Category: Alat Kontrasepsi Adalah

  • Memahami Jenis dan Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

    Healthy Lifestyle Tips,Health Tips,Kesehatan,Alat Kontrasepsi Adalah,Kontrasepsi,Kontrasepsi Adalah,Alat Kontrasepsi,Apa Itu Kontrasepsi,Apa Itu Alat Kontrasepsi,Kontrasepsi Non Hormonal,Kontrasepsi Hormonal,Kontrasepsi Implant,Kontrasepsi Pil Adalah,Alat Kontrasepsi Pria,Pil Kontrasepsi,Alat Kontrasepsi Wanita,Obat Kontrasepsi,Metode Kontrasepsi,Macam Macam Alat Kontrasepsi,Kontrasepsi IUD,Jenis Kontrasepsi,Jenis Alat Kontrasepsi,Alat Kontrasepsi IUD
    Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/PORING STUDIO)
    SAFAHAD Technology – Setiap pasangan perlu mempertimbangkan jenis alat kontrasepsi yang paling tepat dan aman untuk digunakan dalam menunda kehamilan dengan alasan tertentu. Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan harus dilakukan dengan cermat.

    Penting untuk memahami tingkat efektivitas masing-masing alat kontrasepsi agar sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan. Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi serta Kelebihan dan Kekurangannya

    Banyak pasangan memilih menggunakan alat kontrasepsi sebagai upaya pencegahan kehamilan. Berikut adalah beberapa jenis alat kontrasepsi beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing:




    1. Pil KB

    Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Pil ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi. Umumnya, pil ini terdiri dari 21 hingga 35 tablet yang dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.

    Kelebihan:

  • Memiliki tingkat efektivitas tinggi, dengan persentase kegagalan sekitar 8%.
  • Dapat mengatur siklus haid menjadi lancar serta mengurangi kram saat haid, bahkan ada pula jenis pil KB yang dapat menghentikan haid sepenuhnya.
  • kekurangan:

  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Berpotensi menimbulkan efek samping seperti peningkatan tekanan darah, pembekuan darah, perdarahan ringan, serta payudara mengeras.
  • Tidak disarankan bagi wanita dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara atau rahim, migrain parah, serta hipertensi.
  • Baca Selengkapnya, 2. Kondom Pria

2. Kondom Pria

Selain pil kontrasepsi, kondom pria juga merupakan metode yang umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Terbuat dari bahan lateks, kondom berfungsi dengan menghalangi sperma agar tidak masuk ke dalam vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:

  • Biaya terjangkau
  • Praktis dan mudah digunakan
  • Dapat melindungi terhadap penyakit menular seksual
  • Tersedia secara luas di toko atau apotek
  • Kekurangan:

  • Tingkat kegagalan dapat mencapai 15%, terutama jika penggunaan tidak dilakukan dengan benar
  • Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi
  • 3. Suntik KB

    Suntik KB adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin, bertujuan untuk menghentikan ovulasi. Berdasarkan frekuensi penggunaannya, suntik KB tersedia dalam dua jenis yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.

    Kelebihan:

  • Lebih efektif dan praktis dibandingkan dengan pil KB
  • Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan dapat kurang dari 1% jika digunakan sesuai petunjuk

    Kekurangan:

  • Biaya relatif lebih tinggi
  • Membutuhkan kunjungan rutin setiap bulan ke dokter atau bidan
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
  • Potensi timbulnya efek samping seperti keluarnya bercak darah
  • Dapat menyebabkan ketidakstabilan siklus menstruasi
  • Tidak dianjurkan bagi wanita dengan riwayat migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung
  • Baca Selengkapnya, 4. Implan

    4. Implan

    KB Implan, atau yang sering disebut sebagai susuk KB, adalah alat kontrasepsi kecil berukuran serupa batang korek api. Fungsi implan ini adalah untuk mencegah kehamilan selama periode tiga tahun dengan cara melepaskan hormon progestin secara bertahap.

    Penggunaan implan dilakukan dengan cara memasukkan alat tersebut di bawah permukaan kulit, umumnya pada bagian lengan atas.

    Kelebihan:

  • Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%.
  • Daya tahan yang lama hingga 3 tahun.
  • Kekurangan:

  • Biaya relatif tinggi.
  • Kemungkinan mengalami ketidakstabilan dalam siklus menstruasi.
  • Risiko memar dan pembengkakan pada area kulit saat pemasangan awal.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • 5. Intrauterine device (IUD)

    Intrauterine Device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dengan bentuk menyerupai huruf T yang ditempatkan di dalam rahim. IUD atau KB spiral berfungsi untuk mencegah kehamilan dengan menghalangi sperma agar tidak dapat membuahi sel telur.

    Terdapat dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD berbahan tembaga yang dapat bertahan hingga 10 tahun dan IUD hormonal yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.

    Kelebihan:

  • Tidak memerlukan perawatan rumit.
  • Memiliki ketahanan jangka panjang.
  • Kekurangan:

  • IUD berbahan tembaga mungkin menyebabkan ketidakteraturan menstruasi.
  • Ada risiko perangkat bergeser atau keluar dari posisi semestinya.
  • Potensi efek samping seperti bercak darah dalam 3–6 bulan pertama penggunaan.
  • Biaya relatif mahal.
  • Baca Selengkapnya, 6. Kondom Wanita

    6. Kondom Wanita

    Kondom wanita adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari material plastik, dirancang untuk menyelubungi vagina. Alat ini dilengkapi dengan cincin plastik pada ujung kondom, yang memudahkan penyesuaian posisinya selama penggunaan. Penting untuk dicatat bahwa kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria.

    Kelebihan:

  • Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Mempertahankan suhu tubuh lebih baik dibandingkan kondom pria.
  • Kekurangan:

  • Efektivitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kondom pria.
  • Muncul suara yang mengganggu saat digunakan.
  • Hanya dapat digunakan satu kali saja.
  • Tingkat kegagalan mencapai 21%.
  • 7. Spermisida

    Spermisida merupakan produk kontrasepsi yang diaplikasikan di dalam vagina sebelum aktivitas seksual. Produk ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti gel, krim, membran, atau busa dan mengandung bahan kimia khusus yang bertujuan untuk membunuh sperma.

    Kelebihan:

  • Harga relatif terjangkau.
  • Mudah dalam penggunaannya.
  • Kekurangan:

  • Beberapa jenis spermisida harus diterapkan setidaknya 30 menit sebelum hubungan seksual dilakukan.
  • Terdapat risiko iritasi pada organ intim jika digunakan terlalu sering.
  • Penggunaan sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain, misalnya kondom.
  • Tingkat kegagalan mencapai 29%.
  • Baca Selengkapnya, 8. Diafragma

    8. Diafragma

    Diafragma adalah alat kontrasepsi berbentuk kubah yang terbuat dari karet dan ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual; umumnya diafragma ini digunakan bersamaan dengan spermisida.

    Kelebihan: Biaya relatif rendah.

    Kekurangan:

  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dipasang secara benar.
  • Pemasangan harus dilakukan oleh dokter.
  • Harus dilepas saat haid berlangsung.
  • 9. Cervical cap

    Cervical cap adalah alat kontrasepsi yang menyerupai diafragma tetapi dirancang dalam ukuran yang lebih kecil. Ini biasanya digunakan bersamaan dengan spermisida dan berfungsi untuk menghalangi sperma memasuki rahim.

    Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Dapat digunakan hingga dua kali
  • Kekurangan:

  • Tingkat kegagalan sekitar 30% untuk wanita yang telah melahirkan dan 15% untuk mereka yang belum.
  • Pemasangan harus dilakukan oleh dokter.
  • Harus dilepas saat haid berlangsung.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • 10. Koyo ortho evra

    Koyo ortho evra ditempelkan langsung ke kulit, membutuhkan penggantian setiap minggu selama 3 minggu. koyo ini berfungsi dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang ditemukan dalam pil KB.

    Kelebihan:

  • Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil.
  • Mengatur siklus haid menjadi lebih lancar dan dapat meringankan kram haid.
  • Kekurangan:

  • Biaya yang relatif tinggi.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Dapat menyebabkan efek samping yang mirip dengan yang dialami dengan efek samping pil KB.
  • Baca Selengkapnya, 11. Cincin vagina

    11. Cincin vagina

    Cincin vagina, yang dikenal sebagai NuvaRing, terbuat dari plastik dan dimasukkan ke dalam vagina. Ini beroperasi dengan melepaskan hormon yang sama dengan yang ada dalam pil KB.

    Kelebihan:

  • Membutuhkan penggantian hanya sekali sebulan.
  • Siklus menstruasi lebih teratur.
  • Kekurangan:

  • Harga relatif mahal.
  • Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip dengan pil KB dan koyo.
  • Tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.
  • 12. KB permanen

    Jika Anda dan pasangan Anda telah membuat keputusan pasti untuk tidak memiliki anak lagi, kontrasepsi permanen atau sterilisasi mungkin merupakan pilihan yang tepat. Metode kontrasepsi ini memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, mendekati 100%, dalam mencegah kehamilan.

    Jenis kontrasepsi permanen bervariasi berdasarkan jenis kelamin. Untuk pria, ini biasanya dicapai melalui vasektomi. Bagi wanita, ini dapat dengan tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi.

    Baca Selengkapnya, Metode Alami Pencegahan Kehamilan

    Metode Alami Pencegahan Kehamilan

    Selain berbagai alat kontrasepsi yang disebutkan sebelumnya, beberapa pasangan mungkin memilih metode alami untuk mencegah kehamilan. Di bawah ini adalah beberapa pendekatan yang diklasifikasikan sebagai kontrasepsi alami:

    1. Menghitung kalender masa subur

    Metode ini melibatkan pelacakan siklus ovulasi setiap bulan dan menjauhkan diri dari hubungan seksual selama masa subur. Wanita dapat mengidentifikasi ovulasi mereka dengan memantau perubahan suhu tubuh dan mengamati perubahan cairan vagina.

    Kelebihan: Tidak ada biaya, alat, atau obat-obatan yang diperlukan.

    Kekurangan:

  • Mengharuskan membatasi aktivitas seksual untuk hari-hari tertentu.
  • Ada kemungkinan kesalahan dalam menghitung periode kesuburan yang masih dapat menyebabkan kehamilan.
  • Tidak cocok untuk wanita dengan siklus haid yang tidak teratur.
  • 2. Menarik penis Sebelum Ejakulasi

    Anda dan pasangan juga dapat mencegah kehamilan dengan menarik penis keluar sebelum ejakulasi saat melakukan penetrasi.

    Kelebihan: Sangat efektif dengan tingkat kegagalan sekitar 4%.

    Kekurangan:

  • Sulit dilakukan bila pasangan kerap mengalami ejakulasi dini.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Dengan mengetahui informasi di atas secara menyeluruh akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait penggunaan alat kontrasepsi sesuai situasi kesehatan individu maupun preferensi pribadi.

    Referensi:

  • https://www.alodokter.com/memilih-alat-kontrasepsi
  • Centers for Disease Control and Prevention. Reproductive Health.
  • National Health Service UK (2018). Health A to Z. The Contraceptive Injection.
  • National Institutes of Health (2017). Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. What Are the Different Types of Contraception?
  • New Zealand Family Planning. Contraception Methods.
  • Queensland Health, Queensland Government Australia (2019). 9 Types of Contraception You Can Use to Prevent Pregnancy (With Pictures!).
  • Victoria State Government Australia (2019). Betterhealth Channel. Contraception – Choices.
  • Mayo Clinic (2020). Birth Control Options: Things to Consider.
  • Mayo Clinic (2018). Tests & Procedures. Rhythm Method for Natural Family Planning.
  • De Bellefonds, C. Everyday Health (2020). 12 Factors to Consider When Choosing the Best Birth Control for You.
  • Casey, F.E. MSD Manual Consumer Version (2020). Permanent Contraception.
  • WebMD (2020). What Are Your Birth Control Options?
  • WebMD (2019). The Natural Family Planning Methods.
  • Kontroversi Terkait Peraturan Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar yang Diteken Jokowi

    Presiden Jokowi,Joko Widodo,Presiden Joko Widodo,Jokowi,Healthy Lifestyle Tips,Health Tips,Kesehatan,Pendidikan,Alat Kontrasepsi Adalah,Kontrasepsi,Kontrasepsi Adalah,Kontrasepsi Pelajar,Kontrasepsi Anak Sekolah,Kontrasepsi bagi Pelajar,Kontrasepsi untuk Remaja,Alat Kontrasepsi,Apa Itu Kontrasepsi,Apa Itu Alat Kontrasepsi,Pelajar,Remaja
    Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/PORING STUDIO)
    SAFAHAD Technology – Presiden Joko Widodo ikut mengatur ketentuan pemberian alat kontrasepsi bagi siswa dan remaja. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2024 terkait pelaksanaan Undang-Undang No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Pasal 103 menyebut soal upaya Kesehatan system reproduksi anak sekolah. Anak usia sekolah dan remaja diwajibkan mendapat edukasi Kesehatan reproduksi mulai dari mengetahui sistem, fungsi, hingga proses reproduksi.

