Category: Anis Baswedan

  • Di Balik Heboh Utang Miliaran, Anies Ajarkan Cara Berpolitik Sehat

    SAFAHAD Technology - Pada diskusi yang ditayangkan melalui saluran Youtube Video Legend, selain menyebut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tidak berprestasi, Zeng Wei Jian juga menuduh Anies Baswedan tidak berkontribusi satu kaos pun.
    SAFAHAD Technology – Pada diskusi yang ditayangkan melalui saluran Youtube Video Legend, selain menyebut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tidak berprestasi, Zeng Wei Jian juga menuduh Anies Baswedan tidak berkontribusi satu kaos pun.

    Bagaimana cara menjelaskan seorang “Die Hard” Anies lalu berbalik jadi membencinya? Apakah sebab tidak dapat posisi atau proyek? Ataukah karena ingin membela atau diperintah tuannya? Tentu dia yang mengetahui jawabnya.

    Adakalanya politik itu kejam dan menjebak. Kejam karena bisa jadi kawan seperjuangan tetiba menikam dari belakang. Menjebak karena politisi akan digiring ke dalam sistem yang memungkinkan dirinya terperangkap kasus.

    Scroll lanjut Membaca



    Dalam tayangan siniar Merry Riana (10/2), Anies Baswedan mengungkap untuk pertama kali di hadapan publik terkait heboh utang politik dan utang dana kampanye. Beredar pula di WAG dokumen Surat Pernyataan Pengakuan Utang.

    Terkait utang politik, Anies Baswedan di-spin seolah berjanji tidak akan maju Pilpres 2024 jika Prabowo Subianto nyapres. Faktanya, Anies menolak tawaran menjadi Capres/Cawapres 2019. Beliau komitmen tunaikan tugas di DKI.

    Perihal utang Rp92 miliar (20 + 30 + 42 miliar) yang ramai diperbincangkan publik usai Sandiaga Salahuddin Uno melempar bola api, Anies Baswedan mengatakan bahwa hal itu memang terjadi. Bahkan ada dokumennya dibuat untuk itu.

    Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan cara berpolitik yang sehat dalam siniar tersebut. Beliau telah mengajarkan budaya baru agar para pejabat publik tidak terjebak dalam korupsi sebagai balas budi.

    Oleh karenanya, alumni Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta itu berjanji dan bertanggungjawab akan mengembalikan dan/atau membantu upaya pengembalian dana jika tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

    Namun jika berhasil terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017, maka utang tersebut akan dihapuskan dan dianggap lunas sehingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu bebas dari kewajiban membayar kembali dana pinjaman.

    Pertanyaannya, mengapa kalau kalah harus bayar? Di sinilah kita patut berterima kasih kepada Anies Baswedan yang secara ksatria berani mengambil tanggungjawab tersebut untuk kepentingan seluruh warga DKI Jakarta.

    Maka ocehan Zeng Wei Jian itu jelas keliru. Sebab dana kampanye Rp50 miliar (Putaran I) dan Rp42 miliar (Putaran II) itu menjadi beban Anies Baswedan. Karena Anies belum tahu apakah akan menang atau kalah. Dan nilai itu lebih dari harga satu kaos!

    Pertanyaan berikutnya, mengapa kalau menang dianggap lunas? Alhamdulillah, Allah telah melindungi mantan Ketum APPSI periode 2019-2022 itu dari sebuah sistem yang selama ini telah menjerat pejabat publik untuk korupsi.

    Sebab ketika menang, maka dana pinjaman itu berubah menjadi dukungan untuk DKI Jakarta. Sehingga pejabat publik hanya fokus memimpin dan melayani rakyat dengan sebaik-baiknya. Beliau tidak sibuk proyek untuk membalas budi.

    Dengan dinamika yang terjadi belakangan ini, maka mulai saat ini Anies Baswedan perlu diproteksi dari pihak yang bermanuver dengan oligarki. Sebab kita tidak pernah tahu, kapan mereka akan bunyi layaknya Sandi.

    Dan satu lagi, ketika purnatugas Anies Baswedan izin menghadap Presiden Joko Widodo untuk berpamitan. Hal yang sama ingin beliau lakukan kepada Prabowo Subianto. Lalu kenapa Ketum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum izinkan?.[kbanews]

  • Anies Baswedan Buka Suara Soal Janji Tak Nyapres jika Prabowo Subianto Maju

    SAFAHAD Technology - Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara soal janjinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
    SAFAHAD Technology – Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara soal janjinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam perjanjian itu, Anies menyebut tidak akan maju sebagai capres jika Prabowo mencalonkan diri.

    Anies menjelaskan isi perjanjian itu saat wawancara dengan motivator Merry Riana yang diunggah di akun YouTube, seperti dilansir detikNews, Sabtu (11/2/2023). Tim media Merry Riana mengizinkan wawancara tersebut untuk dikutip.

    Anies mengaku berkomitmen menyelesaikan tugasnya di Jakarta selama lima tahun, saat ia terpilih menjadi gubernur pada Pilkada 2017. Pada 2019, ada perhelatan pilpres 2019.

