Notification

×

Iklan

Iklan

Apa itu Angin Duduk? Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Rabu, 07 Agustus 2024 | Kali Dibaca Last Updated 2024-08-07T08:55:49Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Angin Duduk Itu Apa,Angin Duduk Adalah,Angin Duduk Karena Apa,Angin Duduk Apakah Bahaya,Angin Duduk Disebabkan Oleh Apa,Angin Duduk Itu Gimana,Angin Duduk Apa,Angin Duduk Istilah Medis,Ciri Ciri Angin Duduk,Penyebab Angin Duduk,Gejala Angin Duduk,Apa Itu Angin Duduk,Pertolongan Pertama Angin Duduk,Masuk Angin Duduk,Ciri Ciri Masuk Angin Duduk,Pertolongan Pertama Angin Duduk Secara Tradisional,Kesehatan,Angina,Angin Duduk
Ilustrasi
SAFAHAD Technology - Angina, atau yang lebih dikenal sebagai "angin duduk," adalah kondisi medis yang hasil dari gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala utama dari penyakit ini adalah nyeri dada yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Gangguan pasokan darah ke otot jantung sering disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Angina bisa muncul secara tiba-tiba dan berisiko menyerang siapa saja.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angina, antara lain kadar kolesterol tinggi, mengidap penyakit diabetes, riwayat hipertensi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, serta kebiasaan merokok. Selain itu, riwayat penyakit jantung dan kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko angina.

Penyebab Angina

Agar berfungsi dengan baik, jantung memerlukan suplai darah yang cukup kaya akan oksigen. Dua pembuluh besar bernama pembuluh koroner berfungsi untuk mengalirkan darah menuju jantung.

Penyebab utama angina adalah adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut. Berdasarkan pemicunya, terdapat tiga jenis angina:

1. Angina Stabil
Kondisi ini umumnya dipicu oleh aktivitas fisik seperti olahraga. Saat melakukan olahraga, kebutuhan organ jantung akan pasokan oksigen meningkat dari aliran darah. Apabila terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner, kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik.
Serangan angina stabil juga dapat diakibatkan oleh faktor lain seperti merokok; stres; makan berlebihan; serta paparan udara dingin.

Baca Selengkapnya, 2. Angina Tidak Stabil
2. Angina Tidak Stabil
Kondisi ini disebabkan oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah ke jantung. Meskipun pengidap telah menjalani pengobatan dan beristirahat, nyeri dada akibat angina tidak stabil dapat tetap berlangsung. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angina tidak stabil berpotensi berkembang menjadi serangan jantung.

3. Angina Varian (Angina Prinzmetal)
Dalam kondisi ini, terjadi penyempitan arteri jantung sementara yang diakibatkan oleh spasme atau kekakuan pada pembuluh darah. Jenis angina ini dapat menyerang individu bahkan saat mereka sedang beristirahat.

Angina varian dapat terjadi kapan saja karena penyempitan sementara dalam pembuluh darah mengakibatkan penurunan suplai oksigen dari aliran darah ke jantung, sehingga menimbulkan nyeri dada. Gejala dari angina varian ini biasanya bisa dikelola dengan penggunaan obat-obatan.

Gejala Angina

Sebagian besar yang mengalami angina melaporkan nyeri dada atau tekanan. Banyak pasien menggambarkan perasaan seperti diremas atau sesak di area dada. Sebagian kecil lainnya merasa bahwa gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan; namun banyak juga yang kesulitan untuk menjelaskan gejala angin duduk secara spesifik. Selain nyeri dada, angina juga dapat memicu berbagai gejala lain saat muncul.

Hubungi Dokter Jika Mengalami Gejala Angin Duduk

Penting untuk tidak meremehkan gejala angin duduk, karena kondisi ini bisa berkembang menjadi situasi yang lebih serius jika tidak ditangani tepat waktu. Semakin cepat langkah intervensi dilakukan, semakin cepat pula gejala yang dialami akan mereda.

Apa yang Dirasakan Ketika Angin Duduk Terjadi?

Pada saat angin duduk, individu yang mengalaminya dapat merasakan sejumlah gejala sebagai berikut:

  • Nyeri dada yang mungkin menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.
  • Sensasi seperti dada tertekan atau tertimpa benda berat.
  • Sesak napas.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Gelisah.
  • Mengeluarkan keringat berlebihan.
  • Pingsan.

  • Baca Selengkapnya, Diagnosis Angin Duduk

    Diagnosis Angin Duduk

    Dalam proses diagnosis angin duduk, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan riwayat gejala yang dialami oleh pasien. Selain itu, ada beberapa diagnostik berikut ini umumnya dilakukan:

    1. Elektrokardiogram (EKG): Penggunaan EKG atau rekam jantung ini digunakan untuk mengevaluasi apakah aliran darah mengalami gangguan atau penurunan.

