Notification

×

Iklan

Iklan

17 Survei Terbaru Capres 2024: Prabowo Vs Ganjar Vs Anies

Jumat, 14 Juli 2023 | Kali Dibaca Last Updated 2023-07-14T13:06:51Z
Advertisement

Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
SAFAHAD Technology - Berbagai lembaga survei terus merilis hasil sigi mereka terkait elektabilitas bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden yang diproyeksi akan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Foto: Ilustrasi pemilu (AP/Tatan Syuflana)
SAFAHAD Technology - Berbagai lembaga survei terus merilis hasil sigi mereka terkait elektabilitas bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden yang diproyeksi akan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Berikut 17 survei terkini yang dirangkum dari pemberitaan CNBC Indonesia sejak awal Juni 2023.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
SMRC mengungkapkan pemilih kuat pada Ganjar Pranowo mencapai 73 persen, Anies Baswedan 61 persen, dan Prabowo Subianto 59 persen. Demikian temuan survei SMRC yang disampaikan Prof. Saiful Mujani dalam program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani' episode "Swing Voters Anies, Ganjar, dan Prabowo" yang tayang di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis (13/7/2023).

Saiful menjelaskan bahwa survei SMRC yang dilakukan pada Mei 2023 itu menunjukkan secara umum ada 33 persen yang menyatakan masih sangat atau cukup besar kemungkinan untuk mengubah pilihan presiden. Sementara yang menyatakan kecil atau sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan sebesar 64 persen, masih ada 3 persen yang belum menjawab.

Saiful menyatakan bahwa dalam sejarah pemilihan presiden langsung di Indonesia, selisih suara antar-calon tidak pernah terlalu besar, kecuali dalam Pilpres 2009. Ketika itu, Susilo Bambang-Yudhoyono mendapatkan suara sekitar 60 persen, sisanya dibagi oleh dua lawannya. Selisihnya sekitar 20 persen.

Sementara dalam dua pilpres terakhir, selisih suara hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Karena itu, menurut Saiful, angka 33 persen yang menyatakan mungkin akan berpindah pilihan itu besar. Kalau angka 33 persen tersebut cenderung pada calon tertentu, pengaruhnya akan siginifikan. Namun jika berubahnya proporsional, pengaruhnya tidak akan besar.
"Jika perbedaan pemilih kuat dan lemah signifikan di masing-masing calon, maka perubahan-perubahan atau suara swing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perolehan akhir dalam kontestasi ini," jelas pendiri SMRC tersebut seperti dikutip siaran pers.

Pada calon presiden mana lebih banyak pemilih yang mantap dan yang lemah tersebut? Survei ini menunjukkan pemilih kuat pada Ganjar 73 persen, Anies 61 persen, dan Prabowo 59 persen.

Saiful menjelaskan bahwa ada selisih yang signifikan antara pemilih kuat pada Ganjar dengan Anies dan Prabowo. Sementara pemilih kuat Anies dan Prabowo kurang lebih sama. Selisih pemilih kuat Ganjar dengan Anies sekitar 12 persen, signifikan secara statistik. Sementara selisih pemilih kuat Ganjar dengan Prabowo sekitar 14 persen. Artinya, menurut Saiful, pemilih yang mantap lebih besar dan signifikan pada pemilih Ganjar Pranowo dibanding pada pemilih Anies dan Prabowo.

Sementara pemilih yang besar kemungkinan mengubah pilihan atau pemilih lemah pada Ganjar hanya 26 persen, Anies 34 persen, dan Prabowo 39 persen. Jika dilihat dari perbandingan ini, lanjut Saiful, pemilih yang lebih dinamis ada pada Prabowo.

Saiful menjelaskan bahwa temuan ini logis, misalnya jika dilihat dari aspek partai. Partai yang mendukung Prabowo adalah Gerindra dengan kekuatan di parlemen nomor tiga, lebih kecil dibanding PDIP. Karena itu, pendukung Prabowo umumnya datang dari partai-partai yang lain. Mereka umumnya adalah pendatang baru untuk Prabowo. Menjadi logis kalau pilihannya belum mantap.

"Mereka akan menunggu perkembangan apakah akan semakin nyaman mendukung Prabowo atau tidak. Hal yang sama terjadi pada Anies. Dia belum menjadi kader partai tertentu dan belum terlihat memiliki preferensi untuk menjadi anggota partai tertentu," jelas guru besar ilmu politik UIN Jakarta tersebut.

Selanjutnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
LSI merilis hasil survei terkait sejumlah aspek isu nasional, salah satunya menyangkut Pilpres 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di survei bakal capres 2024.

