Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Dusun Legetang Dieng. (Safahad.my.id)
SAFAHAD Technology - Longsornya Gunung Pengamun-amun merenggut nyawa setidaknya 450 penduduk Dusun Legetang di dataran tinggi Dieng sekitar 67 tahun lalu, dan hingga kini masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan.
Toyib juga mengenang bahwa sebelum bencana tersebut ia pernah bermain di dusun tersebut. Ia sempat berkunjung ke rumah saudaranya yang almarhum Ahmad Nasir. Dalam tragedi tersebut, kelima saudara Toyib turut hilang dan jasad mereka tidak ditemukan akibat tertimbunya material longsor.
Cerita yang beredar di masyarakat setempat menggambarkan adanya praktik molimo khusus madon (main wanita) dan main (judi).
"Kalau minum kan katanya, arak. Kalau arak, orang nggak kuat beli saat itu," jelasnya.
Toyib menceritakan bahwa pada masa tersebut kehidupan warga Dusun Legetang seolah tanpa agama dan akhlaknya tidak mencerminkan ajaran Islam. Sebelumnya, penduduk Dusun Legetang adalah para petani yang sukses serta makmur secara finansial, sehingga mereka tidak mengalami kekurangan berkat hasil panen yang melimpah.
Bahkan meski daerah lain menghadapi gagal panen, hal itu tidak berlaku bagi Dusun Legetang yang selalu dipenuhi hasil berkualitas baik dibanding wilayah lainnya. Namun sayangnya, kondisi kesejahteraan tersebut justru membuat mereka kurang bersyukur atas karunia Allah Ta'ala; banyak di antara mereka terjerumus dalam berbagai kemaksiatan.
Menurut cerita warga setempat, setiap malam berlangsung tarian erotis oleh penari perempuan yg sering kali berujung pada perzinahan. Suatu malam saat hujan deras mengguyur dusun dan masyarakat tengah tenggelam dalam suasana maksiat tersebut datanglah suara gemuruh seperti benda berat jatuh dari langit.
Baca Selengkapnya, Pages / Halaman 3
Keesokan paginya rasa ingin tahu warga sekitar mengantarkan mereka melihat bahwa Gunung Pengamun-amun telah terbelah dan belahannya itu menghancurkan Dusun Legetang sepenuhnya.
Dusun yang semula berupa lembah kini rata dengan tanah dan berganti menjadi gundukan mirip bukit. Demikian siapapun tinggal disana tak selamat dari bencana tersebut. Gegerlah kawasan Dieng.Setidaknya andai Gunung Pengamun-amun sekadar longsor maka dampaknya hanya akan menimpa area bawahnya saja.
Namun, peristiwa ini bukanlah akibat longsornya gunung. Di antara Dukuh Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat sungai serta jurang yang saat itu masih ada. Dengan demikian, bagian dari gunung tersebut terangkat dan melintasi sungai serta jurang sebelum akhirnya jatuh menimpa Dukuh Legetang.
Editor: Abdul Hamid
Referensi: