Notification

×

Iklan

Iklan

Penjelasan Mengenai Lavender Marriage yang Viral di Media Sosial

Jumat, 20 September 2024 | Kali Dibaca Last Updated 2024-09-19T19:07:17Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Arti Lavender Marriage,Lavender Marriage,Apa Itu Lavender Marriage,Berita Viral Hari Ini,Viral,Berita Viral,Lifestyle,Health Tips,Kesehatan Mental,Healthy Lifestyle Tips,Kesehatan,Lavender Marriage Definition,Lavender Marriage Examples,Lavender Marriages Meaning,Lavender Marriage Adalah,Lavender Marriage Artinya Dalam Bahasa Indonesia,Lavender Marriage Artinya Apa,Lavender Marriage Itu Apa
Ilustrasi Lavender Marriage
SAFAHAD Technology - Belakangan ini, media sosial menjadi ramai dengan istilah pernikahan lavender atau lavender marriage. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan pernikahan ini?

Menurut Marriage.com, lavender marriage adalah suatu hubungan antara seorang pria dan wanita di mana salah satu pihak berorientasi heteroseksual dan pihak lainnya homoseksual atau lesbian. Hubungan ini biasanya dibentuk untuk menyembunyikan orientasi seksual yang sesungguhnya.

Banyak publik figur diduga melakukan lavender marriage untuk melindungi karier mereka dan menyesuaikan diri dengan norma masyarakat. Pernikahan ini terjadi bukan karena cinta, tetapi lebih kepada kepentingan tertentu.
Secara historis, lavender marriage digunakan sebagai cara bagi individu untuk menutupi orientasi seksual mereka akibat tekanan dari lingkungan sekitar.

Istilah "lavender" menggambarkan campuran warna yang secara tradisional dikaitkan dengan gender.

Pasangan dalam lavender marriage sering kali menghadapi tantangan berupa perbedaan antara citra publik yang mereka tampilkan dan identitas diri mereka yang sebenarnya. Kondisi tersebut dapat menimbulkan tekanan emosional berat, seperti kecemasan, depresi, atau krisis identitas.

Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 2
Tantangan lain muncul ketika pasangan tersebut memiliki anak. Anak-anak dari pernikahan semacam itu akan menghadapi berbagai rintangan—dari memahami dinamika keluarga hingga mengatasi persepsi orang luar serta kemungkinan stigma.

Situasi tersebut bisa menyebabkan kebingungan emosional dan pertanyaan mengenai identitas serta relasi dalam keluarga.

Editor: Abdul Hamid

CLOSE