    2. Ekokardiogram. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai fungsi kontraksi otot jantung dan fungsi katup jantung yang dapat mengalami penurunan bila terjadi kerusakan otot jantung, akibat terganggunya aliran darah atau bagian jantung yang kurang mendapatkan aliran darah.

    3. Tes ketahanan jantung (Exercise Tolerance Test). Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah mengukur daya tahan jantung saat melakukan aktivitas fisik sebelum timbul gejala angin duduk.

    4. Skintigrafi jantung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui aliran darah dalam pembuluh darah tersebut mengalami gangguan.

    5. Angiografi Pembuluh Darah Koroner: Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner beserta tingkat keparahan sumbatan tersebut.

    Baca Selengkapnya, Pemeriksaan darah
    6. Pemeriksaan darah. Jenis pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur kadar enzim jantung dalam darah untuk mengetahui kerusakan jantung akibat serangan jantung.

    7. Rontgen Dada (X-ray) : Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah gejala yang dialami pasien disebabkan oleh kondisi selain angina atau untuk mendeteksi kemungkinan pembesaran jantung.

    8. CT scan jantung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya dan seberapa parah penyempitan pada pembuluh jantung serta apakah ada pembesaran jantung yang tidak terlalu tampak dari hasil X-Ray dada.

    Pengobatan Angina (Angin Duduk)

    Apakah angina dapat disembuhkan? Jawabannya kondisi ini tidak bisa sembuh, namun angina dapat terobati. Oleh karena itu, penting untuk memahami tujuan pengobatan angina, yaitu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gejala serta menurunkan risiko serangan jantung dan kematian.

    Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil sebagai bagian dari pengobatan angina:

    1. Pertolongan Pertama untuk Angina
    Jika Anda mengalami gejala angina, segera lakukan langkah-langkah berikut:

  • Hentikan Aktivitas dan Istirahat
  • Jika Anda merasakan nyeri dada saat beraktivitas, segera hentikan semua aktivitas dan carilah posisi istirahat dengan duduk atau berbaring.

    Baca Selengkapnya, Konsumsi Obat
  • Konsumsi Obat
  • Apabila gejala tidak kunjung mereda setelah beristirahat, Anda disarankan untuk mengonsumsi satu dosis obat angina. Sebaiknya, tetap dalam posisi duduk atau berbaring sebelum minum obat, karena obat tersebut bisa membuat pusing. Konsumsi obat dengan dosis terendah yang biasa Anda gunakan; misalnya satu tablet utuh, setengah tablet, atau bahkan seperempat tablet. Berikut adalah cara penggunaan obat angina:

    - Obat Spray: Semprotkan sekali di bawah lidah.
    - Tablet:Tempatkan obat di bawah lidah tanpa menelannya. Jika gejalanya telah mereda, keluarkan sisa tablet tersebut.

  • Tunggu Sebelum Mengkonsumsi Dosis Tambahan:
  • Tunggu 5 menit. Bila gejala angin duduk berlanjut, minum obat lagi, lalu tunggu lima menit lagi.
  • Informasikan kepada Keluarga:
  • Sangat penting untuk memberitahu keluarga atau orang terdekat tentang kondisi kesehatan Anda agar mereka dapat memberikan bantuan jika diperlukan.
  • Hubungi Rumah Sakit Terdekat
  • Jika gejala angin duduk tidak menunjukkan membaik setelah 10 menit, atau malah semakin memburuk, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta ambulans dan mendapatkan penanganan medis darurat.

    2. Perubahan Gaya Hidup
    Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama angina. Oleh karena itu, melakukan perubahan gaya hidup guna menjaga kesehatan jantung adalah bagian penting dalam pengobatan angina.

    Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh para penderita:
  • Hindari Merokok dan Paparan Asap Rokok: Sudah diketahui umum bahwa merokok merupakan kebiasaan berisiko tinggi yang dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan.
  • Aktivitas Fisik dan Pengelolaan Berat Badan: Usahakan untuk rutin berolahraga dengan intensitas sedang selama minimal 30 menit setiap hari. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai opsi penurunan berat badan yang aman serta target berat badan ideal bagi Anda.
  • Perubahan Pola Makan: Konsumsilah makanan sehat yang rendah garam serta lemak jenuh dan trans, sekaligus kaya akan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.
  • Pengelolaan Kondisi Kesehatan Lainnya: Diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi dapat memperburuk kondisi angina. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderitanya untuk secara kontinu memantau dan mengelola kondisi kesehatan tersebut.
  • Praktik Manajemen Stres: Tingkatkan aktivitas olahraga Anda, latih perhatian penuh (mindfulness), dan bergabunglah dengan kelompok dukungan sebagai metode efektif untuk mengurangi stres emosional.
  • Berhenti Konsumsi Alkohol: Jika Anda memilih untuk mengonsumsi alkohol, lakukanlah dalam batas wajar (tidak dianjurkan).

