Namun, ada sosok yang berani melangkah keluar dari kebiasaan tersebut. Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengambil keputusan berani dengan menghapus aplikasi Instagram sejak tahun 2018.
Keputusan ini mengejutkan banyak orang, mengingat popularitas Instagram yang merajai dunia media sosial saat ini. Namun, Musk memiliki pandangan yang unik tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh kehadiran platform tersebut dalam hidupnya.
Bagi Musk, lebih baik dia diserang oleh orang asing di Twitter daripada terjebak dalam kebahagiaan palsu yang ditawarkan oleh Instagram. Dia menganggap bahwa kehidupan nyata dan interaksi sosial yang sebenarnya lebih berharga daripada eksistensi virtual di platform media sosial.
Musk berpendapat bahwa Instagram, dengan segala keindahannya yang seringkali hanya menjadi gambar palsu, dapat menciptakan tekanan psikologis yang tidak sehat bagi penggunanya.
Dia percaya bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan dalam likes, komentar, atau jumlah followers, melainkan dalam hubungan nyata dengan orang-orang di sekitarnya.
Dalam kesimpulannya, keputusan Elon Musk untuk menghapus aplikasi Instagram sejak tahun 2018 menunjukkan ketegasannya dalam mengejar kehidupan yang lebih bermakna dan autentik di luar dunia maya.
Meskipun banyak yang menganggapnya aneh, Musk dengan tegas memilih untuk menghadapi kritik dan serangan di Twitter daripada terjerat dalam kehidupan palsu yang ditawarkan oleh platform media sosial.
Keberanian dan ketegasannya ini menginspirasi kita semua untuk merefleksikan kembali pengaruh platform media sosial terhadap kehidupan kita dan menemukan keseimbangan yang tepat antara kehidupan nyata dan eksistensi virtual.
Leave a Reply