ilustrasi Bullying
SAFAHAD Technology - Belakangan ini, kasus
bullying di sekolah sering terjadi. Insiden kekerasan ini terjadi di semua tingkatan, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu bullying. Dengan cara ini, kita bisa memahami bagaimana rasanya menjadi korban, bukan menjadi pelaku yang menghancurkan hidup mereka.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang bullying: apa artinya, jenis-jenisnya, bagaimana pengaruhnya, dan bagaimana cara mengatasinya, dikutip dari situs unicef.org:
Pengertian bullying
Bullying adalah suatu pola perilaku, bukan kejadian yang terjadi satu kali saja.
Anak yang melakukan bullying biasanya mempunyai status sosial atau kekuasaan yang lebih tinggi. seperti anak-anak lebih besar, kuat, atau populer sehingga dapat mengeksploitasi posisinya.
Anak-anak yang paling rentan dan berisiko tinggi menjadi korban perundungan sering kali adalah mereka yang berasal dari komunitas marginal, anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah, anak-anak yang berpenampilan atau ukuran tubuh berbeda, anak-anak penyandang disabilitas, dan anak-anak imigran atau pengungsi.
Jenis-jenis bullying
Bullying dapat terjadi baik secara langsung maupun online. Cyberbullying sering terjadi melalui media sosial, SMS/pesan teks, pesan instan, email, atau platform online lainnya tempat anak-anak berinteraksi.
Bullying sendiri mempunyai tiga ciri: ada niat (menyebabkan kerugian), dilakukan secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuatan. Para pelaku bullying bermaksud menyakiti korbannya.
Menyakiti secara fisik atau kata-kata atau perilaku yang merugikan dan perbuatan yang berulang-ulang.
Anak laki-laki lebih mungkin menjadi korban perundungan fisik dan anak perempuan lebih mungkin terkena perundungan psikologis, kedua jenis perundungan ini tentu saja berkaitan.
Dampak bullying
Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dan berjangka panjang pada
anak. Selain dampak fisik akibat bullying, anak juga dapat mengalami gangguan
kesehatan mental dan emosional.
Hal ini termasuk depresi dan kecemasan, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan narkoba dan kinerja prestasi yang buruk. Berbeda dengan bullying langsung, cyberbullying di dunia maya dapat menjangkau korbannya kapan saja dan di mana saja.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan karena dengan cepat menjangkau khalayak luas dan meninggalkan jejak online yang bertahan lama bagi semua orang yang terlibat.
Cara mengatasi bullying
1. Ajari anak tentang bullying
Ketika anak-anak memahami apa itu bullying, kemungkinan besar anak-anak bisa mengidentifikasinya, baik itu terjadi pada diri mereka sendiri atau orang lain.
2. Sering berbicara dengan anak secara terbuka
Semakin sering
orang tua bercerita kepada anaknya tentang
bullying, maka
anak akan semakin mudah untuk memberi tahu ketika mereka menyaksikan atau mengalami bullying.
Periksa anak-anak setiap hari dan tanyakan tentang jam sekolah dan aktivitas mereka secara online. Tanyakan kepada mereka tidak hanya tentang kelas dan kegiatan, tetapi juga tentang suasana hati mereka.
3. Bantu anak menjadi panutan yang positif
Bullying melibatkan tiga pihak: korban, pelaku, dan saksi. Padahal, jika
anak-anak tidak menjadi korban perundungan, mereka bisa mencegahnya dengan bersikap positif, hormat, dan baik terhadap teman sebayanya.
Jika anak menyaksikan bullying, anak dapat membela korban, memberikan dukungan, dan menentang perilaku bullying tersebut.
4. Membantu meningkatkan rasa percaya diri anak
Dorong anak anda untuk menghadiri kelas dan berpartisipasi dalam aktivitas yang mereka sukai di lingkungan sekitar atau di sekolah. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan juga membantu menemukan teman dengan minat yang sama.
5. Jadilah teladan
Tunjukkan pada anak bagaimana memperlakukan anak-anak lain dan orang dewasa dengan baik dan hormat, dan lakukan hal yang sama terhadap orang-orang di sekitar mereka, termasuk mencoba untuk membela ketika orang lain diperlakukan dengan buruk.
Anak-anak bergantung pada
orang tua mereka untuk memberi contoh perilaku mereka, bahkan ketika memposting secara online.
6. Berpartisipasi dalam pengalaman online anak
Biasakan diri dengan platform yang digunakan anak. Jelaskan kepada anak-anak bagaimana dunia online dan offline terhubung dan peringatkan mereka tentang risiko yang mereka hadapi saat online.
Nah, Inilah yang perlu diketahui tentang
bullying. Mari kita ikut berpartisipasi cegah bullying.
Refrensi: https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/aNr7GoPb-bullying-adalah-pengertian-jenis-dampak-cara-mengatasinya