Pages/Halaman:
Marketplace
Maintenance
Tips Memilih Tempat Les Renang Aman dan Nyaman Buat Anak-Orang Tua (Dok. StudioRenang.com)
SAFAHAD Technology - Hampir semua anak senang bermain di air, namun kita sebagai orang tua tidak bisa membiarkannya begitu saja. Tapi Anda juga bisa mengembangkan ‘skill for life’ atau skill keselamatan diri dengan berlatih berenang sejak usia dini.
Belajar berenang bisa dilakukan mulai usia 6-8 bulan dengan konsep menghargai air. Berbagai teori bisa diajarkan kepada anak-anak untuk lebih berhati-hati di perairan.
"Jadi mereka tahu bahwa jika mereka melompat sembarangan, mereka tidak bisa mengatur napas di bawah air. Kita bisa mengenalkan teori ini kepada anak-anak sejak usia dini", ujar Founder Studi Renang Steven.
Menurut Steve, hanya renang yang bisa melatih keterampilan keselamatan anak di lingkungan air. Selain belajar tentang keselamatan diri, anak-anak dapat memperoleh manfaat lain dari berenang diantaranya;
memperkuat otot jantung, paru-paru, lengan dan kaki, merangsang sistem vestibular dan membantu menjaga keseimbangan untuk melatih motorik kasar dan halus anak Anda.
Tips Memilih Tempat Les Renang
Namun, menurut Steven, masih banyak orang tua yang takut mengajak anaknya les renang. Menanggapi kekhawatiran terhadap pelajaran renang tradisional, maka dilakukan evaluasi terhadap sistem di klub renang agar menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak dan orang tua untuk mengajar.
“Terus Coach-nya siapa, sih? nanti anak saya diapa-apain gak? Lalu, grupnya ramai, jadi kalau di luaran kan paling per anak cuma bisa dipegang 5-10 menit dibawa keliling terus yang lain ditinggalin di pinggir kolam nungguin,” beber Steven.
Berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Studio Swimming mengantisipasi hal tersebut dengan memilih kolam indoor dan private untuk siswa kelas renang saja. Kemudian gunakan air suam-suam kuku dengan perawatan kolam secara teratur, bahkan untuk anak-anak yang alergi kaporit.
“Buat anak-anak yang alergi kaporit di sini pasti bisa lebih cocok juga karena di Studio Renang tuh filtrasi kita sudah dibantu sama ozon, sinar UV, dan water softener atau ionizer,” tambahnya.
Selanjutnya, berikan materi untuk meminimalisir kontak langsung antara tangan pelatih dengan tubuh anak.Dimana ada aturan dimana pelatih tidak boleh memegang area seperti dada dan perut.
“Jadi area yang bisa dipegang itu kepala, leher, punggung, dan kaki. Kita juga selalu terapkan untuk pakai baju lengan panjang untuk meminimalisir sentuhan kulit secara langsung,” lanjutnya.
Meminimalisir Kasus Tenggelam
Namun juga menitikberatkan pada pendidikan akuatik yaitu kompetensi percaya diri anak di lingkungan akuatik, serta mengoptimalkan pertumbuhan motorik anak melalui lingkungan akuatik.
Latihan renang juga meminimalisir resiko tenggelam. Oleh karena itu, semua anak Indonesia harus bisa berenang, terutama 1-2 meter pertama. Ini karena tenggelam di kolam biasanya terjadi 1-2 meter dari tepi kolam.