Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Waspada gigitan hewan rabies (ilustrasi). Salah satu gejala pasien yang digigit hewan rabies di antaranya menjadi takut pada air. [dinkes.sultengprov.go.id]
SAFAHAD Technology - Belakangan ini viral sejumlah video di media sosial mengenai pasien-pasien yang digigit hewan dengan penyakit rabies. Dalam video-video tersebut, para pasien rabies tampak menunjukkan sikap yang sama, yaitu takut terhadap air dan angin.
Ketakutan terhadap air (hidrofobia) dan angin (aerofobia) merupakan bagian dari gejala rabies. Kedua gejala ini umumnya ditemukan pada kasus furious rabies bersamaan dengan gejala lain seperti hiperaktivitas dan kurang koordinasi.
"Setelah gejala klinis muncul, rabies sebenarnya 100 persen fatal (menyebabkan kematian)," kata WHO.
Menurut studi dalam The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences, gejala hidrofobia dan aerofobia muncul ketika pasien rabies mengalami ensefalitis batang otak.
Di dalam tubuh, hal pertama yang dilakukan oleh virus rabies adalah mengikatkan diri pada reseptor di sel-sel otot dan menyebabkan demam ringan dan nyeri.
Seiring waktu, virus akan mempengaruhi saraf-saraf di dalam tubuh pasien dan memunculkan rasa nyeri atau parestesia pada area luka gigitan hewan.
Virus rabies lalu akan menyebar ke area sistem saraf pusat dan menyebabkan terjadinya ensefalitis yang progresif. Ketika ensefalitis batang otak terjadi, pasien rabies akan menunjukkan gejala seperti hidrofobia, aerofobia, hiperaktivitas, dan fluktuasi kesadaran.
Halaman Selanjutnya...
Meski mematikan, rabies pada manusia sebenarnya sangat mungkin untuk dicegah. Salah satu upaya yang sangat efektif dan terjangkau adalah melakukan vaksinasi pada anjing.
Vaksinasi pada manusia juga dapat dilakukan, baik sebelum maupun setelah terpapar rabies. Vaksinasi sebelum terjadi paparan biasanya direkomendasikan pada orang-orang yang berisiko tinggi, seperti pekerja laboratorium yang menangani virus rabies.[republika]