Notification

×

Iklan

Iklan

Hikmah dan Bacaan Niat Zakat Fitrah

Selasa, 02 April 2024 | Kali Dibaca Last Updated 2024-04-02T15:42:47Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Penting untuk mengetahui niat zakat fitrah bagi Anda dan keluarga, dan jangan sampai salah bacaan nya yang mengakibatkan tidak diterima ibadah Anda. Berikut lengkapnya!
Ilustrasi
SAFAHAD Technology - Penting untuk mengetahui niat zakat fitrah bagi Anda dan keluarga, dan jangan sampai salah bacaan nya yang mengakibatkan tidak diterima ibadah Anda. Berikut lengkapnya!

Sebagaimana diketahui dan diajarkan sejak kecil, rukun Islam yang keempat adalah menunaikan zakat. Artinya, Anda harus mengetahui niatnya untuk membayar zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga.

Mengapa ini penting? Sebab diterima atau tidaknya suatu amal perbuatan tergantung pada niatnya. Selain itu juga perlu melaksanakan ibadah wajib dan menaati syariat Islam. Oleh karena itu, pembahasan berikut ini akan membantu umat Islam lebih memahami bagaimana niat zakat.

Macam-Macam Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Zakat dilaksanakan pada awal bulan Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri. Laki-laki dan perempuan, bayi baru lahir dan orang tua wajib membayar zakat. Ada beberapa niat atau bacaan berzakat.
Artikel berikut mempunyai tujuan pembelajaran bagi Anda, istri, dan anak Anda. Jadi pahami dan praktikkan ketika saatnya tiba.

1. Niat untuk Diri Sendiri

Secara bahasa, niat berarti itikad untuk melakukan suatu perbuatan tanpa keraguan. Itikad memang terletak di dalam hati. Namun yang lebih utama adalah membacanya secara lisan untuk penegasan. Berikut niat zakat fitrah bagi diri sendiri:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Artinya adalah: aku niat mengeluarkan zakat fitrah (berzakat) khusus untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.

Niat untuk diri sendiri ini bisa dilakukan sambil memegang benda zakat, baik berupa sembako maupun dalam bentuk uang senilai harga barang yang berkualitas terbaik.
Setelah niat, baru bisa diberikan kepada amil atau langsung kepada mustahiq zakat.

Selanjutnya, 2. Niat untuk Istri

2. Niat untuk Istri

Niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga bisa diwakilkan. Dengan kata lain, jika seorang istri berhalangan, sakit, atau dalam perjalanan yang berarti tidak memungkinkan membayar zakat selama perjalanan, maka harus diwakilkan. Namun, tetap saja niat tidak boleh ditinggalkan. Berikut bacaan niat zakat fitrah untuk istri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu Lillahi Ta’ala.

Sebenarnya bacaannya hampir sama, bagian yang seharusnya untuk dirik sendiri, diganti dengan istri. Namun kebanyakan orang belum memahami kaidah bahasa Arab, sehingga ketika berniat bisa membaca bacaan di atas.

3. Niat Anak Laki-Laki

Niat zakat fitrah Anak Laki-Laki. Bagi anak-anak yang belum baligh dan belum bisa melafalkan sesuatu apa pun, orang tualah yang bertanggung jawab atas niatnya.

Apalagi jika ia dilahirkan sebelum matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan, ia tetap harus membayar zakat. Niatnya adalah sebagai berikut:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-laki diriku yang bernama… fardhu karena Allah Ta’ala.

Jika ingin memberikan zakat kepada seorang anak laki-laki, maka harus menyebutkan namanya. Oleh karena itu, bagi bayi baru lahir, jika mengetahui perkiraan hari lahirnya di bulan Ramadhan, sebaiknya persiapkan namanya terlebih dahulu.

Selanjutnya, 4. Niat untuk Anak Perempuan

4. Niat untuk Anak Perempuan

Seperti halnya anak laki-laki, anak perempuan juga bisa diwakilkan oleh orang tuanya. bacaan niat nya adalah sebagai berikut:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Artinya: alu niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuan diriku yang bernama … fardhu Lillahi Ta’ala.