    Selain itu, anak usia sekolah dan remaja juga diminta mendapatkan edukasi mengenai perilaku seksual berisiko beserta akibatnya. Tidak hanya itu, anak dinilai penting mengetahui pentingnya keluarga berencana sampai kemampuan melindungi diri dari tindakan hubungan seksual atau mampu menolak ajakan tersebut, demikian bunyi ayat 2.




    “Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan melalui bahan ajar atau kegiatan belajar mengajar di sekolah dan kegiatan lain di luar sekolah,” imbau PP yang diteken Jokowi Jumat, (26/7/2024). Adapun pelayanan kontrasepsi tercantum dalam pasal 103 ayat 4 dengan detail seperti berikut:

    a. deteksi dini penyakit atau skrining;

    b. pengobatan;

    c. rehabilitasi;

    d. konseling; dan

    e. penyediaan alat kontrasepsi.

    PP yang diteken Jokowi ini pun menuai kontroversi, terutama soal penyediaan alat kontrasepsi bagi kelompok usia sekolah dan remaja. Anggota DPR RI Komisi IX Netty Prasetiyani menyebut PP yang ditandatangani Jokowi pada Jumat (26/7) itu dapat menimbulkan anggapan pembolehan hubungan seksual pada anak usia sekolah dan remaja.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2

    “Aneh kalau anak usia sekolah dan remaja mau dibekali alat kontrasepsi. Apakah dimaksudkan untuk memfasilitasi hubungan seksual di luar pernikahan?” ujar Netty pada Minggu (4/8/2024).

    Penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar juga dinilai kebijakan yang tak masuk akal dan salah kaprah. Hal ini diungkapkan aktivis perempuan dan anak yang juga Direktur Institut Sarinah, Eva Kusuma Sundari.

    “Kebijakan pembagian alat kontrasepsi itu akan menjadi sangat aneh jika kemudian para pelajar tidak dikenalkan dengan pendidikan tentang kesehatan reproduksi. Jika tiba-tiba dibagikan (kontrasepsi) bisa saja akan jadi salah paham,” katanya.

    Menurut Eva, PP yang mengatur penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja perlu diperjelas. Hal ini untuk mencegah adanya salah persepsi di masyarakat seperti adanya dukungan pemerintah terkait hubungan seksual pada anak usia sekolah dan remaja. Daripada membagikan alat kontrasepsi, Eva menyebut edukasi Kesehatan reproduksi pada remaja harus diutamakan.

    “Seharusnya ada tahapan, harus ada pendidikan tentang kesehatan reproduksi, dengan memberikan kemampuan untuk bagaimana remaja bisa mempertahankan atau lebih cerdas mengelola alat reproduksi,” jelasnya.

    Usai heboh soal pembagian alat kontrasepsi untuk remaja, Kementerian Kesehatan akhirnya buka suara. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menekankan pelayanan kontrasepsi didefinisikan tidak untuk semua remaja, melainkan khusus bagi mereka yang menikah dengan kondisi tertentu untuk menunda kehamilan.

    Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 3

    “Kondom tetap untuk yang sudah menikah. Usia sekolah dan remaja tidak perlu kontrasepsi. Mereka harusnya abstinensi atau tidak melakukan kegiatan seksual,” beber dr Nadia kepada detikcom Senin (5/7/2024).

    “Aturan lebih detail akan tercantum dalam Permenkes,” sambungnya.

    Sementara itu, Dinas Pendidikan Jakarta akan menggandeng Dinas Kesehatan untuk mempelajari PP Nomor 28 Tahun 2024 tersebut.

    “Nanti akan kami pelajari dan kami akan coba terapkan. Nanti di Dinas Pendidikan dan juga kami akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Budi Awaludin kepada Wartawan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

    “Ya sementara nanti ya tentunya perlu ada sosialisasi kepada siswa-siswa dan kami akan koordinasi dengan kesehatan,” pungkasnya.

    Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7475147/kontroversi-aturan-penyediaan-alat-kontrasepsi-untuk-pelajar