Notification

×

Iklan

Iklan

Hati-Hati, HP Android di Indonesia Terkena Serangan Malware, Merek Ini Paling Rentan

Senin, 01 Juli 2024 | Kali Dibaca Last Updated 2024-07-01T17:21:28Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Malware,Handphone,Smartphone Terbaru,Android,Ponsel,Smartphone,Malwarebytes,Malware Meaning,Malware Adalah,Malware Analysis,Malware Scanner,Malware Check,Malware Artinya,Malware Virus,Malware Itu Apa,Malware Definition,Malware is,Anti Malware Android,Scan Malware,Malware Attack,Virus Malware,Cek Malware,Android Malware
Ilustrasi Serangan Malware
SAFAHAD Technology - Android adalah sistem operasi paling populer secara global. Sebanyak 3,9 miliar orang di 190 negara menggunakan sistem ini. Namun demikian, dengan adopsi yang begitu luas, keamanan Android menjadi isu yang sangat mengkhawatirkan.

Malware Android—perangkat lunak berbahaya yang mengancam privasi, keamanan, dan integritas data— ditemukan merajalela di beberapa negara. Malware ini muncul dalam berbagai bentuk seperti ransomware, spyware, dan adware. Biasanya masuk melalui metode serangan website, phishing, hingga memanfaatkan celah pada sistem.

Check Point Research (CPR) telah mengidentifikasi beberapa aktor ancaman terhadap keamanan ponsel pintar berbasis Android melalui penggunaan Rafel, yakni software terbuka (open-source) remote access Trojan (RAT).
Jumlah grup mata-mata yang menggunakan Rafel untuk melancarkan aksinya meningkat signifikan. Berdasarkan temuan CPR dari sampel RAT Android pada 120 server kontrol menunjukkan bahwa terdapat beberapa negara utama sebagai target serangan terbesar.

Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan China menurut laporan resmi CPR per Senin (1/6/2024).

Sebagian besar korban memakai ponsel merek Samsung, Xiaomi, Vivo dan Huawei. Selain berdasarkan merek ponsel yang digunakan korbannya; CPR juga berhasil mengidentifikasi versi sistem operasi Android mana saja yang paling rentan diserang.

Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 2
Sistem operasi Android 11 menjadi sasaran utama dengan persentase mencapai 21.4%. Diikuti oleh Android 8 serta Android 5 masing-masing sebesar 17.9%.

"Sistem operasi Android versi baru secara umum lebih menantang bagi malware untuk menyusup dan melakukan aksi berbahaya," tertera dalam laman tersebut.

Secara umum, sebanyak 87% perangkat yang terkena serangan menggunakan sistem operasi Android versi lama yang tidak lagi menerima pembaruan dan dukungan keamanan.

Ada tiga bentuk serangan paling umum yang dilancarkan terhadap perangkat ini. Pertama adalah ransomware, yang mengunci akses korban ke data-data penting mereka.

Kedua adalah kebocoran pesan otentikasi dua faktor (2FA), di mana pelaku mengecoh sistem keamanan pengguna untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif. Terakhir adalah perintah dan kontrol Rafel, yang meretas situs pemerintah dan menginfeksi pengguna Android yang melaporkan situs tersebut.

Baca Selengkapnya, Menghindari Malware Berbahaya pada Perangkat Android

Menghindari Malware Berbahaya pada Perangkat Android


Terdapat beberapa langkah pencegahan untuk menghindari serangan malware yang semakin marak. Berikut beberapa saran:

1. Instal aplikasi hanya dari sumber terpercaya: Hindari pemasangan aplikasi dari situs atau sumber tidak resmi. Disarankan untuk hanya mengunduh aplikasi melalui Google Play Store.

2. Perbarui perangkat lunak secara berkala: Selalu lakukan pemutakhiran perangkat lunak jika tersedia versi terbaru, karena biasanya mencakup peningkatan pada sistem keamanan.

3. Gunakan aplikasi keamanan terpercaya: Pasanglah aplikasi keamanan dari sumber terverifikasi agar Anda memperoleh perlindungan real-time dalam melawan malware.

Semoga informasi ini dapat membantu!

CLOSE