Hasil survei LSI dirilis pada Selasa (11/7/2023), target populasi survei LSI adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Survei dilakukan pada 1-8 Juli 2023.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Simulasi 3 nama
Responden diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?... (%)

Prabowo Subianto 35,8%
Ganjar Pranowo 32,2%
Anies Baswedan 21,4%

"Prabowo unggul 3,6%. Sudah cukup bagus tapi belum mencapai dua kali margin of error," ucapnya.

Berdasarkan tren, nama Prabowo mengalami peningkatan dari sebelumnya 30,3% pada April lalu menjadi 35,8% pada Juli. Nama Ganjar juga mengalami peningkatan dari April lalu 26,9% menjadi 32,2% pada Juli. Sedangkan nama Anies mengalami penurunan dibanding April lalu 25,3% menjadi 21,4% pada Juli.

"Terjadi tren penguatan dukungan kepada Prabowo, secara konsisten sejak Januri 2023 sampai sekarang," ucap Djayadi.

"Yang menarik juga adalah Anies juga mengalami penurunan," imbuhnya.

Indikator Politik Nasional (IPN)
IPN merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden yang diprediksi akan tampil dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024, kemarin. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Survei itu digelar pada 17 hingga 27 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling.

Metode survei dilakukan dengan wawancara langsung atau direct interview dengan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Para responden ditanyakan pertanyaan 'seandainya Pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini dan hanya diikuti oleh tiga calon, siapakah yang akan anda pilih?'. Hasil survei menunjukkan Prabowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 42,3%.

Berikut ini hasil survei elektabilitas Capres 2024 versi IPN:

Prabowo Subianto 42,3%
Ganjar Pranowo 37,4%
Anies Baswedan 17%
TT/TJ 3,3%

Peneliti senior IPN, Ike Sihotang, lantas menjelaskan lebih lanjut hasil survei tersebut. Dia memaparkan Prabowo Subianto masih tidak bergeming di posisi pertama sebagai capres yang paling banyak dikehendaki responden.

"Dalam simulasi 3 besar, Prabowo masih tidak bergeming dari posisi pertama dengan perolehan dukungan 42,3%," ucap Ike saat memaparkan survei, Senin (10/7/2023).

"Disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 37,4% dan posisi ketiga oleh Anies Baswedan dengan 17% dukungan," lanjutnya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
SMRC merilis temuan menarik perihal sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang bisa membuat Ganjar lebih kompetitif dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun depan. Ternyata belum ada bacawapres yang berkontribusi positif kepada elektabilitas bacapres yang juga kader PDIP tersebut.

Demikian temuan survei SMRC sebagaimana yang disampaikan Prof. Saiful Mujani dalam program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani' episode "Siapa Cawapres Ganjar Pranowo?" yang tayang di kanal YouTubeSMRC TV, Kamis (6/7/2023).

Dalam survei nasional SMRC pada Mei 2023, dilakukan simulasi beberapa tokoh yang kemungkinan menjadi bacawapres Ganjar. Saiful menjelaskan bahwa di antara nama-nama bacapres, Ganjar sekarang lebih definitif karena didukung satu partai (PDIP) yang bisa mengajukan calon sendiri.

"Prabowo, di survei cukup kompetitif, tapi belum definitif karena partai yang mendukungnya masih membutuhkan partai lain. Demikian juga Anies Baswedan. Karena itu dipertimbangkan siapa bakal calon wakil untuk Ganjar yang paling bisa membantu dia mengalahkan lawan-lawannya," katanya.

Lawannya adalah pasangan yang banyak dibicarakan dan sudah menjadi anggota Koalisi Perubahan dan Koalisi Gerindera dengan PKB. Saiful menyatakan walaupun belum diputuskan, tapi aspirasi yang sangat logis dari PKB bahwa mereka menginginkan Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Prabowo.

Demikian pula Demokrat yang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi wakil Anies. Jika posisinya seperti ini, kira-kira kekuatan elektabilitas Ganjar seperti apa ketika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansah, Mahfud MD, Sandiaga Uno, Said Aqil Siroj, dan Yahya Cholil Tsaquf?

Saiful menjelaskan bahwa Airlangga logis dipertimbangkan menjadi bacawapres Ganjar karena merupakan ketua partai terbesar kedua di parlemen, yaitu Golkar. Amanat partai Golkar adalah agar ketua umumnya, Airlangga, setidak-tidaknya menjadi calon wakil presiden.

Sementara Erick sudah dibicarakan akan menjadi calon wakil Ganjar atau dengan Prabowo. Khofifah juga dipertimbangkan karena posisinya sebagai gubernur Jawa Timur dan Ganjar perlu menang di Jawa Timur secara meyakinkan jika ingin menang di pilpres ini karena ini adalah provinsi terbesar kedua setelah Jawa Barat.