5. Niat untuk Diri Sendiri dan Keluarga (Semuanya)

Jika merasa ingin menjamak atau mengumpulkan zakat dan niatnya menjadi satu, yaitu untuk diri sendiri dan semua anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Hal ini sangat diperbolehkan. Islam telah mengatur bacaan lengkapnya:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Artinya adalah: aku berniat untuk mengeluarkan zakat fitrah baik untuk diriku sendiri dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardhu karena Allah Ta’ala.

Islam memberi kemudahan bagi umatnya. Perkara niat saja, semua ada aturannya, jadi tidak ada alasan untuk tidak mengeluarkan zakat. Sesungguhnya banyak sekali hikmah kebaikan dalam zakat.

Hikmah Bayar Zakat Fitrah

Jika dicermati dan dipelajari lebih jauh, perintah mengeluarkan zakat bisa dikatakan beriringan dengan perintah shalat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan zakat. Allah telah beberapa kali berfirman terkait kedua hal ini dalam Al-Qur'an. Ada banyak hikmah tentang zakat yang bisa diketahui, seperti:

Selanjutnya, 1. Membantu Sesama

1. Membantu Sesama

Mengeluarkan zakat dinilai ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan Allah saja, akan tetapi sesama manusia. Mengeluarkan zakat berarti membantu orang-orang yang sedang kesusahan dan lemah dalam hal ekonomi. Mudah-mudahan, jika mendapat bantuan, ia mampu menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT.

2.Membersihkan Diri

Membayar Zakat sama dengan membersihkan diri. Jika dilakukan pada waktunya, secara tidak langsung menjauhkan diri dari sifat pelit, akhlak yang tercela dan secara tidak langsung mendidik generasi menjadi pribadi dengan sifat yang mulia.

Selain itu, Menunaikan zakat juga membiasakan diri untuk memberikan hak orang lain yang ada dalam harta masing-masing. Zakat sangat penting bagi pendidikan akhlak anak, karena dengan hidup di dunia mereka belajar dan memahami bahwa hendaknya mereka berbuat baik satu sama lain agar tetap bersih hatinya.

3. Ungkapan Syukur

Rezeki dari Allah SWT sungguh tak terhitung banyaknya. Tidak ada yang bisa menghitung berapa banyak yang telah Allah berikan kepada manusia. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa syukur, harus membagikan sebagian harta kepada orang lain yang membutuhkan.

Barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya.Barang siapa yang kufur nikmat maka Allah akan mengurangi apa yang diberikan kepadanya. Pernyataan ini juga ada dalam Al-Qur'an!

4. Mencegah Timbulnya Kejahatan

Hikmah mengeluarkan zakat selanjutnya adalah mencegah kejahatan. Kejahatan berasal dari rasa iri hati, dengki, dan keterpaksaan. Pada umumnya, orang yang kurang beruntung secara ekonomi melihat orang lain bahagia, maka secara tidak langsung ia akan menginginkannya. Cara mendapatkannya biasanya salah yaitu dengan pencurian, perampokan dll.

Berzakat dan bersedekah dapat menghindarkan diri dari hal yang demikian. karena menerapkan prinsip berbagi, sehingga belum ada niat buruk, orang yang lemah ekonominya sudah merasa tercukupi.

Selanjutnya, 5. Menghindari Kesenjangan Sosial

5. Menghindari Kesenjangan Sosial

Hakikat hubungan antar manusia dalam berzakat atau sedekah adalah menghindari kesenjangan sosial. Orang yang berkecukupan membantu orang yang membutuhkan, begitupun sebaliknya, ada doa yang dipanjatkan agar terus memiliki rezeki yang banyak.

Demikian penjelasan singkat tentang zakat. Semoga menambah wawasan dan menumbuhkan semangat dalam berzakat!
والله أعلمُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Referensi:
  • http://yatimmandiri.org/blog/berbagi/niat-zakat-fitrah-untuk-diri-sendiri-dan-keluarga/

  • CLOSE