama itu, elektabilitas Prabowo menjadi yang tertinggi, disusul Ganjar dan Anies.

    Survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.

    Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD), sebuah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

    Survei ini dilakukan setelah Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas cabang sepak bola SEA Games 2023 Kamboja. Diketahui, pertandingan final sepak bola mempertemukan Indonesia dan Thailand digelar Selasa (16/5/2023).

    Responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?’. Hasilnya, Prabowo menempati posisi tertinggi dengan angka 38%.

    “Jadi trennya tidak berubah, Mas Anies tren penurunannya belum berhenti sejak awal 2023, sementara Pak Prabowo keunggulannya sedikit lebih tinggi tetapi masih kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023).

    Berikut ini elektabilitas simulasi tiga nama capres versi Indikator Politik Indonesia:

    Prabowo Subianto: 38%
    Ganjar Pranowo: 34,2%
    Anies Baswedan: 18,9%

    Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

    Pada Senin (5/6/2023), SMRC merilis hasil survei bertajuk “Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis” pada hari ini. Survei yang dilakukan pada 30-31 Mei 2023 melalui telepon ini dipaparkan oleh Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.

    “Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Ganjar Pranowo 37,9%, Prabowo Subianto 33,5%, dan Anies Baswedan 19,2%. Masih ada 9,4% yang belum menentukan pilihan,” tulis SMRC dalam rilisnya.

    Menurut SMRC, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

    Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.

    Dalam presentasinya, Deni menjelaskan suara Prabowo dan Ganjar seimbang, selisihnya tidak signifikan secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3% (selisih di bawah 6,6%). Sementara suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bacapres lainnya.

    Lebih jauh Deni menunjukkan bahwa dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Ini, menurut Deni, menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang.

    Deni menambahkan bahwa Ganjar diperkirakan masih dapat menaikkan elektabilitas jika kedikenalannya naik. Di kalangan pemilih kritis, Ganjar baru dikenal 89%, sementara Prabowo 97%, dan Anies 91%.

    Dalam analisis pada kelompok pemilih yang tahu ketiga bacapres, Ganjar mendapat dukungan 42,2%, unggul signifikan atas Prabowo yang mendapatkan suara 32,1%, dan Anies 17,4%. Yang belum tahu 8,3%.

    Di kelompok pemilih kritis yang tahu ketiga calon, elektabilitas Ganjar konsisten berada di atas Prabowo dan Anies.

    Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

    Survei terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

    LSI Denny JA

    Lembaga survei LSI Denny JA memprediksi Prabowo bakal mengalahkan Ganjar di Pilpres 2024 jika Anies tidak ikut menjadi peserta. Survei yang digelar awal bulan Mei 2023 ini mengandaikan Anies gagal mendapat tiket maju Pilpres 2024 karena Mahkamah Agung memenangkan gugatan KSP Moeldoko atas kisruh kepemimpinan Partai Demokrat.

    “Apa yang terjadi jika Anies Baswedan dikalahkan dalam pemilu presiden 2024 justru sebelum kampanye dimulai? Anies tersisih bukan karena kalah suara di hari pilpres tapi karena ia gagal mendapatkan tiket calon presiden 2024,” demikian pertanyaan Denny JA, Selasa (6/5/2023).

    “Ini terjadi jika Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bermasalah secara hukum karena Mahkamah Agung memenangkan gugatan Moeldoko. Kemungkinan kalahnya Demokrat versi AHY di Mahkamah Agung belum pasti. Tapi kemungkinan itu tak pula bisa sama sekali diabaikan,” tulis Denny JA.

    Dari skenario Pilpres tanpa Anies, Denny JA memprediksi kontestasi hanya akan diikuti Prabowo dan Ganjar. Hasilnya, survei Denny JA mencatat Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 50,4%, sementara elektabilitas Ganjar sebesar 43,2%. Sebesar 6,4% lainnya menyatakan tidak tahu/tidak Jawab.

