Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Sejarah dan Makna Bubur Asyura pada Peringatan 10 Muharam
SAFAHAD Technology - Pada peringatan 10 Muharam 1446 Hijriah atau tahun 2024 Masehi, sebagian masyarakat Muslim Indonesia memiliki tradisi membuat Bubur Asyura.
Saat ini pun tradisi tersebut masih diteruskan oleh pemerintahan setempat setiap tanggal 10 Muharam setiap tahunnya di Istana Siak melalui acara sedekah berupa pembuatan dan pembagian Bubur Asyura.
Adapun untuk variasi khas Aceh dari Bubur Asyura, terdiri atas campuran 41 jenis bahan termasuk rempah-rempah pilihan.
Di antaranya, bahan utama terdiri dari sayuran, beras, jagung, kacang hijau, kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Sementara itu bumbu-bumbu yang digunakan meliputi bumbu gulai, daun pandan, serai, kayu manis dan garam.
Pembuatan bubur ini memerlukan waktu lebih dari tiga jam sebelum dapat disajikan untuk didistribusikan kepada masyarakat.
Tradisi memasak bubur Asyura pada tanggal 10 Muharam memiliki makna mendalam sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan rezeki yang diberikan.
Karena pelaksanaan tradisi ini dilakukan secara bergotong-royong oleh warga setempat. Momen ini juga menjadi sarana penting untuk mempererat tali silaturahmi serta menumbuhkan jiwa sosial di antara para warga.