Category: 5 Oktober Peringatan HUT TNI

  • Prabowo dan Gibran Berjarak di HUT TNI, Yusuf: Duduk di Samping Fufufafa Pun PS ogah!

    Berita Politik,Politik,Gibran Rakabuming Raka,Gibran Rakabuming,Gibran,Prabowo Gibran,Gibran Prabowo,Prabowo Subianto Gibran Rakabuming,Prabowo,Prabowo Subianto Terkini,Prabowo Subianto,HUT TNI,Ulang Tahun TNI,TNI,Tentara Nasional Indonesia,5 Oktober Peringatan HUT TNI,HUT TNI 5 Oktober,Fufufafa Kaskus,Prabowo Fufufafa,Fufufafa,Fufufafa Raka Gnarly
    Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat Debat Capres yang digelar KPU beberapa waktu lalu.
    SAFAHAD Technology – Perayaan HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipusatkan di Monas pada Sabtu (5/10/2024). Sejumlah video terkait perayaan itu kini viral di media sosial.

    Hanya saja, yang jadi sorotan bukanlah soal perayaannya, tetapi gerak-gerik Prabowo dan Gibran kini jadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.

    Salah satu yang membahas itu adalah pegiat media sosial Yusuf Dumdum. Melalui akun pribadinya di X, @yusuf_dumdum, dia menilai, antara Prabowo dan Gibran selalu terlihat berjarak, tak lagi seperti saat kampanye dulu.




    “Bahkan untuk duduk di samping fufufafa pun PS ogah!,” tulis Yusuf Dumdum, dikutip Minggu (6/10/2024).

    Pada cuitan lainnya, Dumdum juga kembali mengingatkan terkait jejak digital Fufufafa yang dinilai sangat tidak pantas dilakukan seorang calon pejabat tinggi negara.

    “Saatnya fokus lagi ke fufufafa. Pihak raja tega saat ini ingin menormalisasi kasus fufufafa, sedangkan pihak kluarga PS masih blm bisa menerima atas sadisnya jejak digital fufufafa,” ujar Dumdum.

    Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 2

    “Para petinggi KIM plus jg mulai risih. Fufufafa sudah sering gak dilibatkan lagi utk urusan kabinet PS. Makin runyam. Fufufafa harus terus digaungkan. ☕️,” tandasnya.

    Warganet pun ramai berkomentar pafa cuitan yang telah dilihat lebih dari 216 ribu pengguna aplikasi milik Elon Musk itu.

    “Fufufafa harus terus di gaungkan sampai pemiliknya guling2,jangan sampai hilang begitu saja karena para buzzer rupiah sdg terus menyebar isu2 baru walaupun dg cara hoax,” ujar warganet di kolom komentar.

    “Fufufafa didekat prabowo itu bahaya, hidup prabowo sangat beresiko tinggi. Bagai pisau yg siap menikam prabowo setiap saat. Jangan sampe ada manusia gorong2 yg memata matai rahasia pemerintahan prabowo,” balas warganet lainnya.

    “Sampai saat ini saya belum bisa membayangkan foto fufufufu terpampang di kantor kantor terhormat” tambah lainnya.

    Sumber: Fajar

  • Mengapa Tanggal 5 Oktober Diperingati HUT TNI? Begini Sejarahnya

    Hari Peringatan TNI atau Hari Lahir TNI diperingati pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya. Namun tahukah anda kenapa tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai hari jadi TNI?
    Suasana saat gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 TNI di silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
    SAFAHAD Technology – Hari Peringatan TNI atau Hari Lahir TNI diperingati pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya. Namun tahukah anda kenapa tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai hari jadi TNI?

    Hari Peringatan TNI yang jatuh pada tanggal 5 Oktober setiap tahunnya didasarkan pada sejarah berdirinya TNI pada tanggal 5 Oktober 1945. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah TNI, silakan simak penjelasan di bawah ini.

    Mengapa tanggal 5 Oktober diperingati HUT TNI?

    Alasan mengapa tanggal 5 Oktober diperingati sebagai HUT TNI adalah karena berdasarkan tanggal dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi cikal bakal TNI saat ini. Sebagaimana dilansir laman resmi TNI, TKR dibentuk pada 5 Oktober 1945.

    Menurut sejarah terbentuknya TNI dari masa ke masa, TKR sendiri merupakan perubahan nama dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang telah dibentuk sejak tanggal 22 Agustus 1945 silam. BKR inilah yang menjadi awal mula terbentuknya organisasi TNI setelah Indonesia merdeka.

    Sejarah Singkat Terbentuknya TNI

    Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI dijelaskan bahwa TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI dimulai dengan berdirinya BKR.




    BKR didirikan pada tanggal 22 Agustus 1945 dan berganti nama menjadi TKR pada tanggal 5 Oktober 1945. Dalam rangka menyempurnakan organisasi menurut asas militer internasional, maka pada tanggal 23 Januari 1946 diubah namanya menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

    Dalam rangka menyatukan kedua angkatan bersenjata, yaitu tentara reguler/TRI dan Organisasi Perjuangan Rakyat, Presiden Sukarno menyetujui pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 3 Juni 1947. Ini adalah kali pertama nama TNI resmi lahir.

    Pada akhir tahun 1949, menyusul keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), dan dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan Koninklijke juga didirikan. Belanda (ch)-India Leisure (KNIL). Namun setelah RIS dibubarkan pada tahun 1950, APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

    Organisasi TNI terus bertransformasi dan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tahun 1962. Hal ini merupakan upaya menyatukan organisasi TNI dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Namun pada tanggal 1 April 1999, organisasi ABRI dipisah dan dikembalikan ke TNI.

    Selanjutnya, Perkembangan TNI dari masa ke masa

    Perkembangan TNI dari masa ke masa

    Di bawah ini adalah urut-urutan sejarah perkembangan pergantian nama TNI yang terjadi dari masa ke masa.

    ● Tanggal 22 Agustus 1945 : Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk.

    ● 5 Oktober 1945: BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

    ● 23 Januari 1946: TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

    ● 3 Juni 1947: Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi berdiri.

    ● Akhir tahun 1949: Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) terbentuk.

    ● Tahun 1950: APRIS berubah menjadi Dibentuk Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

    ● Tahun 1962: TNI dan Polri bergabung menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

    ● 1 April 1999: TNI dan Polri resmi berpisah, dan nama ABRI kembali menjadi TNI.

    Sejak saat itu, nama TNI pun digunakan sampai sekarang. TNI sendiri dibagi menjadi tiga matra atau angkatan, yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI-AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI-AL).

    Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6965858/kenapa-5-oktober-diperingati-hut-tni-begini-sejarahnya