    “Pilpres satu putaran head to head Prabowo versus Ganjar, menempatkan Prabowo sebagai pemenang dengan selisih 7,2%,” mengutip hasil survei LSI Denny JA.

    Pertanyaan tentang peningkatan elektabilitas Prabowo ketika head to head melawan Ganjar, LSI Denny JA menemukan faktornya, yakni karena migrasi pemilih yang awalnya mendukung Anies.

    LSI Denny JA memprediksi pendukung Anies lebih banyak yang berpindah ke Prabowo dibanding migrasi ke Ganjar. Sebesar 50,8% pendukung Anies, berpindah ke Prabowo.

    “Sementara pendukung Anies yang berpindah ke Ganjar hanya separuhnya 25,4%,” bunyi temuan survei tersebut.[cnbcindonesia]

  • Di Balik Heboh Utang Miliaran, Anies Ajarkan Cara Berpolitik Sehat

    SAFAHAD Technology - Pada diskusi yang ditayangkan melalui saluran Youtube Video Legend, selain menyebut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tidak berprestasi, Zeng Wei Jian juga menuduh Anies Baswedan tidak berkontribusi satu kaos pun.
    SAFAHAD Technology – Pada diskusi yang ditayangkan melalui saluran Youtube Video Legend, selain menyebut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tidak berprestasi, Zeng Wei Jian juga menuduh Anies Baswedan tidak berkontribusi satu kaos pun.

    Bagaimana cara menjelaskan seorang “Die Hard” Anies lalu berbalik jadi membencinya? Apakah sebab tidak dapat posisi atau proyek? Ataukah karena ingin membela atau diperintah tuannya? Tentu dia yang mengetahui jawabnya.

    Adakalanya politik itu kejam dan menjebak. Kejam karena bisa jadi kawan seperjuangan tetiba menikam dari belakang. Menjebak karena politisi akan digiring ke dalam sistem yang memungkinkan dirinya terperangkap kasus.

    Scroll lanjut Membaca



    Dalam tayangan siniar Merry Riana (10/2), Anies Baswedan mengungkap untuk pertama kali di hadapan publik terkait heboh utang politik dan utang dana kampanye. Beredar pula di WAG dokumen Surat Pernyataan Pengakuan Utang.

    Terkait utang politik, Anies Baswedan di-spin seolah berjanji tidak akan maju Pilpres 2024 jika Prabowo Subianto nyapres. Faktanya, Anies menolak tawaran menjadi Capres/Cawapres 2019. Beliau komitmen tunaikan tugas di DKI.

    Perihal utang Rp92 miliar (20 + 30 + 42 miliar) yang ramai diperbincangkan publik usai Sandiaga Salahuddin Uno melempar bola api, Anies Baswedan mengatakan bahwa hal itu memang terjadi. Bahkan ada dokumennya dibuat untuk itu.

    Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan cara berpolitik yang sehat dalam siniar tersebut. Beliau telah mengajarkan budaya baru agar para pejabat publik tidak terjebak dalam korupsi sebagai balas budi.

    Oleh karenanya, alumni Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta itu berjanji dan bertanggungjawab akan mengembalikan dan/atau membantu upaya pengembalian dana jika tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

    Namun jika berhasil terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017, maka utang tersebut akan dihapuskan dan dianggap lunas sehingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu bebas dari kewajiban membayar kembali dana pinjaman.

    Pertanyaannya, mengapa kalau kalah harus bayar? Di sinilah kita patut berterima kasih kepada Anies Baswedan yang secara ksatria berani mengambil tanggungjawab tersebut untuk kepentingan seluruh warga DKI Jakarta.

    Maka ocehan Zeng Wei Jian itu jelas keliru. Sebab dana kampanye Rp50 miliar (Putaran I) dan Rp42 miliar (Putaran II) itu menjadi beban Anies Baswedan. Karena Anies belum tahu apakah akan menang atau kalah. Dan nilai itu lebih dari harga satu kaos!

    Pertanyaan berikutnya, mengapa kalau menang dianggap lunas? Alhamdulillah, Allah telah melindungi mantan Ketum APPSI periode 2019-2022 itu dari sebuah sistem yang selama ini telah menjerat pejabat publik untuk korupsi.

    Sebab ketika menang, maka dana pinjaman itu berubah menjadi dukungan untuk DKI Jakarta. Sehingga pejabat publik hanya fokus memimpin dan melayani rakyat dengan sebaik-baiknya. Beliau tidak sibuk proyek untuk membalas budi.

    Dengan dinamika yang terjadi belakangan ini, maka mulai saat ini Anies Baswedan perlu diproteksi dari pihak yang bermanuver dengan oligarki. Sebab kita tidak pernah tahu, kapan mereka akan bunyi layaknya Sandi.

    Dan satu lagi, ketika purnatugas Anies Baswedan izin menghadap Presiden Joko Widodo untuk berpamitan. Hal yang sama ingin beliau lakukan kepada Prabowo Subianto. Lalu kenapa Ketum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum izinkan?.[kbanews]

  • Soal Capres, Amien Rais: Kita Tidak Cari Yang Lihai Gendong Anak, Bagi-Bagi Sepeda, Hobi Keluar Masuk Got!

    SAFAHAD Technology - Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengatakan, partainya enggan mencari figur calon presiden hanya berdasarkan pencitraan semata.
    SAFAHAD Technology – Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengatakan, partainya enggan mencari figur calon presiden hanya berdasarkan pencitraan semata. Menurutnya, Partai Ummat ingin mencari figur yang benar-benar memiliki visi untuk masa depan Indonesia.

    “Ya, jadi kita memang tidak boleh memilih seseorang yang hanya karena lihai di dalam image building, yaitu pada pesona. Menggendong-gendong anak, bagi-bagi sepeda dan masuk ke got muncul lagi, kemudian bagi-bagi sembako malam hari, dan buang-buang hadiah di sepanjang jalan sehingga rakyat memburu hadiah itu sikut-sikutan dan menikmati,” kata Amien saat konferensi pers secara daring, Minggu (12/2/2023).

    “Semoga tidak seperti itu insya Allah,” tambahnya. Capres yang kelak diusung Partai Ummat, imbuhnya, kelak harus mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pihak luar. Sehingga, dapat melindungi kedaulatan bangsa dengan sungguh-sungguh.

    Scroll lanjut Membaca



    “Jangan sampai kita kalau kata Pak Ketum itu jadi negara komprador ya, yang melayani kepentingan di luar,” ujarnya. Mantan Ketua MPR ini mengingatkan bahwa Indonesia sejatinya memiliki sumber daya alam (SDA) yang mampu berdiri sendiri.

    Namun, ia melihat SDM Indonesia justru digunakan lebih besar untuk kepentingan luar negeri dibandingkan bangsa sendiri.

    “Jelas sekali kita amat sangat peka dalam hal kezaliman yang terjadi itu bagaimana kita punya sumber daya alam yang melimpah-limpah, apakah itu batu bara, minyak, mineral. Kemudian juga ada hutan dan lain-lain itu sepertinya dari tahun ke tahun tidak ada perubahan, digotong ke luar negeri sisanya untuk bangsa yang kembang kempis, dan terjadi kesenjangan sosial yang luar biasa,” tekan Amien.

    Adapun sebelumnya, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menyebutkan bahwa partainya akan mengundang tiga bakal capres yaitu Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo dan Prabowo Subianto hadir dalam Rakernas Partai Ummat.

    Dua orang yaitu Anies dan Gatot disebut sudah mengkonfirmasi kehadirannya. Sementara, Menteri Pertahanan sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum mendapatkan konfirmasi.

