Notification

×

Iklan

Iklan

Menko PMK Mengusulkan Nasi Jagung untuk Program Makan Siang Gratis, Aktivis Beri Kritik Tajam

Senin, 05 Agustus 2024 | Kali Dibaca Last Updated 2024-08-05T05:33:29Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Menko PMK,Nasi Jagung,Program Makan Siang Gratis,Aktivis,Ekonomi,Menko PMK Muhadjir Effendy,Muhadjir Effendy,Menko PMK RI,Menko PMK sebut Nasi Jagung,Menko PMK Nasi Jagung,Nasi Jagung Menko PMK,Nasi Jagung Makan Siang Gratis,Nasi Jagung Muhajir,Program Makan Gratis,Program Makan Gratis Prabowo
Menko PMK Muhadjir Effendy
SAFAHAD Technology - Aktivis media sosial Ary Prasetyo baru-baru ini mengomentari pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy yang menyarankan “nasi jagung” bisa menjadi pilihan untuk program makan siang gratis.

Pernyataan Muhadjir Effendy tersebut dianggap sebagai usulan untuk program unggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ary mengkritik usulan tersebut dengan nada jenaka dan sarkastis. Ia mengomentari fakta bahwa menteri tersebut sebelumnya pernah belajar di luar negeri.

“Gak Percuma Jauh-jauh Studi Banding Sampai Ke Brazil,” ujar Ary dalam keterangannya di aplikasi X @Aryprasetyo85 (4/8/2024). Melihat nasi jagung yang diisyaratkan sebagai pilihan makan siang, ia memberikan komentar menohok kepada Muhadjir Effendy.
“Menteri Kucluk Asal Njeplak,” tandasnya. Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy, mengusulkan penggunaan nasi jagung sebagai salah satu opsi bahan pokok dalam program makan siang gratis yang digagas oleh pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Usulan ini disampaikan Muhadjir setelah menghadiri panen raya jagung varietas Hibrida 212 di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur.

Muhadjir menekankan bahwa karbohidrat tidak hanya dapat diperoleh dari beras, tetapi juga dari sumber makanan lain seperti jagung yang memiliki nilai gizi yang sebanding.

Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2
Ia berpendapat bahwa dengan memasukkan nasi jagung ke dalam program makan siang, kita dapat memanfaatkan sumber daya lokal dan mendukung pertanian setempat.

Muhadjir juga menjelaskan potensi efisiensi biaya dari program ini dengan memberikan beberapa contoh. Telur dengan harga Rp25.000 per kilogram dan jumlah sekitar 17 butir per kilogram, biaya per butir telur menjadi kurang dari Rp2.000. Ini menunjukkan bahwa menyediakan sumber protein yang bergizi dapat dicapai dengan biaya rendah per anak.

Sementara untuk beras dengan harga Rp15.000 per kilogram, satu kilogram beras dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan 12 anak, yang menyoroti keterjangkauan bahan pokok ini.

Sumber: https://fajar.co.id/2024/08/04/muhadjir-effendy-usulkan-nasi-jagung-untuk-program-makan-siang-gratis-ary-prasetyo-asal-nyeplak/

CLOSE