Google, yang memulai bisnis mesin pencari 20 tahun lalu, kini menjadi mesin pencari default untuk semua aplikasi browser lainnya, menurut data yang dirilis minggu lalu oleh The Verge.
Namun, Google tidak sendirian di dunia mesin pencari. Beberapa kompetitor menawarkan keunikan atau fitur khusus tersendiri, seperti Microsoft Bing yang menawarkan hasil pencarian lebih luas, atau DuckDuckGo yang menawarkan privasi dan keamanan data pengguna.
Dan pesaing terbaru Google, Neeva, memberi Anda perasaan bahwa Anda mungkin menggunakan mesin telusur yang lebih ringan dan lebih cepat daripada Google.
Gs.statcounter.com melaporkan hingga Juni 2023, pasar mesin pencari global masih didominasi Google dengan pangsa 92,66 persen.
Bing saat ini menempati posisi kedua dengan nilai 2,76%.
Selanjutnya, Menguak Dominasi Google
Terakhir, ada cara lain Google untuk mempertahankan dominasinya di pasar mesin pencari. The Verge melaporkan bahwa Google membayar Apple dengan biaya tahunan $15 juta untuk menjadi mesin pencari default untuk browser Apple, Safari.
Selain itu, Google juga membayar sekitar $450 juta per tahun untuk menjadikan browser Mozilla, atau Firefox, sebagai mesin telusur defaultnya. Namun, Samsung dilaporkan mencoba mengakhiri kemitraannya dengan Google pada tahun 2023, tetapi itu tidak terwujud karena Samsung khawatir hal itu dapat berdampak luas bagi perusahaan lain.
Selain mesin pencarinya, Google juga memiliki Android, sistem operasi terpopuler di dunia untuk perangkat digital, dengan sekitar 78 persen penggunanya di pasar. Google juga memiliki produk browser Chrome. Ini adalah browser yang paling banyak digunakan mencapai 62% pengguna.
Didirikan oleh dua mantan karyawan Google Sridhar Ramaswamy dan Vivek Raghunathan, Neeva tampaknya akan menantang dominasi Google di pasar mesin pencari.
Namun, Sridhar yang sebelumnya bekerja di divisi periklanan Google memutuskan untuk meluncurkan Neeva karena Sridhar dan Vivek sedang mengerjakan mesin pencari yang berpusat pada pengguna.
Cara ini dianggap melanggar privasi pengguna, karena data ini mungkin berasal dari mikrofon, kamera, atau bahkan tempat-tempat yang sering dikunjungi pengguna.
Dikembangkan selama dua tahun, Neeva didasarkan pada kecerdasan buatan (AI) dan bertujuan untuk memberi pengguna pengalaman terbaik saat menggunakan mesin pencari. Apakah ini akan menjadi penantang nyata bagi Google?
Leave a Reply