Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Pengamat Timur Tengah, Pizaro Ghozali Idrus di acara Gelora Talk bertema "Ismail Haniyeh, Hamas dan Masa Depan Perjuangan Palestina" di kanal Youtube Gelora TV pada Rabu, 7 Agustus 2024/Repro
SAFAHAD Technology - Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas yang baru menggantikan Ismail Haniyeh, dinilai dapat menjadi ancaman serius bagi Israel.
Dia menjelaskan bahwa Sinwar merupakan pejuang sejati yang telah keluar masuk penjara Israel selama bertahun-tahun. Dia menyaksikan sendiri bagaimana Israel menganiaya, mengeksekusi dan mempermalukan tahanan Palestina.
"Sinwar pernah dipenjara selama 23 tahun di penjara Israel. Dia begitu mengetahui bagaimana karakter, sifat, sikap, penjajah Israel yang dia lihat langsung di penjara. Dia saksi mata eksekusi dan pembunuhan terhadap tahanan," kata Pizaro.
Pizaro menyebut Sinwar berhasil bebas dalam pertukaran tahanan tahun 2011, setelahnya dia berperan penting dalam sejumlah aksi militer Hamas, terutama Badai Al-Aqsa Oktober lalu, di mana dia adalah otak di balik serangan yang mempermalukan Israel.
Menurut Pizaro, penunjukkan Sinwar adalah bencana bagi Israel. Karena dengan latar belakang militernya yang kuat, Sinwar akan mengubah Biro Politik Hamas yang berbasis di Qatar lebih berorientasi pada pergerakan militer dibanding tekanan diplomatis yang dilakukan Haniyeh selama ini.
"Yahya Sinwar ini monster bagi Israel. Dia mimpi buruk, dia berbahaya yang mungkin Israel menyesal membebaskan dia tahun 2011," ujarnya.
Untuk menggambarkan kebengisan Sinwar, Pizaro merujuk pada keberhasil Operasi Badai Al-Aqsa, di mana Hamas berhasil menyerang Israel Selatan dari segala sisi yakni darat, laut udara dan menewaskan ribuan orang.
"Terjadi transformasi militer yang sangat kuat pada kelompok Hamas. Pada 2023 itu multi attack, menyerang dari udara, laut dan darat. Hamas itu bukan berperang dengan penjajah Israel satu dua tahun, Badai Al-Aqsa telah disiapkan sejak 2018," pungkasnya.
Sumber: https://rmol.id/amp/2024/08/07/631731/pengamat--yahya-sinwar-mimpi-buruk-bagi-israel-