Mahfud juga banyak dibicarakan oleh para elite politik dan media. Setahun terakhir Mahfud juga cukup menonjok karena berbagai kasus yang dia respons berkaitan dengan penegakan hukum dalam posisinya sebagai menteri senior.

Sementara Sandiaga sudah bergabung dengan PPP dan partai tersebut mengharapkan Sandiaga menjadi calon wakil Ganjar. Said adalah mantan ketua PBNU. Posisi ini penting dipertimbangkan mengingat kebiasaan atau tradisi rekrutmen politik yang dilakukan PDIP dalam pemilihan presiden. Yahya juga demikian, dia adalah tokoh atau Ketua PBNU sekarang.

Bagaimana respons masyarakat terhadap simulasi ini? Kalau Ganjar berpasangan dengan Airlangga melawan Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY, Ganjar-Airlangga mendapatkan suara 33,2 persen; Anies-AHY 23,3 persen; Prabowo-Muhaimin 31,1 persen; dan tidak jawab 12,4 persen.

Saiful menjelaskan bahwa jika berpasangan dengan Airlangga, suara Ganjar seimbang dengan Prabowo-Muhaimin. Perbedaannya dalam rentang margin of error (3,1 persen). Karena itu, lanjut Saiful, kedua pasangan ini seimbang. Sementara suara Ganjar-Airlangga dengan Anies-AHY memiliki selisih signifikan, sekitar 10 persen atau di atas dua kali margin of error.

Jika berpasangan dengan Erick, Ganjar mendapatkan suara 32,9 persen; Anies-AHY 22,4 persen; Prabowo-Muhaimin 32,4 persen; dan tidak tahu 12,2 persen. Perolehan suara Ganjar berpasangan dengan Airlangga maupun berpasangan dengan Erick tidak berbeda signifikan. Saiful menyimpulkan bahwa dilihat dari preferensi pemilih, berpasangan dengan Airlangga atau Erick tidak ada bedanya untuk Ganjar.

Jika dipasangkan dengan Khofifah, Ganjar mendapatkan 31,2 persen; Anies-AHY 23,9 persen; Prabowo-Muhaimin 32,8 persen; dan tidak tahu 12 persen. Berpasangan dengan Mahfud, suara Ganjar menjadi 33,3 persen; Anies-AHY 24,5 persen; Prabowo-Muhaimin 30,1 persen; dan tidak tahu 12,2 persen.

Saiful menegaskan bahwa walaupun hasil survei ini menunjukkan perolehan suara atau angka absolut misalnya Ganjar-Mahfud lebih besar dibanding Prabowo-Muhaimin, namun perbedaan tersebut hanya sekita 3,2 persen. Angka tersebut kurang dari dua kali margin of error. Karena itu, tidak bisa dikatakan bahwa Ganjar-Mahfud unggul melawan Prabowo-Muhaimin.

"Secara statistik, yang harus dikatakan adalah tidak ada perbedaan suara signifikan terhadap dua pasangan ini," kata Saiful.

Hal yang sama terjadi pada simulasi Ganjar dengan tokoh lain. Jika dipasangkan dengan Sandiaga, suara Ganjar menjadi 33,9 persen; Anies-AHY 23,1 persen; Prabowo-Muhaimin 30,7 persen; dan tidak tahu 12,3 persen.

Dipasangkan dengan Said, dukungan pada Ganjar menjadi 30,5 persen; Anies-AHY 23,7 persen; Prabowo-Muhaimin 32,7 persen; dan tidak tahu 13,1 persen. Sementara jika berpasangan dengan Yahya, suara Ganjar menjadi 29,9 persen; Anies-AHY 24,4 persen; Prabowo-Muhaimin 33,3 persen; dan tidak tahu 12,4 persen.

Lembaga Survei Jakarta (LSJ)
LSJ merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden atau bacapres yang dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Hasilnya, bacapres Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Survei tersebut digelar pada 20 hingga 29 Juni 2023 di 34 Provinsi Indonesia. LSJ melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak atau systemic random sampling.

Survei ini dilakukan dengan wawancara via telepon dengan bantuan kuesioner. Adapun margin of error survei +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

Para responden ditanyakan pertanyaan 'seandainya Pilpres dilakukan hari ini dan hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies, siapakah yang akan Anda pilih?'. Prabowo mendapatkan elektabilitas 40,3% dalam survei ini, diikuti Ganjar 32,6% dan Anies 20,7%.

Berikut ini hasil survei LSJ:
Prabowo 40,3%
Ganjar 32,6%
Anies 20,7%
TT/TJ 6,4%.

