Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Foto: All Eyes On Rafah. (Dok: Instagram @trtworld)
SAFAHAD Technology - Warganet ramai-ramai mengunggah ungkapan "All Eyes on Rafah" di berbagai platform media sosial selama beberapa waktu terakhir. Slogan ini merujuk pada sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina, yakni Rafah, yang kini menjadi target utama agresi brutal Israel.
Pada Minggu (26/5), setidaknya 45 warga Palestina yang tak berdosa tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang disebabkan serangan udara Zionis. Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.
Mayoritas negara-negara di dunia mengutuk keras serangan Israel ini. Pasalnya, serangan ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari beralasan pihaknya tak menduga bahwa serangan itu akan mengenai kamp pengungsian. Ia lantas menyebut serangan tersebut merupakan sebuah ketidaksengajaan.
Seakan tak gentar dengan kecaman global, pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah. Sebanyak 21 warga Palestina pun tewas.
Namun, militer Israel membantah telah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi ini. Peristiwa-peristiwa ini pun membuat publik nyaris di seluruh dunia ramai-ramai memberikan dukungan bagi Palestina. Melalui slogan "All Eyes of Rafah", publik mengecam dan menekan Israel agar menyetop serangan brutal ini.
Baca Selengkapnya, Pages/Halaman 3
Ungkapan ini sebetulnya sudah beredar di media sosial sejak beberapa waktu terakhir. Namun, penyebarannya kian intens belakangan menyusul aksi pasukan Zionis di wilayah yang diklaim mereka sebagai zona aman bagi warga sipil.
Dilansir New York Times, pada Rabu (29/5), salah satu versi slogan All Eyes on Rafah telah dibagikan lebih dari 38 juta kali di Instagram.
Menurut New York Times, ungkapan ini kemungkinan dipopulerkan oleh Rik Peeperkorn, yang mengepalai kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat. Ia membuat komentar ini pada Februari lalu saat merespons operasi militer Zionis di Gaza selatan.
Komentar itu pun lantas digaungkan oleh kelompok-kelompok pro-Palestina serta organisasi-organisasi kemanusiaan. Mereka bermaksud mengajak publik memperhatikan kondisi rakyat Palestina di Rafah, yang kini tak punya tempat aman di mana pun mereka berada.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240530080645-134-1103599/apa-arti-gerakan-all-eyes-on-rafah-yang-viral-di-medsos