Notification

×

Iklan

Iklan

Hari Santri Nasional: Kapan, Sejarah dan Tradisinya

Rabu, 18 Oktober 2023 | Kali Dibaca Last Updated 2023-10-18T15:33:21Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Tujuan peringatan ini adalah untuk menghormati dan meneladani semangat jihad para ulama.
Ilustrasi Hari Santri Nasional (safahad.my.id)
SAFAHAD Technology - Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Tujuan peringatan ini adalah untuk menghormati dan meneladani semangat jihad para ulama. Lalu bagaimana sejarah Hari Santri Nasional dan Tradisinya?

Dilansir dari detikcom, Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani di Masjid Istiqlal Jakarta pada tanggal 15 Oktober 2015.

Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional karena dikaitkan dengan peristiwa bersejarah ketika KH Hasyim Asy'ari menyerukan resolusi jihad melawan penjajah pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui ikatan Santri dan Ulama.Berikut ulasan lengkapnya ada di bawah ini.

Sejarah Hari Santri Nasional
Berdasarkan laman resmi Nahdlatul Ulama, Hari Santri awalnya diusulkan pada hari Jumat, 27 Juni 2014, oleh ratusan santri Pondok Pesantren Babussalam di Desa Banjarejo, Malang, Provinsi Jawa Timur. Usulan itu mereka lontarkan saat menerima kunjungan Joko Widodo yang saat itu masih berstatus calon presiden.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menandatangani komitmennya untuk menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri. Ia pun berjanji akan memperjuangkan keinginan para santri tersebut.

Dalam perkembangannya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengusulkan untuk memperingati tanggal 22 Oktober setiap tahunnya sebagai Hari Santri, bertepatan dengan dikeluarkannya fatwa resolusi Jihad oleh KH Hasyim al-Ashiari.

Namun usulan ini menuai polemik di berbagai kalangan. Berbagai macam alasan dikemukakan untuk menolak, mulai dari kekhawatiran akan polarisasi hingga ketakutan akan perpecahan karena ketiadaan pengakuan bagi kalangan santri.

Namun, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan untuk menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hal itu dilakukan dengan menandatangani Keputusan Presiden Republik Indonesia (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, 15 Oktober 2015.

Selanjutnya, Isi fatwa resolusi jihad
Isi fatwa resolusi jihad
Fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945 memuat tiga pokok utama, di antaranya: Dilansir dari detik.com, Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kepada kemerdekaan kita sekarang ini adalah fardhu 'ain bagi tiap-tiap orang islam yang mungkin meskipun bagi orang fakir.

Hukumnya adalah syahid bagi mereka yang gugur melawan musuh (NICA) dan komplotannya. Dilansir dari laman NU, Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini, wajib dibunuh.

Tema Hari Santri Nasional 2023
Mengutip sumber yang sama, tema peringatan Hari Santri Nasional tahun ini adalah 'Jihad Santri Jayakan Negeri'. Peringatan ini menghormati semangat dan dedikasi santri sebagai pahlawan pendidikan dalam memerangi kebodohan.

Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi mengacu pada perjuangan fisik, melainkan perjuangan intelektual yang penuh semangat. Santri adalah pelopor dalam perjuangan melawan ketidakpahaman, ketidaktahuan dan ketertinggalan.

Kegiatan Hari Santri Nasional
Dikutip dari website Kementerian Agama (Kemenag): Berikut beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional.

1. Zikir
Zikir berasal dari kata dzakara, yadzukuru, atau dzukr/dzikr yang berarti perbuatan lisan (menyebut, menuturkan, mengucap) dan dengan hati (mengingat dan menyebut). Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang berisi petunjuk kepada manusia untuk selalu mengingat-Nya dalam berdzikir. Oleh karena itu, dzikir merupakan salah satu bentuk kegiatan ibadah bagi umat Islam dan memperoleh pahala.

Selanjutnya, 2. Sholawat
2. Sholawat
Sholawat merupakan ungkapan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat memiliki beberapa keutamaan, antara lain mampu menghapus dosa besar, sebagai petunjuk jalan yang lurus, menyelamatkan diri dari siksa neraka, dan menjadi gerbang kenikmatan abadi surga.

3. Munajat
Munajat merupakan salah satu bentuk doa selain wirid, dzikir, dan tawasul. Menurut KBBI, munajat adalah doa yang ikhlas kepada Tuhan memohon keridhaan, ampunan, pertolongan, bimbingan, dan sebagainya.

4. Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan
Salah satu cara memperingati Hari Santri Nasional adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan positif seperti: Misalnya mengikuti pengajian, membaca Al-Qur'an atau tadarus, pawai santri.

Inilah sejarah Hari Santri Nasional dan Tradisinya. Semoga ini bisa bermanfaat, SafahadTechMan!

Referensi:
  • Safahad
  • https://www.detik.com/jogja/berita/d-6988659/kapan-hari-santri-nasional-2023-berikut-sejarah-dan-cara-merayakannya

  • CLOSE