Direktur Riset LSJ Vetra Ardianto lantas menjelaskan hasil survei tersebut. Dia menyebut Prabowo unggul sangat signifikan atas Ganjar dan Anies Baswedan.

"Prabowo unggul sangat signifikan dari dua pesaing utamanya, yakni Ganjar Pranowo yang hanya dipilih oleh 32,6% dan Anies Baswedan 20,7%," kata Vetra saat memaparkan hasil survei, Senin (3/7/2023).

Kemudian, Vetra menyebut posisi Prabowo juga semakin ditegaskan dengan pertanyaan terbuka. Dia menyebut Prabowo selalu leading apapun pertanyaan yang disampaikan kepada responden.

"Data ini semakin menegaskan bahwa keunggulan Prabowo Subianto atas para kompetitornya adalah suatu realitas mengingat dalam format pertanyaan apapun Prabowo selalu leading atas lawan-lawannya," ujarnya.

Poligov
Poligov merilis hasil survei terbaru perihal elektabilitas bakal calon presiden yang diprediksi akan turut serta dalam Pilpres 2024. Dalam survei yang dirilis, Minggu (2/7/2023), simulasi head to head Prabowo vs Ganjar menunjukkan Prabowo masih unggul di Juni 2023. Sementara itu, Anies tertinggal jauh dari Prabowo dan Ganjar di semua simulasi.

"Dalam simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar memang masih teratas, diikuti Prabowo, dan Anies. Namun, dalam head to head Prabowo vs Ganjar, Prabowo mampu unggul dari Ganjar, yakni 42,40 % dan 34,88 %," ujar Direktur Eksekutif Poligov Muhammad Tri Andika dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.

"Yang menjadi catatan penting, meski Prabowo unggul dari Ganjar, tapi jaraknya mengecil. Dari 11,9% di bulan Mei, menjadi 7,5% di akhir Juni."

Andika menyatakan bahwa peningkatan elektabilitas Ganjar akibat efek bulan Bung Karno di Juni lalu. Sementara Prabowo, meski elektabilitasnya juga meningkat, namun tidak sebesar Ganjar.

"Prabowo harus menjaga momentum agar tidak tersalip oleh Ganjar. Sementara Ganjar perlu menciptakan momen-momen baru," kata Andika.

"Di sisi lain, elektabilitas Anies Baswedan cenderung turun di semua simulasi. Ada sejumlah faktor, salah satunya disebabkan masih kuatnya nuansa ketidkpastian pencalonan Anies akibat manuver PDIP yang berupaya menggoda Partai Demokrat dan PKS," lanjutnya.

Poligov melakukan survei terhadap 1.250 responden laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 17 tahun atau lebih melibatkan 37 koordinator lapangan terlatih dengan. Pertanyaan dikirim secara online melalui aplikasi Qualtrics Research untuk memastikan tidak ada IP address yang sama sebagai responden, pada kurun waktu 21-28 Juni 2023. Margin of error--MoE sekitar ±3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Berikut simulasi 10 nama bacapres:

Ganjar Pranowo: 27,52%
Prabowo Subianto: 22,64%
Anies Baswedan: 14,16%
Ridwan Kamil: 12,56%
Erick Thohir: 5,04%
Sandiaga Uno: 4,08%
Mahfud MD: 3,68%
Agus Harimurti Yudhoyono: 1,44%
Airlangga Hartarto: 1,28%
Muhaimin Iskandar: 0,96%

Berikut simulasi 3 nama bacapres:

Prabowo Subianto: 32,96%
Ganjar Pranowo: 32,40%
Anies Baswedan: 16,64%

Political Weather Station (PWS)
PWS merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas bacapres, kemarin. Prabowo Subianto berada di posisi teratas, kemudian disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Jajak pendapat PWS ini dilakukan dalam periode 10-18 Juni 2023 dengan total 1.200 responden yang terbagi di 34 provinsi RI. Sampel diambil dengan teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage-random sampling).

Sementara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon. Adapun margin of error +/- 2,83% dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

Elektabilitas survei ini didasari pada pertanyaan jika pemilu dilakukan hari ini, tokoh mana yang akan dipilih. PWS memberikan simulasi 10 nama dan 3 nama. Dari kedua simulasi itu Prabowo berada di posisi teratas, yang kemudian disusul Ganjar dan Anies.

"Melalui format pertanyaan tertutup, dimana PWS menyodorkan 10 nama tokoh kepada responden, tetap saja capres pilihan publik menghadapi Pemilu 2024 telah mengerucut pada tiga nama saja, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," ujar Peneliti PWS Sharazani MA, dalam rilis hasil survei yang dilakukan virtual, Senin (26/6/2023).