    Ketiga orang itu disebut akan memaparkan presentasinya soal Indonesia di masa depan. Partai Ummat disebut juga akan menggali lebih dalam terkait visi misi ketiganya untuk Indonesia.

    “Untuk bacapres-bacapres tersebut supaya kita gali gagasan-gagasan ide-idenya, visi dan misi untuk Indonesia di masa mendatang. Itu kita akan buat satu forum di mana nanti Pak Anies, Pak Gatot atau Pak Prabowo bisa menyampaikan dalam tiga puluh menit itu pemaparan-pemaparan beliau kita ingin dengar yang akan kita sebarluaskan akan kita broadcast juga ketika acara nanti di rakernas,” ungkap Ridho.[Democrazy/kompas]

  • Anies Baswedan Buka Suara Soal Janji Tak Nyapres jika Prabowo Subianto Maju

    SAFAHAD Technology - Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara soal janjinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
    SAFAHAD Technology – Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara soal janjinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam perjanjian itu, Anies menyebut tidak akan maju sebagai capres jika Prabowo mencalonkan diri.

    Anies menjelaskan isi perjanjian itu saat wawancara dengan motivator Merry Riana yang diunggah di akun YouTube, seperti dilansir detikNews, Sabtu (11/2/2023). Tim media Merry Riana mengizinkan wawancara tersebut untuk dikutip.

    Anies mengaku berkomitmen menyelesaikan tugasnya di Jakarta selama lima tahun, saat ia terpilih menjadi gubernur pada Pilkada 2017. Pada 2019, ada perhelatan pilpres 2019.

    Scroll lanjut Membaca



    “Sebenarnya sederhana. Saya sampaikan pada waktu mulai bekerja bahwa saya akan fokus di Jakarta selama lima tahun, dan sesudah Pilkada 2017 itu ada Pilpres 2019. Jadi saya sampaikan saya tidak akan tengok kanan kiri saya akan full lima tahun di Jakarta karena itu saya tidak akan mengikuti Pilpres,” kata Anies.

    Anies lantas menyinggung momen debat cagub-wagub yang ditanya panelis apakah akan ikut dalam perhelatan pilpres. Komitmen menyelesaikan tugas lima tahun ditekankan Anies dalam momen debat tersebut.

    “Walaupun kalau ingat ya, pada saat debat pertama, debat calon gubernur loh, pertanyaan pertama dari panelis itu begini ‘Pak Anies, apakah bapak akan maju Pilpres apa tidak?’. Loh ini lagi debat gubernur kok ditanyaian pilpres. Saya bilang ‘no, saya akan di Jakarta’. Dan itu rekamannya ada, wong namanya juga debat,” ujarnya.

    “Jadi sesederhana itu. Tuntaskan lima tahun, sesudah itu kita tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu apakah saya akan kembali mengajar, apakah saya akan meneruskan di pemerintahan. Kalau meneruskan di pemerintahan apakah tetap di Jakarta, apakah untuk tugas yang berbeda. Jadi saya komit lima tahun, dan komitmen itu saya pegang,” lanjut Anies.

    Kemudian, ia bercerita soal ajakan jadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Anies menolak ajakan tersebut karena komitmen janji lima tahun di Jakarta.

    “Jadi ketika 2018 saya diajak untuk menjadi wakil pasangannya Pak Prabowo, saya sampaikan juga kepada beliau. ‘Pak Prabowo, terima kasih atas undangannya ini sebuah kehormatan, tetapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama lima tahun’. Jadi saya rasa itu, dan memang kuncinya adalah menyelesaikan janji dengan warga Jakarta,” terang dia.

    Anies menyebut banyak kontrak janji terhadap warga Jakarta yang ditandatangani. Salah satunya perjanjian dengan warga Kampung Akuarium.

    “Karena janji saya dengan warga Jakarta, banyak tanda tangan tuh kontrak-kontrak politik dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota, dengan Kampung akuarium, dengan masyarakat kaki lima itu semua janji-janji yang harus saya tunaikan. Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka kalau setelah satu tahun saya pergi?” imbuhnya.