    Scroll lanjut Membaca



    “Sebenarnya sederhana. Saya sampaikan pada waktu mulai bekerja bahwa saya akan fokus di Jakarta selama lima tahun, dan sesudah Pilkada 2017 itu ada Pilpres 2019. Jadi saya sampaikan saya tidak akan tengok kanan kiri saya akan full lima tahun di Jakarta karena itu saya tidak akan mengikuti Pilpres,” kata Anies.

    Anies lantas menyinggung momen debat cagub-wagub yang ditanya panelis apakah akan ikut dalam perhelatan pilpres. Komitmen menyelesaikan tugas lima tahun ditekankan Anies dalam momen debat tersebut.

    “Walaupun kalau ingat ya, pada saat debat pertama, debat calon gubernur loh, pertanyaan pertama dari panelis itu begini ‘Pak Anies, apakah bapak akan maju Pilpres apa tidak?’. Loh ini lagi debat gubernur kok ditanyaian pilpres. Saya bilang ‘no, saya akan di Jakarta’. Dan itu rekamannya ada, wong namanya juga debat,” ujarnya.

    “Jadi sesederhana itu. Tuntaskan lima tahun, sesudah itu kita tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu apakah saya akan kembali mengajar, apakah saya akan meneruskan di pemerintahan. Kalau meneruskan di pemerintahan apakah tetap di Jakarta, apakah untuk tugas yang berbeda. Jadi saya komit lima tahun, dan komitmen itu saya pegang,” lanjut Anies.

    Kemudian, ia bercerita soal ajakan jadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Anies menolak ajakan tersebut karena komitmen janji lima tahun di Jakarta.

    “Jadi ketika 2018 saya diajak untuk menjadi wakil pasangannya Pak Prabowo, saya sampaikan juga kepada beliau. ‘Pak Prabowo, terima kasih atas undangannya ini sebuah kehormatan, tetapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama lima tahun’. Jadi saya rasa itu, dan memang kuncinya adalah menyelesaikan janji dengan warga Jakarta,” terang dia.

    Anies menyebut banyak kontrak janji terhadap warga Jakarta yang ditandatangani. Salah satunya perjanjian dengan warga Kampung Akuarium.

    “Karena janji saya dengan warga Jakarta, banyak tanda tangan tuh kontrak-kontrak politik dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota, dengan Kampung akuarium, dengan masyarakat kaki lima itu semua janji-janji yang harus saya tunaikan. Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka kalau setelah satu tahun saya pergi?” imbuhnya.

    Anies mengaku tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah masa jabatannya habis menjadi gubernur DKI.

    “Sesudah itu selesai, saya nggak tahu berikutnya apa kan. Apalagi tahun 2017, darimana kita tahu apa yang akan terjadi 5-7 tahun yang akan datang. Tapi itulah komitmennya dan itulah yang dilaksanakan,” ucapnya.[Detik]

  • Siapkan Penyambutan Anies Baswedan ke Kalsel, Nasdem Persilakan Demokrat dan PKS Bergabung

    SAFAHAD Technology - Anies Baswedan dijadwalkan datang ke Kalsel pada Rabu (15/2/2023) dan Kamis (16/2/2023).
    (Kiri) Sekretaris DPW Partai Nasdem Kalsel, Akhmad Rozanie Himawan Nugraha menggelar jumpa pers, Rabu (1/2/2023). Mereka mengumumkan kedatangan Anies Baswedan ke Kalsel.
    SAFAHAD TechnologyAnies Baswedan dijadwalkan datang ke Kalsel pada Rabu (15/2/2023) dan Kamis (16/2/2023). Sejumlah agenda penyambutan Anies Baswedan pun telah disiapkan sejak tiba di Bandara Internasional Syamsudin Noor.

    Terkait kedatangan Anies Baswedan ke Kalsel, Sekretaris DPW Partai Nasdem Kalsel, Akhmad Rozanie Himawan Nugraha menyatakan agenda tersebut tetap terbuka untuk Demokrat dan PKS bergabung.

    Seperti diketahui, kedua pengurus pusat parpol tersebut belakang waktu terakhir juga menyatakan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju sebagai bakal calon presiden 2024.

    Scroll lanjut Membaca



    Meski begitu, sampai sekarang Rozanie menyebut memang belum ada kepastian pengurus Demokrat dan PKS di Kalsel ikut terlibat. “Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa Demokrat dan PKS juga ikut. Kami terbuka saja,” kata Rozanie, Rabu (1/2/2023).

    Rozanie yang juga Ketua Panitia Penyambutan Anies Baswedan di Kalsel, mengatakan sejak awal pihaknya terbuka. Bahkan, Kantor DPW Nasdem Kalsel tak keberatan untuk dijadikan tempat kumpul para relawan.

    “Siapapun kami terbuka, yang penting tujuannya sama yakni untuk memenangkan Anies Baswedan pada Pilpres 2024,” pungkasnya.[tribunnews]