Berikut simulasi 10 nama tertutup:

Prabowo Subianto 32,8%
Ganjar Pranowo 27,1%
Anies Baswedan 16,5%
Ridwan Kamil 4,7%
Erick Thohir 4,3%
Mahfud Md 4,1%
Sandiaga Uno 3,2%
Airlangga Hartarto 1,9%
Muhaimin Iskandar 1,5%
Tidak tahu 1,4

Berikut simulasi 3 nama tertutup:

Prabowo Subianto 40,5%
Ganjar Prannowo 33,4%
Anies Baswedan 20,8%

"Hasil survei PWS memperlihatkan bahwa nama Prabowo Subianto semakin kokoh si puncak elektabilitas apabila Pilpres hanya diikuti oleh tiga capres saja. Ketika kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih seandainya Pilpres hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar dan Anies, sebanyak 40,5% responden menyebut nama Prabowo. Setelah itu sebanyak 33,4% memilih Ganjar dan 20,8% menjatuhkan pilihan pada Anies, lalu responden yang masih belum punya pilihan sebanyak 5,3%. Dengan hasil ini Pilpres akan berlangsung dua putaran dan Anies Baswedan tereliminasi," ujar Sharazani.

Algoritma Research and Consulting
Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis hasil survei terkait simulasi tiga nama bacapres 2024. Hasilnya, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2.009 responden di seluruh Indonesia yang terbagi secara proporsional berdasarkan data pemilih di 34 provinsi Indonesia.

Hasil survei mewakili penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional. Adapun margin of error +/- 2,1% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2023 yang dilakukan oleh 109 enumerator.

Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana mengatakan tiga nama masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres yakni Ganjar Pranowo 29,3%, Prabowo Subianto 24,6% dan Anies Baswedan 16,9%.

"Jika dibandingkan dengan survei Algoritma yang dilakukan pada enam bulan lalu yaitu Desember 2022, ada rotasi pilihan capres yang saat itu angka Ganjar di 25,1%, Anies 18,7% dan Prabowo 16,6%," terang Aditya.

"Dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beraih pilihan. Hanya sekitar 33,9% pemilih yang menyatakan pilihan capresnya sudah final dan tidak akan berubah pilihan," sambungnya.

Berikut hasil survei elektabilitas bakal calon presiden:

Ganjar Pranowo 29,3%
Prabowo Subianto 24,6%
Anies Baswedan 16,9%
Ridwan Kamil 2,3%
Sandiaga Salahudin Uno 1,8%
Mahfud Md 1,7%
Agus Harimurti Yudhoyono 1,5%
Andika Perkasa 1,0%
Khofifah Indah Parawansa 1,0%
Erick Thohir 0,9%
Gibran Rakabuming Raka 0,6%
Muhaimin Iskandar 0,5%
Airlangga Hartarto 0,5%
Puan Maharani 0,2%
Dito Ariotedjo 0,2%
Zulkifli Hasan 0,1%
Nazaruddin Umar 0,1%
Budi Gunawan 0,1%
Moeldoko 0,0%
Ahmad Heryawan 0,0%
Tidak tahu 10,5%
Tidak jawab 5,8%

Sementara dalam simulasi tunggal tiga nama capres, Ganjar masih menduduki posisi elektabilitas teratas. Ganjar masih mengungguli Prabowo dan Anies.

"Nah seandainya simulasi tunggal tiga nama calon maka siapa yang akan punya chance untuk menang, maka Ganjar punya chance menang 34%, diikuti oleh Pak Prabowo 30,8% dan Pak Anies 22,1%," tuturnya.

Berikut hasil survei elektabilitas 3 nama capres:
Ganjar Pranowo 34%
Prabowo Subianto 30,8%
Anies Baswedan 22,1%
Tidak tahu 8,1%
Tidak jawab 5,0%

Populi
Lembaga survei Populi juga merilis hasil survei elektabilitas bacapres 2024. Dalam survei bertajuk 'Masa Depan Pembangunan dan Demokrasi: Menakar Komitmen Capres 2024', Ganjar berada di posisi pertama.

Elektabilitas Ganjar menyalip Prabowo yang sempat unggul bulan lalu. Peneliti Populi Hartanto Rosojati menyampaikan elektabilitas Ganjar dalam survei terbaru mencapai 35,8%, naik dibandingkan survei pada akhir Mei 2023 sebesar 34,4%.

"Dalam simulasi tiga tokoh calon presiden, dari Ganjar, Prabowo, Anies, yang paling tinggi Ganjar dengan 35,8%, Prabowo 33,4%, dan Anies 23,2%. Sedangkan yang belum memutuskan 7,3% dan yang menolak menjawab 0,3%," kata Hartanto dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).

Pada survei yang dirilis akhir Mei 2023 lalu, Prabowo unggul dengan elektabilitas 35,8%. Sementara itu, Anies di posisi ketiga dengan 21,5%.

Berdasarkan survei pemilih partai, Hartanto menyebut suara Ganjar mayoritas berasal simpatisan PDIP (77,6%) dan PKB (42,4%). Adapun simpatisan Partai Gerindra (78,2%), Golkar (47,1%), PPP (32,4%), dan PAN (40,4%) memilih Prabowo Subianto. Selanjutnya, pemilih NasDem (51,4%), PKS (63,4%), dan Demokrat (46,2%) lebih memilih Anies.

Populi juga membuat skema top of mind atau pertanyaan terbuka. Dalam pertanyaan ini, 21,9% responden memilih Ganjar sebagai presiden jika pilpres digelar saat ini, diikuti Prabowo 19,3% dan Anies Baswedan 14,4%.

Indopol
Lembaga survei dan konsultan Indopol merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2024. Nama Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Berdasarkan keterangan tertulis Indopol, Rabu (21/6/2023), populasi survei adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia, dengan kriteria responden mereka yang berumur 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

Pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Responden berjumlah 1.240 tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Margin of error survei ± 2.85% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih dilakukan wawancara tatap muka (face to face interview) pada 5-11 Juni 2023 oleh petugas survei yang sebelumnya telah dilatih dan responden merefleksikan laki-laki/perempuan serta berbagai jenis profesi.

Pertanyaan semi terbuka 13 nama diajukan kepada responden: Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, siapakah yang akan bapak/Ibu/sdr pilih?

Hasilnya:
Prabowo Subianto 28,79%
Ganjar Pranowo 27,50%
Anies Baswedan 23,87%
Ridwan Kamil 3,23%
Sandiaga Uno 1,21%
Andika Perkasa 1,13%
Erick Thohir 1,13%
Agus Harimurti Yudhoyono 1,05%
Mahfud Md 1,05%
Khofifah Indar Parawansa 0,40%
Airlangga Hartarto 0,32%
Muhaimin Iskandar 0,16%
Puan Maharani 0,0%
Lainnya 0,48%
TT/TJ 9,68%

Elektabilitas 3 Nama
Responden kemudian diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini terdapat 3 nama calon presiden, siapakah yang akan bapak/ibu pilih? Seberapa yakin bapak/ibu atas pilihan tersebut?

Hasilnya:
Prabowo Subianto 31,21%
Ganjar Pranowo 30,48%
Anies Baswedan 26,53%
TT/TJ 11,77%

LSI Denny JA
Baru-baru ini, LSI Denny JA merilis survei terkait tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Presiden Jokowi terhadap tiga nama bacapres 2024, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies.

Survei tersebut digelar pada 30 Mei hingga 12 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei diambil dengan metode multi-stage random sampling.

Responden semula ditanya 'Siapa Presiden Paling Disukai dari Bung Karno hingga Jokowi'. Pada pertanyaan ini, sebanyak 35,1% menyukai Jokowi, 31,9% menyukai Soeharto, dan 10% menyukai Soekarno.

Dari 35,1%, Prabowo unggul di pemilih yang suka dengan Jokowi, Soeharto, dan Gus Dur. Kemudian disusul Ganjar dan Anies.

"Prabowo unggul di pemilih yang menyukai Jokowi, Soeharto dan Gus Dur," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (19/6/2023).

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Jokowi:
Prabowo Subianto 39,1%
Ganjar Pranowo 37,0%
Anies Baswedan 14,7%
TT/TJ 9,2%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Soeharto:

Prabowo Subianto 45,9%
Ganjar Pranowo 25,6%
Anies Baswedan 22,5%
TT/TJ 6,0%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Gusdur:
Prabowo Subianto 32,0%
Anies Baswedan 30,8%
Ganjar Pranowo 21,0%
TT/TJ 16,2%

Sementara itu, Ganjar unggul di pemilih yang menyukai Sukarno dan Megawati. Kemudian, disusul Anies dan Prabowo.
Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Soekarno:
Ganjar Pranowo 48,8%
Anies Baswedan 25,1%
Prabowo Subianto 20,1%
TT/TJ 6,0%
TT/TJ 17,7%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Megawati:
Ganjar Pranowo 51,9%
Prabowo Subianto 20,1%
Anies Baswedan 10,3%

Sedangkan, Anies unggul di pemilih yang menyukai SBY dan BJ Habibie. Disusul oleh Ganjar dan Prabowo.
Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai SBY:
Anies Baswedan 36,3%
Ganjar Pranowo 17,1%
Prabowo Subianto 13,1%
TT/TJ 33,5%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai BJ Habibie:
Anies Baswedan 32,5%
Ganjar Pranowo 23,0%
Prabowo Subianto 14,7%
TT/TJ 29,8%

"Dari kesukaan mereka terhadap presiden, ini berpengaruh terhadap pilihan capresnya. Yang suka Pak Jokowi, Pak Harto maupun Gusdur, itu larinya ke Prabowo. Sementara yang suka Bung Karno dan Megawati ini pilihannya lebih banyak Ganjar. Sedangkan yang suka Pak SBY dan BJ Habibie ini banyak memilih Anies," tuturnya."Pilihan terhadap presiden yang disukai berpengaruh terhadap capresnya saat ini," imbuh dia.

Indonesia Political Opinion (IPO)
Pada Jumat (16/6/2023), IPO merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden 2024. Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi pertama, disusul mantan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Survei tersebut dilakukan pada periode 5-13 Juni 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat dengan margin of error 2,90% dengan tingkat akurasi data 95%.

Ada 1.200 orang responden yang tersebar proporsional secara nasional. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15% dari total sampel.

IPO memulai dengan memberikan pertanyaan kepada responden 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa?'

Berikut hasil yang dipaparkan IPO pada Jumat (16/6/2023):
Simulasi 5 nama:
1. Prabowo Subianto 34,9%
2. Anies Baswedan 25,9%
3. Ganjar Pranowo 24,1%
4. Agus Harimurti Yudhoyono 7,1%
5. Airlangga Hartanto 4,7%
TT/TJ/Rahasia 3,3%

Simulasi 3 nama:
1. Prabowo Subianto 37,2%
2. Anies Baswedan 31,5%
3. Ganjar Pranowo 26,8%
TT/TJ/rahasia 8,2%

Lembaga Survei Nasional
LSN merilis hasil survei tingkat elektabilitas tiga bacapres yang belakangan mengemuka, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies. Hasil survei LSN secara nasional menunjukkan Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 38,5%, Ganjar 32,8%, dan Anies 21,9%.

Survei tersebut digelar pada 24 Mei hingga 3 Juni 2023 di 34 provinsi. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP. Total ada sebanyak 1.420 responden.

LSN mengambil responden melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling). Dengan klaim margin of error +/- 2,6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner. Responden diberikan pertanyaan tertutup dengan simulasi terhadap tiga bacapres, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

"Seandainya saat ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) dan hanya diikuti tiga capres di bawah ini, siapakah yang Anda pilih?". Survei menunjukkan Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 38,5%, Ganjar 32,8%, dan Anies 21,9%.

"Secara umum, secara nasional menunjukkan bahwa lambat tapi pasti elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan. Sementara itu, meskipun elektabilitas Ganjar Pranowo sempat anjlok pasca gonjang-ganjing Piala Dunia U-20, namun secara umum cenderung mandek atau stagnan. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan memperlihatkan tren yang terus menurun," kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara dalam paparan surveinya secara virtual, Minggu (11/6/2023).

Survei Kompas
Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU) berdasarkan survei Litbang Kompas. Prabowo menyalip Ganjar yang menempati posisi teratas pada survei sebelumnya.

Merujuk hasil survei Litbang Kompas Mei 2023, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8%, naik sekitar 7% dari hasil survei pada Januari 2023. Prabowo meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9%.

"Ganjar yang sebelumnya di survei Januari 2023 berada di posisi paling atas, menurun di survei Mei 2023 ini dengan 24,7%, turun 3% dari survei Januari 2023," tulis hasil riset Litbang Kompas yang diterbitkan, Sabtu (3/1/2023).

Sementara itu, Anies berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 12,3%. Sosok lain yang turut dipertimbangkan oleh kalangan Nahdliyin untuk dipilih sebagai capres antara lain Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (7,1%) dan Menparekraf Sandiaga Uno (1,3%).

Kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (1,3%), Menko Polhukam Mahfud MD (0,9%), Mensos Tri Rismaharini (0,7%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,7%), dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa (0,5%). Masih ada 22,1% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

"Dari data ini bisa ditarik benang merah bahwa aspirasi politik warga NU relatif menyebar ke banyak partai politik dan calon presiden. Artinya, secara umum postur pemilih di Indonesia akan lebih banyak dicerminkan oleh bagaimana aspirasi politik dari warga nahdliyin ini," tulis Litbang Kompas.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 29 April hingga 10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei 95% dengan margin of error penelitian +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Indikator Politik Indonesia
Pada Minggu (4/6/2023), Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas capres pada Pilpres 2024 2024. Dalam simulasi tiga nama itu, elektabilitas Prabowo menjadi yang tertinggi, disusul Ganjar dan Anies.

Survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD), sebuah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei ini dilakukan setelah Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas cabang sepak bola SEA Games 2023 Kamboja. Diketahui, pertandingan final sepak bola mempertemukan Indonesia dan Thailand digelar Selasa (16/5/2023).

Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'. Hasilnya, Prabowo menempati posisi tertinggi dengan angka 38%.

"Jadi trennya tidak berubah, Mas Anies tren penurunannya belum berhenti sejak awal 2023, sementara Pak Prabowo keunggulannya sedikit lebih tinggi tetapi masih kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023).

Berikut ini elektabilitas simulasi tiga nama capres versi Indikator Politik Indonesia:
Prabowo Subianto: 38%
Ganjar Pranowo: 34,2%
Anies Baswedan: 18,9%

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Pada Senin (5/6/2023), SMRC merilis hasil survei bertajuk "Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis" pada hari ini. Survei yang dilakukan pada 30-31 Mei 2023 melalui telepon ini dipaparkan oleh Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.

"Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Ganjar Pranowo 37,9%, Prabowo Subianto 33,5%, dan Anies Baswedan 19,2%. Masih ada 9,4% yang belum menentukan pilihan," tulis SMRC dalam rilisnya.

Menurut SMRC, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.

Dalam presentasinya, Deni menjelaskan suara Prabowo dan Ganjar seimbang, selisihnya tidak signifikan secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3% (selisih di bawah 6,6%). Sementara suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bacapres lainnya.

Lebih jauh Deni menunjukkan bahwa dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Ini, menurut Deni, menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang.

Deni menambahkan bahwa Ganjar diperkirakan masih dapat menaikkan elektabilitas jika kedikenalannya naik. Di kalangan pemilih kritis, Ganjar baru dikenal 89%, sementara Prabowo 97%, dan Anies 91%.

Dalam analisis pada kelompok pemilih yang tahu ketiga bacapres, Ganjar mendapat dukungan 42,2%, unggul signifikan atas Prabowo yang mendapatkan suara 32,1%, dan Anies 17,4%. Yang belum tahu 8,3%.

Di kelompok pemilih kritis yang tahu ketiga calon, elektabilitas Ganjar konsisten berada di atas Prabowo dan Anies.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Survei terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

LSI Denny JA
Lembaga survei LSI Denny JA memprediksi Prabowo bakal mengalahkan Ganjar di Pilpres 2024 jika Anies tidak ikut menjadi peserta. Survei yang digelar awal bulan Mei 2023 ini mengandaikan Anies gagal mendapat tiket maju Pilpres 2024 karena Mahkamah Agung memenangkan gugatan KSP Moeldoko atas kisruh kepemimpinan Partai Demokrat.

"Apa yang terjadi jika Anies Baswedan dikalahkan dalam pemilu presiden 2024 justru sebelum kampanye dimulai? Anies tersisih bukan karena kalah suara di hari pilpres tapi karena ia gagal mendapatkan tiket calon presiden 2024," demikian pertanyaan Denny JA, Selasa (6/5/2023).

"Ini terjadi jika Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bermasalah secara hukum karena Mahkamah Agung memenangkan gugatan Moeldoko. Kemungkinan kalahnya Demokrat versi AHY di Mahkamah Agung belum pasti. Tapi kemungkinan itu tak pula bisa sama sekali diabaikan," tulis Denny JA.

Dari skenario Pilpres tanpa Anies, Denny JA memprediksi kontestasi hanya akan diikuti Prabowo dan Ganjar. Hasilnya, survei Denny JA mencatat Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 50,4%, sementara elektabilitas Ganjar sebesar 43,2%. Sebesar 6,4% lainnya menyatakan tidak tahu/tidak Jawab.

"Pilpres satu putaran head to head Prabowo versus Ganjar, menempatkan Prabowo sebagai pemenang dengan selisih 7,2%," mengutip hasil survei LSI Denny JA.

Pertanyaan tentang peningkatan elektabilitas Prabowo ketika head to head melawan Ganjar, LSI Denny JA menemukan faktornya, yakni karena migrasi pemilih yang awalnya mendukung Anies.

LSI Denny JA memprediksi pendukung Anies lebih banyak yang berpindah ke Prabowo dibanding migrasi ke Ganjar. Sebesar 50,8% pendukung Anies, berpindah ke Prabowo.

"Sementara pendukung Anies yang berpindah ke Ganjar hanya separuhnya 25,4%," bunyi temuan survei tersebut.[cnbcindonesia]

CLOSE