Apa Itu Sengkuni? (X/Ferdinand Hutahean)
SAFAHAD Technology -
Sengkuni adalah salah satu tokoh populer dari wiracarita Mahabhrata. Hingga saat ini, tokoh Sengkuni sering dikaitkan dengan banyak politisi dan pejabat tinggi karena kepribadiannya. Lalu apa itu Sengkuni? Inilah karakternya, filosofinya dan kisah kematiannya yang tragis.
Sebelum mengenal lebih lanjut tentang
Sengkuni, mari memahami dulu fungsi wayang. Hingga saat ini wayang merupakan seni pertunjukan masyarakat yang dibawakan oleh dalang dengan diiringi musik dan lagu tradisional. Pertunjukan wayang tersebut seringkali menceritakan berbagai cerita tentang kehidupan manusia, kepahlawanan, dan berbagai peristiwa sejarah penting.
Melalui pertunjukan pewayangan, penonton diajak untuk mengeksplorasi sifat-sifat kemanusiaan yang terkandung dalam tokoh secara umum. Kita bisa belajar mengenali karakter dan sifat-sifat manusia seperti kebaikan, kebijaksanaan, kejahatan, keserakahan dan keburukan yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, melalui seni wayang secara tidak langsung kita memperoleh pengetahuan sosial tentang kondisi masyarakat di sekitar kita, sehingga kita dapat bersikap bijak dan hati-hati dalam bertindak.
Apa Itu Sengkuni?
Sengkuni adalah nama lain dari Trigantalpati, seorang bangsawan/tokoh elite dari Astina di pemerintahan Kurawa. Sengkuni merupakan saudara kandung dari Permaisuri Gandari, istri Destarata atau Raja negara Astina dan ibu dari Duryudana.
Dalam dunia pewayangan, tokoh Sengkuni adalah seorang yang sangat jahat dan "bermulut besar". Filosofinya adalah dia ahli dalam bersilat lidah. Karena kemampuannya berbicara, orang yang berbicara dengannya selalu dibuat terperdaya oleh manisnya bibirnya. Banyak kebohongan yang keluar dari mulutnya.
Kisah kejahatan politik
Sengkuni bermula ketika kakak nya, Dewi Gandhari, yang dikenal bengis, kejam, dan pendendam, meminta Sengkuni mencari cara agar anaknya Duryudhana (anak sulung dari 100 bersaudara) menjadi raja di Astina, yang saat itu masih dipimpin Pandu Dewanata adalah adik Destarata.
Ahli Adu Domba
Dalam kisah Wayang, Pandu Dewanata terlibat dalam sebuah perang dengan muridnya Prabu Tremboko hingga keduanya tewas. Tragedi berdarah ini akibat politik adu domba yang dilontarkan
Sengkuni untuk merebut kekuasaan dari Pandu.
Destarata selanjutnya menjadi raja ad-interim (sementara) setelah kematian dari Pandu hingga Pandawa (anak-anak Pandu yang akan mewarisi tahta dari kerajaan Astina) tumbuh dewasa.
Namun tak berhenti sampai di situ, Senkuni terus melancarkan upaya politik untuk mempengaruhi Destarata dan mengalihkan kekuasaannya untuk sementara waktu kepada putra sulungnya, Duryudana, yang juga merupakan keponakan Senkuni.
Atas bujukan Sengkuni, Destarata mengalihkan kekuasaannya kepada putra sulungnya Duryudhana. Namun, hanya untuk sementara waktu saja sampai para pandawa sudah beranjak dewasa dan cukup usia untuk bisa memimpin Astina.
Pemantik Perang Saudara Pandawa-Kurawa
Namun, tak ada kata sementara untuk
Sengkuni. Ia terus berbuat jahat, merencanakan segala macam muslihat, menggunakan segala cara untuk menyingkirkan Pandawa agar keponakannya bisa memerintah di Astina.
Inilah awal mula terjadinya perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang kemudian dikenal dengan Bharatayudha (Sansekerta adalah perang keturunan Bharata)
Kematian Tragis
Ibarat rumusan alam bahwa segala sesuatu di dunia bersifat sementara dan memiliki batas waktu. kejahatan,
Sengkuni pun tidak bisa selamanya. Ia akhirnya mati di tangan Werkudara (Bima, putra kedua Pandawa) dalam bharatayudha yang ia ciptakan.
Di saat-saat terakhir kematiannya, Sengkuni memutuskan untuk konsisten menjaga sifat buruknya, suka melakukan adu domba, licik dan haus akan kekuasaan. Dia tidak pernah menyesali apapun yang dia lakukan.
Nah itulah ulasan mengenai apa itu Senkuni. Lengkap dengan sifat, filosofi dan kisah kematiannya yang tragis. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Referensi: Suara.com