Sontak, komentar pro dan kontra mewarnai adegan tersebut dimana para netizen berlomba-lomba unggah video kedua anak presiden Joko Widodo menghampiri ketua umum
PDI Perjuangan tersebut.
Tidak berhenti disitu, video tersebut sempat beredar dalam bentuk potongan dimana terlihat tampak
Megawati tidak menerima uluran tangan dari
Kaesang dan
Gibran.
Video unggahan dari akun X @voidotid terlihat Megawati tidak menerima salam dari Gibran dan Kaesang dengan cuitan
“ Best moment sih ini, ketika Kaesang ingin salaman dengan Megawati tapi dicuekin”
Tentu, hal ini langsung dibantah oleh beberapa akun, salah satunya adalah YouTuber Yusuf Muhammad atau @yusuf_dumdum.
Ia mengunggah video tanpa editan dengan cuitan seperti ini:
“Brusan ngintip di WAG sebelah, ternyata adegan ini bagian dr drama sang sutradara. Pantesan pegawai @psi_id dan buzzernya rame fitnah bu Mega dg narasi sama. Baru juga dapat nomor urut, eh sudah bertebaran fitnah mereka. Kebenaran akan selalu menemukan jalannya.”
Satu lagi komen kocak datang dari pemilik akun X @RyaWyedi”
“Salim koq.... Cium tangan juga, terus ngobrol dikit Bu Mega ngga' mungkin kejam sama anak²”
Cuitan akun @narkosun juga hampir sama:
“ Drama dan sinetron di KPU. Detik 0:10 sudah salaman. Eh pada menit 1:25 diantar lagi kakaknya ke bu Mega. Daan yg diviralkan buzzer mereka adalah episode kedua, dengan framing bu Mega cuek dan tak lupa mereka puja² si bocah. Dramaaa oh sinetron...”
Sehari sebelum penentuan nomor urut capres,
Megawati memberikan pidato terkait polemik yang terjadi di MK serta indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024.
Ia berujar, rekayasa hukum terlihat dalam keputusan Majelis Kehormatan MK yang akhirnya mencopot Anwar Usman yang telah terbukti melakukan pelanggaran kode etik berat.
Halaman Selanjutnya...
“Keputusan MKMK tersebut menjadi bukti bahwa kekuatan moral, politik kebenaran, dan politik akal sehat tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi,” kutipan pidato
Megawati di kanal YouTube PDI-P, Ahad (12/11/2023).
Terkait pidato bu Mega tersebut, politikus senior PDIP Panda Nababan mengatakan bahwa Megawati berperan dalam pembentukan MK saat ia masih menjabat sebagai presiden.
"Itu kan kelihatan siapa pemainnya," kata Panda di salah satu acara talkshow di salah satu televisi swasta, Senin (13/11/2023) malam.
"Jadi aku sendiri terkagum-kagum dan berterima kasih setelah Jokowi mengatakan ada drama, drakor. Jadi, dia sadar enggak sadar dia langsung mengaku drama itu mainan dia," paparnya.
Sumber: https://suarajatimpost.com/drama-bu-mega-tolak-salam-dua-bocil