  • Baca Selengkapnya, Tindakan Medis
    3. Tindakan Medis
    Pilihan tindakan medis untuk angina yaitu penggunaan obat, terapi serta prosedur operasi.

    1. Penggunaan Obat-obatan
    Jika perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan peningkatan aktivitas fisik tidak menghasilkan perbaikan pada kesehatan jantung atau meredakan nyeri angina, maka penggunaan obat mungkin bisa menjadi solusi alternatif.

    Obat-obatan yang mungkin diresepkan untuk menangani angina meliputi:
  • Nitrat: Obat ini berfungsi untuk merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah, memungkinkan peningkatan aliran darah ke jantung. Salah satu bentuk nitrat yang paling umum diresepkan oleh dokter untuk mengobati angina adalah nitrogliserin.
  • Aspirin: Obat ini efektif dalam mengurangi penggumpalan darah, sehingga memfasilitasi aliran lebih lancar melalui arteri jantung yang menyempit. Pencegahan penggumpalan darah berkontribusi secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung.
  • Obat pencegah gumpalan: Obat-obatan tertentu seperti clopidogrel (Plavix), prasugrel (Effient), dan ticagrelor (Brilinta) bekerja dengan mengurangi kecenderungan trombosit untuk saling menempel, sehingga mencegah terjadinya pembekuan darah.
  • Pemblokir beta: Obat ini memperlambat detak jantung dan mengurangi kekuatan kontraksi, yang pada gilirannya menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.

  • 2. Terapi
    Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan opsi non-obat seperti Enhanced External Counterpulsation (EECP) untuk meningkatkan aliran darah ke jantung. Prosedur EECP melibatkan penempatan manset tekanan darah di sekitar betis, paha, dan panggul pasien.

    Proses EECP memerlukan serangkaian sesi perawatan. Metode ini telah terbukti bermanfaat dalam mengurangi gejala pada individu yang mengalami angina yang sering dan tidak terkontrol (angina refraktori).

    3. Prosedur Operasi
    Apabila perubahan gaya hidup dan konsumsi obat tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, prosedur operasi mungkin perlu dipertimbangkan sebagai pilihan.

  • Operasi Angioplasti: Prosedur ini melibatkan pemasangan stent pada pembuluh darah jantung dan merupakan langkah utama dalam mengatasi sumbatan pada pembuluh darah koroner.
  • Operasi Bypass: Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengalihkan aliran darah agar tidak melewati pembuluh darah yang tersumbat atau rusak, dengan memanfaatkan pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya.

  • Selain melakukan perubahan gaya hidup dan tindakan medis, penting bagi pengidap angina untuk memahami cara memberikan pertolongan pertama saat mengalami gejala tersebut.

    Baca Selengkapnya, Pencegahan Angina

    Pencegahan Angina

    Angina merupakan kondisi yang dapat dicegah. Terdapat berbagai langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:

  • Melakukan olahraga secara teratur.
  • Mengonsumsi makanan sehat yang baik untuk kesehatan jantung.
  • Menghindari konsumsi makanan yang berpotensi merugikan kesehatan jantung.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Berhenti minum beralkohol.
  • Berhenti merokok.

  • Komplikasi Angina

    Nyeri dada akibat angina dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat beraktivitas. Salah satu komplikasi paling serius dari keadaan ini adalah serangan jantung.

    Gejala dan tanda peringatan serangan jantung meliputi:
  • Sensasi tekanan, rasa penuh, atau nyeri remasan di tengah dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit.
  • Rasa nyeri menjalar dari dada ke bahu, lengan, punggung, atau bahkan gigi dan rahang.
  • Pingsan.
  • Kecemasan intens.
  • Frekuensi episode nyeri dada meningkat.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri terus menerus pada area perut bagian atas.
  • Sesak napas.
  • Berkeringat tanpa sebab jelas.

  • Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari bantuan medis darurat. Semoga informasi ini membantu dan bermanfaat.

    Referensi:
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/angin-duduk
  • Heart.org. Diakses pada 2023. Angina Pektoris.
  • NHS UK. Diakses pada 2023. Angina.
  • Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Angina.
  • Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Coronary Artery Disease.

  • CLOSE