    Anies mengaku tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah masa jabatannya habis menjadi gubernur DKI.

    “Sesudah itu selesai, saya nggak tahu berikutnya apa kan. Apalagi tahun 2017, darimana kita tahu apa yang akan terjadi 5-7 tahun yang akan datang. Tapi itulah komitmennya dan itulah yang dilaksanakan,” ucapnya.[Detik]

  • Mensos Risma Ngamuk ke Seorang Anak Muda di Aceh Timur, Sampai Dilerai Forkompimda… Gak Ngamuk Gak Viral!

    SAFAHAD - Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Aceh Timur, Rabu 1 Februari 2023, dalam rangka untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Desa Seuneubok Simpang, Aceh Timur.
    SAFAHAD TechnologyMenteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Aceh Timur, Rabu 1 Februari 2023, dalam rangka untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Desa Seuneubok Simpang, Aceh Timur.

    Dalam kedatangannya tersebut, Risma kembali menjadi sorotan warganet karena aksi marah-marahnya kepada seorang pemuda yang bernama Ronny H (Wartawan Reportase Global) yang ingin bertanya, namun Risma tak memberinya kesempatan, sehingga kejadian itu sempat dilerai oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

    Pada kejadian itu terlihat, Risma tidak mau menjawab Pertanyaan Ronny H dan terlihat beberapa Forkopimda menjauhkan Ronny dan Risma agar suasana tidak semakin panas.

    Scroll lanjut Membaca



    Dalam sesi tanya jawab itu, Risma memberikan kesempatan kepada para masyarakat untuk bertanya, namun ada seorang wartawan yang ingin bertanya dan langsung ditolak oleh Risma.

    “Kamu wartawan? Kalau wartawan nanti,” Ucap Risma dalam video yang beredar di salah satu group WhastApp. Meskipun begitu, Wartawan itu tetap ingin bertanya dan Risma langsung menolak dengan keras karena ia ingin mendahulukan pertanyaan dari wartawan media lain.

    “Nggak, nggak, saya bukan itu, yang tak dulukan mestinya Kompas, dia yang ngasih uang. Ndak, nanti wartawan balik” sambung Risma lagi. Diketahui, karena keterbatasan dana anggaran, Kementerian Sosial menjalin kerjasama dengan Kompas untuk pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu tersebut.

    “Karena keterbatasan dana anggaran, jadi kami menggandeng Kompas untuk pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu ini. Sebanyak 8 unit akan dibantu Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan 3 Unit dari Kemensos,” kata Mensos Risma dalam keterangannya Rabu, 1 Februari 2023.

    Sebelum dimulainya pembangunan RST, Mensos mengaku telah lebih dahulu memberi bantuan pemberdayaan bagi 11 penerima manfaat yang menerima RST tersebut. Bantuan tersebut terdiri dari usaha ternak ayam, warung makanan, dan usaha jualan rempah keliling. Bantuan kewirausahaan ini total bernilai Rp 119.472.496.

    Pada kesempatan yang sama, Mensos Risma bersama dengan kitabisa.com juga menyalurkan hasil donasi senilai total Rp 73.266.573 kepada Anugerah Agustina Br Butar-Butar, yang merupakan anak berusia 7 tahun warga desa Seuneubok Simpang yang menderita hidrosefalus.

    Tak hanya itu, dari Mensos, Anugrah Agustina juga mendapatkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang berupa nutrisi dan sembako.

    Kemudian, 16 anak penerima RST lainnya juga mendapatkan bantuan berupa perlengkapan sekolah, dan 11 penerima manfaat RST diberikan bantuan sembako. Juga bantuan alat bantu bagi 7 orang penyandang disabilitas yang ada di Desa Seuneubok Simpang. Total nilai bantuan tersebut mencapai Rp 35.914.400.[SAFAHAD]