Notification

×

Iklan

Iklan

Legenda Kue Keranjang Hidangan Khas Imlek, Awalnya Buat Menyogok Dewa

Kamis, 08 Februari 2024 | Kali Dibaca Last Updated 2024-02-07T17:53:29Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Perayaan Imlek atau Tahun Baru China tak lengkap tanpa kue keranjang. Kue yang juga disebut nian gao ini menggunakan tepung ketan dan gula sebagai bahan bakunya, mirip seperti dodol.
Ilustrasi kue keranjang goreng isi kelapa. (Dok. Sajian Sedap)
SAFAHAD Technology - Perayaan Imlek atau Tahun Baru China tak lengkap tanpa kue keranjang. Kue yang juga disebut nian gao ini menggunakan tepung ketan dan gula sebagai bahan bakunya, mirip seperti dodol.

Ada legenda unik di balik kue keranjang yang menjadi hidangan khas Imlek. Siapa sangka, kue ketan manis ini awalnya dibuat sebagai sebagai persembahan licik alias sogokan untuk Dewa Dapur, yang diyakini bersemayam di setiap rumah.

Mengutip China Highlights, cerita rakyat di China menyebut bahwa setiap penghujung tahun ada Dewa Dapur yang bertugas membuat "laporan tahunan" kepada Kaisar Giok.
Untuk mencegah Dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan Nian Gao atau kue keranjang sebagai 'penutup mulut'.

Ini juga yang konon menjadi alasan mengapa kue keranjang terbuat dari tepung ketan yang lengket. Tekstur lengket sengaja dibuat untuk membuat mulut Dewa Dapur sulit terbuka sehingga tak bisa melaporkan hal-hal yang buruk.

Sumber lain menyebut bahwa nian gao dipercaya sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Setelah Kalender China didirikan pada Dinasti Zhou (abad ke-11 SM - 256 SM), orang Tionghoa mulai memiliki konsep "tahun".
Sejak saat itu, orang mempersembahkan nian gao sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur mereka.

Selanjutnya, Dinasti Tang (618 - 907 M)

Pada Dinasti Tang (618 - 907 M), nian gao menjadi makanan tradisional China yang dimakan selama Festival Musim Semi. Kemudian, pada Dinasti Qing (1636 - 1912), nian gao berkembang menjadi makanan ringan rakyat yang biasa dimakan sepanjang tahun, tetapi tetap menjadi suguhan khusus untuk festival tersebut.

Kue keranjang atau nian gao sendiri melambangkan kemakmuran. Kata 'nian gao' terdengar seperti 'semakin tinggi dari tahun ke tahun'. Karena itu kue ini melambangkan peningkatan diri dari tahun ke tahun, baik dalam pekerjaan, bisnis, keluarga dan pendidikan. Untuk alasan tersebut, memakan kue keranjang selama periode Tahun Baru Imlek dianggap akan membawa keberuntungan.

Kue keranjang sebenarnya dijual sepanjang tahun, namun pada Tahun Baru Imlek, penjualan kue ini meroket tajam. Sebab, kue keranjang disebut dapat menyatukan keluarga, memperkuat ikatan, serta mencegah mereka mengatakan sesuatu yang buruk saat makan bersama.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240206133628-33-512284/legenda-kue-keranjang-khas-imlek-awalnya-buat-menyogok-dewa

CLOSE